Anda di halaman 1dari 19

Hubungan antara DNA, Gen dan Kromosom

10:41 PM SUCI NANCY NO COMMENTS


Sifat makhluk hidup dikendalikan oleh faktor keturunannya yang disebut gen.
Gen merupakan substansi biokimia dalam kromosom yang mengandung
informasi genetik (pembawa sifat), dibentuk oleh protein dan asam nukleat
(yang paling penting dalam hereditas antara lain DNA dan RNA)
Kromosom adalah bagian inti sel yang berbentuk benang. Ketika terjadi
pembelahan sel, kromosom berubah menjadi batang-batang pendek dan
tebal, berfungsi sebagai pembawa faktor penentu keturunan (gen)
Sifat-sifat gen antara lain adalah:
Bervariasi, ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa nitrogen
penyusun DNA-nya
Mengandung informasi genetik

Masing-masing gen mempunyai tugas khusus dan waktu berfungsinya


berbeda

Pada waktu meiosis dan mitosis dapat mengadakan duplikasi

Hereditas berarti penurunan sifat-sifat genetik dari orang tua kepada anak.
Ilmu yang mempelajari tentang hereditas disebut genetika.
Hukum I Mendel (Segregation of Allelic Genes):
"Pada pembentukan gamet-gamet, kedua gen yang merupakan pasangan itu
akan dipisah ke dalam dua sel anak secara bebas".
Hukum II Mendel (Independent Assortment of Genes):
"Bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasangan sifat
atau lebih, maka diturunkan sifat yang sepasang itu tak tergantung dari
pasangan sifat yang lain."
Kromosom terbagi menjadi:
Autosom, adalah kromosom tubuh yang terdapat pada individu jantan
maupun betina dalam jumlah, bentuk, dan sifat yang sama.
Kromosom seks, adalah kromosom yang terdapat pada individu jantan
maupun betina dalam jumlah, bentuk, dan sifat yang berbeda,
merupakan kromosom pembeda. Kromosom terdapat di dalam nukleus
yang mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau
pendek, lurus atau bengkok.
Kromosom mulai tampak sesaat ketika sel akan membelah dan selama proses
pembelahan, serta akan tampak jelas pada stadium pembelahan metafase.
Kromosom yang terdapat di dalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya.
Pada manusia panjang kromosom dapat mencapai 6 mikron. Kromosom
tubuh tumbuhan berukuran lebih besar daripada kromosom hewan.
Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta

bentuk kromosom dari sel somatik suatu individu dinamakan kariotipe.


Benden dan Boveri melaporkan bahwa jumlah kromosom di dalam nukleus
dari makhluk hidup adalah konstan. Jumlah kromosom sel kelamin (gamet)
yaitu ovum atau spermatozoa, adalah separo dari kromosom di dalam sel
tubuh (sel somatik) dan bersifat haploid (n). Satu sel kromosom haploid
dalam gamet jantan dan gamet betina selalu berpasangan, sedangkan
kromosom pada sel kelamin (gamet) tidak berpasangan.
Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom
homolog. Bila dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel adalah anggota
dari pasangan gen yang memiliki pengaruh berlawanan. Pada individu
homozigot pasangan kedua alel mempunyai simbol yang persis TT, BB bb.
Pada genotipe heterozigot pasangan kedua alel mempunyai simbol yang tidak
sama misal Tt, Bb, namun Ta, Ab bukan alelnya.
Perhatikan gambar:

Alel ganda terjadi apabila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasangan
alel. Misalnya warna bulu kelinci, golongan darah sistem A, B, O pada
manusia.
Nukleosom meliputi senyawa yang terdiri atas protein dan asam nukleat. Sel
mempunyai inti (nukleus) di dalamnya terdapat nukleoplasma atau
nukleosom. Zat-zat yang terkandung dalam nukleosom antara lain berupa
larutan fosfat, gula ribosa, protein, nukleotida, asam nukleat, dan garam
mineral. Ada bahan khas di dalam inti yaitu nukleoprotein. Bahan ini
dibangun oleh senyawa protein dan asam nukleat. Dari beberapa macam
asam nukleat, yang ada sangkut pautnya dengan hereditas ada dua, yaitu DNA
dan RNA. Keduanya bertanggung jawab membentuk protein serta mengontrol
sifat-sifat keturunannya.
DNA mencakup pasangan rangkaian nukleotida yang terpilin. DNA terdapat
dalam semua sel, sebagia besar DNA terdapat di dalam nukleus dan
merupakan komponen kromosom yang sangat penting. Asam nukleat
tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu
nukleotida terdiri atas nukleotida dan fosfat. Sedangkan nukleosida terdiri
atas
sebuah
gula
dan
sebuah
basa
nitrogen.
RNA terdiri atas rangkaian nukleotida tunggal. Struktur RNA terdiri atas
komponen dasar RNA yaitu gugusan fosfat, gula ribosa, basa nitrogen.
Basa nitrogen terdiri atas:
Purin (guanin, adenin)

Pirimidin (sitosin, urasil)

Menurut peranan dan tempat terdapatnya, macam-macam RNA antara lain:


RNA duta disebut juga mRNA, dibentuk dalam nukleus, berperan
dalam membawa kode genetik dari DNA
RNA ribosom (rRNA) dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam
ribosom

RNA transfer (tRNA) dibentuk oleh DNA, berada dalam sitoplasma,


berperan mengikat asam amino.

