PT. Oto Bersaudara adalah perusahaan perusahaan yang menghasilkan peleg yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peleg untuk kebutuhan nasional dan internasional.
Peleg yang diproduksi adalah jenis peleg racing untuk kendaraan roda empat atau
mobil.Peleg yang di produksi pada PT Oto bersaudara ini adalah jenis peleg jenis racing dan
standar seperti untuk jenis beberapa city car yang dijual di Indonesia seperti Toyota Yaris dan
Honda Jazz. Racing Velg adalah salah satu jenis peleg aluminium yang termasuk dalam style
ini lebih fokus pada keringanan berat dan balance dari peleg tersebut. Peleg yang ringan akan
meningkatkan laju kecepatan sebuah kendaraan. Keseimbangan (balance) peleg racing
sangat mempengaruhi kestabilan kendaraan saat melaju dengan kecepatan tinggi. Jadi, variasi
peleg racing ini digunakan untuk keperluan modifikasi. Sedangkan, peleg aluminium
standard digunakan untuk mengategorikan peleg-peleg aluminium yang merupakan
pelegkeluaran standar dari manufaktur mobil. Mayoritas pengguna mobil menggunakan peleg
standard yang telah disediakan oleh pihak pemanufaktur ketika membeli sebuah mobil.
Secara umum, industri pelegkendaraan roda empat pada umumnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu peleg aluminium dan peleg besi. Namun, Pada PT Oto Bersaudara proses
manufakturnya menggunakan bahan baku alumunium. Sebenarnya, peleg besi dipergunakan
pada angkutan umum dan komersial yang memerlukan pelegdengan kekuatan tinggi dan
kualitas penampilan yang rendah,besi merupakan bahan logam yang paling efisien dan
efektif.
Namun, untuk mobil racing yang bersegmen bagi kalangan menengah ke atas dan
identik dengan rentang usia pengguna dari usia remaja hingga dewasa, selain kekuatan dan
keringanan peleg, penampilan peleg yang indah akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pemakai. Logam aluminium lebih tahan karat dibandingkan besi sehingga penampilan logam
aluminium lebih tahan lama keindahannya daripada logam besi, selain itu logam aluminium
dapat menimbulkan kilauan indah yang mengkilap bila dipoles. Kelebihan logam aluminium
yang terakhir terletak pada beratnya yang lebih ringan dibandingkan logam besi.Oleh
karenaitu, pelegdengan bahan dasar logam aluminium menjadi peleg standar bagi pengguna
mobil racing pada umumnya.
Berikut ini adalah uraian deskripsi proses pembuatan peleg racing alumunium pada PT. Oto
Bersaudara.
1. Proses Persiapan Bahan Baku
Proses manufaktur ini diawali dengan menyiapkan bahan baku. peleg racing ini
menggunakan bahan baku berupa alumunium batangan.
2. Proses Peleburan Alumunium
Batangan Alumunium kemudian dilebur kedalam mesin forging hingga cair dengan
pemanasan hingga 1000 derajat Celcius.
3. Pencetakan Alumunium
Alumunium yang telah dilebur kemudian dituangkan dan dicetak menjadi peleg di
alat die casting yang didalamnya telah terdapat cetakan untuk variasi peleg yang akan
diproduksi dan kemudian didinginkan dengan mesin pendingin. Variasi peleg racing
memiliki dua proses pencetakan alumunium yaitu proses pencetakan flange dan
proses pencetakan bead seat.
4. Perakitan Flange dan Bead seat
Proses ini hanya dilakukan pada jenis peleg racing.Sedangkan untuk jenis peleg
standar, perakitan tidak dilakukan karena ketika dicetak bagian flange dan bead seat
menjadi satu bagian. Perakitan flange dan bead seat menggunakan jenis fastener
berupa titanium fastener.
5. Pengambilan Sampel dan Pengendalian Kualitas (Struktur Material)
Selanjutnya, sampel dari cetakan yang diambil dari produksi awal, tengah dan akhir
lini produksi. Kemudian, dilakukan uji molekulnya dengan alat sinar X. Pada proses
ini, Peleg yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang
yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan.Peleg yang gagal di tahap sinar X,
akan dilebur ulang (Rework).
6. Finishing
Peleg yang lolos akan masuk ke tahap finishing, yakni tahap penghalusan trimming.
Di tahap ini, sisa-sisa pengecoran yang biasa ada di sisi peleg dibersihkan. Kemudian,
pelek disempurnakan dengan mesin CNC , hingga lebih halus dan siap di cat,
7. Pengendalian Kualitas (Deteksi Kebocoran)
Untuk mengetahui kualitas pelek yang telah siap di cat, dilakukan tes untuk
mengetahui apakah ada kebocoran pada pelek. Tes ini dilakukan dengan
caramencelupkan pelek kedalam mesin autoclave, dan dari bagian dalam pelek, udara
dialirkan. Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor
dan akan dilebur kembali.
8. Pengecatan
Peleg yang lolos uji kebocoran kemudian di cat dan diberi lapisan chrom polish.
9. Packaging
Merupakan tahap akhir dari proses manufaktur yaitu pengemasan peleg ke dalam
kemasan kardus karton.
Berikut ini adalah uraian deskripsi proses pembuatan peleg standard alumunium pada PT. Oto
Bersaudara.
1. Proses Persiapan Bahan Baku
Proses manufaktur ini diawali dengan menyiapkan bahan baku. peleg racing ini
menggunakan bahan baku berupa alumunium batangan.
2. Proses Peleburan Alumunium
Batangan Alumunium kemudian dilebur kedalam mesin metal casting hingga cair
dengan pemanasan hingga 1000 derajat Celcius
3. Pencetakan Alumunium
Alumunium yang telah dilebur kemudian dituangkan dan dicetak menjadi peleg di
alat die casting yang didalamnya telah terdapat cetakan untuk variasi peleg yang akan
diproduksi dan kemudian didinginkan dengan mesin pendingin. Untuk jenis peleg
standar hanya dilakukan satu kali proses pencetakan alumunium.
4. Pengambilan Sampel dan Pengendalian Kualitas (Struktur Material)
Selanjutnya, sampel dari cetakan yang diambil dari produksi awal, tengah dan akhir
lini produksi. Kemudian, dilakukan uji molekulnya dengan alat sinar X. Pada proses
ini, Peleg yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang
yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan. Peleg yang gagal di tahap sinar X,
akan dilebur ulang (Rework).
5. Finishing
Peleg yang lolos akan masuk ke tahap finishing, yakni tahap penghalusan di mesin cut
and drilling. Di tahap ini, sisa-sisa pengecoran yang biasa ada di sisi peleg
dibersihkan. Kemudian, pelek disempurnakan dengan mesin CNC, hingga lebih halus
dan siap di cat.
6. Pengendalian Kualitas (Deteksi Kebocoran)
Untuk mengetahui kualitas pelek yang telah siap di cat, dilakukan tes untuk
mengetahui apakah ada kebocoran pada pelek. Tes ini dilakukan dengan cara
mencelupkan pelek kedalam mesin autoclave, dan dari bagian dalam pelek, air
dialirkan. Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor
dan akan dilebur kembali.
7. Pengecatan
Peleg yang lolos uji kebocoran kemudian di cat dan diberi lapisan chrom polish.
8. Packaging
Merupakan tahap akhir dari proses manufaktur yaitu pengemasan peleg ke dalam
kemasan kardus karton.
Berikut ini adalah daftar mesin produksi yang digunakan.
Tabel 1 Daftar Mesin Produksi
No
1.
Proses
Nama Mesin
Fungsi
Untuk meleburkan bijih alumunium
pada proses pembuatan
pelegdimana alumunium
dimasukkan ke dalam mesin dengan
suhu 1000Cdengan kapasitas
mesin 4000 Kg /10 jam.
Peleburan
Alumunium
2.
Pencetakan
Alumunium
3.
Pendinginan
Alumunium
Multilayer cooling machine
No
4.
Proses
Nama Mesin
Perakitan
Flange dan
Bead Seat
Assembly machine
Fungsi
Merakit Flange dan bead seat
dengan fastener
Kapasitas : 25 unit/jam
5.
Pengambilan
sampel dan
Pengendalian
Kualitas
(Struktur
Material)
Alat Inspeksi Sinar-X
6.
Finishing
7.
Pengendalian
Kualitas
(Deteksi
Kebocoran)
Mesin Autoclave
8.
Pengecatan
No
Proses
Nama Mesin
Fungsi
Pelapisan
anti karat
10.
Pengemasan
Berikut pada Gambar 1 ditunjukkan bagan Struktur organisasi PT. Oto Bersaudara Yang
berlaku untuk Januari 2015-Sekarang
Berikut adalah penjelasan dari tugas setiap jabatan dapat dilihat sebagai berikut.
1. Direktur
Pimpinan tertinggi perusahaan dipegang oleh seorang direktur yang merupakan
perwakilan dari pemegang saham terbesar dan berwenang dalam menetapkan kebijakan
perusahaan secara umum serta menjadi penentu perkembangan perusahaan.
2. General Manager
Pemimpin pabrik dipegang oleh seorang General Manager yang memiliki kewenangan
dalam menetapkan kebijakan operasional perusahaan, menetapkan kebijakan umum
perusahaan, bertanggung jawab terhadap kelancaran perusahaan dan juga bertugas untuk
membangun koordinasi dengan para karyawan. Dalam melaksanakan tugasnya, General
Manager dibantu oleh seorang asisten dan sekretaris yang memiliki tugas khusus dalam hal
pembukuan aktivitas pabrik. Dalam melaksanakan aktivitas di perusahaan, General Manager
membagi tugas kedalam beberapa bidang. Secara umum, tugas masing-masing bidang saling
terkait dan bertujuan untuk melaksanakan visi dan misi perusahaan. Beberapa bidang tersebut
adalah:
a. Manajer Administrasi
Tugas administrasi adalah menangani semua hal yang berhubungan dengan
pembukuan dan keuangan perusahaan serta kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh
perusahaan. Tugas administrasi dijabarkan menjadi empat bagian yang dikoordinir oleh
supervisor, yaitu:
Finance; bertugas untuk mengurusi gaji karyawan, pembayaran bank, serta penerimaan
dan pengeluaran uang perusahaan
Accounting; bertugas untuk mengurusi masalah pajak, verifikasi perusahaan dan laporan
persediaan
Warehouse; bertugas untuk mengurusi persediaan produk akhir, serta bahan pendukung
Pemasaran; bertugas untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan distribusi
produksi.
Research and Development yang bertugas mengadakan penelitian dan pengembangan
produk.
d. Production Planning and Inventory Control (PPIC);
Bertugas dalam perencanaan produksi peleg racing alumunium selama kurun waktu
tertentu serta pengendalian persediaan dalam pelaksanaannya PPIC diwakili oleh
supervisor PPIC yang melaksanakan secara teknis tugas pengendalian persediaan.
e. Engineering
Bertugas dalam merawat mesin dan peralatan pabrik serta peralatan listrik
pabrik,.Dalam pelaksanaannya bagian mesin dan elektrik dibantu supervisi Mesin dan
Elektrik yang mengontrol secara berkala mesin-mesindan peralatan pabrik.
f. Procurement
Bertugas untuk menyiapkan segala kepentingan bahan baku dan non bahan baku yang
dibutuhkan selama proses manufaktur berlangsung.
g. Produksi
Tugas bidang produksi yaitu melaksanakan proses produksi beserta semua hal yang
berkaitan dengan keberhasilan produksi Dalam pelaksanaannya, bagian produksi
produksi
h. Ekspor dan Impor
Menyiapkan dan memeriksa dokumen-dokumen export-import, mencari dan memesan
container termasuk kapalnya untuk tujuan export, Menyiapkan laporan kegiatan
exportimport ke instansi terkait, Memonitor status kapal, Mencari dan memesan trucking
untuk pengiriman barang dari pelabuhan sampai gudang penerimaan untuk keperluan
import.
Gambar Produk
Berikut ini adalah gambar produk peleg racing alumunium mobil racing produksi PT
Oto Bersaudara. Material Penyusun kedua peleg sama, yang membedakan variasi adalah
peleg racing dan peleg standar.
