Anda di halaman 1dari 8

Modul 1

Pengukuran Numerical Aperture

MODUL 1
PENGUKURAN NUMERICAL APERTURE
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur Numerical Aperture (NA) pada serat optik.
2. Mengetahui perbedaan karakteristik Single Mode Fiber dengan Multimode Fiber
3. Mengukur linieritas redaman serat optik.

1.1

Serat Optik
Komposisi kabel serat optik terdiri dari 3 elemen dasar yaitu:
Inti (Core)
Selubung (Cladding) dan
Pembungkus (Coating)
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.1

Gambar 1.1. Struktur kabel serat optic

1.1.1 Inti Serat Optik (Core)


Elemen pertama dari serat optik adalah inti serat optik. Inti yang bersifat konduktor
mempunyai diameter antara 5 m sampai dengan 200 m (1m sama dengan 0.000001m).
Diameter inti merupakan hal yang penting, karena menentukan karakteristik serat. Inti serat
optik dibuat dari material kristal kelas tinggi yang bebas air.

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 1

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture

1.1.2 Selubung (Cladding)


Selubung dilapiskan pada inti. Selubung ini juga dibuat dari gelas, tetapi indeks
biasnya berbeda dengan indeks bias inti. Hubungan antara kedua indeks refraksi tersebut
dibuat kritis. Hal ini memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas cahaya yang
merambat berada di bawah sudut kritis sewaktu dilewatkan sepanjang serat optik.

1.1.3 Pembungkus (Coating)


Sekeliling inti dan selubung dibalut dengan coating yang berfungsi untuk melindungi
serat optik dari tekanan luar dan kerusakan. Coating juga diberi warna sesuai karakteristik
serat optiknya. Terbuat dari bahan plastik.

1.2

Kelebihan Serat Optik


Keuntungan Fiber Optik, yaitu :
a. Mempunyai BW yang lebar. Bekerja pada frekuensi yang tinggi maka jumlah
informasi yang akan dibawa akan lebih banyak
b. Redaman sangat rendah, perkembangan serat optik saat ini telah menghasilkan
produksi dengan redaman yang sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang
terbuat dari tembaga.
c. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnetik. Serat optik terbuat dari
kaca atau plastik adalah bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio
dan noise listrik.
d. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan yang tinggi,
kemampuan serat optik dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat
cocok dengan pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan
kecepatan dari beberapa Mb/s hingga Gb/s.
e. Ukuran dan berat serat optik kecil dan ringan, ukurannya yang kecil dan ringan
sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
f. Tidak mengalirkan arus listrik. Karena terbuat dari kaca atau plastik sehingga
tidak dapat dialiri arus listrik dan terhindar dari hubungan pendek.
g. Sistem dapat diandalkan dan mudah pemeliharaannya. Keandalan sistem
umumnya tinggi jika dibandingkan dengan sistem konduktor listrik yang
konvensial. Komponen optik mempunyai umur perangkat yang lama antara 20
hingga 30 tahun dan memiliki redaman yang kecil, maka dapat dimungkinkan
untuk hubungan long - hop, sehingga tidak banyak memerlukan repeater.
Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 2

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture
h. Dapat mencapai jarak yang jauh tanpa menggunakan repeater. Hal ini
disebabkan karena redamannya yang rendah.
i. Pengaman kerahasiaan informasi terjaga dengan baik. Penyadapan informasi
dengan induksi atau hubungan yang sederhana tidak mungkin terjadi.
j. Tidak berkarat. Bahan silica sebagai bahan dasar optik mempunyai sifat kimia
yang sangat stabil dan tidak mengalami korosi.
k. Crosstalk rendah. Kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya antar serat optik
sangat kecil demikian pula kebocoran akibat masuknya sinar dari luar yang
kemudian ikut merambat dalam serat optik.
l. Tahan terhadap temperature tinggi. Bahan silica mempunyai titik leleh kira kira 1900 derajat celcius sehingga sangat cocok dipergunakan pada daerah
yang rawan dengan temperatur tinggi.

1.3

Jenis Serat Optik


Saat ini ada 3 jenis fiber yang umum digunakan yaitu :
Step Index Singlemode
Saat ini kebutuhan akan transmisi dengan bandwidth yang lebar semakin meningkat.

Sehingga dikembangkan tipe serat optik yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dapat
dilihat bahwa semakin rendah jumlah mode, semakin tinggi bandwidthnya. Idealnya cahaya
berpropagasi hanya melalui satu mode saja, yang paralel dengan sumbu serat.
Inti mempunyai diameter diantara 2 sampai dengan 12 m dan selubung telah
distandarisasi pada 125 m. Redaman serat Step Index Singlemode adalah 2 sampai dengan 5
dB/km, dan dengan bandwidth 50 GHz.km.

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 3

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture

Gambar 1.2 Step Index Singlemode


Step Index Multimode
Serat optik Step Index Multimode dibuat dari inti (core) yang relative besar, dengan
diselimuti cladding. Intinya mempunyai diameter antara 50 sampai dengan 200 m, dimana
selubung sangat tipis. Inti dan selubung mempunyai indeks bias yang berbeda. Kabel ini
mudah dibuat, sehingga kabel serat optik tipe inilah pertama kali yang ada di pasaran.
Serat Multimode Step Index digunakan untuk jarak yang pendek dengan bit rate yang
relatif rendah. Kabel ini cocok untuk transmisi medium. Redaman dari serat Multimode Step
Index adalah antara 5 sampai dengan 30 dB/km, dan bandwidth antara 10 sampai dengan 100
MHz.km.

