Anda di halaman 1dari 17

Modul Pelatihan Extend

2008
Enterprise Decision Making / Decision
Support System (EDM/DSS) Lab
Industrial Engineering Diponegoro University

Modul Pelatihan Extend 2008


BAGIAN 1 : PENDAHULUAN
Pengantar Simulasi dan Software Extend v4
Sistem merupakan sekumpulan obyek yang tergabung dalam suatu interaksi
dan inter-dependensi yang teratur. Sistem dibedakan menjadi dua tipe yaitu sistem
diskrit dan sistem kontinu. Sistem dapat dipelajari dengan pengamatan langsung
atau pengamatan pada model dari sistem tersebut. Model dapat diklasifikasikan
menjadi model fisik dan model matematik. Model matematik ada yang dapat
diselesaikan dengan solusi analitis, ada yang tidak. Bila solusi analitis sulit
didapatkan maka digunakan simulasi.
Gambar dibawah ini menunjukkan berbagai cara untuk mempelajari sistem.
Bila memungkinkan dilakukan, maka perlakuan terhadap sistem pada suatu kondisi
tertentu dapat dilakukan secara langsung. Namun, seringkali tidak membungkinkan
perlakuan langsung terhadap sistem nyata. Sehingga perlu dibangun sebuah model
yang merepresentasikan sistem yang dikaji.

Gambar Cara Cara Untuk Mempelajari Sistem

Simulasi adalah suatu prosedur kuantitatif, yang menggambarkan sebuah


sistem, dengan mengembangkan sebuah model dari sistem tersebut dan
melakukan sederetan uji coba untuk memperkirakan perilaku sistem pada kurun
waktu tertentu. Simulasi kejadian diskrit adalah model yang merepresentasikan
sistem dan beroperasi dalam suatu rentang waktu dengan perubahan variabel
status terjadi pada titik titik waktu terpisah. Simulasi digunakan untuk beberapa
alasan, diantaranya :
1. Simulasi adalah sebuah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah, jika sistem nyata sulit diamati secara langsung
Contoh : Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau satelit.
2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat kompleks.
3. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena sangat
mahal, memakan waktu yang terlalu lama dan dikhawtirkan akan merusak
sistem yang sedang berjalan.
Dalam simulasi berbasis komputer, konseptual model yang kemudian
diterjemahkan keadalam bentuk bahasa komputer untuk kemudian dilakukan
verifikasi dan validasi suatu sistem simulasi. Pada modul ini dipergunakan software
simulasi Extend V.4. Extend merupakan merupakan produk dari Imagine That Inc.

Modul Pelatihan Extend 2008


Dengan beberapa library yang dimiliki extend, mampu membantu dalam melakukan
simulasi pada berbagai bidang. Extend merupakan alat simulasi yang dapat
berjalan di dua sistem operasi yaitu Macintosh dan Windows.
Untuk
membuat
sebuah
model
simulasi,
diperlukan
blok
yang
merepresentasikan objek dan aktivitas pada dunia nyata, seperti antrian, sumber
daya, pemilihan, penggabungan, dan lain sebagainya. Untuk itu, Software Extend
memiliki banyak blok yang dikelompokkan kedalam beberapa kategori menurut
fungsi dan penggunaanya. Kelompok kelompok blok inilah yang selanjutnya
disebut sebagai library. Penjelasan yang lebih detail mengenai library akan dibahas
lebih lanjut pada bagian selanjutnya. Untuk lebih memahami komponen - komponen
dalam pembuatan model simulasi, dibawah ini adalah contoh dari bagian dalam
model simulasi dari kasus pencucian mobil yang dibuat melalui software extend.

