Anda di halaman 1dari 6

VISI & MISI KRISTEN

Written by Suhendri
Sunday, 06 November 2011 23:18
I. PENGERTIAN
Secara umun visi dapat diartikan sebagai "Penglihatan" visi secara umum yaitu penglihatan
akan adanya suatu kebutuhan dimasa mendatang yang menimbulkan beban dan rasa
tanggung jawab.
-Dengan demikian yang dimaksud dengan visi dalam pelayanan adalah penglihatan akan
kebutuhan pemberitaan Injil yang menimbulkan beban atau rasa tanggung jawab serta
kerelaan untuk berkorban
Misi adalah suatu tindakan / Action untuk mewujudkan visi atau aksikegiatan untuk
penggenapan visi

II. LAHIRNYA VISI dan TERJADINYA MISI


Visi lahir atau datang dari penglihatan akan rencana Allah yang kekal bagi dunia dan
gerejaNya yang menimbulkan beban atau rasa tanggung jawab dan kerelaan untuk berkorban
demi untuk mewujudkan visi tersebut. atau kesiapan untuk berkorban bagi penggenapan visi
tersebut.
visi adalah pekerjaan Allah didalam diri anak-anakNva atau orange yang sungguh percaya
padaNya dan dekat denganNya untuk mengerti kehendak Allah dan rindu atau mempunyai
beban untuk mewujudkan atau merealisaikannya

III. DAMPAK JIKA ADA VISI


1. Tergenapi Amanat Agung atau PI sedunia, (Matius 28:18-20, Yesaya 6:3, Kisah Para Rasul
26:17-19).
2. Terjadi prioritas sehingga efesien dan efektif
3. Menciptakan kesatuan arah, gerak dan kerjasama
4. Membangkitkan semangat, daya tahan, dan kerelaan berkorban / bayar harga
IV. DAMPAK JIKA TIDAK ADA VISI
1. Cepat goyah dan Frustrasi
2. Jalan ditempat
3. "Orang buta menuntun orang buta"
4. Tidak siap berkorban/bayar harga 5. Tidak ada komitmen
V. VISI GEREJA / VISI PERMATA

Pada awalnya Permata merumuskan suatu visi bagi Permata yaitu "Permata GBKP yang
memiliki kehidupan Rohani yang kuat, Professional, serta menjadi garam dan terang Dunia"
(Permata GBKP periode 1998-2002) dan masih berlanjut pada periode kepengurusan
permata 2002 - 2006
Seiring dengan pelayanan GBKP yang, juga telah merumuskan Visi GBKP untuk tahun
2000-2005 yaitu "Hidup Setia Kepada Tuhan" serta hasil sidang Sinode GBKP yang
menetapkan bahwa visi GBKP tahun 2005-2010 masih tetap sama seperti visi tahun 20002005, ditetapkan agar semua bagian yang ada di GBKP mulai tingkat Sinode, Klasis,
Runggun dan perpulungen dan juga persekutuan kategorial, biro-biro dan badan usaha yang
merupakan bagian dari GBKP memiliki Visi yang sama "Hidup Setia Kepada Tuhan"
Visi "Hidup Setia Kepada Tuhan", diharapkan dapat dicapai melalui misi yang sudah
dirumuskan GBKP, untuk menjadi misi PERMATA juga sebagai dasar bagi PERMATA untuk
bergerak dan mengarahkan program-program PERMATA untuk menjadi pribadi pribadi
yang "Hidup Setia Kepada Tuhan"
Misi GBKP Untuk Mewujudkan Visi Gereja adalah
1. Meningkatkan peribadatan.
2. Menghargai kemanusiaan.
3. Melakukan keadilan, kebenaran, kejujuran dan kasih.
4. Mewujudkan warga yang dapat dipercaya.
5. Meningkatkan perekonomian jemaat.
Misi Untuk Mewujudkan Visi "Hidup Setia Kepada Tuhan"
Ada istilah "tak kenal maka tak sayang" bagaimana bisa orang menyayangi sesuatu yang dia
tak kenal atau tidak tau. Sama halnya bagaimana mungkin orang bisa setia kepada Tuhan,
rela berkorban dan rela membayar harga kalau belum kenal secara pribadi siapa Tuhan dan
bagaimana kasinNya kepada dunia ini dan kepada dirinya secara pribadi.
Misi pertama yaitu meningkatkan peribadatan dapat kita arahkan sebagai misi atau upaya
bagaimana membawa permata lebih dekat mengenal Allah dan kasihNya secara pribadi.
( Misalnya melalui kegitan Kebaktian, Penggalian Firman (Bable Study) Retreat,
KTB/Kelompok kecil, PA, Saat teduh dll )
Pengenalan yang benar akan Allah dan kasihNya merupakan dasar yang. penting karena hal
itu yang akan menggerakkan setiap orang untuk bermisi / bertindak / beraksi / bergaya hidup
(Life Style) menjadi garam dan terang dunia.
Kalau dijabarkan maka misi-misi selanjutnya tersebut yaitu mampu menghargai
kemanusiaan, melakukan keadilan, hidup benar, jujur, punya kasih. menjadi warga dapat
dipercaya serta turut dan ikut membagun masyarakat untuk meninggakatkan perekonomian
adalah semuanya merupakan misi / sikap hidup yang seharusnya dimiliki oleh orang Kristen
yang telah mengenal Tuhan Yesus dan Kasihnya secara pribadi.
Misi misi tersebut kiranya bisa menjadi sikap dan gaya hidup yang diharapkan dapat
dimiliki permata yaitu "hidup menjadi saksi Tuhan" ditengah-tengah dunia ini atau hidup
menjadi garam dan terang dunia. Hidup didalam dunia tetapi tidak serupa dengan dunia
("berani tampil beda")
Misi-misi tersebut kiranya dapat dijabarkan dalam program kerja permata atau kegiatan
permata ditiap bidang untuk mewujudkan visi "Hidup setiap kepada Tuhan"

Untuk menyongsong masa depan, seseorang harus mempunyai atau menetapkan tujuan
hidupnya. Tujuan hidup yang jelas membuat kita dapat fokus dalam menghadapi gelombang
kehidupan. Kita dapat terus menentukan arah dengan langkah yang tepat, secepatnya
memperbaiki sesuatu atau memutuskan untuk tidak memilih sesuatu.
Dengan menetapkan tujuan hidup, kita akan memperoleh motivasi hidup yang lebih untuk
mengembangkan apapun yang menjadi target hidup kita kedepan. Apasih tujuan hidup kita
pada umumnya ? Dengan membaca salah satu tulisan Robert T.Kiyosaki, tujuan hidup
manusia umumnya adalah merasa aman, nyaman dan kaya raya.
Nah untuk mencapai tujuan hidup kedepan manusia perlu kendaraan, kendaraan dalam
bentuk suatu usaha mandiri atau bekerja di suatu perusahaan. Seperti halnya perusahaan,
dalam memulai usaha mandiripun tujuan mendirikan usaha ini harus kita terjemahkan atau
dijabarkan kedalam istilah kerennya yaitu Visi dan Misi. Nah agar tidak sulit dan nyelimet
menentukan visi dan misi ini, coba kita telaah lebih jauh apa itu visi dan misi.
Pengertian Visi
Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha yang akan dimulai
ini, apa saja tujuannya dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti. Visi tidak ditulis secara
detail, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit
diprediksi dimasa jauh kedepan.
Dalam membuat pernyataan visi ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau dipenuhi
yaitu :

Harus berorientasi ke depan dan tidak berdasarkan kondisi saat ini.

Menggambarkan kreatifitas dan mengandung penghargaan kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha kita mewujudkan
Visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alasan mengapa usaha itu ada. Misi juga
akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
Dalam merumuskan Misi hindari ha-hal sbb :

Jangan terlalu luas, artinya apa yang akan dicapai bisa berkisar antara 2-5 tahun
kedepan. misal membuka cabang toko sembako sampai seluruh kota di Indonesia.

Jangan terlalu sempit, artinya apa yang akan dicapai harus satu tahun saja atau kalau
toko sembako hanya beras saja yang dijual misalnya.

Setelah mengetahui apa itu visi dan misi. Kita dapat memastikan bahwa tanpa visi dan misi
tujuan dan cara mencapai tujuan sulit direalisasikan.
Kalau diumpamakan usaha yang kita bangun adalah suatu kendaraan kecil atau besar yang
akan kita gunakan untuk melakukan suatu perjalanan jauh.
Visi adalah tujuan perjalanan yang sudah dipetakan sehingga jelas kemana arahnya atau
tujuannya.
Sedangkan Misi adalah cara pencapaian tujuan serta persiapan apa saja yang diperlukan,
berapa lama harus ditempuh, peralatan apa saja yang akan dibawa sehingga kendaraan
yang akan digunakan apakah sesuai besar kecilnya dan apakah mampu mencapai kecepatan
yang diperlukan sehingga selamat dan tepat waktu sampai ditujuan.
Visi dan misi yang baik seharusnya mampu mendorong seseorang untuk mewujudkan, artinya

Mempunyai daya tarik sehingga tidak ada keinginan untuk tidak berhenti berjuang
mewujudkannya.

Harus realistis artinya ada kemungkinan untuk dicapai serta mempunyai daya
antisipasi terhadap perubahan masa.

Membangun atau menyusun visi usaha sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan


hal-hal di bawah ini:
1. Apa yang dibutuhkan oleh pasar. Tujuan usaha adalah mencari keuntungan seoptimal
mungkin. Oleh karena itu, observasi pasar sangat diperlukan agar ada kesesuaian
kebutuhan pasar dengan produk yang ditawarkan.
2. Segmen pasar seperti apa yang menjadi sasaran. Distribusi produk harus disampaikan
secara tepat pada sasaran yang dituju sehingga kesinambungan proses produksi
terjaga.
3. Bagaimana cara memberikan pelayanan yang prima pada pelanggan. Ini hal yang
penting dan penjamin keberlangsungan hidup usaha. Sebaik apapun produknya, jika
pelayanan yang diberikan kurang memadai, tidak menutup kemungkinan konsumen
akan berpindah ke tempat lain.
4. Menyadari kemampuan yang dimiliki. Semakin mengetahui potensi yang dimiliki
akan mempermudah untuk menciptakan produk, melakukan modifikasi, menentukan
jurus pemasaran yang tepat, dan sebagainya.

Misi adalah strategi untuk merealisasikan visi yang telah dibuat. Misi juga menjadi jembatan
bagi masyarakat pengguna informasi untuk mengenal karakter dan image usaha. Dengan
memiliki misi yang jelas berarti :
1. Mendekatkan diri dengan tujuan/harapan yang diinginkan.
2. Memanfaatkan kemampuannya.
3. Membuat penerangan arah jalan hidupnya.
4. Menciptakan power sewaktu mengalami kelesuan dan mempertahankan semangat
sewaktu di puncak kesuksesan.
Dengan uraian tersebut diharapkan kita semua dapat mengartikan seberapa perlu dan penting
menetapkan visi dan misi. Tanpa adanya visi dan misi kita tidak dapat fokus tidak punya arah
untuk tujuan, sehingga sulit untuk mencapai cita-cita hidup atau usaha. Maka salah satu
syarat untuk memulai usaha diperlukan kesiapan pondasi usaha yang mantap dengan
membuat pernyataan dalam bentuk visi dan misi yang kuat.
Diaken atau Diakon (bahasa Latin: diaconus; juga disebut "Syamas"; bahasa Inggris:
deacon) adalah suatu peranan dalam Gereja Kristen yang umumnya diasosiasikan dengan
pelayanan dalam beberapa bidang yang berbeda-beda menurut tradisi teologis dan
denominasional. Kata Diakon sendiri berasal dari kata Yunani diakonia (pelayanan),
diakonein (melayani), dan diakonos (pelayan).[1] Dalam banyak tradisi, diakonat (jabatan
diakon) merupakan suatu jabatan klerus; dalam tradisi lainnya, diakonat diperuntukkan bagi
umat awam.
Kata diakon berasal dari kata Yunani diakonos (), yang kerap diterjemahkan sebagai
pelayan atau lebih khusus lagi pelayan meja (Bahasa Inggris : waiter). Di dalam dunia
Yunani, diakonein ini dilihat sebagai pekerjaan budak dan pekerjaan orang rendah.[1]
Diyakini bahwa jabatan diakon berawal mula dari pemilihan tujuh pria (di antaranya
Stefanus) untuk membantu menangani urusan-urusan pastoral dan administrasi dari Gereja
perdana (Kisah para Rasul pasal 6). Kisahnya sebagai berikut:

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut
di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang
Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam
pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil
semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami
melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara,
pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan
hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami
sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." Usul itu
diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang
penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas
dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu
dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan

tangan di atas mereka.

Kisah Para Rasul 6:1-6

Diakon-diakon wanita (bahasa Latin: diaconissa) disebut-sebut oleh Gaius Plinius Caecilius
Secundus (Plinius yang Muda, filsuf Romawi Kuno) dalam sepucuk suratnya yang ditujukan
kepada Marcus Ulpius Nerva Traianus (Trayanus, Kaisar Romawi) pada tahun 112.
Hubungan yang pasti antara para diakon dan diakon wanita secara eklesiologis tidaklah jelas;
dalam beberapa tradisi seorang diaconissa adalah seorang diakon yang berjenis kelamin
perempuan; dalam tradisi lainnya, para diakon wanita merupakan suatu jenjang jabatan
tersendiri.
Uraian Alkitab mengenai kualitas-kualitas yang dituntut dari seorang diaokon dapat dibaca
dalam 1 Timotius 3:8-13.
Diakon-diakon ternama dalam sejarah antara lain Santo Stefanus, martir Kristen pertama;
Santo Laurentius, seorang martir Romawi; dan Santo Fransiskus Asisi, sang reformator
Gereja abad pertengahan.
Diakon juga digunakan sebagai gelar untuk presiden, ketua atau kepala dari suatu gilda
(serikat profesi) dagang di Skotlandia.

Anda mungkin juga menyukai