Rantai polinukleotidanya tunggal, gulanya ribosa dan tidak mempunyai basa


nitrogen
timin
melainkan
urasil.
DNA
dan
RNA
berperan
dalam
sintesis
protein
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom, membutuhkan
bahan dasar amino, dan berlangsung melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan
translasi.
Langkah-langkah sintesis protein adalah sebagai berikut:
1. DNA mencetak RNA duta (dRNA) di dalam inti sesuai dengan basa
nitrogennya
2. RNA duta (dRNA) yang membawa kode-kode genetik pada ribosom.
Peristiwa ini merangsang RNA transfer (tRNA) membawa asam amino
3. RNA transfer (tRNA) yang ada di dalam sitoplasma mengikat asamasam amino yang sesuai dengan kode-kode genetik pada RNA duta
(dRNA)
4. RNA transfer (tRNA) yang telah mengikat asam-asam amino melekat
pada RNA duta (dRNA) pada ribosom
5. Asam-asam amino membentuk rankaian peptida sampai menjadi
protein di dalam ribosom.
Posted in: Pelajaran
http://campusnancy.blogspot.com/2013/03/hubungan-antara-dnagen-dan-kromosom.html
7 maret 10.38
http://dnafingerprinting.blog.com/ 7 Maret 10.41
DNAFingerprinting
PENJELASAN MENGENAI DNA FINGERPRINTING

Apr 30, 2012 -

Uncategorized

Comments Off

Apa itu DNA?


DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida.
Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein.
Struktur
DNA
(deoxyribosenucleic
acid)
yaitu:
1.
gula
5
karbon
(deoksiribosa)
2.
gugus
fosfat
3.basa nitrogen.
Bentuk DNA adalah rantai double heliks berpilin ke kanan. Dalam DNA
terdapat struktur-struktur di atas. Namun, jika diambil 1 lempeng yang
mengandung ikatan fosfat, gula dan basa nitrogen, maka lempeng tersebut
disebut nukleotida. Jika plat itu hanya basa nitrogen dan gula saja maka
disebut nukleosida. Maka, DNA adalah polimer dari nukleotida.
Gula deoksiribosa pada DNA merupakan gula lima karbon yang kehilangan 1
atom oksigen. Gula deoksiribosa memegang basa nitrogen pada atom karbon
nomor 1, sedangkan atom C nomor 5 berikatan dengan gugus fosfat. Gugus
fosfat ini saling berikatan dengan gugus fosfat lainnya membentuk ikatan
fosfodiester. Karena DNA merupakan rantai ganda dan atom-atom karbon
mempunyai aturan diatas untuk mengikat basa nitrogen dan gugus fosfat
maka satu rantai DNA terlihat berdiri tegak sedangkan rantai pasangannya
justru terbalik. Maka pada notasi penulisan kode genetik DNA, ditulis 5-kode
genetik-3, sedangkan untuk rantai pasangannya justru ditulis 3-kode
genetik-5. Pengaturan ini disebut konfigurasi antiparalel.
Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu:
Purin, terdiri dari basa nitrogen adenine dan guanin.
Pirimidin, terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin . pada RNA,
timin diganti dengan urasil.

Deoxyribosenucleic Acid
Basa Purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan
hidrogen. Adenine selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan
hidrogen sedangkan cytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan
hidrogen.
Apr 30, 2012 Uncategorized
Comments Off
Pengertian DNA Fingerprinting
DNA fingerprint merupakan salah satu bagian atau tipe dari bioteknologi
yaitu tipe bioteknologi forensik. Bioteknologi itu sendiri berarti seperangkat
teknik yang memanfaatkan organisme hidup atau bagian dari organisme
hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk, meningkatkan
kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme untuk
penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan manusia atau lingkungan.
Bagaimana DNA Fingerprinting Bekerja
DNA fingerprinting adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang
berdasarkan pada profil DNAnya. Ada dua aspek DNA yang digunakan dalam
DNA fingerprinting, yaitu di dalam satu individu terdapat DNA yang seragam
dan variasi genetik terdapat diantara individu. Prosedur DNA fingerprinting
memiliki kesamaan dengan mencocokkan sidik jari seseorang dengan orang
lain. Hanya saja perbedannya adalah proses ini dilakukan tidak menggunakan
sidik jari, tetapi menggunakan DNA individu karena secara individu DNA
seseorang itu unik.
Digunakan DNA karena DNA memiliki materi hereditas yang berfungsi untuk
menentukan suatu urutan keturunan dalam suatu keluarga secara turunmenurun dengan pola yang acak (karena berasal dari fusiinti ovum dan
sperma) sehingga dapat digunakan untuk identifikasi pelaku kejahatan
walaupun telah berganti wajah.
Untuk kasus pemerkosaan diperiksa spermanya tetapi yang lebih utama
adalah kepala spermatozoanya yang terdapat DNA inti sel didalamnya.
Sedangkan jika di TKP ditemukan satu helai rambut maka sampel ini dapat
diperiksa asal ada akarnya. Namun untuk DNA mitokondria tidak harus ada
akar, cukup potongan rambut karena diketahui bahwa pada ujung rambut
terdapat DNA mitokondria sedangkan akar rambut terdapat DNA inti sel.
Bagian-bagian tubuh lainnya yang dapat diperiksa selain epitel bibir, sperma
dan rambut adalah darah, daging, tulang dan kuku.
Fingerprint adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya
adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang
benda-benda lebih erat. Sidik jari dapat digunakan sebagai sarana
pengamanan dalam melakukan akses ke komputer karena sidik jari
mempunyai ciri yang unik, setiap manusia memilikinya, dan selalu ada
perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini mulai dilakukan pada
akhir abad ke-19 (Angraini, 2009). Berikut adalah gambar beberapa macam
tipe fingerprint.

Perkembangan jaman menuntut analisis yang lebih analitik untuk


mendapatkan hasil yang memiliki validitas lebih tinggi untuk kepentingan
penyelidikan. Sehingga dikembangkan DNA Fingerprinting, yang pertama kali
diadopsi pada 1984 oleh Alec Jeffreys dari Oxford University (Mongelli,
2004). Penemuan Jeffrey ini dapat memberikan metode baru yang dapat
mengungkap karakteristik dari masing-masing orang, dengan penanda
gennya karena idalam setiap tubuh manusia, binatang, serta tanaman, dan
mikroorganisme, terdapat sebuah struktur DNA yang unik.
Analisa DNA fingerprinting adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi
suatu individu berdasarkan pada fragmen DNA-nya. Keuntungan dari analisis
fingerprinting ini, dapat mengetahui kekerabatan, karakterisasi, dan penanda
suatu spesies baik hewan maupun tumbuhan (Turanggaseta, 2009). DNA
fingerprinting setiap individu berbeda-beda sehingga dapat digunakan
sebagai bukti forensik pada kasus kejahatan. Tes DNA ini bisa digunakan
DNA yang terdapat pada inti sel atau DNA mitokondria. Namun DNA inti
yang sering digunakaan karena DNA mitokondria sering mengalami mutasi
(Christina, 2009).
Sebuah sidik jari DNA, adalah pola DNA yang memiliki urutan yang unik
sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan dari pola DNA individu-individu
lainnya. DNA fingerprinting juga disebut ketikan DNA. Sidik jari DNA
pertama kali digunakan untuk identifikasi sampel setelah ahli genetika Alec
Jeffreys J. dari Universitas Leicester di Inggris menemukan bahwa ada pola
materi genetik yang unik untuk setiap individu. Dia menyebut urutan DNA
berulang minisatellites. Dua kegunaan utama untuk informasi yang
diberikan oleh analisis DNA fingerprinting adalah untuk identifikasi individu
dan untuk penentuan ayah.
DNA fingerprinting didasarkan pada DNA yang dianalisis dari daerah dalam
genom yang terpisah yang disebut intron gen. Intron adalah daerah dalam
suatu gen yang bukan bagian dari protein gen pengkode. Mereka keluar
disambung selama pemrosesan dari messenger RNA, yang merupakan
molekul antara yang memungkinkan DNA untuk mengkodekan protein. Hal
ini berbeda dengan analisis DNA dalam penentuan mutasi yang menyebabkan
penyakit, dimana sebagian besar mutasi melibatkan daerah dalam gen yang
kode untuk protein yang disebut ekson.
DNA fingerprinting biasanya melibatkan intron karena ekson jauh lebih
dilestarikan dan karenanya, memiliki variabilitas yang lebih kecil dalam
urutannya. DNA fingerprinting pada awalnya digunakan untuk
mengidentifikasi penyakit genetik dengan menghubungkan gen penyakit
dalam sebuah keluarga yang didasarkan pada penanda dan kemungkinan
mereka akan berada dalam jarak dekat, tetapi juga menjadi digunakan untuk
investigasi kriminal dan ilmu forensik.
Read more: http://duniagil.wordpress.com/2011/12/21/dna-fingerprinting/
Apr 30, 2012 Uncategorized
Comments Off
Metode dan Proses Pembuatan DNA Fingerprinting
Teknik PCR analisis

Polymerase chain reaction (PCR) adalah suatu proses pembentukancetakan


DNA secara berulang kali dengan menggunakan prosedurdan waktu yang
tertentu. PCR menggunakan teknik amplifikasi(perbanyakan) secara spesifik
pada suatu segmen DNA secara invitro dengan menggunakan DNA
polimerase, cetakan (template),DNA genom, dan primer oligonukleotida.
Prinsip dasar dari teknik PCR tersebut merupakan adanya enzimDNA
polimerase yang digunakan untuk membuat cetakan darisegmen DNA yang
diinginkan.

Polymerase Chain Reaction


Berikut adalah tiga tahap bekerjanya PCR (Polimerase Chain Reaction) dlm
satu siklus:
1. Tahap peleburan/melting/denaturasi PCR (Polimerase Chain Reaction).
Tahap ini blangsung pd suhu tinggi, 9496C, ikatan hidrogen DNA tputus
(denaturasi) & DNA menjadi berberkas tunggal. Biasanya pd tahap awal PCR
(Polimerase Chain Reaction), tahap ini dilakukan agak lama (sampai 5 menit)
utk memastikan semua berkas DNA terpisah. Pemisahan ini menyebabkan
DNA tdk stabil & siap menjadi templat (patokan) bagi primer. Durasi tahap
ini 12 menit.
2. Tahap penempelan/annealing PCR (Polimerase Chain Reaction). Primer
menempel pd bagian DNA templat yg komplementer urutan basanya. Ini
dilakukan pd suhu antara 4560C. Penempelan ini bersifat spesifik. Suhu yg
tdk tepat menyebabkan tdk terjadinya penempelan atau primer menempel di
sembarang tempat. Durasi tahap ini 12 menit.
3. Tahap pemanjangan/elongasi PCR (Polimerase Chain Reaction). Suhu
untuk proses ini tergantung dari jenis DNA-polimerase (P pada gambar) yg

dipakai. Dengan Taq-polimerase, proses ini biasanya dilakukan pada suhu


76C. Durasi tahap ini biasanya 1 menit.

Alat Polymerase Chain Reaction


Teknik STR (Short Tandem Repeats ) Analisis
STR merupakan polimorfisme DNA yang terjadi karena adanya 2 atau
lebihnukleotida yang berulang. Pola pengulangannya adalah terdiri dari 2-10
bp dan terjadipada daerah intron dari DNA. Dengan menganalisa loci dari
STR dan menghitungberapa banyak perulangan dari sekuen STR yang terjadi
di setiap locus, maka dapat terbaca profil genetik yang unik dari setiap
individu. Analisa dengan STR memerlukan teknik PCR dan elektroforesis gel
agarosa. Dengan PCR daerah polimorfik dari DNAdiamplifikasi dan kemudian
fragmen STR dipisahkan dengan elektroforesis agarosa sehingga jumlah
perulangan yang terjadi dapat dihitung dengan membandingkan perbedaan
ukuran dengan alelic ladder. Analisa dengan STR ini tidak dapat dilakukan
apabila 2 individu merupakan kembar monozigot.

Teknik STR

Teknik AMP (Amplified Fragment Length Polymorphism) FLP


DNA profilling dengan menggunakan teknik AmpFLP memiliki
beberapakeunggulan, yaitu lebih cepat daripada analisa dengan RFLP dan
biaya yangdibutuhkan lebih murah. Teknik ini berdasarkan pada
polimorfisme VNTR untukmembedakan alel yang berbeda. Teknik ini
menggunakan PCR untuk mengamplifikasidaerah VNTR dan kemudian hasil
amplifikasi dipisahkan dengan gel poliakrilamid dandiwarnai dengan teknik
silver stained . Salah satu locus yang sering digunakan dlamteknik ini adalah
locus D1S80.

Teknik AmpFLP
DNA family relationship analysis
Dengan menggunakan teknologi PCR, analisis DNA secara luas dapat
digunakan untuk menentukan hubungan keluarga seperti hubungan orangtua
dan anak, saudara, dan hubungan kekerabatan lainnya.
Selama pembuahan, sel sperma ayah dan sel telur ibu, yang masing-masing
mengandung setengah jumlah DNA yang ditemukan dalam sel tubuh,
bertemu dan bergabung membentuk zigot. Zigot berisi satu set lengkap
molekul DNA kombinasi dari kedua orang tuanya. Zigot ini membelah lalu
menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin.
Pada setiap tahap perkembangan, semua sel yang membentuk tubuh berisi
DNA yang sama yaitu setengah dari ayah dan setengah dari ibu. Fakta ini
memungkinkan pengujian hubungan keluarga menggunakan semua jenis
sampel seperti sel darah atau jenis sampel lainnya.

Kebanyakan DNA berisi informasi untuk fungsi tertentu, tetapi ada beberapa
DNA yang disebut junk DNA, yang saat ini digunakan untuk identifikasi pada
manusia. Pada beberapa lokasi khusus (disebut lokus) dalam junk DNA, pola
warisan yang diprediksi ditemukan berguna dalam menentukan hubungan
biologis. Lokasi ini berisi DNA markers spesifik yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk mengidentifikasi individu. Dalam tes paternitas DNA rutin,
penanda yang digunakan adalah Short Tandem Repeats (STR), potongan
pendek DNA yang terjadi dalam pola berulang yang sangat berbeda antar
individu.
DNA setiap orang memiliki dua salinan dari markers ini, satu warisan dari
ayah dan satu dari ibu. Dalam suatu populasi, markers di lokasi DNA setiap
orang dapat berbeda panjang dan kadang-kadang urutannya, tergantung
padamarkers yang diwarisi dari orang tua.
Kombinasi ukuran marker ditemukan pada setiap orang sehingga
membentuk profil genetik yang unik. Ketika menentukan hubungan antara
dua individu, profil genetik mereka dibandingkan untuk melihat apakah
mereka memiliki pola warisan yang sama pada tingkat statistik yang
meyakinkan.
Berikut ini adalah contoh laporan tes DNA dari laboratorium Universal
Genetics yang menandakan bagaimana keterkaitan antara orang tua dan
anak-anak, teridentifikasi dari special markers yang dimiliki:
DNA MarkerMotherChildAlleged father
28,
D21S11
31 29, 31
28, 30
10,
D7S820
9, 10 11 11, 12
TH01

14,
14, 15 16 15, 16

D13S317

7, 8

7, 9 8, 9

D19S433

14,
16.2

14,
15 15, 17

Hasilnya menunjukkan bahwa DNA anak dan ayah dugaan sesuai di


limamarker. Hasil uji yang lengkap menunjukkan korelasi ini pada
16 markerantara anak dan orang diuji untuk menarik kesimpulan apakah
orang itu adalah ayah biologis dari anak tersebut.
Secara ilmiah, setiap marker diberi indeks Paternity Index (PI), yang
merupakan
ukuran
statistik
dari
seberapa
kuat
kecocokan
pada markertertentu yang menunjukkan hubungan kekerabatan. PI dari
setiap markerdisilangkan satu sama lain untuk menghasilkan Combined
Paternity Index(CPI), yang menunjukkan probabilitas keseluruhan dari
seorang individu menjadi ayah biologis dari anak diuji relatif untuk setiap
orang secara acak dari seluruh penduduk dari ras yang sama. CPI kemudian

diubah menjadiProbability of Paternity yang menunjukkan tingkat


keterkaitan antara ayah dugaan dan anak.
Laporan tersebut menunjukkan profil genetik dari setiap orang diuji. Jika
adamarker yang sama di antara individu-individu yang diuji, kemungkinan
hubungan biologis dihitung untuk menentukan seberapa besar kemungkinan
individu-individu yang diuji memiliki marker yang sama karena hubungan
darah.
Y-chromosome analysis
Inovasi terbaru telah disertakan untuk analisis DNA yaitu creation of primers
targeting polymorphic regions pada kromosom Y-(Y-STR), yang
memungkinkan resolusi sampel DNA campuran dari pria dan wanita
dan/atau kasus di mana differential extraction tidak mungkin. Y-kromosom
dari ayah diwariskan, jadi analisis Y-STR dapat membantu dalam identifikasi
hubungan darah anak laki-laki dengan orang yang diduga ayah anak tersebut.
Mitochondrial analysis
Untuk sampel yang mudah terdegradasi, kadang-kadang mustahil untuk
mendapatkan profil lengkap dari 13 STR CODIS. Dalam situasi ini, DNA
mitokondria (mtDNA) dapat digunakan nuntuk analisis kecocokan DNA.
Karena mtDNA diwariskan oleh ibu, kerabat ibu dapat digunakan sebagai
referensi kecocokan. Perbedaan dari dua atau lebih nukleotida umumnya
dianggap sebagai sebuah pengecualian. Heteroplasmi dan poli-C perbedaan
dapat menghilangkan perbandingan urutan lurus, sehingga keahlian pihak
analis sangat diperlukan. mtDNA ini berguna dalam menentukan identitas
dengan jelas. mtDNA dapat diperoleh dari bahan seperti rambut dan tulang /
gigi.

Mitochondrial Analysis
Apr 30, 2012 -

Uncategorized

Comments Off

Manfaat Teknologi DNA Fingerprinting di Berbagai Bidang


DNA Fingerprint di bidang Keturunan

DNA memiliki materi hereditas yang berfungsi untuk menentukan


suatuurutan keturunan dalam suatu keluarga secara turun-menurun dengan
pola yangacak (karena berasal dari fusi inti ovum dan sperma) sehingga dapat
digunakanuntuk identifikasi pelaku kejahatan walaupun telah berganti wajah.
Tes maternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang wanita
adalah ibu biologis dari seorang anak. Tes ini membandingkan pola DNA anak
dengan terduga ibu untuk menentukan kecocokan DNA anak yang diwariskan
dari terduga ibu. Umumnya tes maternitas dilakukan untuk kasus, seperti
kasus dugaan tertukarnya bayi, kasus bayi tabung, kasus anak angkat dan
lain-lain.
Tes paternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang pria adalah
ayah biologis dari seorang anak. Kita semua mewarisi DNA (materi genetik)
dari orang tua biologis kita. Tes paternitas membandingkan pola DNA anak
dengan terduga ayah untuk memeriksa bukti pewarisan DNA yang
menunjukkan kepastian adanya hubungan biologis.

Contoh DNA Fingerprint pada Sebuah Keluarga


Identifikasi DNA untuk tes paternitas dilakukan dengan menganalisa pola
DNA menggunakan marka STR (short tandem repeat). STR adalah lokus
DNA yang tersusun atas pengulangan 2-6 basa. Dalam genom manusia dapat
ditemukan pengulangan basa yang bervariasi jumlah dan jenisnya.
Identifikasi DNA dengan penanda STR merupakan salah satu prosedur tes
DNA yang sangat sensitif karena penanda STR memiliki tingkat variasi yang
tinggi baik antar lokus STR maupun antar individu.
Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan
setengah pasang kromosom lainnya dari ibu sehingga setiap individu
membawa sifat yang diturunkan baik dari ibu maupun ayah. Sedangkan DNA
yang berada pada mitokondria hanya diturunkan dari ibu kepada anakanaknya. Keunikan pola pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA
mitokondria dapat digunakan sebagai marka untuk mengidentifikasi
hubungan kekerabatan secara maternal. Kedua pola penurunan materi
genetik dapat diilustrasi seperti gambar sebelumnya. Dengan perkembangan
teknologi, pemeriksaan DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
membedakan individu yang satu dengan individu yang lain.

DNA fingerprint di bidang kesehatan


Suatu program penelitian kelainan genetik yang diturunkan dapat dilakukan
pada janin yang belum dilahirkan maupun bayi yang baru dilahirkan, telah
dikembangan pada berbagai rumah sakit didunia. Kelainan tersebut meliputi
kejadian cystik fibrosis, haemophilia, Huntingtons disease, famili alzhemers,
sickle cell anemia, thalasemia dan lain-lainnya.
Pendeteksian kelainan tersebut lebih awal akan memudahkan dokter atau ahli
medis untuk melakukan pengobatan padak ana yang menderita kelainan
tersebut. Suatu program pengobatan kelainan genetik menggunakan DNA
fingerprint sebagai informasi untuk orang tuanya mengenai resiko dari
kelainan tersebut pada anaknya. Pada program lain informasi pada orang
tuanya mengenai DNA fingerprint pada bayi yang masih dalam kandungan
mengalami kelainan genetik dan tindakan apa yang akan dilakukan.
DNA Fingerprint di bidang kriminal
Di Indonesia, DNA fingerprint mencuat namanya sebagai cara identifikasi
kejahatan dan korban yang telah hancur setelah terjadi peristiwa peledakan
bom di tanah air seperti kasus bom Bali, bom Marriot, peledakan bom di
depan Kedubes Australia dan lain-lain. DNA yang biasa digunakan dalam tes
adalah DNA mitokondria dan DNA inti sel. DNA yang paling akurat untuk tes
adalah DNA inti sel karena

inti sel tidak bisa berubah sedangkan DNA dalam mitokondria dapat berubah
karena berasal dari garis keturunan ibu, yang dapat berubah seiring dengan
perkawinan keturunannya. Dalam kasus-kasus kriminal, penggunaan kedua
tes DNA diatas, bergantung pada barang bukti apa yang ditemukan di Tempat
Kejadian Perkara (TKP). Seperti jika ditemukan puntung rokok, maka yang
diperiksa adalah DNA inti sel yang terdapat dalam epitel bibir karena ketika
rokok dihisap dalam mulut, epitel dalam bibir ada yang tertinggal di puntung
rokok. Epitel ini masih menggandung unsur DNA yang dapat dilacak.
Untuk kasus pemerkosaan diperiksa spermanya tetapi yang lebih utama
adalah kepala spermatozoanya yang terdapat DNA inti sel didalamnya.
Sedangkan jika di TKP ditemukan satu helai rambut maka sampel ini dapat
diperiksa asal ada akarnya. Namun untuk DNA mitokondria tidak harus ada
akar, cukup potongan rambut karena diketahui bahwa pada ujung rambut
terdapat DNA mitokondria sedangkan akar rambut terdapat DNA inti sel.
Bagian-bagian tubuh lainnya yang dapat diperiksa selain epitel bibir, sperma
dan rambut adalah darah, daging, tulang dan kuku.
DNA Fingerprinting A Link for the Missing
Apr 30, 2012 Uncategorized
Comments Off

Aplikasi Teknologi DNA Fingerprinting di Berbagai Bidang


Aplikasi DNA Fingerprinting di Bidang Keturunan
Sidik jari itu menampilkan pola yang dominan di Timur Tengah
Hingga kini, karya dan teori yang diciptakan Leonardo terus menjadi bahan
perbincangan menarik. Namun, tampaknya tak banyak yang tahu tentang jati
diri Leonardo yang sebenarnya.
Di tangan para peneliti Italia, perlahan misteri itu mulai tersibak. Dari hasil
isolasi dan rekonstruksi sidik jari sang maestro itu terungkap bahwa ada
kemungkinan Leonardo da Vinci memiliki garis keturunan Arab. Sidik jari
itu merupakan satu-satunya jejak biologis sang jenius asal Florence itu, ujar
Luigi Capasso, seorang antropolog dari Chieti University. Inilah bukti
pertama dari keberadaan Leonardo, ujar Capasso pada Discovery News.

Leonardo da Vinci
Memang, tak ada lagi yang tersisa dari sang pelukis, insinyur, ahli
matematika, filsuf, dan naturalis ini. Jenazah pria yang meninggal dunia pada
1519 di Amboise, Prancis, ini hancur pada abad ke-16 karena perang agama.
Riset tentang Leonardo dimulai pada 2002 menyusul penemuan ratusan sidik
jari di buku catatan dan lukisan sang maestro. Tidak seluruhnya milik
Leonardo, ada kombinasi jejak sidik jari yang ditinggalkan oleh muridmuridnya, ungkap Alessandro Vezzosi, direktur Museo Ideale di Vinci,
Tuscan, tempat kelahiran sang seniman paa 1452 sekaligus tempat
pengumpulan sidik jari itu.
Untuk menemukan jejak Leonardo, Capasso dan timnya di University of
Chieti harus mengisolasi dan memisahkan sidik jari Leonardo. Tentu bukan
pekerjaan mudah karena mereka harus menguji 200 sidik jari dari sekitar 52
makalah. Dari sekian banyak jejak, hanya beberapa yang merupakan profil
sidik jari lengkap Leonardo.
Sebagian besar sidik jari yang ditemukan terdiri atas separuh ibu jari sebelah
kiri yang mengindikasikan Leonardo yang kidal itu menyibakkan kertas itu.

Dari sidik jari Leonardo itulah, para peneliti menyimpulkan bahwa pola yang
tampak merujuk pada garis keturunan Timur Tengah. Sidik jari itu
menampilkan pola seperti ulir berpusat yang dominan di Timur Tengah.
Sekitar 60 persen populasi menampilkan struktur permukaan kulit serupa
dengan yang ditemukan pada sidik jari, lanjut Capasso.
Penemuan ini akan mendukung klaim Vezzosi bahwa ibu Leonardo bukanlah
gadis desa setempat seperti yang disebutkan sebelumnya. Akan tetapi,
ibundanya adalah budak asal Timur Tengah.
Seperti diungkap Vezzosi, hasil penelitian di Vinci mengungkap bukti kuat
bahwa ayah Leonardo, seorang tukang bernama Ser Piero Da Vinci, memiliki
seorang budak perempuan asal Timur Tengah bernama Caterina. Ini biasa
terjadi di abad ke-15 Tuscany untuk memiliki budak dari Timur Tengah, kata
Vezzosi.
Pada 1452, tahun kelahiran Leonardo, sebuah undang-undang dikeluarkan di
Florence yang isinya memberikan kewenangan lebih luas untuk para majikan
atas budak-budak mereka. Tak lama setelah undang-undang itu diberlakukan,
Caterina melahirkan anak laki-laki yang disapa Leonardo.
Kenyataan bahwa ibunda Leonardo adalah seorang budak diperkuat oleh
sebuah riset yang dilakukan Francesco Cianchi. Tak ada Caterina di Vinci
atau desa terdekat yang dapat dikaitkan dengan Ser Piero. Satu-satunya
Caterina dalam kehidupan Piero adalah seorang budak perempuan yang
tinggal dalam rumah temannya yang kaya raya, Vanni di Niccolo di ser Vann.
Dalam wasiatnya, bankir asal Florence itu menitipkan Caterina pada istrinya.
Namun, saat meninggal pada 1451, rumahnya diberikan pada teman dekatnya,
Ser Piero.
Fakta bahwa janda sang bankir tetap tinggal di rumah itu dan mempekerjakan
pembantu baru menguatkan dasar teori bahwa Ser Piero mengizinkan sang
janda tinggal agar dapat membebaskan Caterina. Namun, sejak itu pula
catatan tentang budak perempuan dari Florence hilang. Pada 15 April 1452,
Leonardo da Vinci lahir di Vinci. Beberapa bulan kemudian, ibunya menikah
dengan pria lain.
Penelitian pun mengarah pada perbudakan di masa Renaissance, Italia.
Banyak keluarga mampu yang membeli perempuan dari timur Eropa dan
Timur Tengah. Perempuan muda itu lantas dibaptis, sehingga nama-nama
yang lazim digunakan adalah Maria, Marta, dan Caterina, ujar Vezzosi.
Bagaimanakah kelanjutan misteri Leonardo da Vinci ini? Kita tunggu saja
riset selanjutnya.
republika.co.id
Aplikasi DNA Fingerprinitng di Bidang Kriminal
Kasus Pembunuhan di Rodman Dam tahun 1988
Pada bukan july 1987, dua orang remaja, yaitu Randall Scott Jones dan Cris
Reesh pergi ke Rodman Dam, yang merupakan tempat rekreasi di Florida
USA. Kedua remaja ini melakukan latihan menembak target dengan
menggunakan senapan berburu caliber 30/30.

Pada saat mereka melintasi medan di wilayah tersebut, truk pick up mereka
terperosok dalam pasir. Seorang pemancing yang kebetulan melintas
menyarankan agar kedua remaja ini untuk meminta tolong kepada pasangan
yang ada dalam mobil pick up lain yang sedang parkir di dekat wilayah
tersebut.
Jones dan Reesh mendekati mobil tersebut dimana Kelly Lynn Perry dan
pacarnya Mathhew Brock sedang tertidur. Selanjutnya terjadi perdebatan
antara Jones dan Reesh apakah mereka harus membangunkan pasangan ini
dan meminta tolong untuk membantu menarik mobil mereka yang
terporosok.
Keesokan harinya ditemukan mayat Perry dan Brock di hutan dekat tempat
rekreasi tersebut. Polisi melakukan investigasi dan menemukan bahwa kedua
korban meninggal akibat tembakan jarak dekat di belakang kepala dengan
menggunakan peluru kabilber 30 dan menemukan pula bahwa Perry juga
telah diperkosa dan mobil mereka dibawa kabur.
Pada bulan Agustus, Jones berhasil ditanggap di Mississipi ketika sedang
mengendari mobil pick up milik Brock. Selanjutnya Reesh berhasil pula
ditangkap pada hari berikutnya di Palatka, Florida, setelah Jones membuat
pengakuan pada polisi bahwa mereka ada di tempat kejadian perkara di bulan
July. Kedua remaja ini dikenakan tuduhan pembunuhan dan kejahatan
seksual.
Para ahli forensik mengambil contoh sperma dari mayat Perry dan juga
sampel darah dari kedua remaja tersangka ini dan selanjutnya dibandingkan
dengan menggunakan teknik sidik jari DNA. Hasil analisa menunjukkan
bahwa sidik jari DNA Jones cocok dengan sidik jari DNA contoh sperma yang
diambil dari mayat Perry. Dengan menggunakan hasil perbandingan sidik jari
DNA ini polisi berhasil melakukan rekronstruksi pembuhuhan tersebut.
Ternyata tanpa membangunkan Perry dan Brock, Jones langsung menembak
kepala keduanya dalam jarak dekat. Selanjutnya mereka menyeret mayat
keduanya ke hutan yang lokasinya berdekatan dengan tempat rekreasi.
Mereka selanjutnya menggunakan mobil korban untuk menarik mobil pick up
mereka yang terperosok.
Belakangan ternyata Jones kembali ke tempat kejadian perkara dan
memindahkan mayat korban lebih jauh ke dalam hutan dan memperkosa
Perry.
Hasil analisa sidik jari DNA Jones memiliki keunikan. Peluang orang lain di
dunia ini yang memiliki kesamaan sidik jari DNA dengan Jones adalah 1
dibandingkan dengan 9.390.000.000, yaitu sebanyak hampir 2 kali penduduk
bumi ini. Jadi secara teoritis, sidik jari DNA seseorang itu sangat unik.
Setelah mengungkapkan hasil analisa laboratorium para Jury hanya
membutuhkan waktu selama 15 menit untuk sepakat bahwa Jones dan Reesh
bersalah atas tuduhan kejahan pembunuhan dan pemerkosaan.
Hakim menjatuhkan hukuman mati bagi Jones yang telah terbukti melakukan
pembunuhan dan pemerkosaan. Kasus ini merupakan tonggak sejarah baru
bagi pengadilan di USA karena untuk pertama kalinya dalam pengadilan
digunakan sidik jari DNA sebagai bukti.

Bagaimana dengan nasib Reesh ? Dia dihukum 6 tahun penjara dan 20 tahun
hukuman kerja sosial akrena terlibat dalam membantu pembunuhan.
Sumber : DNA Learning Center, Cold Spring Harbor Laboratory, Cold Spring
Harbor NY 11724
Aplikasi DNA Fingerprinting di Bidang Kesehatan
Tes Sidik Jari Bisa Melihat Potensi Anak
Kini ada salah satu alat untuk mendeteksi potensi terbesar apa yang dimiliki
anak yakni finger print atau tes sidik jari. Menurut asisten dokter di RS
Melinda, Hesty Sarah Hastika, S.Si., tes tersebut tingkat akurasinya mencapai
100%. Tetapi karena yang membacanya adalah manusia, maka tentu saja ada
humman error tapi hanya 15% saja. Karenanya, tingkat akurasi melalui
analisis finger print ini bisa 85%, terangnya kepada wartawan di Jln.
Pajajaran, Rabu (3/8).
Tes sidik jari melalui alat pschyobiometric ini akan menganalisis potensi
berdasarkan cara kerja otak. Berbagai penelitian menunjukkan adanya
relevansi antara sidik jari dan otak. Apalagi sidik jari terbentuk di usia 13
minggu pada janin dalam kandungan, bersamaan dengan pertumbuhan otak.
Karenanya kita bisa menemukan cara kerja otak yang tercermin dari titik
syaraf tersebut, ucapnya.
Setiap jari memiliki relevansi dengan cerebral korteks (5 bagian dari otak
besar), yaitu jempol dengan lobus pre-frontal, telunjuk dengan lobus frontal,
jari tengah dengan lobus parietal, jari manis dengan lobus temporalis, dan jari
kelingking dengan lobus oksipitalis. Setiap lobus pada cerebral korteks ini
memiliki fungsi yang berbeda-beda dan merupakan bagian dari otak yang
berkaitan dengan potensi bakat.

Tes Potensi Sidik Jari Anak


Karenanya melalui tes ini, akan membantu orangtua untuk membantu
mengembangkan dan mengarahkan potensi anaknya. Diharapkan saat akan
menjalani sekolah hingga bekerja nanti, akan dilakoni secara menyenangkan.
Bahkan sukses nantinya, ujarnya.
Tidak seperti zaman dulu, katanya, anak-anak diarahkan sekolah hingga
bekerjanya oleh orangtua. Sehingga apa yang dilakoni atau yang merupakan
cita-cita anak-anak sebetulnya adalah cita-cita atau keinginan orangtuanya.

Finger print analysis, katanya, bisa juga membantu para anak-anak yang
mengidap down syndrome atau indigo. Orangtua akan bisa mengajarkan
anak-anak tersebut dengan melihat potensi mana yang dimiliki anak memiliki
bagian terbesar.
Apakah mengajarkannya melalui gambar (visual, red) atau musik, tuturnya.
Orang dewasa juga bisa mengikuti tes tersebut. Pihaknya telah bekerja sama
dengan BUMN untuk membantu mengalisis sidik jari dari para pegawainya
yang akan memasuki masa pensiun (MPP). Dari analisis tersebut, diketahui
bahwa sejumlah karwayannya ternyata salah pilih departemen. Tes potensi itu
sendiri sebtulnya untuk membantu pegawai MPP tersebut untuk memilih
langkah apa yang dapat digunakan setelah pensiun tiba.
Ada karyawan yang setelah bertahun-tahun tidak naik juga jabatannya.
Ternyata, karena potensi terbesarnya ada di lapangan. Bukan berada di desk
office (belakang meja, red). Padahal jika diketahui dari awal, justru akan
membantu karyawan tersebut mengembangkan kariernya, terangnya. (rinny
rosliany/GM)**
Read
more:
http://bandung.blogspot.com/2011/08/tes-sidik-jari-bisamelihat-potensi.html#ixzz1tJoPkmmP

Peranan DNA dalam Penurunan Sifat Genetik


Nadia Liem10.2012.357 (F9)Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana
(UKRIDA)Jalan Arjuna Utara No 6

Jakarta Barat 11470Liem_nadia@ymail.com


Abstrak
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
pewarisan( penurunankarakteristik dari orang tua atau induk kepada keturunannya)
dan variasi( berbagai perbedaanyang tampak diantara semua makhluk hidup).
Karakteristik dari orang tua dapat diwariskanke anak karena peranan DNA yang
terdapat dalam kromosom. DNA(asam deoksiribonukleat)merupakan materi genetic
dari sebagian besar organisme. Tiap kromosom adalah sutumolekul DNA yang sangat
panjang. Molekul kimia penyusun DNA dinamakan nukleotida.Satu nukleotida terdiri
dari satu molekul gula dan satu molekul fosfat yuang terikat padasalah satu basa
DNA, yaitu Timin, Adenin, Guanin, dan Sitosin. Informasi genetic yangtersimpan
tersimpan dalam sekuens nukleotida DNA memiliki dua fungsi . pertama,
sebagaisumber informasi bagi sintesis semua molekul protein sel dan organisme.
Kedua sebagaiinformasi yang diwariskan ke keturunan atau sel anak. Dengan
perkembangan teknologi, pemeriksaan DNA dapat digunakan untuk
mendeteksi hubungan keluarga, untuk mendeteksisuatu penyakit tertentu hingga
penyakit yang kompleks. Tes DNA juga digunakan untuk tesforensic( dalam
identifikasi korban pembunuhan, pemerkosaan,dll). Salah satu teknik
biologimolekuler untuk melakukan pemeriksaan atau pengujian DNA adalah uji sidik
jari DNA(
DNA fingerprinting)
.Kata kunci : Nukleotida, biologi molecular, DNA fingerprinting.

Anda mungkin juga menyukai