Embriologi pendengaran
Pendengaran pada manusia berasal dari perkembangan janin. Pada saat
janin berumur 22 hari akan mulai terbentuk cikal bakal organ pendengaran. Hal
yang lebih spesifik lagi, ketika berumur 22 hari yaitu terbentuknya derivat lima
lengkung faring. Pada lengkung faring pertama inilah organ pendengaran mulai
terbentuk. (Rohed, 2009)
Mencakup tulang rawan (kartilago mackel) dan bersendi denngan basis
crania. Persendian ini pada manusia merupakan sendi antara malieus dan incus.
Kdeuanya tulang-tulang pendengaran kecil (ossicle). Yang muncul dari
kartilago mackel. Sisa kartilago ini menginduksi pembentukan tulang rahang
bawah(mandibula dari mesenkim dan saraf-sarafnya. (Rohed, 2009)
Embrilogi telinga :
a. Embriologi telinga luar
Pertumbuhan telinga dimulai pada minggu ke-4 dari kehidupan
fetus, dimana mesoderm dari cabang pertama dan kedua brankial
membentuk 6 tonjolan (hillock of his ) yang mengelilingi
perkembangan liang telinga luar dan kemudian bersatu untuk
membentuk daun telinga dengan pembagian sebagai berikut :
- cabang brankial pertama :
minggu ke-3
b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat
yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14
dari siklus haid. Dalam fase ini endometrium tumbuh
menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari
semula, yang akan berakhir saat ovulasi.
c. Fase sekresi/luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar
tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir
fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan
sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan
halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi
kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar
sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi
pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi
estrogen dan progesteron menyusut. Lapisan fungsional
terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi
dimulai.
-
Siklus Ovulasi
merupakan
peningkatan
kadar
estrogen
yang
menghambat
Hipofisis-hipotalamus
Pada saat mendekati akhir siklus menstruasi yang normal, kadar
estrogen dan progesteron dalam akan darah menurun. Kadar
hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone
(Gn-RH). Selanjutnya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel
stimulating
hormone
(FSH). Kemudian
FSH
menstimulasi
Dari
peluruhan
dinding
endometrium
juga
aksis
hipothalamus-hipofisis-ovarium.
Hipothalamus
Perubahan
kadar
hormon
saat
siklus
menstruasi
folikuler
meningkat)
yang
mensekresi
progesteron
sehingga
kadarnya
3. Bertubuh pendek
a. Penyakit dengan ciri bertubuh pendek
1) Sindrom Turner (disebut juga sindrom Ullrich-Turner, sindrom
Bonnevie-Ullrich, sindrom XO, atau monosomi X) adalah suatu
kelainan genetik pada wanita karena kehilangan satu kromosom X.
Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total
kromosom sebanyak 46, namun pada penderita sindrom Turner
hanya memiliki kromosom seks XO dan total kromosom 45. Hal
ini terjadi karena satu kromosom hilang saat nondisjungsi atau
selama gametogenesis (pembentukan gamet) atau pun pada tahap
awal pembelahan zigot.
sebagai
faktor
transkripsi.
SHOX
berperan
selama
protein
SHOX
peranannya
penting
dalam
4.
Pendengaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
a. Infeksi
Contohnya congenital rubella, cytomegalovirus, toxoplasmosis,
bacterial meningitis, chronic purulent otitis media, mastoiditis,
endolabyrinthitis, sifilis.
proses patologis yang terjadi hingga menyebabkan gangguan
pendengaran masih belum dapat dipastikan.
b. Masalah perinatal
Prematuritas, hipoksia
berat,
hiperbilirubinemia.
Gangguan