Tugas Pemuliaan Tanaman AGH611 (KNSDG) - Abi Ardhillah Y-A24110093
Tugas Pemuliaan Tanaman AGH611 (KNSDG) - Abi Ardhillah Y-A24110093
Oleh:
Abi Ardhillah Yasinda
A24110093
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS
SEJARAH KNSDG
Primordia Komisi Pelestarian dan Pemanfaatan Plasma Nutfah
Pada mulanya kegiatan penyelamatan plasma nutfah tumbuhan diawali
dengan sarasehan para pemulia tanaman pada tahun 1974 yang sepakat
membentuk kelompok kerja (pokja) yang diketuai oleh Dr. Setijati D.
Sastrapradja, Direktur Lembaga Biologi Nasional LIPI Bogor. Anggota
Kelompok Kerja ini terdiri dari Pemulia Tanaman dari Pusat Penelitian
Hortikultura (Hendro Sunarjono), Pusat Penelitian Tanaman Pangan (Sutjipto
KR), Pusat Penelitian Tanaman Industri (Ir. Auzy Hamid), Pusat Penelitian Hutan
(Dr. I G. M. Tantera), Pusat Penelitian Herbarium LIPI (Dr. Mien A. Rivai) dan
Dr. S. Adisoemarto, Fakultas Pertanian IPB (Dr. Fred Rumawas), dan BP Gula
(Drs. Sunyoto). Pemikiran semula ialah menyelamatkan koleksi-koleksi tanaman
yang telah ada dalam bentuk penyimpanan benih dan penyelamatan kebun
koleksi. Hal ini disebabkan ada dua macam tanaman, yakni:1) tanaman yang
benihnya dapat disimpan dalam waktu lama (ortodok), dan 2) tanaman yang
benihnya cepat mati, atau tidak dapat disimpan lama (rekalcitrans). Pokja
berusaha untuk menyelamatkan plasma nutfah tanaman melalui dua cara, yaitu:
Secara in-situ pada habitat aslinya dalam suaka alam / cagar alam, dan secara exsitu dalam bentuk penyimpanan benih dalam suhu rendah dan RH rendah, serta
penyelamatan dalam kebun-kebun koleksi buatan.
Gene Bank (dalam bentuk benih) Pokja mendapat sumbangan dari Luar
Negeri melalui Kebun Raya Bogor (LIPI). Cold Storage Unit ini ditempatkan di
Lembaga Biologi Nasional (LBN) LIPI, di Gedung Kusnoto. Sedangkan kebunkebun koleksi diserahkan kepada masing-masing pemulianya di Instansi / Puslit
yang bersangkutan. Pokja mengadakan pertemuan secara periodik setiap tiga
bulan sekali untuk membahas perkembangan koleksi plasma nutfah masingmasing. Tempat pertemuan dilakukan secara bergilir, di LBN LIPI atau di
tempat lainnya, sesuai kesepakatan anggota Pokja. Pokja belum mempunyai dana,
oleh karena itu masing-masing anggota Pokja mencari dana sendiri dari sumber
lain
Perkembangan Pokja Plasma Nutfah
Pemikiran penyelamatan plasma nutfah berkembang untuk membentuk
wadah dibawah LIPI atau dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Pada tahun 1976 dimulai dibentuk Komisi Pelestarian Plasma Nutfah
Nasional atas persetujuan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Ir. Sadikin Sumintawikarta) dalam dalam pertemuan di Pasar Minggu.
Adapun susunan anggota Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Nasional pada
saat itu adalah:
Ketua: Dr. B.H. Siwie
Sekretaris: Dr. Setijati D. Sastrapradja, dibantu oleh Dr. Soenartono Adisoemarto
Anggota:
1.
Dr. Mien A. Rivai (LBN).
2.
Dr. Fred Rumawas (IPB).
3.
Drs. Sunyoto (BP Gula).
4.
Ir. Auzy Hamid (LPTI Bogor)
5.
Drs. Hendro Sunarjono (LPH Pasarminggu).
2.
5.
6.
Wakil Ketua :
Sekretaris
Anggota
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sekretaris
Anggota
Peternakan;
4. Dr. Machmud Thohari, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor;
5. Dr. Firdaus Kasim, Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan;
6. Dr. Hardiyanto, Peneliti Utama pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura;
7. Prof. Dr. Subandriyo, Balai Penelitian Ternak, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan;
8. Prof. Dr. Maharani Hasanah, Balai Penelitian Tanaman Obat
dan Aromatik, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan;
9. Dr. Sri Sulandari, Peneliti pada Pusat Penelitian Biologi, LIPI;
10. Dr. Sriani Sujiprihati, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor;
11. Endah Tri Kurniawaty, S.Hut.M.E, Kasubid Konservasi Sumber
Daya Genetik, Kementerian Lingkungan Hidup;
12. Dr. Rudhy Gustiano, Departemen Kelautan dan Perikanan;
13. Ir. Endro Subiandono,MSc, Peneliti pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen
Kehutanan;
14. Drs. Herry Djoko Susilo, MSc., Kasubdit Konservasi Jenis dan
Genetik, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati,
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam,
Departemen Kehutanan.
Pelaksana Harian Komisi Nasional Sumber Daya Genetik, mempunyai tugas:
1.
Menyiapkan bahan saran dan pertimbangan untuk disampaikan kepada
Pengarah sebagai bahan pengambilan keputusan bagi Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian serta Menteri perihal sumber daya genetik;
2.
Menjalin kerja sama dan melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
dalam bidang penelitian dan pengembangan, kebijakan, dan pengaturan
pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik secara berkelanjutan;
3.
Melaksanakan penyadaran publik tentang pentingnya pelestarian dan
pemanfaatan sumber daya genetik;
4.
Melakukan analisis perkembangan pelestarian dan pemanfaatan sumber
daya genetik;
5.
Melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Pengarah Komisi Nasional
Sumber Daya Genetik.