Anda di halaman 1dari 8

LO KDM II

1. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :

Berat badan 10-20% dibawah normal

Tinggi badan dibawah ideal

Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar

Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

Adanya penurunan albumin serum

Adanya penurunan transferin

Kemungkinan penyebab:

Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker

Disfagia karena adanya kelainan persarafan

Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa

Nafsu makan menurun

1. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :

Berat badan lebih dari 10% berat ideal

Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)

Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita

Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton

Kemungkinan penyebab :

Perubahan pola makan

Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

1. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
1. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
1. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan.
1. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami
karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.

1. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak
secara berlebihan.

A.DEFINISI
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Wilkinso
Judith M. 2007) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Nanda. 2005-2006 )

B.FISIOLOGI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna), air,
dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalaui sistem
sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel
untuk melaksanakn tugasnya. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran
pencernaan , maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat
makanan yang terusmenerus.Untuk ini dibutuhkan:
1.Pergerakan makan melaui saluran pencernaan.
2.Sekresi getah pencernaan.
3.Absorbpsi hasil pencernaan, air, dan elektrolit.
4.Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbpsi.
5.Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon
Dalam lumen saluran gastroinrestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkunugan khusus supaya
pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung. Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus
dikendalikan sedemikian rupa supaya tersedia lingkungan yang optimal. Mekanisme
pengendalian lebih banyak dipengaruhi oleh volume dan komposisi kandungan dan lumen
gastrointestinal. Sistem pengendalian harus dapat mendeteksi keadaan lumen.sistem ini terdapat
didalam dinding saluran gastrointestinal. Kebanyakan refleks GI dimulai oleh sejumlah
rangsangan dilumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen ,osmolaritas kimus atau konsenttrasi
zat yang terlarut, keasaman kamus atau konsentrsi ion H, dan hasil pencernaan karbohidrat,
lemak, protein (monosakarida, asam lemak dan peptide dari asam amino).

Proses pencernaan makanan antara lain :


1.Mengunyah
2.Menelan(deglusi)
a.Pengaturan saraf pada tahap menelan
b.Tahap menelan diesofagus
3.Makanan dilambung
4.Pengosongan dilambung
5.Factor reflexs duodenum
6.Pergerakan usus halus
a.Gerakan kolon
b.Gerakan mencampur
c.Gerakan mendorong
7.Defekasi
C.MANIFESTAI KLINIS
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut buku saku
diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
A.Subjektif
a.Kram abdomen
b.Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit.
c.Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan.
d.Melaporkan perubahan sensasi rasa.
e.Melaporkan kurangnya makanan.
f.Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan.

B.Objektif a.Tidak tertarik untuk makan.


b.Diare.
c.Adanya bukti kekurangan makanan.
d.Kehilangan rambut yang berlebiahan.
e.Busing usus hiperaktif.
f.Kurangnya minat pada makanan.
g.Luka,rongga mulut inflamasi.
D.FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian
1.Riwayat keperawatann dan diet.
a.Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
b.Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
c.Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya?
d.Adakah sttus fisik pasien ang dapat meningkatakan diet seperti luka bakar dan demam?
e.Adakah toleransi makanan/minumam tertentu?
2.Factor yang mempengaruhi diet
a.Status keehatan
b.Kultur dan keperrcayaan
c.Status sosial ekonomi.
d.Factor psikolpgis.
e.Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
3.Pemeriksaan fisik
a.Keadaan fisik:apatis,lesu

b.Berat badan :obesitas,kurus.otot : flaksia,tonus Kurang,tidak mampu bekerja.


c.Sistem saraf:bigung,rasa terbakar,reflek menurun.
d.Fungsi gastrointestinal: anoreksia,konstipasi,diare,pembesaran liver.
e.Kardiovaskuler:denyut nadi lebih dari 100 kali/menit,irama abnormal,tekanan darah
rendah/tinggi.
f.Rambut: kusam,kering,pudar,kemerahan,tipis,pecah/patah-patah.
g.Kulit: kering,pucat,iritasi,petekhie,lemak disubkutan tidak ada,gatal / eksim
h.Bibir: kering,pecah-pecah,bengkak,lesi,stomatitis,membrane mukosa pucat.
i.Gusi: perdarahan,peradangan.
j.Lidah: edema,hiperemasis.
k.Gigi: karies,nyeri, kotor.
l.Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeks,rabun .
m.Kuku: mudah patah.
4.Pengukuran antopometri:
a.Berat badan ideal: (TB- 100)*10%
b.LINGKAR PERGELANGAN TANGAN
c.LINGKAR LENGAN ATAS (MAC) : Nilai normal Wanita :28,5c Pria :28,3 cm
d.Lipatan kulit paad otot trisep (TSF) Nilai normal Wanita : 16,5-18 cm Pria :12,5-16,5 cm
5.Laboratorium
a.Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
b.Transferin (N:170-25 MG/100 ML)
c.Hb (N: 12 MG%)
d.BUN (N:10-20 mg/100ml)

e.Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N :LAKI-LAK1: 0,6-1,3 MG/100 ML,WANITA: 0,5-1,0 MG/
100 ML)
E.DIAGNOSA KEPERAWTAN DAN INTERVENSI INTERVENSI RASIONAL
Diagnosa Keperawatan :
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d kelemahan otot menelan dan penurunan
kesadaran
- Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d. peningkatan metabolisme dan
anoreksia
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d gangguan absorpsi nutrient dan
hipermetabolik
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d anoreksia, gangguan digesti dan absorpsi
nutrient
Tindakan Keperawatan :
- Kaji factor yang menyebabkan anorexia, mual/ muntah
- Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan menelan
- Timbang BB tiap hari
- Lakukan oral hygiene
- Berikan makanan selagi hangat
- Berikan makan porsi kecil tapi sering
- Hindari prosedur invasive sebelum makan
- Bantu makan sesuai kebutuhan kalori harian
- Monitor hasil laboratorium khususnya albumin, Hb, glukosa
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi tubuh
klien.
-memberi minum sebelum makan agar tidak muntah
Kolaborasi :
- Pasang NGT sesuai program medis
- Berikan makanan per sonde sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan nutrisi parenteral atau albumin per IV sesuai program
DAFTAR PUSTAKA
Nanda 2005-2006. 2005.
Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika. Wilkinson, Judith M. 2007.
Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC. Syaifudin.2006.
Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai