Anda di halaman 1dari 17

Dampak Kista Pada Bunda Hamil

Kita kaum hawa pasti takut sekali bila didagnosis adanya kista. Biasanya dokter memberikan
obat analgetik atau operasi sebagai tindakan. Lalu bagimana kalau kista itu muncul pada
Bunda
yang
sedang
hamil?
Menurut dr. Nugroho Kampono SpOG (K) dari Brawijaya Women & Children Hospital tidak
semua kista harus dioperasi. Bila Bunda hamil usia 2-3 minggu dan ditemukan kista sebesar
3-4 cm mungkin itu hanya kista lutein. Kista lutein yaitu kista yang muncul karena indung
telur yang bekerja keras untuk menghasilkan hormon supaya kehamilan kuat . Saat
kehamilan memasuki usia 8-12 minggu di mana fungsi hormon mulai diambil alih oleh
plasenta maka kista itu akan hilang dengan sendirinya. Itu bukan tumor, itu hanyalah kista
yang bersifat fungsional. Kalau fungsinya selesai dia akan hilang. jelasnya.
Namun, ada juga kista neo plasma (tumbuhan baru) atau biasa disebut tumor jinak.
Umumnya ukurannya sekitar 5-6 cm. Dengan ukuran begitu Bunda bisa tetap meneruskan
kehamilan bersama kista dan dilakukan operasi setelah Bunda melahirkan. Kalau dicaesar,
bisa
sekaligus
mengambil
kistanya
tuturnya.
Tapi ada kista yang harus diambil tindakan operasi di tengah kehamilan, namanya kista
dermoit yaitu kista yang padat (berisi kelenjar, lemak, rambut). Kista dermoit meski
ukurannya hanya 5-6 cm bisa menghalangi turunnya kepala bayi sehingga bayi tidak bisa
lahir. Untuk kasus ini akan dilakukan orperasi dengan catatan usia kehamilan tidak lebih dan
tidak kurang dari 16 minggu, karena pada usia ini fungsi hormon sudah diambil alih oleh
plasenta.
Kista bisa berbahaya kalau ia pecah karena terdesak seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan. Kalau kista pecah akan membahayakan janin dan berujung pada kelahiran bayi
premature. Untuk penyebabnya dr. Nugroho mengaku pihak medis belum menemukan apa
penyebab
pasti
munculnya
kista.
Tips
:
Lakukan USG pada 12 minggu pertama kehamilan, selain untuk melihat keadaan janin juga
untuk mendeteksi adakah kelainan yang muncul
MUNGKINKAN KEHAMILAN DIKIRA KISTA?
Vonis dokter tentang adanya kista namun disertai tanda-tanda awal
kehamilan harus dicarikan second opinion-nya.
Sinta sangat kecewa karena dirinya gagal memeroleh momongan kembali.
Padahal ia sempat berbahagia saat menyadari adanya tanda-tanda awal
kehamilan selama 1 bulan terakhir, seperti tidak haid, perut terasa
kembung dan tidak nyaman, serta mual-muntah. Namun saat dilakukan
pemeriksaan ke ahli kandungan, dokter menyatakan dirinya tidak hamil
melainkan memiliki kista.
Untuk lebih meyakinkan dirinya, Sinta memeriksakan diri ke dokter ahli
kandungan lain. Benar dugaannya, menurut dokter "barunya" ia memang
sedang hamil. Lalu kenapa dokter sebelumnya malah menyatakan ia
mengidap kista?
PENDETEKSIAN AKURAT
Kista adalah kantung abnormal yang berisi cairan abnormal yang tumbuh
tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujung-ujung saluran telur
(fimbria), tapi juga di kulit, paru-paru, bahkan otak. Menurut Dr. dr.
T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER, pendeteksian kista pada awal kehamilan harus
akurat. Sebab, secara sepintas bentuk kista ovarium mirip dengan
bentuk badan kuning (corpus luteum/CL). CL adalah sisa sarang sel

telur yang memang ada saat kehamilan. Kalau CL diambil karena disangka
sebagai kista ovarium (indung telur), maka bisa terjadi keguguran,
karena CL berfungsi mempertahankan fungsi hormon semasa kehamilan
muda. Kelak setelah plasenta terbentuk sempurna, maka fungsi ini akan
diambil alih oleh plasenta.
Jadi, lanjut spesialis kandungan dari Klinik Sam Marie, Pondok Bambu,
Jakarta ini, bila dari pemantauan USG terlihat kantung besar di indung
telur pada kehamilan muda, belum tentu itu kista ovarium. Kemungkinan
adalah CL.
Penyebab munculnya kista ovarium (indung telur) antara lain adalah
kegagalan kantong telur (folikel) berovulasi. Seperti diketahui, dalam
siklus reproduksi wanita, satu kantong telur dalam indung telur akan
mengalami ovulasi setiap bulannya. Ovulasi adalah keluarnya sel telur
dari folikel untuk kemudian ditangkap fimbria dan ditempatkan di
saluran telur (tuba Falopii) dan siap untuk dibuahi jika bertemu
sperma. Selanjutnya, folikel yang telah kehilangan sel telur disebut
CL secara normal akan mengalami degenerasi, hilang diserap oleh tubuh.
Sayangnya proses keluarnya sel telur dari dalam folikel mungkin
mengalami kegagalan. Nah, jika kerap terjadi seperti itu lama-kelamaan
kantong telur yang gagal berovulasi dapat berubah menjadi kista.
Tetapi kista ini dapat lenyap sendiri, dan disebut kista fungsional.
Jika tidak hilang dan makin membesar disebut kista patologis
(abnormal) atau kista sejati. Disebut kista jika ukurannya mencapai
lebih dari 3 cm. Penyebab lainnya adalah kegagalan penyerapan CL oleh
tubuh.
Jalan terbaik pada kehamilan muda, tunda tindakan pengangkatan hingga
kehamilan berusia 14 minggu. Pada saat itu CL mestinya sudah
menghilang. Namun bila melalui pemeriksaan USG diketahui masih ada
kantong kista tersebut, ini menandakan ibu hamil memang memiliki kista
indung telur.
BILA MENDERITA KISTA
Yang perlu diketahui, kehamilan dapat memengaruhi kista. Demikian pula
kista dapat memengaruhi kehamilan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa
kista tidak akan membesar selama kehamilan, tapi pada kenyataannya
tidak. Kista sangat mungkin terus berkembang selama ibu mengandung
karena hormon-hormon pada masa kehamilan dapat menjadi pemicu
bertambah besarnya kista.
Kista dapat menyebabkan letak janin di dalam rahim menjadi abnormal.
Semestinya memasuki trimester akhir, posisi janin sudah menuju jalan
lahir. Namun karena terdesak oleh kista maka letaknya jadi melintang
atau miring. Akibatnya, tentu saja dapat memengaruhi proses persalinan.
Meski begitu, jangan buru-buru beranggapan kista harus segera
diangkat. Pengangkatan kista bergantung dari besarnya kista dan usia
kehamilan. Bila saat ukurannya mencapai 3-4 cm keberadaan kista sudah
diketahui sejak dini maka dapat dilakukan pengangkatan kista saat
kehamilan sudah memasuki usia 14 minggu.
Pengangkatan kista pada usia kehamilan 14 minggu ini relatif aman