(a)
(b)
Gambar 2 Gambar Teknik Produk Peleg racing (a) dan Peleg standar (b)
Berikut ini adalah Spesifikasi Produk
Tabel 2 Spesifikasi Produk
Kriteria
Diameter
Berat
Tebal
Rim Type
Peleg racing
15
15,5 Kg
8,07"
Alumunium Aloy
Peleg Standar
15
17 Kg
8,07
Alumunium Aloy
No
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
1.2.2
1.3
1.3.1
1.3.2
1.4
1.4.1
1.5
1.6
Nama part
Frame Dashboard
Plastik ABS
Speedo Meter
Acrilyc
Digital
Speedometer
Head Unit Display
LCD Screen
Alumunium
Tutup Laci
Pengunci Laci
Power Socket
Baut
Jumlah
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
2
12
Satuan
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Keterangan
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi ditargetkan dapat memproduksi 350 unit dashboard per bulan, maka akan
menghasilkan 4200 unit per tahun.
Waktu Operasional
Jam kerja Produksi di PT Brawijaya Autocar dimulai dari pukul 08.00 WIB s/d pukul16.00
WIB, dengan pembagian waktu sebagai berikut:
Jam Kerja
Jam Istirahat
Waktu produksi dapat berubah sesuai dengan kondisi permintaan dari divisi perakitan
mobil. Karena produksi dashboard menyesuaikan dengan jumlah mobil yang akan
diproduksi. Jam kerja dilakukan hanya dalam 1 shift kerja. Penambahan lembur dilakukan
hanya apabila kapasitas produksi pada waktu normal sudah tidak bisa lagi memenuhi
permintaan dan stok pada gudang penyimpanan dashboard siap rakit sudah tidak bisa lagi
menjadi penahan.
Penentuan Job Description Departemen Perakitan Dashboard
1. Manajer Perakitan Dashboard
Identitas Jabatan
Nama Jabatan
: Manager Perakitan Dashboard
Bawahan langsung : Supervisor Handling and Storage
oleh operator dan pada rak mana operator harus meletakkan atau mengambil material.
Mengetahui serta menyetejui segala aktifitas perpindahan material dan pendataan
No
1.
Work Station
Pencetakan
peleg
Process
Machine
Peleburan Alumunium
Pencetakan Alumunium
Pendinginan Alumunium
2.
Perakitan
Assembly machine
3.
Inspeksi
4.
Finishing
5.
Packaging
Assembly Chart
: DASHBOARD
: KELOMPOK
NOMOR PETA
TANGGAL DIPETAKAN
: 01
: 19 APRIL
2015
Kebutuhan Pegawai
Dalam perencanaan agregat telah diketahui untuk mencapai level produksi 300 unit
dashboard/bulan, dibutuhkan 22 pegawai yang terdiri atas 5 orang supervisor, 10 orang
operator serta 7 orang operator MH (Material Handling). Diketahui terdapat 19 aktivitas yang
dilakukan dalam lini perakitan. Aktivitas tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Aktivitas
Inspeksi Frame Dashboard
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Laci
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Speedometer
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi HUD
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Power Socket
Bawa Menuju Perakitan
Perakitan Laci
12
13
14
15
17
18
19
Pemasangan Speedometer
Pemasangan HUD
Pemasangan Power Socket
Inspeksi Speedometer
Bawa Menuju Rak
Simpan Di Rak
Bawa Menuju Bay
Selanjutnya, berikut adalah rincian jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam masing-masing
aktivitas produksi dalam lini perakitan.
Aktivitas
Inspeksi Frame Dashboard
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Laci
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Speedometer
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi HUD
Bawa Menuju Perakitan
Inspeksi Power Socket
Bawa Menuju Perakitan
Perakitan Laci
Pemasangan Speedometer
Pemasangan HUD
Pemasangan Power Socket
Inspeksi Speedometer
Bawa Menuju Rak
Simpan Di Rak
Bawa Menuju Bay
Jumlah Pegawai
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
Jabatan
Supervisor
Operator MH
Supervisor
Operator MH
Supervisor
Operator MH
Supervisor
Operator MH
Supervisor
Operator
Operator
Operator
Operator
Operator
Operator
Operator MH
Operator MH
Operator MH
Pola pemindahan barang diantara work station akan menggunakan pola S-Flow atau
seringkali disebut serpentine ataupun zig-zag. Perusahaan menggunakan pola ini dengan
tujuan menghemat penggunaan ruangan dengan jumlah proses yang banyak. Selain itu
perusahaan tidak mengkehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang
sama dengan awal proses produksi (kedatangan material).
Gambar Product Layout Velg Racing
Material Handling
Pemindahan bahan atau material handling merupakan istilah terjemahan dari material
handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki
kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi. Dalam lini perakitan dashboar,
terdapat 9 aktivitas yang dapat digolongkan dalam aktivitas material handling. Masingmasing aktivitas menggunakan berbagai alat untuk dilakukan sistem pemindahan. Berikut ini
merupakan penjelasan mengenai beberapa material transport equipment yang dibutuhkan:
Tabel Alat Material Handling
Aktivitas
Bawa Menuju Perakitan (Frame Dasboard)
Bawa Menuju Perakitan (Laci)
Bawa Menuju Perakitan (Speedometer)
Bawa Menuju Perakitan (HUD)
Bawa Menuju Perakitan (Power Socket)
Membawa Baut dari Gudang ke Perakitan
Bawa Menuju Rak
Simpan Di Rak
Bawa Menuju Bay
Material Handling
Hand Truck
Hand Truck
Hand Truck
Hand Truck
Hand Truck
Hand Truck
Forklift
Forklift
Forklift
Unit Load
3 Keranjang
Selain menggunakan hand truck serta forklift, juga digunakan digunakan peralatan tambahan
seperti pallet serta keranjang.
Tabel Rician Penggunaan Alat untuk Material Handling
Material
Ukuran Pallet
Unit Load
Gambar
Plastik ABS
1219 1143 mm
1 unit
(Frame Dashboard)
Plastik ABS
(Head Unit Display)
1219 1143 mm
1 unit
Plastik ABS
(Tutup Laci)
1219 1143 mm
1 unit
Dashboard
1219 1143 mm
1 unit
Baut
41,5 x 28,5 x 16
cm
10 Kg
2.
Kebutuhan yang dibutuhkan dalam fasilitas gudang, sesuai dengan asumsi kebutuhan
perusahaan. Gudang terbagi menjadi dua bagian, gudang bahan baku terdiri dari material
bahan baku, serta gudang penyimpanan produk jadi. Berikut penentuan kebutuhan fasilitas
pada gudang.
Tabel Data Kebutuhan Fasilitas Gudang
Kebutuhan Fasilitas
Fasilitas
Gudang
Bahan
Baku
Gudang
Produk
Jadi
Forklift
Ruang/parkir forklift
Ruang penyimpanan bahan baku peleg
Ruang penyimpanan pembungkus (kardus)
Ruang/parkir kontainer/truk bahan baku
Area unloading bahan baku (dari truk/kontainer)
Ruang kontrol (bahan baku) + timbangan kontainer (bahan baku)
Forklift
Ruang/parkir forklift
Ruang penyimpanan produk jadi (rak penyimpanan)
Ruang/parkir kontainer/truk
Area loading pengiriman produk jadi (ke truk/kontainer)
Ruang kontrol (produk jadi) + timbangan kontainer (produk jadi)
Jumlah
3
3
1
1
1
1
1
3
3
1
1
1
1
Administrasi dan
Manajerial
Produksi
Ruang Direktur
Ruang General Manager
Ruang Divisi Administrasi
Ruang Divisi Human Resource and Development
Ruang Divisi PPIC
Ruang Divisi Procurement
Ruang Divisi Quality Assurance
Ruang Divisi Ekspor Impor
Kantin
Fasilitas
Lain-lain
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah
1
Pos Pengamanan
Ruang Terbuka Hijau
Tempat Parkir Kendaraan Pegawai
(Terpisah)
1
1
1
WS VR-01
Pencetakan
Peleg
WS VR-02
Perakitan
WS VR-03
Inspeksi
WS VR-04
Finishing
WS VR-05
Packaging
Kebutuhan
luas (m2)
Kebutuhan Fasilitas
Jumlah
P x l (m)
2
1
1
1
1
1
2,6 x 3
1 x1,25
2,5 x 2,5
1,8x 1,2
0,5 x 0,5
1 x1,25
1,51,5
6,75
3
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
3 x 0,375
4 x6
18 x 2
1 x 1,5
1 x 0,375
2x2
0.75 x 1
1,5 x 1,5
5x2
1,5 x 1,5
7,75 x 2
1,5 x 1
1,5 x 1,5
6,75
1x1
1
1
1
1
1
1
1
1x1
1,5 x 1,5
3 x 0,375
9,5 x 2
2,5 x 2
1
2,25
1,125
19
5
5x5
7,5 x 2
25
15
Total Luas
WS
15.6
1,25
6.25
2,16
0,25
1,25
100,26
24
36
1,5
1,125
4
0,75
2,25
10
2
15,5
3
6,63
30,5
2,25
TOTAL
29,63
45
212,02
Work Station
WS VS-01
Pencetakan
Peleg
WS VS-02
Inspeksi
WS VS-03
Finishing
WS VS-04
Packaging
Kebutuhan
luas (m2)
Kebutuhan Fasilitas
Jumlah
P x l (m)
2
1
2,6 x 3
1 x1,25
1,25
2,5 x 2,5
6.25
1,8x 1,2
2,16
0,5 x 0,5
0,25
1 x1,25
1,25
1,51,5
4.5
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3 x 0,375
4x6
18 x2
0.75 x 1
1,5 x 1,5
5x2
1,5 x 1,5
7,75 x 2
1,5 x 1
1,5 x 1,5
2,25
1x1
1x1
1
1
1
1,5 x 1,5
3 x 0,375
9,5 x 2
2,25
0,375
19
2,5 x 2
5x5
25
7,5 x 2
15
TOTAL
Total Luas
WS
15.6
24
36
0,75
2,25
10
2
15,5
3
2,25
93,51
30,5
29,63
45
198,64
Fasilitas
Forklift
Ruang/parkir forklift
Ruang penyimpanan bahan baku peleg
Ruang penyimpanan pembungkus (kardus)
Ruang/parkir kontainer/truk bahan baku
Area unloading bahan baku (dari truk/kontainer)
Ruang kontrol (bahan baku) + timbangan kontainer (bahan
baku)
Forklift
Ruang/parkir forklift
Ruang penyimpanan produk jadi (rak penyimpanan)
Ruang/parkir kontainer/truk
Area loading pengiriman produk jadi (ke truk/kontainer)
Ruang kontrol (produk jadi) + timbangan kontainer (produk
jadi)
Total
Gudang
Bahan
Baku
Gudang
Produk
Jadi
Jumlah
3
3
1
1
1
1
Luas
12
12
60
20
20
10
6
1
3
3
1
1
1
1
12
12
100
20
10
16
290
Ruang Direktur
Ruang General Manager
Administras
Ruang Divisi Administrasi
i dan
Ruang Divisi Human
Manajerial
Produksi
Lain-Lain
(terpisah)
Gudang tools/peralatan
Lahan penanganan limbah
produksi
Pos Pengamanan
Kebutuhan luas
(m)
25
1
1
1
5x5
5x5
8x6
36
64
24
25
25
48
4x6
24
1
1
4x6
4x6
24
24
4 x 10
40
1
1
1
1
1
4x6
10 x 5
5x6
4 x 10
5x4
24
50
30
40
20
6x6
36
2x2
Fasilitas
Lain-Lain
(terpisah)
Kebutuhan luas
(m)
50
60
Total
673
No.
1.
2.
3.
4.
Fasilitas
Kebutuhan Luas Area Tiap WS Peleg Standar
Kebutuhan Luas Area Tiap WS Peleg Racing
Kebutuhan Luas Area Gudang
Kebutuhan Luas Area Kantor dan Lain-Lain
Total
212,02
198,64
290
673
1373,66
FROM TO CHART
a. Volume of handling
Product
Velg Racing
Velg Standar
% of handling volume
60%
40%
Keterangan :
A : Gudang Bahan Baku
C : WS Perakitan
E : WS Finishing
G : Gudang Velg Jadi
b. Luasan area
Departement
A
B
C
D
E
F
G
Aisle width
B: WS Pencetakan Velg
D: WS Inspeksi
F: WS Packaging
Area (m)
120
136
2
30
20
56
170
Dimensi
12 x 10
13.6 x 10
2x1
6x5
5x4
14 x 4
17 x 10
Lebar 4
c. Travel Chart
Berikut ini adalah tahap inisiasi (tahap 0) From to Chart PT Oto Bersaudara
From
To
A
B
C
D
E
F
G
Total
100
60
40
60
100
60
200
200
100
100
760
100
200
100
100
100
60
200
100
100
200
Forward
1. (100+60+60+200+100+100) = 620
2. 40
Total = 660
Total
Backward
1. 100
Total = 100
Forward
Backward
1. 1 x 620 = 620
2. 2 x 40 = 80
Total = 700
1. 2 x 100 = 100
Total = 200
Iterasi Pertama:
From
To
A
E
C
D
B
F
G
Total
200
100
60
40
60
100
100
100
Forward
1. (60+100) = 160
2. 100
3. 0
4. (100+100) = 200
Total = 460
200
60
200
100
100
100
Backward
1. 40
2. (200+60) = 260
3. 0
4. 0
Total = 300
Total
200
60
200
100
100
100
760
Forward
Backward
1. 1 x 160 = 320
2. 2 x 100 = 200
3. 0
4. 4 x 200 = 800
Total = 1320
Iterasi Ke 2
From
To
A
B
E
D
C
F
G
Total
1. 2 x 40 = 80
2. 4 x 260 = 1040
3.
4.
Total = 1120
100
60
100
100
100
200
200
60
100
100
Backward
1. (200+60) = 260
2. 0
3. 0
4. 0
Total = 260
Backward
1. 1 x 300 = 300
2. 2 x 40 = 80
3. 3 x 160 = 480
4. 0
Total = 860
Iterasi Ke 3:
From
Total
100
200
200
60
100
100
760
200
40
60
Forward
A
B
C
E
D
F
G
Total
100
Forward
1. (100+100+100) = 300
2. 40
3. (60+100) = 160
4. 0
Total = 500
To
1. 2 x 40 = 80
2. 0
3. 0
4. 0
Total = 80
100
60
200
40
100
100
60
60
100
100
200
200
100
100
Total
100
60
200
200
100
100
760
Forward
1. (100+60+100+100) = 360
2. 60+100 = 160
3. 0
4. 40
Total = 460
Backward
1. 200
2. 0
3. 0
4. 0
Total = 300
Forward
Backward
1. 1 x 360 = 360
2. 2 x 160 = 320
3. 0
4. 4 x 40 = 160
Total = 840
1. 2 x 200 = 400
2. 0
3. 0
4. 0
Total = 400
Iterasi ke 4:
From
To
A
B
C
D
F
E
G
Total
100
60
40
60
100
100
200
100
100
60
200
Forward
100
100
200
Backward
1. 100
2. 100
3. 0
4. 0
Total = 200
1. (100+60+60) = 220
2. (40+200+100) = 340
3. 0
4. 0
Total = 560
Forward
Backward
1. 1 x 220 = 220
2. 2 x 340 = 680
3. 0
4. 0
Total = 900
1. 2 x 100 = 200
2. 4 x 100 = 400
3. 0
4. 0
Total = 600
Derajat Hubungan
O
cukup/biasa
Total
100
60
200
100
200
100
760
E
I
U
X
tidak penting
tidak dikehendaki berdekatan
Kod
e
1
2
3
4
5
6
Alasan
Penggunaan hasil proses yang bersamasama
Penggunaan jig dan tools bersama-sama
Kesamaan prose kerja
Tinggina tingkat hubungan personel
Ketidaknyamaan berdekatan
Keterkaitanrutan dalam proses
Berikut ini adalah ARC dari PT Brawijaya Autocar departemen perakitan dashboard.
contoh SRD
----------------------------------------BATAS---------------------------------------------aku mau ngelanjutin analisis pake blocplan ini syah outputnya layout kasar yang dibawah
ini masih contoh buat aku sendiri hahaha.. ndak usah dibaca ga penting wkwkwk
e. WS TM (3,2 m2)
f. WS BP (121 m2)
g. WS PVD M (1,28 m2)
h. WS AHK (9,33 m2)
i. WS AA (1,13 m2)
j. WS TL (7,7 m2)
k. WS TS (0,8 m2)
l. WS TP (3,3 m2)
m. WS P (40 m2)
3
relationship chart dari layout keseluruhan, setelah menginputkan relationship chart maka
diperoleh score seperti gambar dibawah. Setelah itu memilih rasio layout manakan yang
paling diinginkan. PT. Kolzer ingin memiliki area berbentuk persegi, maka dipilih opsi
nomor 3.
yang memiliki adjacency score mendekati satu. Total luasan layout keseluruhan adalah 60,2 x
60,2 m2. Berikut adalah tampilan adjacency score: