Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan celah katup.Jika
celah katup lebih kecil dari standar, maka katup akan lebih cepat membuka, namun menjadi
lambat menutup. Akibat keterlambatan menutup ini akan membuat tekanan kompresi menjadi
bocor, karena saat langkah kompresi, yaitu piston bergerak ke atas, katup masuk belum benarbenar menutup. Jika celah katup melebihi standar, maka katup akan terlambat membuka dan
lebih cepat menutup. Hal ini akan mengakibatkan campuran bensin dan udara yang masuk ke
ruang bakar menjadi sedikit. Dan secara otomotis maka pembakaran yang terjadi menjadi sedikit
dan menghasilkan tenaga yang sedikit pula, karena jumlah campuran bensin dan udara yang
masuk sedikit. Maka dari itu penyetelan celah katup wajib dilakukan untuk mendapatkan tenaga
mesin yang maksimal.
Adapun penyetelan celah katup yaitu dengan menggunakan alat yang bernama fuller gauge. Alat
ini berupa lembaran plat - plat, yang ketebalannya berbeda - beda sesuai dengan ukuran yang
tercantum pada masing plat- plat tersebut. Penyetelan celah katup ini yaitu dengan
mengendorkan mur pengunci dan memasangkan fuller di antara celah rocker arm dan katup. Plat
dari fuller gauge yang dipasangkan di antara celah rocker arm dan katup adalah plat yang
ketebalan ukurannya sesuai dengan standar celah katup dari sepeda motor Anda. Celah katup
sepeda motor tidak lah selalu sama, namun biasanya untuk celah katup masuk dan celah katup
buang ada yang sama , namun ada juga sepeda motor yang celah katup masuk dengan katup
buangnya berbeda. Untuk sepeda motor bebek rata - rata menggunakan celah katup 0,05mm dan
untuk sepeda motor laki biasanya menggunakan cleah katup 1 mm. Jadi umumnya untuk sepeda
motor bebek celah katup masuk dan buang nya menggunakan ukuran 0,05mm dan celah katup
masuk dan buang sepeda motor laki- laki biuasnya menggunakan 1 mm. Namun agar lebih pasti
sebaiknya Anda lihat buku pedoman dari tiap - tiap sepeda motor.
Penyetelan celah katup ini harus dilakukan secara berkala, karena celah katup yang tidak lama
disetel akan mengalami perubahan celah katup. Mur pengunci biasanya akan mengendor ,
sehingga celah katup umumnya akan semakin bertambah besar. Gejala yang terjadi adalah jika
celah katup terlalubesar adalah timbulnya suara kasar dari dalam blok mesin. Jika terus dibiarkan
akan membuat rocker arm dan batang katup menjadi aus, di samping itu mesin akan menjadi
sulit untuk dihidupkan.
Langkah penyetelan celah katup:
1. Kunci kontak dalam posisi off
2. Putar rotor magnet dengan kunci socket , kemudian paskan tanda T pada rotor magnet tersebut
dengan tanda garis pada tutup bak magnet sepeda motor tersebut.
3. Setel celah katup dengan cara mengendurkan mur pengunci terlebih dahulu.
4. Pasangkan fuller gauge dengan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi celah katup sepeda
motor tersebut.
5. Putar baut penyetel, sehingga fuller gauge dapat ditarik dengan sedikit tahanan ( agak berat).
0 Comments
Nah untuk memastikannya, lanjut Tommy, bisa kok dicek bagian mana yang jadi penyebab tidak
bekerja pengapian dengan baik. Mulai dari busi, koil, CDI, hingga sumber arusnya. Oh iya,
sumber arus untuk sistem pengapian bisa dari sepul untuk motor bersistem pengapian AC, atau
aki untuk motor bersistem pengapian DC.
Oke, kita mulai dari busi dulu ya. Sebelumnya cabut busi dari dudukannya di mesin, lalu pasang
ke cop businya. Setelah itu putar kunci kontak ke posisi Ignition dan tempelkan busi pada
rangka terdekat atau blok mesin (gbr.1). Tapi ingat, tangannya jangan sampai memegang bagian
busi yang terbuat dari logam, karena Anda nanti bisa kesetrum lo. Cukup pegang cop businya
saja.
Selanjutnya coba sela kick starter atau bisa juga tekan tombol start sembari perhatikan ke arah
busi. Cek pecikan apinya. Bisa ketahuan kok kalau businya yang bermasalah (mau mati atau
sudah mati). Yakni dilihat dari arah percikannya. Kalau menyamping atau tidak ada percikan
sama sekali, tandanya busi mati, terang pria jangkung murah senyum ini.
Sebaliknya bila arah percikan tetap ke batang elektroda, tapi loncatan api lemah atau kurang kuat
(biasanya warna pecikannya merah), coba ambil busi baru lalu lakukan hal serupa. Kalau
percikan apinya ternyata bagus, ada kemungkinan kinerja busi lama sudah mulai menurun
lantaran usia pakai.
Masa pakai ideal busi sekitar 10.000 km. Lebih dari itu sebaiknya segera diganti bila tidak ingin
mesin bermasalah, saran Tommy. Tapi jika ternyata percikan api pada busi baru masih saja
lemah, coba periksa kemampuan loncatan api di kabel businya. Langkah ini untuk mengetahui
apakah ada kemungkinan koilnya yang bermasalah.
Caranya, lepas busi dan cop busi dari kabelnya, lalu dekatkan ujung kabel busi ke permukaan
rangka atau mesin yang mengandung massa kurang lebih sejauh 11,5 cm. Terus coba sela kick
starter-nya lagi dan cek apa ada loncatan api atau tidak (gbr.2). Kalau masih belum ada loncatan
apinya juga, agak dekatkan lagi ujung kabel busi ke massa di rangka atau mesin.
Dari sini akan ketahuan kalau loncatan api hanya mau ada kalau ujung kabel busi diposisikan
lebih dekat ke massa, bukan tidak mungkin itu karena kinerja koil mulai lemah. Untuk lebih
memastikannya, periksa tahan koilnya pakai multitester (gbr.3), saran Tommy. Mulai tahanan
primer (antara kutub positif dengan kutub negatif koil) maupun sekundernya (kutup negatif koil
dengan ujung kabel busi). Kabel dari CDI ke koil dalam keadaan dilepas ya.
Bila nilai tahanannya sesuai spesifikasi, tandanya koil masih bekerja baik dan kemungkinan yang
bermasalah adalah komponen lain. Misal sambungan kabel kurang kencang atau ada kerak di
konektor/soketnya dan sebagainya. Tapi bila tahanan koil di luar spesifikasi normal, bisa
dipastikan koil tersebut rusak dan harus diganti baru.
Oh iya, untuk pemeriksaan tahan koil tersebut, Anda harus tau nilai tahanannya terlebih dulu.
Misalnya pada Suzuki Satria FU tahan primer koilnya 0,30,5 Ohm. Sedang tahananya
sekundernya 5 8 Ohm. Kalau di Honda Karisma atau Supra X 125 nilai tahan primernya 0,5
1 Ohm dan sebagainya.
Seiring pemakaian, beberapa komponen motor bisa rusak. Salah satunya CDI, yang
bertugas mengatur timing pengapian. Jika tak berfungsi, motor pun tak bisa dihidupkan
alias mogok. Nah bagaimana sih mendeteksi CDI rusak, gimana bisa memastikan
komponen tersebut malfunction?
Mari kita tanya Robert Cong dari PT Global Motorindo, yang juga distributor CDI Rextor.
Menurutnya, mendeteksi CDI mesti diurut dari api di kabel koil, lanjut dari sepul dan
terakhir baru dari CDI sendiri.
Kata pria yang berkantor di Jl. Letjen Suprapto No.60 Galur, Jakpus, CDI mati lebih
karena salah perlakuan. Kalau benar bisa tahan 5-6 tahun. Pada tipe DC, aki wajib
sehat agar suplai arus stabil, jika tidak maka CDI mudah mati, terangnya. Sedang tipe
DC tergantung pada sepul pengapian.Lanjut gimana mendeteksi? Jika besutan mati,
tepikan dan cari tempat aman. Pertama buka cop busi, posisikan kabel mendekati busi
atau ground lalu distarter. Jika api memang tak keluar (gbr.1), berarti masalah
bersumber dari pengapian.
Untuk motor yang pakai pengapian DC, seperti Suzuki Shogun, Yamaha Jupiter Z,
Honda Karisma dan hampir semua bebek sekarang, pusatkan perhatian lebih dulu pada
aki dan sekring (gbr.2). Cek kondisi, pastikan voltase berkisar di angka 12 Volt.
Paling gampang mendeteksi kondisi aki dengan mengaktifkan electric starter, klakson
atau sein. Kalau tak bekerja, artinya aki drop atau sekring putus. Cek dulu deh.
Nah untuk motor berpengapian AC seperti Honda Tiger, Yamaha Vega, Kawasaki Kaze
perhatian langsung pindah ke kabel sepul pengapian. Contoh pada Honda Revo,
kabelnya warna hitam/merah. Ngecek-nya lepas soket, lalu tempelkan konektor ke
ground (gbr.3), jika kick starter diengkol keluar api, maka sepul masih baik. Sebaliknya
kalau tak keluar sepul yang mati.
Jika aki, sekring dan sepul masih normal, pasang kembali soket. Lalu fokuskan pada
koil, lepas soket yang dari CDI (positif). Kembali tempelkan ke ground dan distarter
(gbr.4), kalau tak keluar api maka dipastikan CDI yang rusak. Artinya harus ganti baru.
Gampang kan?
CDI adalah komponen pengapian yang juga patut di cek jika api hilang. MTVN/A
Harry Budiawan
Metrotvnews.com, Jakarta: Salah satu penyebab sepeda motor mogok, adalah
hilangnya pengapian. Percikan api dalam pengapian ini berfungsi membakar uap
bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran, di sinilah motor bisa memperoleh
daya gerak.
Jika api hilang, maka tentu saja tidak ada proses pembakaran dan mesin pun tidak
akan hidup. Untuk mencari biang keladi hilangnya api, harus mendeteksi satu per
satu komponen pengapian motor, mulai dari busi, koil, CDI, sepul, aki dan lainnya.
"Hanya ini cara mendeteksi bagian mana yang rusak sehingga tak ada api," papar
Heri Prasetyawan, dari bengkel Jaw's Speed.
Dimulai dari busi, dimana busi bertugas memercikkan api di ruang pembakaran.
Cara mendeteksinya lepas dan dekatkan busi pada blok mesin, kemudian tekan
tombol starter. Jika busi memercikan api dengan warna biru, artinya busi sehat. Jika
percikan apinya merah, ganti dengan busi baru sesuai spesifikasi motor.
Lalu cek koil, dimana umumnya koil standar motor jarang ada yang rusak. Tugas koil
melipatgandakan arus listrik dari sepul atau aki yang sebesar 12 volt, menjadi
ribuan volt yang disalurkan ke busi untuk memercikan api. "Perhatikan kabel positif
koil karena bisa saja terlepas atau putus," saran Heri.
Berikutnya pada CDI, komponen ini adalah otaknya sistem pengapian. Sama halnya
dengan koil, CDI bawaan sepeda motor jarang rusak kecuali korsleting atau sudah
diganti dengan CDI aftermarket. Jika pakai CDI aftermarket, ganti dulu dengan CDI
standar. Jika mesin hidup, masalah ada pada CDI aftermarket Anda.
Lanjut menuju rumah kontak, bisa menyebabkan hilang pengapian jika soketnya
terlepas atau ada material di dalamnya yang aus. "Gunakan tes pen untuk
memastikan kondisinya, jika memang rusak maka harus ganti baru," urai pebengkel
di Depok, Jawa Barat tersebut.
Bukan tidak mungkin Anda memasang kunci rahasia di sepeda motor berupa saklar
pemutus arus listrik. Kunci rahasia ini juga bisa menjadi penyebab hilangnya
pengapian. Posisi kunci rahasia yang biasanya di tempat tersembunyi, mungkin
terkena air, debu dan kotoran lain sehingga saklar kunci rahasia rusak.
Bergeser menuju Sepul, dimana bagian ini paling jarang rusak dan sumber listrik
pada sepeda motor berawal dari sini. Itulah kenapa sepul jadi komponen yang dicek
paling akhir.
Jika semua komponen yang disebutkan sudah diperiksa atau diganti tapi motor
masih tidak bisa hidup, kemungkinan sepul yang rusak. "Cirinya ada bekas gosong
dan harus ganti baru," kata Heri lagi.
Cara Mengecek Kerusakan Pada CDI Motor- CDI atau Capasitor Discharge Ignition adalah
salah satu komponen yang berfungsi untuk mengatur pengapian pada kendaraan bermotor. Sesuai
namanya CDI bekerja dengan menyimpan arus listrik dari generator (spull) dan kemudian
melepaskanya ke coil setelah mendapat sinyal dari pulser. Apabila motor anda tiba-tiba macet
pada keadaan mesin panas atau motor terasa "brebet" maka bisa jadi CDI motor anda
bermasalah. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada CDI tersebut apakah terjadi kerusakan
atau tidak.
CDI Motor
Cara mengecek kerusakan pada CDI motor bisa dilakukan dengan menggunakan multimeter.
Lakukanlah pengecekan apakah ada arus listrik pada kabel yang menuju ke coil pada saat motor
di start. Caranya dengan menghubungkan probe merah multimeter ke kabel CDI yang menuju
coil dan menghubungkan probe hitam multimeter ke massa. Namun sebelum itu pastikanlah dulu
bahwa seletor multimeter menunjuk ke DC 250 volt. Kemudian lihatlah apakah jarum pada
multimeter bergerak atau tidak. Jika jarum multimeter tidak bergerak maka kemungkinan besar
CDI motor anda bermasalah atau rusak dengan catatan pulser dan generator bekerja dengan baik.
Nah, untuk pengecekan pulser maupun generator bisa dilakukan dengan cara yang sama yaitu
dengan menghubungkan probe merah ke kabel pulser atau generator dan probe hitam ke massa.
Untuk pengecekan pulser arahkan selektor multimerter ke 1 volt karena output dari pulser ini
hanya berkisar 0,7 v. Bagi anda pengguna mio atau jupiter bisa dilihat pada gambar dibawah ini
untuk mecari posisi kabel.
Setel klep ? jangan disetel dulu, menurut jadwal servis diatas yang harus dilakukan adalah
PERIKSA kalau masih dalam batas spesifikasi ya tidak usah disetel.
Alat untuk memeriksa kerenggangan klep ialah feeler gauge yaitu seperti gambar diatas, nah
dinamakan feeler gauge karena harus pakai feeling alias perasaan, nah kalau sudah bawa-bawa
perasaan masing-masing mekanik pasti punya perasaan seret/peret (waktu ngukur celah klep)
yang berbeda-beda.
Perhatikan tonjolan camshaft sedang berada pada posisi jauh dari rocker arm, inilah kondisi
bebas (posisi TMA), sehingga feeler gauge dapat diselipkan untuk mengukur celah bebas batang
klep dengan rocker arm. celah ini diperlukan agar saat mesin panas dan batang klep memuai klep
masih dapat menutup rapat, jika tidak ada celah saat mesin panas maka kompresi ruang bakar
akan bocor karena klep tetap terdorong untuk posisi terbuka.
Untuk penyetelan sendiri (belum biasa feelingnya) maka gunakan feeler gauge yang mempunyai
toleransi ukur yang kecil, sampai 0.01mm dengan cara GO, NO GO.
Contoh:
VALVE CLEARANCE:
MASUK : 0,16 +/- 0,02 mm
KELUAR: 0,25 +/- 0,02 mm
Artinya Klep Masuk boleh mempunyai celah 0,14 ~ 0,18mm, pakai feeler gauge ukuran 0,15mm
harus dapat masuk-GO dan 0,18mm tidak dapat masuk-NO GO. Ukuran 0,18mm didapat dengan
menumpuk bilah feeler gauge 0,15mm ditambah 0,02 & 0,01mm. Lakukan hal yang sama
dengan Klep Keluar/Buang.
Selam Otomotif,,,
Bro sis kali ini ABM akan berbagi sedikit mengenai servis motor , terutama masalah seting klep
ato valve, brow sis anda sekalian tau kan mengenai motor Yamaha Jupiter Z1, yupp Jupiter Z1
adalah motor bebek Yamaha yang basic mesinnya tertanam teknologi Fuel Injection (FI).
Disini yang ane bahas bukan Injeksinya bro tetapi masalah seting klep / valve soalnya disini
kalau kita lihat untuk motor Yamaha Jupiter Z1 itu tampilan mesinnya terutama tempat kita
seting klep/valvenya sedikit berbeda dengan bebek bebek Yamaha pada umumnya.
Lansung saja bro sis kita mulai belajar seting klep/valve Jupiter Z1 capcus ,,,,,,,
Sebelum kita setel katup yang perlu kita perhatikan adalah masalah temperature mesin,,,sekedar
masukan bagi bro sis semua lebih baiknya kita setel klep pada saat mesin dalam keadaan dingin
soalnya pabrikan Yamaha sendiri juga merekomendasikan untuk standart penyetelan klep itu
kondisi mesin pada saat dingin, tau kenapa bro sis, Yups,,,,yang pertama kalau kita setel katup
kondisi mesin panas pastinya tangan kita bakal gosong alias hangus karena kepanasan hehehe,,,,
terus yang kedua ketika kita stel klep dalamkondisi mesin dingin komponen dari klep tidak
terjadi pemuaian alias ngembang,,,,,kayak kue aja ngembang hehehehe, sehingga hasil stelan
yang kita terapkan di motor akan lebih pas sesuai dengan standart pabrikan.
Ok bro untuk stel klep Jupiter Z1 langkah pertama adalah kita wajib membuka penutup tappet
(cap cylinder head) seperti gambar dibawah ini :
Langkah kedua adalah kita buka penutup timing & O ring seperti dibawah ini :
Setelah cap terbuka dan penutup timing & O ring sudah di buka langkah selanjutnya adalah
kita topkan posisi piston pada posisi TMA ( titik mati atas ) dengan cara :
1. Putar poros engkol berlawanan jarum jam.
2. Pada saat Piston mencapai TMA (Kompresi), tanda I huruf a pada camshaft sprocket
segaris dengan garis pada plat pengunci b .
3. Tepatkan tanda garis c pada generator rotor dengan pointer d yang terdapat pada
penutupcrankcase.
Setelsh melakukan hal diatas jangan diubah dulu stelannya tapi ukur dulu kelonggarannya kalau
ukuran di luar spesifikasi baru kita sete ulang,tetapi kalau masih standart lebih baik ngak usah
distel biar gak buang buang waktu brow hehehehe.
Standart celah klep Jupiter Z1 :
Setelah di cek kelonggaran klepnya dan hasilnya diluar standard pabrik maka lakukan penyetelan
dengan cara sbg :
a. Kendorkan mur pengunci klep .
b. Masukkan thickness gauge/fuler gauge (alat pengukur celah ) di antara ujung baut penyetel
dan ujung batang klep.
c. Putar baut penyetel ke kanan / ke kiri hingga didapat spesifikasi yang
sesuai
d.Tahan putaran baut penyetel dan kencangkan mur pengunci sesuai dengan torsi spesifikasi
pengencangan ( 7 Nm / 0.7 m.Kg)
e. Periksa kembali kelonggaran Klep .
f. Jika kelonggaran Klep tidak sesuai dengan spesifikasi, ulangi kembali tahap penyetelan
kelonggaran klep.
Udah selesai tahap stel klep kita, terakhir pasang semua komponen komponen yang kita lepas
tadi dan coba jalan motornya,,,,,,
Bro sis itu saja informasi dari ABM mengenai stel klep Yamaha Jupiter Z1,semoga informasi ini
bisa bermanfaat buat bro sis sekalian ,,,,
Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar, jika
tidak maka akan menimbulkan masalah-masalah seperti diatas, dan tentunya umur dari
mesin menjadi lebih pendek. Langsung saja kita bahas bagaimana cara menyetel celah
katup.
(obeng
Kunci
minus/plus,
T
Feeler
kunci
ring)
busi
12
gauge
Majun
5. Putar poros engkol 1 putaran (360) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan
tanda 0 pada tutup rantai timing.
6. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
7. Coba hidupkan mesin, apakah sudah halus atau belum? Jika sudah maka anda
berhasil.
7. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.
8. Bersihan objek kerja, alat, dan juga tempat kerja.
C. Kesalahan yang Sering Terjadi
1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah menentukan katup yang boleh disetel.
3. Salah dalam menggunakan feeler gauge.
4. Piston lupa dan belum ditopkan.
5. Celah terlalu kendor atau terlalu rapat
6. Mur penahan baut penyetel kendor
Kesimpulan
1. Sebelum menyetel katup perlu dipersiapkan dengan matang untuk peralatan, bahan
dan unit sesuai SOP.
2. Dalam penyetelan katup harus mengikuti langkah-langkah penyetelan katup yang
baik dan benar sesuai SOP.
3. Dalam menyetel katup perhatikan factor-faktor kesalahan penyetelan,yang
menyebabkan kegagalan dalam penyetelan katup.
4. Utamakan keselamatan kerja.
5. Bersihkan dan atur kembali tempat, peralatan, bahan dan unit setelah melaksanakan
penyetelan katup.
Daftar Pustaka
1. VEDC, 1990, Servis Mobil, VEDC Malang Automotive Departement, Vocational
Education Development Center Malang Indonesia
2. Toyota, 1980, Service Training Information, Toyota Motor Sales CO. LTD, Japan
3. Bosch Technische Unterrictung, Elektrotechnik, Robert Bosch,Stuttgart