Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Aspek manajemen dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari beberapa

aspek kajian. Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam penyampaian tujuan.
Aspek manajemen bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis
dapat direncanakan, dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau
sebaliknya tidak layak.
Mengingat pentinya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu
kegiatan / bisnis yang dilakukan maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu
usaha dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1.2.

Rumusan Masalah

a. Bagaimana studi kalayakan bisnis dalam aktivitas perencanaan?


b. Bagaimana studi kelayakan bisnis dalam aktivitas pengorganisasian dan pengadaan staf?
c. Apa saja yang dilakukan pada studi kelayakan bisnsis dalam aktivitas pengawasan?
d. Bagaimana kriteria penilaian bisnis dalam aspek manajemen?
e. Analisis apa saja yang dilakukan kelayakan bisnis suatu usaha/proyek berdasarkan
kriteria aspek manajemen?
1.3.

Tujuan Penulisan

a. Untuk menjelaskan studi kalayakan bisnis dalam aktivitas perencanaan.


b. Untuk menjelakan studi kelayakan bisnis dalam aktivitas pengorganisasian dan
pengadaan staf.
c. Untuk mengetahui yang dilakukan pada studi kelayakan bisnsis dalam aktivitas
pengawasan.
d. Untuk menjelaskan kriteria penilaian bisnis dalam aspek manajemen.
e. Untuk menganalisis apa saja yang dilakukan kelayakan bisnis suatu usaha/proyek
berdasarkan kriteria Aspek Manajemen.

BAB II PEMBAHASAN
KELAYAKAN BISNIS SUATU USAHA/PROYEK DITINJAU DARI
ASPEK MANAJEMEN

PENGERTIAN
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan
suatu usaha. karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa
didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan
mengalami kegagalan.
baik menyangkut masalah esdm maupun menyangkut rencana perusahaan secara keseluruhan
haruslah disusun dengan tujuan perusahaan.
fungsi-fungsi manajemen:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)

STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM AKTIVITAS PERENCANAAN.


Perencanaan ialah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan
tahapan pertama bagi sebuah tim manajemen dalam menjalankan fungsinya. Perencanaan ini
meliputi perencanaan bisnis mulai dari produksi, perencanaan anggaran keuanggan, sampai
dengan biayabiaya produksi, serta penjualan dan administrasi.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha
pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsifungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Pada prinsipnya perencanaan
ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang,
sehingga perencanaan merupakan fungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.
Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentukbentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Tujuan (objective). Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan
diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahui
oleh semua orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy). Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran
dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena
kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para
bawahan.
c. Strategi (Strategy). Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
Perlunya diadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena
itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan
waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan lains ebagainya.
d. Prosedur (Procedure). Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk
waktu mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semua aktivitas
dalam organisasi.
e. Aturan (Rule). Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari
prosedur.
f. Program (Programe). Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan
pemberian tugasyang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan
menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam dua
macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. Program Umum meliputi seluruh
organisasi, sedangkan program khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masingmasing bagian yang ada dalam organisasi tersebut..
Pendekatan dalam Membuat Perencanaan
Dalam menyusun perencanaan, ada empat pendekatan yang digunakan yakni :

Pendekatan dari atas ke bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan
oleh pimpinan organisasi dan unit dibawahnya yang melaksanakan hal-hal yang telah
direncanakan.

Pendekatan dari bawah ke atas (Bottom-Top). Perencanaan dengan pendekatan ini


dilakukan denganc ara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang
dihadapi organisasi.

Pendekatan campuran. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi
secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya
dengan tetap mematuhi aturan yang ada.

Pendekatan kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahlidalam
perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagiankhusus seperti Biro
Perencanaan.