sebab plasenta sudah terbentuk dengan sempurna sehingga dapat


mengambil alih fungsi ovarium untuk mempertahankan hormon-hormon pada
masa kehamilan. Sebaliknya, bila pengangkatan kista ditunda justru
berisiko ibu mengalami keguguran bila kista pecah atau terpuntir.
Karena, kondisi itu dapat menimbulkan rasa melilit dan nyeri yang
sangat. Operasi pengangkatan kista sendiri tidak akan berdampak pada
janin karena keduanya berada di tempat yang berbeda. Kista berada di
ovarium sementara janin ada di rahim.
Namun bila kista baru diketahui saat kehamilan trimester kedua
sebaiknya dilakukan observasi atau pengamatan terlebih dahulu. Bila
ukurannya tetap (karena posisinya sudah tertekan oleh uterus), maka
pengangkatan kista (operasi) dapat dilakukan setelah melahirkan.
Apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama bagi si ibu dan ingin
melahirkan normal. Namun dalam kondisi darurat, bila tiba-tiba kista
pecah, umpamanya, operasi pengangkatan harus segera dilaksanakan.
Untuk itulah Jacoeb menyarankan, waspadai rasa nyeri melilit di
sekitar perut pada ibu hamil. Bila tiba-tiba terasa nyeri yang tak
tertahankan sebaiknya segera hubungi dokter yang ahli. Karena
dikhawatirkan kistanya terpuntir atau pecah. Tentunya kondisi ini
perlu pengawasan intensif dari dokter.
MENILIK PENYEBAB KISTA
Kista dibedakan menjadi 2, yakni kista fisiologis dan patologis. Kista
fisiologis akan menghilang pada saat siklus haid yang akan datang.
Sedangkan kista patologis tidak akan hilang pada siklus haid
berikutnya. Untuk mengetahui apakah kista tersebut akan menjadi ganas
atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan darah atau USG Color Doppler
(warna). Dengan alat tersebut dapat diketahui arus darah yang mengalir
ke kista, apakah cenderung ke arah ganas atau tidak.
Pemicu terjadinya kista pada perempuan, salah satunya adalah makanan
berlemak. Ketidakseimbangan asupan lemak dapat meningkatkan kadar
hormon testosteron dalam tubuh. Akibatnya, hormon estrogen dalam tubuh
tidak bisa bekerja dengan baik. Inilah yang dapat memudahkan tumbuhnya
kista, miom, dan lainnya.
Kista patologis dapat dibedakan berdasarkan isinya. Pertama, kista
serosum. Isinya berupa cairan bening yang menyerupai air perasan
kunyit. Jenis kista ini sering berkembang menjadi ganas, yaitu kanker
indung telur atau kanker ovarium. Pendeteksian kista ini pada masa
kehamilan harus akurat karena bentuknya menyerupai badan kuning
(corpus luteum/CL ).
Kedua, kista musinosum. Isinya berupa lendir kental yang lengket
menyerupai ingus. Seperti halnya kista serosum, kista ini pun akan
membesar akibat adanya kehamilan. Penanganan kista ini harus ekstra
hati-hati karena jika sampai pecah, cairannya dapat membuat lengket
organ-organ di dalam rongga perut.
Ketiga, kista dermoid. Isinya menyerupai mentega dan kandungan lainnya
seperti jaringan rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit janin.
Dermoid timbul dari sisa-sisa sel embrio yang terpental ke organ genital.
Keempat, kista endometriosis yang berasal dari penyimpangan sel-sel

selaput perut yang disebut peritoneum karena pengaruh percikan darah


haid yang membalik ke dalam rongga perut. Pencetusnya bisa karena
infeksi kandungan menahun. Paling banyak bersarang pada indung telur.
Gejala kista ini sangat khas karena berkaitan dengan haid. Indung
telur yang mengalami endometriosis akan mengembang dan bertambah besar
saat haid. Karenanya, penderita endometriosis sering mengalami nyeri haid.
Utami Sri Rahayu. Foto: Pugoeh/nakita
Malam..
Bisa browsing : ovarian cyst
http://www.acog.org/publications/patient_education/bp075.cfm
"Watchful" Waiting
If your cyst is not causing any symptoms, your health care provider may
simply monitor it for 1-2 months and check to see whether it has changed in
size. Most functional cysts go away on their own after one or two menstrual
cycles.
Even if you are past menopause and have concerns about cancer, your health
care provider may recommend regular ultrasound exams to monitor your
condition. If the appearance of your cyst changes or if it gets bigger,
treatment may be needed.
Birth Control Pills
If you keep having functional cysts, birth control pills may be prescribed
to prevent you from ovulating. You are much less likely to form new cysts if
you do not ovulate.
ment will not make cysts you already have go away. But it will
prevent new functional cysts from forming.
Surgery
If your cyst is large or causing symptoms, your health care provider may
suggest surgery. The extent and type of surgery that is needed depends on
several factors:
* Size and type of cyst
* Your age
* Your symptoms
* Your desire to have children
Sometimes, a cyst can be removed without having to remove the ovary. This
surgery is called cystectomy. In other cases, one or both of the ovaries may
have to be removed. Your doctor may not know which procedure is needed until
after the surgery begins.
Finally...
Ovarian cysts are common in women during their childbearing years. Although
most cysts are harmless and go away on their own, your health care provider
will want to keep track of any cyst to be sure that it does not grow and
cause problems. If you have concerns about your diagnosis or treatment,
share these concerns with your health care provider.

Dari mayo
Ovarian cysts
By Mayo Clinic <http://www.mayoclinic.com/health/AboutThisSite/AM00057>
staff
_____
Original
Article:http://www.mayoclinic.com/health/ovarian-cysts/DS00129/DSECTION=symp
toms
_____

Definition
Ovarian cysts are fluid-filled sacs or pockets within or on the surface of
an ovary. The ovaries are two bilateral organs - each about the size and
shape of an almond - located on each side of your uterus. Eggs (ova) develop
and mature in the ovaries and are released in monthly cycles during your
childbearing years.
Many women have ovarian cysts at some time during their lives. Most ovarian
cysts present little or no discomfort and are harmless. The majority of
ovarian cysts disappear without treatment within a few months.
However, ovarian cysts - especially those that have ruptured - sometimes
produce serious symptoms. The best way to protect your health is to know the
symptoms and types of ovarian cysts that may signal a more significant
problem, and to schedule regular pelvic examinations.
Symptoms
http://www.mayoclinic.com/images/nav/clear.gif
CLICK TO ENLARGE
<http://www.mayoclinic.com/health/medical/IM01255> Illustration of normal
ovary
Normal <http://www.mayoclinic.com/health/medical/IM01255> ovary
http://www.mayoclinic.com/images/nav/clear.gif
You can't depend on symptoms alone to tell you if you have an ovarian cyst.
In fact, you'll likely have no symptoms at all. Or if you do, the symptoms
may be similar to those of other conditions, such as endometriosis, pelvic
inflammatory disease, ectopic pregnancy or ovarian cancer. Even appendicitis
and diverticulitis can produce signs and symptoms that mimic a ruptured
ovarian cyst.

Still, it's important to be watchful of any symptoms or changes in your body


and to know which symptoms are serious. If you have an ovarian cyst, you may
experience one or more of the following signs and symptoms:
* Menstrual irregularities
* Pelvic pain - a constant or intermittent dull ache that may radiate
to your lower back and thighs
* Pelvic pain shortly before your period begins or just before it ends
* Pelvic pain during intercourse (dyspareunia)
* Pain during bowel movements or pressure on your bowels
* Nausea, vomiting or breast tenderness similar to that experienced
during pregnancy
* Fullness or heaviness in your abdomen
* Pressure on your rectum or bladder - difficulty emptying your
bladder completely
When to see a doctor
Seek immediate medical attention if you have:
* Sudden, severe abdominal or pelvic pain
* Pain accompanied by fever or vomiting
These signs and symptoms - or those of shock, such as cold, clammy skin,
rapid breathing, and lightheadedness or weakness - indicate an emergency and
mean that you need to see a doctor right away.
Causes
http://www.mayoclinic.com/images/nav/clear.gif
Your ovaries normally grow cyst-like structures called follicles each month.
Follicles produce the hormones estrogen and progesterone and release an egg
when you ovulate.
Sometimes a normal monthly follicle just keeps growing. When that happens,
it becomes known as a functional cyst. This means it started during the
normal function of your menstrual cycle. There are two types of functional
cysts:
* Follicular cyst. Around the midpoint of your menstrual cycle, your
brain's pituitary gland releases a surge of luteinizing hormone (LH), which
signals the follicle holding your egg to release it. When everything goes
according to plan, your egg bursts out of its follicle and begins its
journey down the fallopian tube in search of sperm and fertilization.
A follicular cyst begins when the LH surge doesn't occur. The result is a
follicle that doesn't rupture or release its egg. Instead it grows and turns
into a cyst. Follicular cysts are usually harmless, rarely cause pain and
often disappear on their own within two or three menstrual cycles.
* Corpus luteum cyst. When LH does surge and your egg is released, the
ruptured follicle begins producing large quantities of estrogen and
progesterone in preparation for conception. This changed follicle is now
called the corpus luteum. Sometimes, however, the escape opening of the egg
seals off and fluid accumulates inside the follicle, causing the corpus

luteum to expand into a cyst.


