SKRIPSI
Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana
Keperawatan Di Program Studi Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Mutiara Indonesia Medan
Oleh :
KANISIUS HALAWA
NIM :07.02.030
SKRIPSI
Oleh :
EVARINA
NIDN 10300901
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi perawatan ulang
(rehospitalisasi). Perawatan ulang (rehospitalisasi) merupakan suatu keadaan yang dialami penderita
diabetes melitus dimana penderita mengalami kegagalan dalam menjaga kadar gula darahnya Untuk
menghindari peningkatan gula darah pada penderita diabetes melitus dibutuhkan perilaku yang baik,
terutama dalam hal pengaturan diet, olahraga, dan mengkonsumsi obat secara teratur. Perilaku
penderita diabetes melitus dalam hal ini menyangkut pengetahuan, sikap dan tindakan untuk
mencegah terjadinya perawatan ulang (Rehospitalisasi). Penelitian ini bersifat analitik dengan
rancangan cross sectional, yang bertujuan untuk melihat hubungan perilaku perawatan di rumah
dengan kejadian rehospitalisasi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2011. Jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah 125 orang dengan jumlah sampel 30 orang. Untuk mendapatkan data dalam
penelitian ini peneliti membagikan kuesioner kepada responden. Analisa data dilakukan dengan uji
Chi-Square dengan hasil (p< 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan
pasien diabetes melitus dengan kejadian rehospitalisasi dengan hasil p=0,000 (p< 0,05), sikap dengan
hasil p= 0,000 (p< 0,05), dan tindakan dengan hasil p=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan perilaku perawatan di rumah dengan kejadian rehospitalisasi pada penderita diabetes
melitus di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan. Diharapkan bagi penderita diabetes melitus dapat
meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan bagi instalasi rumah sakit
khususnya RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan perawat ruangan 14 dan 21 untuk memberikan penyuluhan
kepada pasien diabetes melitus tentang cara dan waktu olahraga yang baik, jenis makanan yang baik
serta pengobatan yang tidak bisa ditinggalkan.
PENDAHULUAN
2025
sebagai
konsekuensi
telah
kesehatan
menjadi
dunia.
masalah
Prevalensi
dan
melitus
Indonesia.
prevalensi
diabetes
beberapa
negara
peningkatan
termasuk
Meningkatnya
di
berkembang,
akibat
mencapai
kota-kota
merupakan
peningkatan
degenerative
Utama H. (2009).
menyebabkan
prevalensi
besar
utama
penyakit
145
juta
penderita,
di
Di
Indonesia
terdapat
penderita
Manado
Perilaku
peningkatan
dan
prevalensi
Depok mendapatkan
perawatan
dirumah
edukasi
atau
proses
mempengaruhi
menerapkan tentang
kadar
(2009).
terjadinya
gula
bertujuan
penderita
darah
rawat
untuk
3 (tiga) hal
dan
inap
mencegah
ulang
riset
dibidang
oleh Utama H (2009).
diet,
olahraga,
dan
kadar
dilakukan,
penelitian
dibuktikan
dengan
glukosa
sendiri
menunjukkan
(PKGS),
bahwa
(rehospitalisasi).
untuk
pengobatan
melitus
perawatan
diperlukan
Padahal
diabetes
perilaku
Utama H (2009).
perawatan di rumah yang mencakup
pengetahuan, sikap dan tindakan, hal
luka
yang
sikap
dirawat
inap
kembali
pada
daerah
dalam
kaki.
Padahal
memperhatikan
pola
olahraga
tanggal
dan
merawat
diri
ini
dilakukan
dirumah
yang
dirawat
inap
pasien
diabetes
setelah
melitus
mendapatkan
ulang
Berdasarkan
latar
belakang
pasien
kurang
diabetes
pengetahuan
melitus,
tidak
bagaimana
hubungan
1.
Untuk
mengetahui
hubungan
yaitu
bagaimanakah
rumah
dengan
kejadian
dengan
rehospitalisasi
kejadian
pada
penderita
kejadian
rehospitalisasi
pada
di
3. Untuk
tindakan
rumah
mengetahui
tentang
perawatan
dengan
rehospitalisasi
hubungan
pada
di
kejadian
penderita
pengembangan
pengetahuan
sakit.
khususnya
motivasi
diabetes
dalam
pemberian
kepada
penderita
melitus
agar
bisa
3. Bagi
Institusi
Sari
Mutiara
Indonesia
Hasil penelitian dapat digunakan
sebagai
bahan
rumah sakit.
perpustakaan
bacaan
sari
di
mutiara
informasi
peneliti
perilaku
melakukan
melitus di rumah
perawatan
diri
di
bagi
tidak
berulang-ulang
perawatan
diabetes
10
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
yang
penelitian
yang
di
adalah
cross
rumah
sectional
dengan
kejadian
Populasi
seluruh
penelitian
penderita
adalah
diabetes
perawatan
terapi
diabetik
yang
teknik
accidental
11
jawaban
tentang
perilaku
terjadinya
rawat
(rehospitalisasi)
ulang
pada
melitus
menggunakan
berisi
Kota
penderita
diabetes
dengan
sejumlah
pertanyaan
Medan.
Data
yang
penderita
melitus
mendapatkan
diabetes
untuk
tanggapan,
informasi
dan
inap ulang
(rehospitalisasi)
dikumpulkan
dari
penelitian
yang
kuesioner
hasil
berupa
dengan
terdapat
1. Proses
editing,
dilakukan
kesalahan
kekurangan
pengumpulan
dan
dalam
data
akan
12
diperbaiki
penelitian
tindakan
ulang
2. Coding, pemberian tanda atau
melitus.
2. Bivariat
kode
dalam
pada
hasil
penelitian
1.13
penderita diabetes
Untuk
mengetahui
dengan
tujuan
mempermudah
untuk
memasukkan
data ke SPSS
3. Entry, menyimpan data yang
diabetes
melitus
dengan
1.8
1.9
1.10
1.11
mengetahui
kepercayaan 95%.
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
1.28
1.29
1.30
HASIL PENELITIAN
frekuensi
sikap
dan
DAN
1.31
PEMBAHASAN
1.32
Hasil Penelitian
13
1.33
1.34
diatas
menunjukkan
Tingkat
bahwa
pendidikan
SD
masuk
rumah
(80
pendidikan
%),
24
melakukan
kesehatan
Tidak
14
1.36
diatas
bahwa
3. Distribusi Frekuensi
Tindakan Responden
Tentang Perawatan Diabetes
mayoritas
kurang
Dari
hasil
Responden Tentang
Perawatan Diabetes Melitus
1.38
di Rumah di
RSUD Dr.
1.39
Pirngadi Kota
Medan Tahun
1.40
2009
1.41
Dari
didapat
diabetes
melitus
di
rumah
bahwa
hasil
yang
rawat
sikap
(rehospitalisasi)di
ulang
RSUD
Dr.
diabetes
rumah
2009
1.43
1.44
melitus
di
Dari
hasil
15
1.47
Distribusi Hasil
cepat
orang
(0)
dan
Pengetahuan Responden
Tentang Perawatan Diabetes
1.48
Melitus di Rumah
DenganKejadian
Rehospitalisasi di
1.49
1.50
(13,3 %).
1.53
Dari
hasil
uji
2009
1.51
1.52
dapat
dilihat
bahwa
pengetahuan responden dengan
Hubungan
Sikap
Kejadian
(tidak
ada).
1.54
(6,7
%)
dan
16
1.56
1.58
Distribusi Hasil
orang
(56,7
%)
dan
1.59
(3,3
%)
dan
cepat 18 orang (60,0 %) dan
orang
(0
%)
dan
Dari
hasil
uji
(40,0 %).
Dari
hasil
uji
tindakan
responden
responden
dengan
<0,05) artinya ada hubungan
kejadian rehospitalisasi.
17
antara
tindakan
responden
dengan
kejadian
rehospitalisasi.
1.61
penelitian
1.3.1
bahwa
4.3 Pembahasan
1.62
menunjukkan
Dari
rumah
hasil
yang
dilakukan
mayoritas
kurang
ini
dapat
disebabkan
menguraikan
pembahasan
responden
berpendidikan SD sebanyak 14
Hubungan
Pengetahuan
mayoritas
salah.
1.64
Dari
hasil
Kejadian
Rehospitalisasi
1.63
Berdasarkan
perawatan
diabetes
18
melitus
di
rumah
dengan
rehospitalisasi
16
dan
dengan
rehospitalisasi.
kejadian
orang
(53,3
%)
kejadian
1.66
Hasil penelitian
ini
Notoatmodjo
menyatakan
cepat
adalah
(tidak
ada)
dan
didukung
oleh
teori
(2007),
pengetahuan
hasil
penginderaan
manusia
seseorang
menunjukkan
responden
apabila
memiliki
(mata,
atau
hasil
tahu
terhadap
hidung,
objek
telinga
dan
sebagainya).
Maka
dengan
sendirinya
pada
waktu
lama terjadi.
responden
1.65
Hasil penelitian
menggunakan
hasil
penginderaan
19
tersebut
akan
menghasilkan
pengetahuan tersebut.
1.67
1.68
Pengetahuan
Pengetahuan
melitus
akan
lebih
cepat
komplikasi
melakukan
perawatan
penginderaan
sehingga
terjadi
ulang
Pengetahuan
akan
atau
kognitif
menjadi
beban
bagi
penting
sendiri.
untuk
terbentuknya
tindakan
seseorang.
Kurangnya
melitus
dalam
tindakan
domain
kognitif
dapat
mengahalangi
preventif
melakukan
tahu,
aplikasi,
kembali.
Untuk
dapat
penderita
menjalani
perilaku
yang
dianjurkan
dinginkan
seseorang
harus
mengikuti
melampaui
semua
memahami,
tahapan
diet,
seperti
olahraga,
diabetes
untuk
melitus
bisa
penyuluhan-
kesehatan.
Menurut
20
1.3.2
Utama H (2009).
tidak setuju.
1.70
Dari
hasil
Kejadian Rehospitalisasi
1.69
Berdasarkan
bahwa
sikap
menunjukkan
17
bahwa
sikap
orang
(56,7
%)
dan
diabetes
rumah
orang
pendidikan
kurangnya
responden
melitus
di
dan
diabetes
melitus,
responden
mayoritas
(3,3
%)
dan
Dari
hasil
uji
berpendidikan SD sebanyak 14
menunjukkan
sikap
bahwa
responden
antara
dengan
21
1.73
Mengubah sikap
sikap
responden
dengan
kejadian rehospitalisasi.
1.72
lebih
Hasil penelitian
sulit
meningkatkan
daripada
pengetahuan.
(2007).
adalah
Dimana
sikap
kecenderungan
yang
yang
mencerap
masih
tertutup
dari
dan
berperilaku
olahraga
dan
glukosa
darah.
ada
(2009).
kesadaran
dengan
1.74
pemantauan
Utama
Jadi,
untuk
diabetes
ulang
(rehopitalisasi)
lagi
melitus,
seorang
lebih
meningkatkan
cepat.
22
melitus,
sehingga
diabetes
1.3.3
penderita
dapat
melitus
responden
berpendidikan SD sebanyak 14
Hubungan
Tindakan
mayoritas
tidak pernah.
1.76
Dari
hasil
Kejadian
Rehospitalisasi
1.75
melitus
di
rumah
dan
kurangnya
orang
(60,0
%)
dan
orang
(0
%)
dan
23
1.77
Dari
hasil
uji
1.79
menunjukkan
antara
merupakan
dengan
memerlukan
tindakan
bahwa
responden
penyakit
kronis
tindakan
perawatan
mandiri
tindakan
pasien
responden
dengan
yang
yang
mengenal
khusus.
diabetes
Seperti
melitus
kejadian rehospitalisasi.
1.78
otomatis
diet.
terwujud
dalam
suatu
faktor
pendukung
dari
1.80
Dengan
sehingga
tidak
terjadi
ulang
24
perawatan
1.82
KESIMPULAN DAN
SARAN
ulang
1.1 Kesimpulan
(rehospitalisasi)
lagi,
tetapi
1.83
Berdasarkan
hasil
atau
mengenai
hubungan
meminta
perilaku perawatan dirumah dengan
paling
penting
di
Kota Medan Tahun 2011 dapat di
pengetahuan
1.84
mengenai
diabetes
1.
Ada
hubungan
melitus
antara pengetahuan perawatan
dengan
cara
mengikuti
di rumah dengan kejadian
2.
Ada hubungan
(rehopitalisasi)
sikap
perawatan
tidak
rumah dengan kejadian
di
25
1.96
Pirngadi Kota
Pirngadi
3.
di
rumah
dengan
Bagi
RSUD
Kota
Medan
Dr.
untuk
kejadian
sakit.
Sehingga
pengetahuan
Kota
melakukan
hubungan
perawatan
di
tindakan-tindakan
antara
perilaku
rumah
dengan
2. Bagi perawat
1.97
kejadian
Kota
rumah
pengetahuan
5.2 Saran
dari
dan
pasien
sakit.
Sehingga
pasien
meningkat
bisa
melakukan
tindakan-tindakan
tesebut di rumah.
perawatan
26
Di
harapkan
yang
dirawat
(rehospitalisasi).
1.99
1.100
ulang
1.101
1.102
DAFTAR PUSTAKA
1.103
1.104 Anggraini S, 2005. Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Jakarta.
1.105
1.106
2011
1.107 Bilous Ruby W, 2008. Bimbingan Dokter Pada Diabetes Melitus, PT Dian
Rakyat Jakarta
1.108
Plus : Jakarta
1.109
1.110 Dewanti S, 2010. Buku Pintar Kesehatan Kolesterol, Diabetes melitus, dan
Asam urat, Kawan kita : Jawa Tengah
1.111
1.112 Maulana M, 2008. Mengenal Diabetes Melitus, Katahati : Jogjakarta
1.113 Notoatmodjo S, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka
Cipta : Jakarta
1.114 Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Edisi 2 Salemba Medika : Jakarta
1.115
Nabil R, 2009. Cara Mudah Mencegah Dan Mengobati Diabetes
Melitus, Aulia Publishing : Yogyakarta
1.116
Jakarta
1.117 Santoso S, 2009. Paduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS 17, PT
Alex Media Komputindo, Jakarta
1.118
1.119 Smeltzer & bare, 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Vol. 2, EGC : Jakarta.
1.120 Soewondo P. (2007) Hidup sehat Dengan Diabetes Melitus, FKUI : Jakarta
1.121 Tandra H, 2008. Segala sesuatu Yang Anda Ketahui Tentang Diabetes,
Gramedia pustaka Utama : Jakarta
1.122 Utama H, 2009. Penalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, Edisi 2. Cetakan
7. Balai penerbit FKUI : Jakarta
1.123
1.124
1.125
1.126
1.127
1.128
1.129
1.130
1.131
1.132
1.133
1.134
1.135
1.136
1.137
1.138
1.139
1.140