Anda di halaman 1dari 2

Tuna Kala, Antologi Waktu #2

Schizofrenia, adalah jenis penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, dan tidak
mampu memisahkan kenyataan dan ilusi-ilusinya. Hal inilah yang menjadi tema utama dalam
komik ini, komik yang berjudul Tuna Kala, karya Potonv, yang diterbitkan oleh Sekte Komik,
sebuah komunitas komik kampus di IKJ, Jakarta.
Diceritakan Kinanti, seorang cewek yang kehilangan ayahnya yang mati bunuh diri akibat
depresi karena menjadi tersangka korupsi, dan ibunya yang menjadi gila karena hal itu. Kinanti
yang malang itu akhirnya hidup bersama tantenya. Di sana, Kinanti berteman dengan Dini,
seorang cewek yang memiliki hari ulangtahun yang sama dengannya, 29 Februari, yang
kemudian menjadi sahabat dekatnya.
Lebih lanjut, dalam kehidupannya Kinanti kemudian berpacaran dengan Angga, yang sedang
menangani sebuah proyek besar tentang luar angkasa. Disinilah konflik cerita bermula. Kinanti
merasa lelah dan "eneg" oleh sikap Angga yang kurang perhatian dan tidak punya waktu
untuknya. Kinanti mengira bahwa sang pacar mulai bosan dengannya. Ia mulai merasa curiga,
dan menduga bahwa Angga telah mengkhianatinya, berselingkuh dengan cewek lain.
Suatu malam, setelah sebuah hubungan seksual yang hebat diantara mereka, Kinanti memeriksa
telepon genggam milik Angga, dan menemukan kenyataan itu, kecurigaannya terbukti benar.
Angga selingkuh. Yang lebih mengejutkan, Angga ternyata berselingkuh dengan sahabat
dekatnya sendiri, Dini.
Cerita kemudian berpindah pada penjelasan mengenai siapakah Dini, yang ternyata adalah
Kinanti sendiri, dalam pribadinya yang kedua. Seorang sahabat imajiner, kepribadian kedua, dari
seorang penderita schizofrenia yang tenggelam dalam obat-obatan.
Meski bagi saya kisah kisah perselingkuhan sang pacar dengan sahabat dekat adalah klise, tapi
sang komikus mampu mengemasnya dalam sesuatu yang menarik. Potonv mampu mengangkat
ide ide tentang kecemburuan, cinta, dan persahabatan menjadi kisah yang kelam dan muram
dalam kehidupan seorang pengidap schizophrenia. Menegangkan, tapi juga seru. Alur cerita
disusun rapih dalam panel panel gambar dan balon kata, dengan susunan susunan yang mampu
membuat pembaca terus penasaran dari halaman ke halaman. Gaya gambar yang rapi dan keren
juga menjadi nilai tambah untuk komik setebal 56 halaman ini.
Kasus schizofrenia dalam sebuah komik ini mengingatkan saya pada kisah Ruth dalam novel
grafis "Swallow Me Whole", meski dengan kisah yang berbeda. Potonv juga menyinggung Enid
dan Rebecca, tokoh dari novel grafis Ghost World, dalam percakapan tentang persahabatan
antara Kinanti dan Dini. Komik ini, Tuna Kala, adalah sebuah kisah yang menarik, setidaknya
menurut standar saya untuk komik Indonesia.

Diluar itu, saya tak cukup paham tentang arti " antologi #2" yang menjadi kalimat kecil di
dibawah judul komik "Tuna Kala". Dalam pengertian saya, antologi berarti kumpulan, misalnya
pada antologi puisi atau cerpen, namun komik ini adalah komik tunggal, "one shot", tanpa cerita
lain didalamnya. Yang saya ketahui Potonv memang membuat satu komik sebelum ini yang
dijuduli Jagger Myth, antologi waktu #1. Mungkin pengarangnya memang berniat untuk
menjadikannya sebuah antologi suatu saat nanti. Dan kata kata antologi waktu mengingatkan
saya pada komik antologi terbitan Metha Studio beberapa waktu lalu dengan judul sama:
Antologi Waktu.
Komik ini cukup serius, tak ada humor humor ala komik strip didalamnya, sehingga meskipun
tak membaca sebuah kalimat di halaman judul: sebuah komik yang semoga serius oleh
@Potonv, pembaca akan paham bahwa ini bukan komik lucu atau humor. Saya tak paham
(untuk kedua kalinya) maksud kalimat itu, apakah merujuk pada cerita, atau pada proses
penggarapan, atau mungkin keduanya. Yang jelas, sebagai pencinta dan pendukung komik
Indonesia, anda harus membaca komik ini. Salam Sekuensial.

Anda mungkin juga menyukai