Kebanyakan blok dalam Extend memiliki konektor input dan output, berupa
kotak kecil pada tiap sisi dari blok. Informasi masuk ke blok dari konektor input dan
keluar melalui konektor output. Sebuah blok mungkin memiliki banyak konektor,
baik input maupun output, namun terdapat pula blok yang tidak memiliki konektor.
Garis Koneksi (Connection Lines) dipergunakan untuk menghubungkan blok pada
model, dan menunjukkan aliran informasi baik berupa item maupun value.
Penjelasan Library dan Blok dalam Extend V 1.4
Dalam merancang simulasi, dipergunakan blok blok berupa modul yang telah
tersedia sesuai dengan program simulasi. Blok Blok tersebut terdapat didalam
library. Library dapat dibuka sesuai dengan kebutuhan model simulasi, library dapat
dibuka melalui tab library > open library atau dapat dengan hotkey CTRL + L >
browse ke C:/Extend4/Libs, hingga muncul pilihan library seperti pada gambar
dibawah :

Modul Pelatihan Extend 2008

Gambar Dialog Library

Dalam tiap library terdapat sub library, dan didalam sub-library, terdapat
blok blok yang kemudian dapat dipergunakan dalam model simulasi. Tiap blok
merupakan objek penyusun suatu model yang memiliki fungsi tersendiri yang dapat
diatur melalui dialog dalam blok tersebut. Pada modul tutorial ini akan dijelaskan
beberapa blok yang penting dan sering dipergunakan dalam pembuatan model
simulasi terutama pada simulasi kejadian diskret, yaitu :
Library DE (de.lix)
Discrete Event (DE) Library dipergunakan untuk membuat model berdasarkan
even kejadian ketika model tersebut diperlukan. Model DE yang sering dipakai
diantaranya pada sistem antrian yang melibatkan satu atau lebih waiting line,
seperti yang sering dijumpai pada supermarket dan pabrik. Kunci dari pemodelan
DE adalah konstruksi dari diagram alir dengan menggunakan blok yang tersedia
untuk merepresentasikan operasi dan sumber daya pada permasalahan yang
dihadapi. Dibawah ini adalah blok yang sering dipergunakan dalam pembuatan
model simulasi :
1. Executive

Blok ini berfungsi untuk menentukan persiapan (setup) simulasi secara


keseluruhan,yaitu pengaturan eksekusi simulasi (berdasarkan waktu atau
jumlah event). Blok ini merupakan inti dari model simulasi kejadian diskrit
dan harus diletakkan pada sisi kiri atas dari model.
2. Generator

Modul Pelatihan Extend 2008


Blok ini berfungsi untuk menghasilkan input berupa distribusi waktu antar
kedatangan yang masuk kedalam sistem.
3. Queue, FIFO

Blok ini berfungsi untuk menampung antrian yang terjadi dan melakukan
pencatatan terhadap panjang antrian dan waktu tunggu entitas yang
memasuki sistem dengan aturan First In First Out.
4. Activity, Delay

Blok ini merupakan server, dimana terjadi aktivitas pelayanan yang


menyebabkan penundaan sepanjang waktu layanan, biasanya dipergunakan
untuk mencari utilisasi dari server.

5. Set Attribute

Blok ini dipergunakan untuk mengatur atau menciptakan atribut sebuah


entitas pada suatu sistem.
6. Get Attribute

Blok ini dipergunakan untuk mengambil dan/atau menghapus atribut sebuah


entitas untuk melakukan suatu aktivitas (pemilihan, percabangan) pada suatu
sistem.
7. Batch

Blok ini dipergunakan untuk menggabungkan beberapa entitas menjadi


sebuah entitas tunggal, seperti pada proses perakitan.
8. Unbatch

Modul Pelatihan Extend 2008


Blok ini dipergunakan untuk membangkitkan beberapa entitas dari entitas
tunggal (kebalikan batch) seperti yang telah ditentukan pada dialog.
9. Information

Blok ini dipergunakan untuk menampilkan informasi dari entitas yang


melaluinya.
10.Queue, Priority

Blok ini dipergunakan untuk


berdasarkan prioritas tertinggi.
11.Select DE Input

menampung

entitas

dan

melepasnya

Blok ini dipergunakan untuk memilih input berdasarkan suatu keputusan.


12.Select DE Output

Blok ini dipergunakan untuk memilih output berdasarkan keputusan.


13.Combine

Blok ini dipergunakan untuk menggabungkan dua entitas dari dua sumber
yang berbeda menjadi sebuah aliran.
14.Throw

Blok ini melempar item ke blok catch tanpa menggunakan konektor output
atau koneksi item.
15.Catch

Blok ini menangkap item yang dikirim dari blok throw tanpa menggunakan
konektor output atau koneksi item. Blok ini lebih baik dipergunakan daripada
menggunakan beberapa blok combine.
16.Gate

Modul Pelatihan Extend 2008

Blok ini digunakan untuk menjalankan item baru ke bagian model hanya
ketika item tersebut melewati bagian ini.
17.Exit

Blok ini dipergunakan


mencatatnya.
18.Exit (4)

untuk

mengeluarkan

entitas

dari

sistem

dan

Blok ini dipergunakan untuk mengeluarkan entitas dari beberapa aliran keluar
dari sistem dan mencatatnya.
Library Generic (generic.lix)
Blok pada library generic berfungsi untuk membuat model kontinu dengan
cepat dan untuk menampilkan task khusus ketika dikoneksikan pada konektor value
pada model discrete event. Dialog pada library ini, memungkinkan pemodel untuk
memasukkan value sebagai input, baik pemilihan maupun bangkitan data. Dibawah
ini adalah blok yang sering dipergunakan pada library generic :
1. Decision

Blok ini berfungsi untuk membuat keputusan berdasarkan input dan logika
yang didefinisikan pada dialog.
2. Input Random Number

Blok ini berfungsi untuk membangkitkan bilangan random menurut distribusi


tertentu.
Library Plotter (plotter.lix)
Library Plotter merupakan library yang dipergunakan untuk menampilkan
output sistem dalam bentuk gambar/plot seperti histogram, scatter diagram, dll.
Dibawah ini adalah plotter yang sering dipergunakan dalam pembuatan simulasi
kejadian diskret :
1. Histogram

Modul Pelatihan Extend 2008

Blok ini berfungsi untuk membuat histogram dari nilai yang diterima. Tiap
batang menghitung jumlah nilai data yang termasuk range nya. Jumlah
batang dan range maksimum dan minimum keseluruhan dapat ditentukan
pada dialog plotter.
2. Plotter, Discrete Event

Blok ini berfungsi untuk memberikan plot dan tabel dari data untuk empat
atau lebih nilai input pada model kejadian diskrit.

BAGIAN 2 : STUDI KASUS

Model 1 : Pencucian Mobil 1 Server


Kasus pencucian mobil ini melibatkan 1 buah server. Durasi dalam model ini
adalah selama 480 satuan waktu. Model ini menggunakan aturan antrian FIFO
dengan waktu antar kedatangan mengikuti distribusi eksponensial dengan rataan
sebesar 4 satuan waktu. Dan lama waktu pencucian adalah 6 satuan waktu.
Langkah langkah dalam membuat model simulasi ini adalah sebagai berikut :
1. Buka model baru ( file > new model atau gunakan hotkey CTRL+N).
2. Buka library DE (de.lix) dan plotter (plotter.lix).
3. Ambil blok eksekutif pada library DE dan letakkan pada sisi kiri atas
workspace.
4. Klik 2 kali pada blok eksekutif, dan pada tab simulation dalam dialog
eksekutif, pilih end time, hal ini menandakan bahwa model berjalan
menurut aturan durasi waktu.
5. Selanjutnya, kita akan melakukan pengaturan lama durasi simulasi
dapat diatur melalui langkah sbb : run > simulation setup atau dengan
menekan CTRL+Y dan pada dialog simulation setup isi 480 pada end
simulation at time dan pada global time units isikan 480. Untuk

Modul Pelatihan Extend 2008


mengatur satuan waktu dan aturan durasi simulasi dapat diatur pada
tab lain dalam dialog ini. Namun untuk model ini biarkan semua pada
kondisi default.
6. Ambil blok generator untuk membangkitkan waktu kedatangan pada
library DE, kemudian klik dua kali dan pada dialog, pada pilihan
distribusi, pilih distribusi eksponensial, kemudian isikan 4 pada isian
mean.
7. Ambil Blok Queue, FIFO pada library DE>Queues, biarkan dalam kondisi
default.
8. Hubungkan blok generator dengan blok queue.
9. Ambil blok activity delay sebagai server pencucian pada library
DE>activities, pada dialog isikan 6 pada delay.
10.Hubungkan antara blok queue dengan blok activity, delay.
11.Ambil blok exit pada library DE>Routing untuk mencatat jumlah mobil
yang keluar.
12.Hubungkan antara blok activity delay dengan blok exit.
13.Ambil Blok DE, Plotter pada library plotter untuk membuat plot
perbandingan antara jumlah antrian dan jumlah mobil yang selesai
dilayani.
14.Hubungkan DE, Plotter dengan blok
15.Jalankan program simulasi dengan menekan simbol panah hijau atau
tekan CTRL+R, dan dapat dilihat hasil simulasi berupa plot perbandigan
antara panjang antrian dengan jumlah mobil yang keluar.
Hasil perancangan model dalam simulasi pencucian mobil ini dapat dilihat pada
gambar dibawah :

Model 2 : Pencucian Mobil 2 Server


Model ini pada prinsipnya hampir sama dengan model 1, namun kita akan
menambahkan 1 server tambahan. Aturan antrian tetap FIFO, dan antrian mobil
akan memilih server yang idle. Sehingga, dari model 1 terdapat beberapa blok yang
disesuaikan untuk model 2 ini, yaitu :
Blok

Library

Tab

Isian

Activity,
Delay

DE >Activities

Activity

Delay : 6

Exit (4)

DE > Routing

Default

Interpretasi
Penambahan 1 server dengan
karakteristik yang sama dengan
server sebelumnya
Mencatat mobil yang keluar dari
kedua server.

Modul Pelatihan Extend 2008

Hasil perancangan model simulasi dapat dilihat pada gambar dibawah :

Selanjutnya, hubungkan blok blok tersebut seperti pada contoh model


diatas. dan jalankan model simulasi, bandingkan dengan plot model ini dengan
model 1, kesimpulan apa yang dapat anda ambil?
Model 3 : Pencucian Mobil plus Poles
Pada model ini, terdapat penambahan fasilitas pada proses pencucian mobil,
yaitu pemolesan. Sebelumnya, pelanggan akan memilih untuk mencuci mobil
dengan poles (kilap) atau hanya mencuci mobil saja (biasa) dengan probabilitas
cuci biasa adalah 0,75. Server 1 difungsikan untuk server biasa, sedangkan server
2 difungsikan untuk server kilap.
Model simulasi untuk kasus ini sebenarnya tidak begitu berbeda dengan model
sebelumnya, namun dalam model ini terdapat mekanisme pemilihan untuk cuci
biasa atau cuci poles dengan nilai probabilitas yang telah ditentukan. Untuk itu,
terdapat blok yang ditambahkan dalam model ini diantaranya :
Blok

Library

Set
Attribute

DE >
Attribute

Input
Random
Number
Get
Attribute

Tab
Attribute
Name >
Value

Isian

Interpretasi

Wax > 1

Mengeset nilai atribut wax dengan


nilai 1
Membangkitkan nilai random
dengan probabilitas 0,75 untuk no
wax dan 0,25 untuk wax

Generic >
Input/Output

Distributions

Lihat
gambar
dibawah

DE >
Attribute

Attribute
Name

Wax

Mengambil atribut wax

Select DE
Output

DE >
Routing

Invalid Select
Value

Chooses
Top
Output

Memilih atribut wax

Activity,
Delay

DE
>Activities

Activity

Delay : 8

Penambahan 1 server untuk


fasilitas wash + wax

10

Modul Pelatihan Extend 2008

Gambar Input Random Number


Hasil perancangan model simulasi dapat dilihat pada gambar dibawah :

Selanjutnya, hubungkan blok blok tersebut seperti pada contoh model


diatas. dan jalankan model simulasi, bandingkan dengan plot model ini dengan
model 1 dan 2, kesimpulan apa yang dapat anda ambil? Apakah pengaruh kebijakan
penggunaan server wash+wax terhadap panjang antrian?
Model 4 : Prioritas
Pada model ini, terdapat pemberian prioritas bagi pelanggan yang
memberikan tip. Terdapat tiga kelas prioritas, yaitu kelas 1, 2, dan 3. Kelas tertinggi
adalah kelas 1, masing masing kelas memiliki nilai probabilitas tersendiri. Adapun
blok tambahan pada model ini adalah sebagai berikut :
Blok
Library
Tab
Isian
Interpretasi

11

Modul Pelatihan Extend 2008


Set
Priority

DE >
Attribute

Default

Input
Random
Number

Generic >
Input/Output

Distributions

Lihat
gambar
dibawah

Queue,
Priority

DE >
Queues

Default

Mengambil nilai prioritas dari


bangkitan random dengan
prioritas tertinggi bernilai 1
Membangkitkan nilai random
dengan probabilitas 0,1 untuk
kelas 1, dan 0,2 untuk kelas 2,
dan 0,7 untuk kelas 3
Antrian menggunakan aturan
prioritas

Gambar Input Random Number


Hasil perancangan model simulasi dapat dilihat pada gambar dibawah :

Selanjutnya, hubungkan blok blok tersebut seperti pada contoh model diatas.
dan jalankan model simulasi, bandingkan dengan plot model ini dengan model lain,
mengapa pada model ini panjang antrian relatif pendek?
Model 5 : Antrian Bank

12

Modul Pelatihan Extend 2008


Model ini berbeda dengan keempat model diatas. Model ini membahas kasus
antrian pada sebuah bank. Waktu antar kedatangan nasabah berdistribusi konstan
sebesar 39 detik. Pelayanan nasabah dilakukan pada Teller yang berjumlah 3 buah
dengan waktu pelayanan yang konstan selama 2 menit. Apabila seluruh teller
penuh, pelanggan akan menunggu di area tunggu. Urutan pelayanan dilakukan
sesuai dengan urutan kedatangan pelanggan (aturan FIFO). Apabila proses
pelayanan telah selesai maka pelanggan akan segera meninggalkan bank. Dibawah
ini adalah blok yang dipergunakan dalam model antrian bank.
Blok
Executi
ve

Library

Genera
tor

DE >
Generator

Items

Distribution :
Constant (4) ;
Time Units :
Second;

DE > Queues

Default

DE >Activities

Activity

Delay : 2

Exit (4)

DE > Routing

Default

DE
Plotter

Plotter

Default

Queue,
FIFO
Activity,
Delay

DE

Tab
Simulati
on

Isian
End Time

Interpretasi
Model berjalan menurut aturan
durasi waktu
Waktu antar kedatangan
berdistribusi konstan sebesar 4
detik
Antrian nasabah mengikuti
aturan FIFO
Waktu yang diperlukan untuk
melayani nasabah adalah 2 menit
Mencatat nasabah yang selesai
dilayani
Membuat plot data antrian
dengan jumlah nasabah yang
selesai dilayani

Hasil perancangan model simulasi dapat dilihat pada gambar dibawah :

Selanjutnya, hubungkan blok blok tersebut seperti pada contoh model


diatas. Sebelumnya, atur dahulu global time units pada simulation set up menjadi
menit selama 60 menit. Kemudian jalankan model, dan dapat dilihat hasil simulasi
berupa plot perbandingan antara panjang antrian dengan jumlah nasabah yang
selesai dilayani.
Model 6 : Kanban

13

Modul Pelatihan Extend 2008


Model ini merupakan simulasi dari mekanisme kanban. Kanban merupakan
tools pada Sistem Produksi Toyota yang berbasis pada sistem tarik. Konsep sistem
tarik mensyaratkan bahwa produksi dijalankan berdasarkan permintaan konsumen,
sehingga dapat meminimasi waste berupa inventori. Pada model ini, permintaan
konsumen akan dibangkitkan dengan mengikuti distribusi eksponensial dengan nilai
rataan sebesar 3 satuan waktu. Kemudian permintaan akan menunggu untuk
dipenuhi.
Setelah permintaan datang, maka selanjutnya akan dilakukan proses produksi
melalui dua mechine center. Pada tahap pertama, proses permesinan memakan
waktu 1 satuan waktu, sedangkan tahap kedua memakan waktu 1,5 satuan waktu.
Tiap machine center memiliki buffer, dimana kapasitas maksimal tiap buffer adalah
2. Bila kapasitas buffer penuh maka proses produksi akan berhenti. Blok yang
dipergunakan pada model ini antara lain :
Blok

Library

Tab

Isian

Interpretasi

Executi
ve

DE

Simulati
on

End Time

Blok

Library

Tab

Genera
tor

DE >
Generator

Items

Queue,
FIFO

DE > Queues

Default

Bin

Mfg >
Resource

Bin

Initial Number of
Item : 1000

Machin
e

Mfg >
Activities

Machine

Processing Time :
1 dan 1,5

Buffer

Mfg > Queues

Buffer

Batch

DE > Batching

Batch

Exit

DE > Routing

Model berjalan menurut aturan


durasi waktu
Interpretasi
Waktu antar permintaan
berdistribusi eksponensial
dengan rataan 3
Antrian permintaan mengikuti
aturan FIFO
Kapasitas produksi yang dimiliki
adalah 1000 item
Machine Center 1 memiliki waktu
proses 1 sedangkan MC 2
memiliki waktu proses 2 satuan
waktu
Kapasitas maksimal buffer adalah
2 item
Menggabungkan antara produk
dengan permintaan
Mencatat permintaan yang trlah
dipenuhi

Isian
Distribution :
Exponential;
Mean : 3

Maximum Buffer
Length : 2
Lihat Gambar
Dibawah
Default

14

Modul Pelatihan Extend 2008

Gambar Input Batch


Hasil perancangan model simulasi dapat dilihat pada gambar dibawah :

Selanjutnya, hubungkan blok blok tersebut seperti pada contoh model


diatas. Sebelumnya, atur dahulu global time units pada simulation set up menjadi
generik selama 100 satuan waktu. Kemudian jalankan model, dan lihat apakah
model simulasi ini sudah cukup merepresentasikan sistem kanban?
STUDI KASUS : Kafetaria Universitas Big State
Kafetaria pada Universitas Big State mencoba untuk meningkatkan layanan
selama jam sibuk makan siang dari jam 11:30 AM hingga 1:00 PM. Pelanggan
datang secara bersama sama baik sendiri, berdua, bertiga, maupun berempat
dengan probabilitas 0.5, 0.3, 0.1, dan 0.1. Waktu antar kedatangan antar kelompok
terdistribusi secara eksponensial dengan rataan 30 detik. Awalnya, sistem kosong
dan idle, dan berjalan selama 90 menit. Setiap pelanggan yang datang, baik sendiri
maupun bersama sama, melalui salah satu dari ketiga rute dalam kafeteria (bagi
yang datang berkelompok akan tetap berpisah begitu sampai di kafetaria) :
Layanan makanan hangat, kemudian minum, kemudian kasir
Khusus sandwich, kemudian minum, kemudian kasir
Hanya minum, kemudian kasir
Probabilitas untuk rute ini berturut turut adalah 0.8, 0.15, dan 0.05. Pada
konter makanan hangat dan khusus sandwich, pelanggan dilayani sekali dalam
satu waktu (meskipun pada kenyataanya mungkin terdapat satu atau dua pekerja).

15

Modul Pelatihan Extend 2008


Stan minuman bersifat self service, dan diasumsikan tidak ada yang mengantri di
stan ini; dengan kata lain stan ini memiliki server yang tidak terbatas. Terdapat dua
atau tiga kasir, masing masing memiliki antriannya masing masing, dan tidak
diperbolehkan mendahului dan berpindah ke kasir lain (no jockeying); pelanggan
datang memilih kasir dengan antrian terpendek. Antrian ini, menggunakan aturan
FIFO.
Jenis jenis pelanggan dalam kasus ini adalah sebagai berikut :
Tipe Pelanggan
Rute 1
Rute 2
Rute 3

Probabilitas
0,8
0,15
0,05

WL
U (50,120)
U (60,180)
U (5,20)

AWK
U (20,40)
U (5,15)
U (5,10)

Pada kasus ini, WL berarti waktu layanan pada sebuah stasiun, dan AWK berarti
waktu kasir yang diakumulasikan, berkaitan dengan banyaknya kedatangan pada
stasiun; notasi yang dipergunakan ~U(a,b) berarti kuantitas yang bersangkutan
berdistribusi uniform dengan rentang antara a dan b detik. Sebagai contoh, pada
rute 1, pelanggan datang pertama ke stasiun makanan hangat, bergabung ke
antrian, kemudian dilayani dengan waktu layanan terdistribusi uniform antara 50
hingga 120 detik, lalu disimpan ke waktu akumulasi kasir yang berdistribusi
uniform antara 20 hingga 40 detik, kemudian menghabiskan waktu selama 5 hingga
10 detik dengan distribusi uniform
untuk mengambil minuman, dan
mengakumulasikan tambahan waktu untuk waktu kasir dengan mengikuti distribusi
uniform sebesar 5 hingga 10 detik. Sehingga, kebutuhan layanan pada kasir
merupakan penjumlahan antara U(20,40) dan U(5,10) dengan variasi random
(dapat mengambil atau tidak mengambil minum).
Dari kasus diatas, anda diminta untuk mengukur kinerja system yang
mencakup :
Delay rata rata dan delay maksimal dalam antrian untuk makanan hangat,
sandwich, dan kasir (tanpa memperhatikan jenis kasir).
Rata rata waktu dan total delay maksimum dalam semua antrian pada
ketiga tipe pelanggan.
Rata rata total delay keseluruhan untuk semua pelanggan, dilakukan
dengan membobotkan rata rata total delay individual oleh probabilitas
kejadiannya.
Rata rata waktu dan total pelanggan maksimal dalam keseluruhan sistem.
Terdapat beberapa ketentuan dalam operasi system. Untuk alas an keamanan
terdapat paling sedikit 2 kasir dan jumlah kasir maksimal adalah 3. Selain itu, harus
terdapat paling sedikit satu orang yang bekerja pada tiap stasiun makanan hangat
dan sandwich. Lalu, jumlah minimal karyawan adalah 4. Aturan ini dapat dipakai
untuk membuat model simulasi dasar. Kemudian, lakukan perbandingan dengan
menambah jumlah karyawan, seperti alternatif berikut :
a) 5 karyawan, dengan tambahan 1 karyawan yang dapat dialokasikan pada :
i.
Sebagai kasir ketiga
ii.
Untuk membantu stasiun makanan hangat, Pada kasus ini, pelanggan
masih dilayani sekali, namun waktu layanan berkurang setengahnya
(U(25,60)).
16

Modul Pelatihan Extend 2008


iii.

Untuk membantu stasiun khusus sandwich, dengan pelanggan masih


dilayani sekali dengan waktu layanan U(30,90).
b) 6 karyawan, dengan konfigurasi sebagai berikut :
i.
2 kasir, 2 di stasiun masakan panas, dan 2 di stasiun sandwich
ii.
3 kasir, 2 di stasiun masakan panas dan 1 di stasiun sandwich
iii.
3 kasir, 1 di stasiun masakan panas dan 2 di stasiun sandwich
c) 7 karyawan, dengan 3 kasir, dan 2 orang pada stasiun masakan panas dan
sandwich.
Jalankan simulasi untuk ketujuh alternative diatas, dan buatlah rekomendasi
alternative jumlah karyawan yang dipergunakan.

17

Anda mungkin juga menyukai