Anda di halaman 1dari 14

Lampiran 1.

Matriks UKL UPL Pembangunan Pasar Desa Bantilang

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


HIDUP

Kegiata
n

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk
Upaya
Pengelolaa
n
Lingkungan
Hidup

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi
Pengelola
an
Lingkunga
n Hidup

Periode
Pengelolaa
n
Lingkungan
Hidup

Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Lokasi
Pemantaua
n
Lingkungan
Hidup

Periode
Pemantaua
n
Lingkungan
Hidup

Lokasi
pengelolaan
adalah kantor
kontraktor
yang
menangani
pembangunan
pasar dan
tapak
kegiatan
proyek di
Desa
Bantilang

Periode
pengelolaan
adalah selama
tahap
konstruksi

Metode
pemantauan
dilakukan
dengan
wawancara
menggunakan
kuisoner. Analisis
data dilakukan
secara deskriptif
dengan bantuan
daftar tenaga
kerja yang
direkrut
terutama
identitas tenaga
kerja.

Lokasi
pemantauan
adalah kantor
kontraktor
yang
menangani
pembangunan
pasar dan
tapak
kegiatan
proyek di
Desa
Bantilang

Periode
Pemantauan
adalah bulan
pertama
selama proses
rekrutmen
tenaga kerja

Instusi
Pengelola
Dan
Pemantaua
n
Lingkungan
Hidup

a. Tahap Konstruksi
1) Rekruit
men
tenaga
kerja
konstr
uksi

Rekrutemen
tenaga kerja

1. Kesempata
n kerja
bagi
masy.lokal
2. Persepsi
negatif
tentang
perekrutan
tenaga
kerja
(ketidakpu
asan
masyaraka
t terhadap
rekrutmen
tenaga
kerja)

Jumlah
1. Penerimaan
masyarakat
tenaga kerja
sekitar yang
yang berasal
dapat terserap
dari
sebagai tenaga
desa/kecamat
kerja
an setempat
penerimaan
pekerja
dilakukan
secara
transparan
dan sesuai
dengan
ketentuan
yang berlaku
2. Memberikan
kesempatan
kepada

1. Pelaksana:
Disperinda
gkop dan
Disnakerso
s
Kab.Lutim
2. Pengawas:
Camat
Towuti,
Kades
Bantilang,
LSM,
Disnaker
sos, BLHD
Kab.Lutim
3. Penerima
laporan:

K
e
t
.

penduduk
yang
bermukim di
sekitar lokasi
proyek untuk
membuka
usaha sektor
informal di
sekitar proyek
seperti
warung/kedai
3. Penerimaan
dan
penempatan
tenaga kerja
disesuaikan
dengan latar
belakang dan
kemampuan/k
eterampilan
yang dimiliki
4. Memberikan
perlakuan dan
perhatian
yang sama
terhadap
tenaga kerja
pendatang
dan lokal
5. Melakukan
upaya optimal
dalam
pembinaan
tenaga kerja
agar dapat
menghindari
konfilk antar
tenaga kerja

Disperinda
gkop,
Disnaker
sos, BLHD
Kab.Lutim

berupa
penyuluhan
serta kegiatan
lain yang
menunjang
kebersamaan
dalam bekerja
serta
menyelesaika
n konfilk
secara
bijaksana
6. Melakukan
koordinasi
dengan Dinas
Tenaga Kerja
dan Sosial
Kab.Luwu
Timur
2) Mobilis
asi
peralat
an dan
materi
al

Pengangkutan 1.
1. Jumlah TSP
1. Melakukan
bahan/material,
Menurunny
melebihi
mobilisasi
berpindahnya
a kualitas
26,50 g/Nm3
peralatan di
bahan/material
udara
dan
luar jam
dari lokasi asal 2. Gangguan
peningkatan
puncak
ke lokasi
kebisingan
seperti jam
lalin
pembangunan
melebihi rona
anak ke
3. Rusaknya
awal
sekolah dan
badan
(melampaui
pulang
jalan
baku mutu)
sekolah/ke
kantor, dan
2. Volume
jam 5 sore
kendaraaan
dapat
melebihi
mengakibatka
kondisi awal
n kemacetan
3. Tingkat
disekitar
kerusakan
lokasi
jalan
kegiatan serta
dapat
menghindari

Lokasi
pengelolaan di
kawasan
sekitar
pembangunan
pasar dan
lingkungan
sekitarnya
(jalan poros
Towuti-Malili)

Periode
pengelolaan
adalah selama
kegiatan
mobilisasi
peralatan dan
transportasi
bahan material
pada pekerjaan
tahap
konstruksi

1. Dilakukan
dengan cara
pengambilan
sampel di
lapangan
menggunaka
n gas
sampler
kemudian
dianalisa di
laboratorium
dengan
menggunaka
n
spektrofotom
eter. Analisis
data
dilakukan
secara

Lokasi
pemantauan
adalah di ruas
jalan badan
yang dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
peralatan dan
material/baha
n

Setiap
triwulan
selama
kegiatan
mobilisasi
bahan/materia
l

1. Pelaksana
:
Disperinda
gkop dan
Disnakerso
s
Kab.Lutim
2. Pengawas
: Camat
Towuti,
Kades
Bantilang,
LSM di
Kec.Towuti,
Dinkes,
Dishub,
BLHD
Kab.Lutim

ketenangan
masyarakat
setempat dan
mengatur
sistem
operasi alat
dan mesin
secara
minimum
sehingga
tidak
menimbulkan
dampak
bising dan
getaran besar
2. Mobilisasi
peralatan
dilakukan
dengan tidak
melebihi
kapasitas
beban
kendaraan
yang
digunakan
(tidak
melebihi
batas tonase
kendaraan),
sehingga
jalanan yang
dilewati
khususnya
jalanan yang
masuk ke
lokasi
kegiatan di
rusak
3. Pemasangan

deskriptif
dengan
membanding
kan baku
mutu yang
dipersyaratka
n
2. Dilakukan
pengukuran
lapangan dan
pengambilan
sampel
analisa
kebisingan di
daerah yang
dilalui oleh
kendaraan
yang
mengangkut
peralatan dan
material
proyek
3. Pengukuran
langsung
terhadap
volume dan
kecepatan
lalin dan
pengamatan
langsung
terhadap
tingkat
kerusakan
badan jalan
yang meliputi
jenis dan
intensitas
kerusakan.

3. Penerima
Laporan :
Disperinda
gkop,
Dishub,
Dinkes
BLHD
Kab.Lutim

di
Kec.Towuti
,
Disnakers
os
Kab.Lutim,

BLHD
Kab.Lutim,
Dinkes,
Dishub
Kab.Lutim

rambu-rambu
lalin di jalan
akses masuk
lokasi pasar,
peningkatan
efektifitas
pelayanan
parkir di
sekitar lokasi
dan
pengaturan
parkir motor
dan
kendaraan
roda 4 atau
lebih.
4. Melakukan
perbaikan
jalanan
khususnya
jalanan
masuk ke
lokasi
kegiatan, jika
terjadi
kerusakan
jalanan yang
dilalui alat
berat
5. Membatasi
kecepatan
kendaraan
maksimum 30
km/jam
6. Memberikan
penyuluhan/p
engarahan
kepada para

pengemudi
kendaraan
agar tidak
mengangkut
bahan
material
melebihi
batas tonase,
tetap
memelihara
kondisi
kendaraan
dan menutup
bahan
material
selama
pengangkutan
7. Menghindari
ceceran
bahan
material
selama
perjalanan
dengan
menutup
bahan
material
dengan
plastik/terpal
8. Membantu
pengobatan
kepada
penduduk
yang
menderita
sakit ISPA dan
kecelakaan

lalin akibat
kegiatan
pengangkutan
bahan
material serta
mengasuransi
kan tenaga
kerja dengan
jamsostek
3) Pelaks 1.
anaan
Pemba
nguna
n
2.
Struktu
r