Fungsi Perencanaan dan Rencana


Ada beberapa fungsi dari perencanaan, yaitu:
1) Penerjemah

kebijakan

umum

Kebijakan

umum

perusahaan

ditetapkan

oleh

manajemen puncak yang bersifat umum Diana untuk melaksanakannya diperlukan satu taha
pan untuk menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui
proses perencanaan.
2) Berupa perkiraan yang bersifat ramalan : Perencanaan berhubungan dengan perkiraanperkiraanke masa depan bukan ke masa lalu.
3) Berfungsi ekonomi : oleh karena kemampuan sumber daya yang tersedia sangat terbatas,
maka penggunaan sumber daya itu hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang
matang agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
4) Memastikan suatu kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh
setiaporang dalam organisasi maka perlu disusun satu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugasdan
tanggung jawab, serta wewenang mereka
5) Alat koordinasi : Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi
manajemendalam mencapai tujuan perusahaan. Agar koordinasi dapat berjalan lancar
maka salah satu alatyang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.3). Macam
Macam-macam Perencanaan
Dilihat dari sisi jangka waktu
a. Perencanaan jangka panjang, perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30
tahunke depan .
b. Perencanaan jangka menengah, waktu sekitar 3 5 tahun ke depan.
c. Perencanaan jangka pendek, menjangkau waktu paling lama satu tahun.
Dari sisi tingkat manajemen
a. Perencaan strategis, lebih berfokus pada bagaiman manajemen puncak menetukan visi,
misi, falsafah dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka
panjang
b.

Perencanaan operasional, berfungsi untuk memperjelas makna suatu strategi utama


dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek, yang memiliki
program-program kerja yang diimplementasikan dalam brntuk kegiatan usaha sehari-hari

Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode
tertentu di masa yang akan dating.
Dalam perencaan anggaran dikenal 4 macam sistem :
1) Sistem Anggaran Tradisional. Disusun berdasarkan jenis pengeluarannya. Macam-macam
anggaran yang umum dengan menggunakan system anggaran tradisional dalam suatu
perusahaan kecil dalam bidang manufaktur, antara llain: Anggaran produksi, anggaran
bahan baku, anggaran tenaga kerjaanggaran biaya overhead pabrik ( BOP), anggaran
variable, anggaran modal, anggaran piutang, dan anggaran kas.
2) Sistem anggaran hasil karya. Disusun berdasarkan sasaran yang ingin di capai. Dalam
komponen biaya ini, telah diperhitungkan biaya-biaya seperti gaji, sewa gedung dan
pembelian bahan baku.
3) Sistem anggaran PPBS ( planning programming budgerting system ). Biasanya diterapkan
pada perusahaan besar dan modern, termasuk dalam APBN yang dikelola pemerintah.
Sistem ini merupakan system terpadu dan berorientasi pada program untuk membantu
pimpinan membuat keputusan mengenai alokasi sumber-sumber yang serba terbatas
melalui cara pemilihan alternative berdasarkan skala prioritas dan berupaya untuk
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.
4) Sistem anggaran ZBB (zero base budgeting). Merupakan pengembangan system PPBS
(planing programing budgeting system) yang mengacu kepada pendekatan manajemen
berdasarkan sasaran.

STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM AKTIVITAS PENGORGANISASIAN DAN


PENGADAAN STAF.
Pengorganisasian ialah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaanpekerjaan dalam unit-unit.
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu: 1. Personalia; 2. Fungsi; 3. Faktorfaktor fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :

1. Hubungan Informal lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti


hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan,

dan hubungan-hubungan lain yang

bersifattidak resmi. 2.Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan


dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi,
pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat
tiga hubungan dasar, yaitu:
2. Tanggung jawab
3. Wewenang
4. Pertanggungjawaban
Langkah pengorganisasian
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan misi
dan visinya.
b. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien
d. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis
e. Memantau efektvitas organisasi dan mengambil langkah-langkagh penyesuaian untuk
mempertahannkan atau menngkatkan efektivitas
Pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian
didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
1. Didasarkan pada suatu angka;
2. Didasarkan pada waktu;
3. Didasarkan pada fungsi perusahaan;
4. Didasarkan pada luas daerah operasi;
5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;
6. Didasarkan pada jenis langgganan.
Asas organisasi
Perumusan tujuan organisasi
Departemenisasi
Pembagian kerja
Koordinasi
Pelimpahan wewenang

Rentang kendali
Jenjang organisasi
Kesatuan perintah
Fleksibel
Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu:
a. Keseimbangan dalam organisasi. Sebuah organisasi dapat dikatakan imbang bilamana
kepada masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai
dengan kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian tujuan.
b. Fleksibel. Merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan
diriterhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah
karyawan dan kemampuan kerja, formasi jabatan dansebagainya.

STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM AKTIVITAS PENGAWASAN.


