Kurnia Dwi P S - 1314111030 - Eva-Lahan-Genap-2014-15-1
Kurnia Dwi P S - 1314111030 - Eva-Lahan-Genap-2014-15-1
oleh
Kurnia Dwi Peramata Sari
1314111030
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Tujuan....1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Hasil......................2
2.2 Pembahasan...........3
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Hasil Evaluasi kesesuaian lahan Seri Tanah Santong dan Seri Bukit
Samboja
Tabel 1. Evaluasi kesesuaian lahan Seri Tanah Santong dan Seri Bukit Samboja
No
Parameter
1
2
3
Temperatur
Curah hujan
Drainase tanah
Tekstur tanah
Kedalaman
efektif
Gambut
Ktk tanah
Ph
Periode banjir
Seri
Seri Bukit
Kategori
Kategori
Santong
Samboja
22
S2
22
S2
1.550 mm/th
S1
1.550 mm/th
S1
Sedang
S2
Agak cepat
S2
Lempung
Lempung liat
S3
S3
berpasir
berpasir
Sedang (50
Sangat dalam
S2
S1
cm)
(>150 cm)
Bukan
Bukan
S1
S1
gambut
gambut
12 me/100
S2
23 me/100 gr
S1
gr
6
S1
6,1
S1
Tidak
S1
Tidak pernah
S1
pernah
Kejenuhan
24%
S3
3,20%
S3
almunium
Kemiringan
11
8-15%
S3
8-15%
S3
lahan
Batu di
12
0%
S1
0%
S1
permukaan
Singkapan
13
0%
S1
0%
S1
batuan
Total bahaya
14
Sedang
S2
Sedang
S2
erosi
Kelas Kesesuaian Lahan Akuakultur Seri Tanah Santong dan Bukit Samboja
= S3
10
2.2 Pembahasan
Hasil penilaian kesesuaian lahan pada Santong dan Bukit Samboja menunjukkan
kelas S3 (sesuai marginal), dimana lahan tersebut memenuhi persyaratan minimal
tetapi perlu perlakuan khusus, karena memiliki faktor pembatas yang harus
dikelola dengan baik sehingga lahan dapat sesuai untuk kegiatan budidaya.
tersebut
mengandung unsur alumunium yang bersifat racun. Maka dari itu, dapat
dilakukanpengapuran untuk meningkatkan kandungan pH. Pemberian kapur
bertujuan untuk meningkatkan pH lahan dari asam ke netral sangat serta dapat
menurunkan kadar Al. Pemupukan dapat menggunakann kapur dolomit, sebab
selain meningkatkan pH tanah pemberian kapur juga dapat meningkatkan kadar
Ca dan kejenuhan basa. Dengan meningkatnya pH maka kesuburan lahan juga
akan meningkat karena unsur-unsur yang bersifat racun bagi hewan budidaya
menjadi menurun.
Untuk mengatasi tekstur tanah yang memiliki tekstur liat dapat dilakukan
pembuatan wadah budidaya menggunakan beton atau menggunakan terpal. Faktor
pembatas pada kategori S3 ini memerlukan modal tinggi untuk perbaikannya,
sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (invertensi) pemerintah atau
pihak swasta. Tanpa bantuan tersebut masyarakat tidak mampu mengatasinya.
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Hasil evaluasi kesesuaian lahan akuakultur dari Seri Tanah Santong dan
Seri Bukit Samboja untuk kegiatan budidaya perairan tawar adalah sesuai
marginal (S3). Dimana lahan tersebut memenuhi persyaratan minimal
namun perlu perlakuan khusus, karena memiliki faktor pembatas yang
harus dikelola dengan baik sehingga lahan dapat sesuai untuk kegiatan
budidaya
2. Usaha perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor pembatas
tersebut dengan mengatasi kemiringan lahan dan tektur tanah dengan
menggunakan beton ataupun terpal, selain itu juga dilakukan pengapuran
untuk menurunkan kadar nilai alumunium beracun dalam perairan
4
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,
Chay.
1995.
Hidrologi
dan
Pengelolaan
Daerah
Aliran