Penimbunan, 1. Penurunan 1. Jumlah TSP


1. Kegiatan
perataan dan
kualitas
melebihi
penimbunan
pemadatan
udara dan
26,50 g/Nm3
tanah
tanah
meningkat
dan
sebaiknya
kan
peningkatan
dilakukan
Konstruksi
kebisingan
kebisingan
pada musim
bangunan
melebihi
rona
kemarau
pasar
2. Penurunan
awal
kesehatan
2. Melakukan
3. Perubahan
(melampaui
masyaraka
penyiraman di
penggunaan
baku mutu
t
lokasi tapak
lahan karena
lingkungan)
proyek dan
pada
3. Kecelakaa
2.
Jumlah
jalur
pek.pondasi
n kerja
keluhan/gang
angkutan
dilakukan
4. Meningkat
guan
material
penggalian
nya aliran
kesehatan
secara
/urug
permukaa
masyarakat
berkala untuk
n (run of)
meningkat
mengurangi
sebaran debu
3. Penurunan
(sesuai
kualitas air
keperluan)
3. Kecepatan
kendaraan
proyek
dibatasi
sesuai kondisi
jalan
terutama
pada
pemukiman

Lokasi
pengelolaan
adalah di
lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang,
Kec.Towuti

Periode
pengelolaan
adalah selama
kegiatan
konstruksi pada
pekerjaan
pembangunan
pondasi dan
pembangunan
kios

1. Pengukuran
langsung
terhadap
kualitas
udara dan
kebisingan
2. Pemantauan
terhadap
kesehatan
masyarakat
dapat
dilakukan
melalui
data/informas
i pengaduan
keluhan
kesehatan
masyarakat
dari dinas
kesehatan
setempat.
3. Pemantauan
intensitas
kecelakaan
kerja melalui
wawancara
dengan
penduduk
menggunaka

Lokasi
pemantauan
adalah pada
lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang

Periode
pemantauan
adalah setiap
6 bulan
selama tahap
konstruksi

yaitu
maksimal 30
km/jam,
karena pada
kecepatan
tersebut
kemungkinan
terjadinya
resuspensi
debu sangat
kecil.

n kuisoner
dan
pengamatan
langsung
serta
pendataan
prestasi kerja
dan peristiwa
kejadian
kecelakaan di
puskesmas
4. Pemantauan
kerusakan
jalan dengan
pengamatan
langsung
terhadap
kondisi jalan
depan pasar
(Towuti
Malili)
5. Pemantauan
genangan air
yang terjadi
di lokasi
kegiatan
pada saat
terjadi hujan,
pemeriksaan
sarana dan
prasarana
saluran
drainase air
hujan yang
ada

4) Pekerja 1. Pekerjaan
1. Kecelakaa 1. Jumlah
an Site
instalasi listrik
n kerja
pekerja
Develo
konstruksi

1. Pada saat
kegiatan
berlangsung

Lokasi
pengelolaan
adalah di

Periode
pengelolaan
adalah selama

1. Pemantauan
intensitas
kecelakaan

Lokasi
pemantauan
adalah pada

Periode
pemantauan
adalah setiap

Pelaksana :
Disperindagko
p

pment 2.

5) Pelepa
san
tenag
a
konstr
uksi

Terbukanya
lahan karena
pembuatan
saluran air
dilakukan
penggalian/
urug

Pelepasan
tenaga
konstruksi
karena kegiatan
konstruksi
pasar telah
selesai

2. Genangan
yang dirawat
hendaknya
sampai
di puskesmas
tetap
kondisi
menggunakan
2. Intensitas
banjir dan
alat K3 untuk
banjir/
penurunan
mencegah
genangan
kualitas
terjadinya
yang
lingkungan
kecelakaan
terdapat di
kerja
sekitar lokasi
pada musim 2. Membuat
penghujan
saluran
drainase
terbuka dan
saluran
tertutup di
lingkungan
pasar yang
disesuaikan
dengan
tingkat curah
hujan

Penurunan
pendapatan
masyarakat
yang telah
diberhentika
n sebagai
tenaga kerja

Bertambahnya
jumlah
pengangguran
di sekitar lokasi
proyek

Memberikan
insentif yang
sesuai kepada
para pekerja
yang telah
selesai
melakukan

lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang,
Kec.Towuti

kegiatan
pekerjaan site
development
(fasilitas
penunjang)

kerja melalui
wawancara
dengan
pekerja
menggunaka
n kuisoner
dan
pengamatan
langsung
serta
pendataan
peristiwa
kejadian
kecelakaan di
puskesmas

lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang

6 bulan
selama tahap
konstruksi

Pengawas :
Camat Towuti,
Kades
Bantilang
BLHD,
Disnakersos,
Dinkes
Kab.Lutim
Penerima
laporan:
Disnakersos,
Dinkes, BLHD
Kab.Lutim

2. Pemantauan
genangan air
yang terjadi
di lokasi
kegiatan
pada saat
terjadi hujan,
pemeriksaan
sarana dan
prasarana
saluran
drainase air
hujan yang
ada
Lokasi
pengelolaan
adalah di
lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa

Periode
pengelolaan
adalah
dilaksanakan
selama
kegiatan
pelepasan

Dengan
melakukan
survei lapangan
dengan
melakukan
wawancara
dengan

Lokasi
pemantauan
adalah
lingkungan
sekitar tapak
proyek
pembangunan

Periode
pemantauan
adalah
dilakukan
pada saat
selesai proses
konstruksi.

Pelaksana :
Disperindagko
p
Pengawas :
Camat Towuti,
Kades

konstruksi

pekerjaan
konstruksi

Bantilang,
Kec.Towuti

tenaga kerja
konstruksi

mengajukan
pertanyaan
kepada
masyarakat
sebagai
responden

Pasar Desa
Bantilang ( di
dalam dan di
luar)

1. Pemantauan
terhadap
tingkat
kemacetan
lalin
dilakukan
dengan
pengukuran
dan
pengamatan
secara
langsung

Lokasi
pemantauan
adalah pada
lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang

Bantilang
BLHD,
Disnakersos,
Kab.Lutim
Penerima
laporan:
Disnakersos,
BLHD
Kab.Lutim

b. Tahap Operasional
1) Pengo 1. Aktivitas
1. Timbul
1. Tingkat
1. Pengaturan
perasi
pengunjung
kemacetan
kemacetan
lalin bagi
an
dan pemasok
lalin
lalin
pengunjung
Pasar
barang ke
Pasar Desa
2. Peningkata 2. Nilai
pasar
Bantilang
n
parameter
agar tidak
2. Peningkatan
konsentras
yang akan
mengganggu
jumlah
i debu,
berubah
lalin poros
kendaraan
Sox, NOx,
adalah
Towuti-Malili
yang melalui
Cox dan
jumlah
lokasi
Pb serta
partikulat
2. Pengadaan
kegiatan
kebisingan
debu, Sox,
alat
NOx,
CO
dan
pemadam api
3. Kelalaian
3. Kebakaran
Pb
di
udara
yang mudah
pemilik kios, 4. Peningkata
akan
melebih
dibawa
pengunjung
n
kondisi
rona
(portable fire
pasar
pendapata
lingkungan
extinguisher)
maupun
n
awal
dan
korsleting
3. Pelatihan
peningkatan
listrik
berkala
tingkat
kepada
4. Pengoperasia
kebisingan
pedagang dan
n pasar
dari rona
pegawai
merangsang
awal yang
pengelola
pertumbuhan
melampaui
pasar tentang
ekonomi
baku mutu.
pencegahan
3. Jumlah
serta
kejadian
penanggulang
kebakaran
an bahaya

Lokasi
pengelolaan
adalah di
Pasar Desa
Bantilang,
Kec.Towuti

Periode
pengelolaan
adalah
dilaksanakan
selama
pengoperasian
Pasar Desa
Bantilang

2. Pengukuran
langsung
terhadap
kualitas
udara dan
kebisingan
3. Pemantauan
untuk
penanggulan
gan bahaya
kebakaran
dengan
meneliti
kelengkapan

Periode
pemantauan
adalah setiap
6 bulan sekali
selama
pengoperasia
n Pasar Desa
Bantilang

Pelaksana :
Disperindagko
p
Pengawas :
Camat Towuti,
Kades
Bantilang
BLHD, Dishub,
Dispenda,
Kab.Lutim
Penerima
laporan:
Dishub,
Dispenda,
BLHD
Kab.Lutim

yang terjadi
4. Jumlah
masy.lokal
dan
pendatang
yang
menempati
atau
menyewa
kios

kebakaran
dan ledakan
4. Melakukan
koordinasi
dengan Dinas
Pendapatan
Kab.Lutim
dalam
melakukan
penarikan
pajak

peralatan,
seperti
panjang pipa
jangkauan,
jenis dan
kualitas pipa,
lokasi
perlengkapan
pompa air
yang
mempunyai
tekanan dan
debit air yang
cukup besar
serta daya
tamping air
serta pasir
dan karung
untuk
persiapan
penanggulan
gan
kebakaran
4. Pemantauan
kedisiplinan
pedagang,
pegawai
pengelola
dan
pengunjung
pasar
terhadap
rambu-rambu
pencegahan
kebakaran.
5. Pemantauan
yang dapat
dilakukan

dengan
pengamatan
secara
langsung
untuk
pendapatan
dan PDRB
Kec.Towuti
2) Pemeli
haraa
n
Pasar

1. Buangan
1. Gangguan 1. Penurunan
limbah dari
terhadap
jumlah dan
WC dan
kehidupan
jenis
kamar
biota
populasi
mandi serta
perairan
biota
run off dari 2. Peningkata
perairan
area pasar
n
2. Kualitas air
2. Aktivitas
pencemar
melampaui
pasar dan
an fisik,
baku mutu
aktivitas
kimia dan
lingkungan
pengunjung
bakteri
3. Volume
maupun
3. Penumpuk
timbunan
pengelola
an limbah
sampah
pasar
padat
khususnya
yang
didalam dan
dapat
diluar
menguran
kawasan
gi nilai
pasar serta
estetika,
jumlah
munculnya
keluhan
vektor
masy.
penyakit

1. Menampung
dan
mengolah
limbah cair
(pendekata
n teknologi)
sehingga
memenuhi
kriteria
mutu air
limbah yang
diperbolehk
an sebelum
dialirkan ke
lingkungan
(tidak
secara
langsung
mencemari
sumber air
masyarakat
setempat)

Lokasi
pengelolaan
adalah di
Pasar Desa
Bantilang,
Kec.Towuti

Periode
pengelolaan
adalah
dilaksanakan
selama
pengoperasian
Pasar Desa
Bantilang

1. Pemantauan
kualitas air
permukaan
pada
beberapa
sumur pompa
di sekitar
lokasi Pasar
Desa
Bantilang
2. Pemantauan
dilakukan
dengan
pengambilan
sampel di
badan
perairan
untuk
selanjutnya
dianalisis di
laboratorium

2. Menampung
limbah
padat di
TPSS yang
telah
disiapkan

3. Pemeriksaan
terhadap
sarana
prasarana
sistem
drainase
yang ada

3. Pemisahan
sampah

4. Pemantauan
kemampuan

Lokasi
pemantauan
adalah pada
lokasi tapak
proyek
pembangunan
Pasar Desa
Bantilang

Periode
pemantauan
adalah setiap
6 bulan sekali
selama
pengoperasia
n Pasar Desa
Bantilang

Pelaksana :
Disperindagko
p
Pengawas :
Camat Towuti,
Kades
Bantilang
BLHD
Kab.Lutim
Penerima
laporan: BLHD
Kab.Lutim

basah dan
sampah
kering,
dimana
sampah
basah
sebelum
dibuang ke
TPSS
terlebih
dahulu
dilakukan
pewadahan
sementara
dengan
kantong
plastik/karun
g ataupu
keranjang.
Sedangkan
untuk
sampah
kering
sebelum
dibuang ke
TPSS
terlebih
dahulu
dipisahkan
antara
sampah
yang bisa
dimanfaatka
n dengan
sampah
yang tidak
bisa
dimanfaatka
n kembali.

sarana
pengumpulan
sampah,
apakah dapat
melayani
seluruh
timbulan
sampah yang
dihasilkan
oleh aktivitas
pasar
5. Pemantauan
pengangkuta
n sampah
oleh petugas
pengangkut
sampah.

4. Untuk
pembuanga
n akhir,
melakukan
koordinasi
dengan
BLHD
Kab.Lutim

Anda mungkin juga menyukai