Ada banyak sebutan bagi pengawasan/ pengendalian (controlling), antara lain evaluating,
apprasing, atau correcting. Pengawasana dapat didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Definisi pengawasan
yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler:
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan
dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Fungsi Pokok Pengendalian:
a. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan.
b. Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
c. Mendinamisasaikan organisasi
d. Mempertebal rasa tanggung jawab
Agar fungsi pengendalian manajemen dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan
prinsip-prinsipnya yang di antaranya adalah:
a.

Pengendalian hendaknya direncnakan dengan baik agar paling tidak dapat mengukur
apakah proses pengendalian yang dilakukan berhadil atau tidak.

b.

Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang-bidang yang diawasi.

c.

Pelaporan penyimpangan dlakukan dengan segera

d.

Pengawasan harus bersifat fleksibel;, dinamis dan ekonomis

e.

Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi

f.

Dapat menjamin berlakukannya tindakan korektif

Jenis-Jenis Pengendalian
a. Metode pengendalian pendahuluan
b. Metode pengendalian bersama
c. Metode pengendalian umpan balik
Ciri-Ciri Sistem Pengendalian yang Efektif
Akurat
Tepat waktu
Objektif dan komprehesif
Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
Ekonomis
Realistis dari sisi organisasi
Fleksibel
Perspektif
Diterima oleh anggota organisasi

1. Menjelaskan SKB dalam kondisi ketidakpastian.

KRITERIA PENILAIAN BISNIS DALAM ASPEK MANAJEMEN .


Dalam aspek manajemen yang perlu dinilai adalah:

Pemilik usaha, jumlah dan kompsisi modal

Pengolahan usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan yang


berpengalaman)

Struktur organisasi yang ada sekarang serta gambaran mengenai jabatan


Bentuk-bentuk suatu organisasi disesuaikan dengan usaha yang dijalankan. Pada

umumnya ada beberapa jenis bentuk organisasi, antara lain yaitu:


1) Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, terdiri dari:
a. Organisasi

yang memiliki pimpinan puncak satu orang, contohnya: perusahaan

perorangan.
b. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak lebih dari satu orang atau dewan,
contohnya perseroan terbatas atau firma

2) Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenangnya


a. Organisasi garis/lini adalah organisasi yang memiliki hubungan wewenang yang
menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya perusahaan.
b. Organisasi staf, adalah organisasi yang memiliki hubungan wewenang yang
membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan.
c. Organisasi fungsional adalah organisasi yang memiliki hubungan wewenang yang
memberikan kepada seseorang atau departemen untuk mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang berada di departemen lain.
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Analisis jabatan terdiri dari:
a. Uraian jabatan, meliputi identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas, wewenang,
tanggung jawab, hubungan kerja, alat dan mesin yang digunakan, serta kondisi kerja.
b. Persyaratan jabatan, meliputi persyaratan pendidikan, pelatihan, pengalaman, psikologi,
dan persyaratan khusus.

Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan

MENGANALISIS

KELAYAKAN

BISNIS

SUATU

USAHA/PROYEK

BERDASARKAN KRITERIA ASPEK MANAJEMEN.


Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap, yaitu pada masa
pembangunan proyek (praoperasi) dan masa operasional
1. Masa Pembangunan Proyek
Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa pembangunan
proyek kurangberkualitas. Oleh sebab itu, pada masa pembangunan (konstruksi) harus
terdapat keterpaduan antara keterampilan tenaga manusia dengan dengan kapasitas
peralatan sejak tahap perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada
pemilik proyek. Pembangunan proyek dapat dilakukan oleh perusahaan kontraktor atau
dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh mandor borongan.
Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa pembangunan
proyek, yaitu :

Perencanaan proyek. Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan


sesuai dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan

misalnya :

keterlambatan) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada tahap

perencanaan ini disusun suatu rencana kerja pembangunan proyek sampai dengan
masa uji coba.Hal hal yang dianalisis meliputi jenis pekerjaan, waktu
pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, tenagapelaksana, peralatan, dan anggaran.
Perencanaan yang lengkap dan matang akan menentukankeberhasilan proyek
secara optimal. Yang dimaksud optimal disini adalah proyek dapat diselesaikan
tepatpada waktunya sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan
demikian, perencanaanharus dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan dan
kepentingan pelaksanaan konstruksi, yaitu mulaidari hal-hal yang bersifat teknis
sampai dengan yang bersifat sosial.

Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi. Pada tahap ini, selain


mempersiapkan ijin-ijin, organisasi, dan petugas lapangan, disusun pulasuatu
jadual rencana kerja secara spesifik. Penyusunan jadual kerja yang paling
sederhanaadalah menggunakan bagan balok (bar chart).

Pengendalian dilakukan selama masa konstruksi sampai dengan proyek selesai.


Pengendalian selama masak onstruksi dilakaukan dengan selalu mengikuti laporan
& evaluasi pekerjaan secara teratur (harian, mingguan, bulanan ), biasanya
dilengkapi dengan foto-foto yang menunjukkan realisasi kemajuan penyelesaian
pekerjaan proyek secara fisik. Jadiproses pengendalian ( waktu & kualitas )
merupakan suatu pemantauan langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan
suatu pekerjaan, mencakup metode kerja, peralatan & tenaga kerja termasuk
keamanan & keselamatan kerja.

2. Masa Operasional
Menurut Pearce & Robinson, manajemen strategik adalah sekumpulan keputusan dan
tindakan yang merupakan hasil formulasi dan implementasi serta rencana yang didesain
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Aktivitasnya:
memformulasikan visi/ misi, tujuan dan sasaran perusahaan
mengembangkan profil perusahaan
menilai lingkungan internal dan eksternal perusahaan
menentukan tujuan jangka panjang, jangka menengah &jangka pendek

meng-implementasikan dan meng-evaluasi proses strategik sebagai masukan pengambilan


keputusan yang Akan datang
Pada masa operasional, kebutuhan SDM perlu diestimasi menurut jumlah, keahlian,
pengalaman, tingkat pendidikan,gaji / upah, dan kebutuhan masing-masing bagian. Apabila
dibutuhkan adanya tenaga asing, perlu diestimasi pulaproporsi banyaknya tenaga asing yang
akan digunakan. Misalnya, pada proyek Hotel perlu diestimasi kebutuhan SDM baik tenaga
kerja Langsung maupun Tenaga kerja Tak Langsung untuk masing-masing bagian.
Kebutuhan jumlah dan tingkat pendidikan SDM, diperlukan pula standarisasi kebutuhan
dalam hal :
a. Keahlian / pengalaman kerja;
b.

Gaji / upah dan tunjangan;

c. Kriteria lain ( apabila dinilai penting ), seperti : memiliki sikap ramah (bagian Humas).
Pada industri jasa penerbangan, misalnyadibutuhkan kriteria khusus bagi pramugari /
pramugara, seperti tidak berkaca mata, berpenampilan menarik dengan minimal tinggi badan
tertentu & berat badan seimbang.Estimasi kebutuhan dan kriteria standard SDM / TK harus
disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan. Rencana Pengisian Jabatan pada beberapa
perusahaan, biasanya siapa yang akan mengisi jabatan tingkat atas telah direncanakan
sebelumnya,misalnya : untuk jabatan komisaris dan direksi. Pihak yang dicalonkan mengisi
jabatan-jabatan tersebut sebaiknyaadalah orang-orang yang memiliki performance pribadi
yang baik, misalnya :
a. Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur
b. Dikenal sebagai mitra usaha yang baik
c. Dalam dunia perbankan, dinilai sebagai nasabah yang baikd. Sedapat mungkin memiliki
pengalaman dalam bidang manajerial dengan reputasi baik.Informasi yang digunakan
untuk menilai performance pribadi tersebut biasanya bersumber dari sesama
pengusaha,media masa, perbankan, dll.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk
kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak
mungkin akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara
keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih
mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses
manajemen atau kaidah ini tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus
dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dan fungsi lainnya
sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan
diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang
perlu dianalisis adalah bagaimana

fungsi-fungsi

manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar.

DAFTAR PUSTAKA

http://radensanopaputra.blogspot.com/2013/10/aspek-aspek-dalam-studi-kelayakanbisnis.html
http://www.academia.edu/3767777/Studi_Kelayakan_Bisnis_Upload
http://malikdkp.blogspot.com/2011/10/penilaian-kelayakan-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai