Anda di halaman 1dari 5

SUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI
I. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien

Nama
:

o
o
o
o
o

a.

Alamat

Umur

Jenis kelamin

Tingkat penidikan

2. Riwayat Keperawatan
Data sosial dan ekonomi
o Penghasilan, LB budaya, Agama, pendidikan
Pengetahuan ttg cara mengelola makanan
Aktivitas fisik
o Pekerjaan : jenis dan jumlah jam kerja
o Olahraga : jenis dan frekuensi
Nafsu makan
o Pengecapan dan penciuman
Alergi makanan yg dihindari & diet khusus

Makanan yg dihindari dan penyebab


Diet khusus : jenis mengapa, siapa yang menganjurkan
Masalah gastrointestinal
frekuensi, pencetuso
Nyeri ulu hati, lambung, diare, muntah,konstipasi
Pemakaian obat : pencahar, antasid
Kesehatan mulut/ kemampuan menelan
Kelengakapan gigi
Masalah mengunyah, menelan
Penyakit fisik
Jenis penyakit
Lama pengobatan
Masukan makanan sehari-hari
Perubahan BB baru-baru ini
disengaja? caranya
Peningkatan dan penurunan
3. Pengkajian Fisik
Pengukuran antropometri
Pengukuran BB dan TB
Pengukuran Lipatan Kulit TSF
Pengukuran LLA

Pengukuran LOLA
o LOLA = LLA (3,14 X TSF)
Besar-kecil otot rangka
o TB/ lingkar pergelangan tangan (cm)
Wanita
Pria
Kecil
> 11,0
> 10,4
Sedang
10,1 11,0
9,6 10,4
besar
< 10,1
< 10,5
b.
Observasi klinik
pudar, kering, mudah patah
Rambut & dicabut, rontok
Kepala dan leher sakit kepala, epistaksis, pembesaran tiroid
Mata
o Xerosis (kering pd konjungtiva & Kornea)
o konjungtiva pucat, sklera biru
stomatitis anguler (sudut mulut), Glositis (Lidah merah dan sakit), Gingivitis, hipogeusia/disgeusia
(pengecap berkurang / hilang)
Mulut
Kulit
o Kering, bersisik, peteckia, ekimosis, sebore nasolabialis (bersisik diantara
hidung dan bibir), penyembuhan luka lama.
Kuku rapuh dan mudah pecah
asites
Abdomen
o Ekstremitas/ otot rangka : kehilangan masa otot, edema, nyeri tekan pada betis, nyeri pada
persendian.
Neurologi
o Parestesia (sakit & perasaan geli/ sensasi yg berubah pd anggota gerak,
lemah, tremor, penurunan reflek tendon, mengantuk, depresi.
Kardiovaskuler
o HR meningkat, pembesaran jantung, irama tidak teratur, TD meningkat.
c.
Pemeriksaan laboratorium
Plasma protein
Albumin
50% total protein serum
Tranferin
Protein yg mengikat dan membawa zat besi
Prealbumin
mengikat tiroksin
Nilai Hemoglobin
Kekurangan zat gizi
TLC (Total Limfosit Count)
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.
Kekurangn nutrisi (aktual/resiko) sehubungan dengan proses penyakit atau
pengaruh terapi ttt.
a. penyempitan isofagus, ggn absorbsi
b. Jumlah sekresi hormon yg tidak memadai

c. Mual dan muntah yg kronik.


d. status puasa.
4.
Perubahan nutrisi masukan lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
a. masukan kalori yg berlebihan
b. Kebiasaan makan yg banyak dan tidak teratur
5.
Keterbatasan aktivitas s.d masukan kalori yg tidak memadai, obesitas, anemia
karena defisiensi zat besi
III. PERENCANAAN
Tujuan utama memelihara agar kebutuhan nutrisi memadai.
1.
Mencegah komplikasi-komplikasi masalah nutrisi
2.

Status nutrisi memadai

1.
2.

Mempertahankan BB ideal
Mempertahankan status cairan
3.
Menyusun menu yang disukai klien dengan kalori yang memadai

1.

Mengkonsumsi diet sesuai terapi


INTERVENSI
1.
Meningkatkan /merangsang nafsu makan

Menghilangkan/mengurangi kondisi / gejala yg menyebabkan penurunan nafsu makan: menjaga


kebersihan dan kesehatan kulit, memberikan analgetik dan antipiretik, menganjurkan istirahat
untuk mengurangi kelelahan.
Memberikan makanan yg disukai sedikit demi sedikit dgn memperhatikan kalori dan
kontraindikasi.
Membebaskan ruangan dari bau obat dan bau lain ygmenggangu nafsu makan
Menurunkan stress psikologi
2.
Memberikan makanan sesuai dg penyakit khusus (diet ginjal, jantung, DM)

1.
2.

3.

Konseling tentang manfaat nutrisi

4.

Membantu pasien memenuhi kebutuhan Nutrisi

Memberi makan secara oral.


Nutrisi enteral dan parenteral
5. Perencanaan pulang
Pendidikan kesehatan tentang memperpersiapkan makanan (nilai gizi setiap jenis
cara memasak, diet pada penyakit ttt)
IV. EVALUASI
Tergantung dari daignosa keperawatan
Pasien dapat makan sendiri
Kebutuhan energi klien dapat terpenuhi
BB berkurang 2 kg dalam 14 hari
BB berkurang 0,2 kg dalam 7 hari
Pasien dapat makan tanpa keluhan mual dan muntah

makanan,

Komposisi bahan-bahan nutrisi esensial dalam diet seimbang.


BB dalam batas normal
Nilai-nilai laboratorium dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan nutrisi
Pengukuran antopometri
PEMBERIAN NUTRISI SECARA ENTERAL DAN PARENTERAL
1. ENTERAL :
Pemberian makanan secara langsung kedalam saluran pencernaan mll tube / melakukan satu
insisi (perlukaan) pada area yg dituju.
Melalui selang (tube) :NGT (Naso Gastric Tube, Gastrotomi, Jejunostomi.
Masalah yg sering ditemui: Masalah Osmolalitas, ketidakseimbangan elektrolit, komplikasi
gastrointestinal, sikap ketergantungan krn pemberian makanan mll selang
Yang perlu diperhatikan dalam pemberian makan mll ngt
1.
Posisi klien

Duduk / tidur terlentang dgn posisi kepala 30 s.d 45 derajat.


2.
Keadaan pipa
Dibilas dengan air sebelum dan sesudah pemberian makanan
3.
Posisi pipa
Setiap akan memberikan makanan hrs dicek (dengan aspirasi cairan lambung)
4.
Formula
Untuk klien dirumah makanan blander cair dpt diberikan.
Bila volume residu lebih 100 ml maka pemberian makanan harus ditunda.
5.
Pemberian makan cair
Bolus

Ukuran pipa lebih besar


Memberikan reflek makan yg normal, cocok untuk klien dirumah.

u/ menghindari kelebihan isi lambung mak 250 300 ml dalam waktu 10 s.d 15
mnt (hrs tidak melebihi 30 cc / mnt)

Suhu makanan sesui dgn suhu normal

Intermiten / kontinyu

Diberikan sesuai gravitasi / peristaltik pump selama 30 s.d 40 menit

Lebih baik dari bolus karena akan menghasilkan volume residu lebih rendah dan
mengurangi aspirasi.

Kerugian hrs memakai formula dan mahal karena pipa flow care lebih mahal dan
suhu makanan selama diberikan berkurang.
2. PARENTERAL
Pemberian makanan scr langsung mll injeksi sari-sari makanan ke dalam pembuluh darah vena.
Terapi vena perifer

untuk memenuhi kebutuhan kalori minimal dalam jangka waktu pendek s.d 2 minggu,
kebutuhan kalori dan protein tdk terlalu tinggi, intake oral tidak adekuat.
Indikasi : proses kelahiran abnormal, pembedahan, klien dgn gastroenteritis, klien yg tidak
memadai dengan enteral (luka bakar derajat III&IV, sepsis)
Untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit digunakan terapi intravena NaCl, Dextrose 5
20%.
Terapi Nutrisi Parentral total (TPN)
Terapi yg komplek dilakukan untuk memenuhi keperluan nutrisi mll intravena.
Larutan yg digunakan adalah larutan hiperosmolaritas (konsentrasi tinggi)
Tujuan : untuk memberikan kalori (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral)
Diberikan mll pembuluh darah central yg memiliki aliran darah besar dan cepat (vena subklavia,
vena jugularis).
Alasan
Organ tubuh scr lansung dapat menerima dan menggunakan kalori, asam amoniak, asam lemak
esensial, vitamin, mineral tanpa sisa.
Saluran pencernaan dapat diistirahatkan
Mempercepat proses pertumbuhan organ dan jaringan tubuh karena langsung memperoleh nutrisi
dalan jumlah yang memadai
Dapat meningkatkan BB, keseimbangan nitrogen +, mempercepat proses penyembuhan luka serta
sintesis hormon dan enzim.
Indikasi :
Bila masukan secara entral tidak memadai / kontraindikasi
Tidak diberikan pada, bila :
Fungsi pencernaan masih baik
Fungsi pencernaan dapat berfungsi 7 s.d 10 hari
Klein yang telah mengalami metastase tumor.

Anda mungkin juga menyukai