Gambar 1.3 Serat Step Index Mutimode

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 4

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture
Graded Index Multimode
Tipe ketiga dari serat optik adalah serat optik Graded Index Multimode. Kabel ini
terdiri dari inti yang mempunyai index bias berkurang sedikit demi sedikit secara step by step
mulai dari pusat inti sampai batas antara inti dengan selubung. Inti tersebut terdiri dari
lapisan-lapisan gelas, masing-masing lapisan mempunyai index bias yang berbeda.
Umumnya diameter inti 50 m dan untuk selubung 125 m. Berkas cahaya yang
merambat melalui kabel ini dibelokan sampai propagasinya sejajar dengan sumbu serat. Di
tempat titik pantul tersebut propagasi diarahkan ke arah sumbu serat.
Serat Multlimode Graded Index mempunyai redaman mulai dari 3 sampai dengan 10
dB/km dan bandwidth 1 GHz. Meskipun mempunyai banyak keuntungan, serat Multimode
Graded Index sukar pembuatannya dan oleh karena itu harganya menjadi lebih mahal dari
pada serat Multimode Step Index.

Gambar 1.4 Serat Graded Index Multimode


1.4

Prinsip Konduktivitas Cahaya Di Dalam Kabel Optik


Serat optik terdiri dari tiga lapisan yaitu core, cladding, dan coating. Core merupakan

inti serat optik dimana cahaya merambat, cladding berfungsi sebagai pemantul cahaya agar
cahaya terkumpul dalam core ,dan coating merupakan lapisan pelindung. Sumber cahaya
ditempatkan sebelum serat optik, yang akan mengirim berkas ke segala arah. Seperti ditunjuk
pada gambar 1.4, berkas cahaya 1 dalam kondisi propagasi ideal, karena berkas tersebut
merambat sepanjang sumbu serat tanpa mengalami pemantulan atau pembiasan.

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 5

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture

Coating
3

Cladding

Sumber
Cahaya

Lmax

2
1

Core

Gambar 1.5 Konduktivitas Cahaya


Berkas cahaya 2 dipantulkan secara total, karena sudut datang pada permukaan dari
interface lebih besar dari sudut kritis antara cladding dan core. Berkas seperti berkas cahaya 2
akan berpropagasi melalui serat dengan memantul pada bagian atas dan bawah permukaan
interface (antara inti dan selubung).
Sudut datang berkas cahaya 3 lebih kecil dari sudut kritis antara cladding dan core,
dan tidak dipantulkan (direfleksikan). Berkas ini akan dibiaskan dan akan menembus melalui
permukaan yang dibentuk antara inti dan selubung. Berkas ke 3 akan diserap oleh
pembungkus dan tidak akan memberikan kontribusi di dalam kabel.
Untuk membawa sebanyak mungkin energi melalui serat, sangat penting membundel
berkas cahaya pada sumber cahaya. Sebagian besar berkas cahaya pada sumber cahaya yang
dikirimkan akan seperti berkas cahaya 1 atau berkas cahaya 2 dan oleh karena itu sebagian
energi akan dikirim ke lokasi lain. Cahaya dapat berpropagasi dengan jalan yang berbeda
melalui serat (seperti berkas 1, 2, dan 3). Perbedaan jalan tersebut dinamakan mode serat
optik. Ketebalan dari inti menentukan jumlah dari mode serat optik.

1.5

Numerical Aparture
Numerical Aperture didefinisikan sebagai sinus dari sudut pembukaan (opening

angle), yaitu sudut yang dibentuk antara sumbu inti dengan garis berkas yang leluasa (the
ultimate ray path) sehingga berkas cahaya mendapatkan pantulan total didalam inti.
Numerical aperture diukur dari besar daya yang diperoleh serat untuk menuntun cahaya.

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 6

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture

NA = sin
d

Gambar 1.6 Numerical Aperture


NA = sin (di dalam ruang hampa)
NA = n. sin (di dalam medium yang mempunyai indeks bias n).
Sehingga di dalam udara NA sin

NA n12 n22
n1 = index bias inti dan
n2 = indeks bias selubung
NA = sin (tan-1 )

NA sin(tan 1 (1/ 2(d ) / s))

1
d
2
tan
s

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 7

Modul 1
Pengukuran Numerical Aperture

1.6

PERALATAN PERCOBAAN
1. He Ne Laser
: daya output 2 dBm.

Spesifikasi
2. Power Meter.

3. Optical Variable Attenuator.


4. Connector FC/PC.
5. Screen Stand.
6. Steel Ruler.
7. Fiber Holder.

1.7

PROSEDUR PERCOBAAN
Konektor

HeNe Laser

Serat Optik
Fiber Holder

Gambar 1.7 Setting percobaan untuk NA

1. Setup peralatan seperti pada gambar 1.7


2. Ukuran jarak antara ujung akhir serat optik terhadap layar, catat pada tabel 1.1
3. Ukur diameter berkas pada layar, catat pada tabel 1.1.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk berbagai jarak
5. Ganti serat optiktipe lain.
6. Ulangi langkah 2, 3 dan 4.

Laboratorium Sistem Komunikasi Optik-Universitas Telkom | 8

Anda mungkin juga menyukai