Although this cyst usually disappears on its own in a few weeks, it can grow
to almost 4 inches in diameter and has the potential to bleed into itself or
cause the ovary to twist, cutting off its blood supply and causing pelvic or
abdominal pain. If it fills with blood, the cyst may rupture, causing
internal bleeding and sudden, sharp pain. The fertility drug clomiphene
citrate (Clomid, Serophene), which is used to induce ovulation, increases
the risk of a corpus luteum cyst developing after ovulation. These cysts
don't prevent or threaten a resulting pregnancy.
Complications
A large ovarian cyst can cause abdominal discomfort. If a large cyst presses
on your bladder, you may feel the need to urinate more frequently because
bladder capacity is reduced.
Some women develop less common types of cysts that may not produce symptoms,
but that your doctor may find during a pelvic examination. Cystic ovarian
masses that develop after menopause may be cancerous (malignant). These
factors make regular pelvic examinations important.
The following types of cysts are much less common than functional cysts:
* Dermoid cysts. These cysts may contain tissue such as hair, skin or
teeth because they form from cells that produce human eggs. They are rarely
cancerous, but they can become large, causing the ovary to move out of its
usual position in the pelvis. This increases the chance of painful twisting
of your ovary, called ovarian torsion.
* Endometriomas. These cysts develop as a result of endometriosis, a
condition in which uterine cells grow outside your uterus. Some of that
tissue may attach to your ovary and form a growth.
* Cystadenomas. These cysts develop from ovarian tissue and may be
filled with a watery liquid or a mucous material. They can become large - 12
inches or more in diameter - and lead to ovarian torsion.
Preparing for your appointment
Your first appointment will likely be with either your primary care provider
or a doctor who specializes in conditions that affect women (gynecologist).
Because appointments can be brief, and it can be difficult to remember
everything you want to discuss, it's a good idea to prepare in advance of
your appointment.
What you can do
* Write down any symptoms you're experiencing. Include all of your
symptoms, even if you don't think they're related.
* Make a list of any medications and vitamin supplements you take.
Write down doses and how often you take them.
* Have a family member or close friend accompany you, if possible. You
may be given a lot of information at your visit, and it can be difficult to
remember everything.
* Take a notebook or notepad with you. Use it to write down important

information during your visit.


* Prepare a list of questions to ask your doctor. List your most
important questions first, in case time runs out.
Some basic questions to ask include:
* What's likely causing my symptoms?
* What kind of tests might I need?
* Do ovarian cysts usually go away on their own, or will I need
treatment?
* Do you have any printed material or brochures I can take home with
me? What Web sites do you recommend?
Make sure that you understand completely everything that your doctor tells
you. Don't hesitate to ask your doctor to repeat information or to ask
follow-up questions for clarification.
What to expect from your doctor
Some potential questions your doctor might ask include:
*
*
*
*
*
*

How often do you experience these symptoms?


How long have you been experiencing symptoms?
How severe are your symptoms?
Do your symptoms seem to be related to your menstrual cycle?
Does anything improve your symptoms?
Does anything make your symptoms worse?

Tests and diagnosis


A cyst on your ovary may be found during a pelvic exam. If a cyst is
suspected, doctors often advise further testing to determine its type and
whether you need treatment.
Typically, doctors address several questions to determine a diagnosis and to
aid in management decisions:
* Shape. Is your cyst irregularly shaped?
* Size. What size is it?
* Composition. Is it filled with fluid, solid or mixed? Fluid-filled
cysts aren't likely to be cancerous. Those that are solid or mixed - filled
with fluid and solid - may require further evaluation to determine if cancer
is present.
To identify the type of cyst, your doctor may perform the following
procedures:
* Pregnancy test. A positive pregnancy test may suggest that your cyst
is a corpus luteum cyst, which can develop when the ruptured follicle that
released your egg reseals and fills with fluid.
* Pelvic ultrasound. In this painless procedure, a wand-like device
(transducer) is used to send and receive high-frequency sound waves
(ultrasound). The transducer can be moved over your abdomen and inside your
vagina, creating an image of your uterus and ovaries on a video screen. This
image can then be photographed and analyzed by your doctor to confirm the
presence of a cyst, help identify its location and determine whether it's

solid, filled with fluid or mixed.


* Laparoscopy. Using a laparoscope - a slim, lighted instrument
inserted into your abdomen through a small incision - your doctor can see
your ovaries and remove the ovarian cyst.
* CA 125 blood test. Blood levels of a protein called cancer antigen
125 (CA 125) often are elevated in women with ovarian cancer. If you develop
an ovarian cyst that is partially solid and you are at high risk of ovarian
cancer, your doctor may test the level of CA 125 in your blood to determine
whether your cyst could be cancerous. Elevated CA 125 levels can also occur
in noncancerous conditions, such as endometriosis, uterine fibroids and
pelvic inflammatory disease.
Treatments and drugs
Treatment depends on your age, the type and size of your cyst, and your
symptoms. Your doctor may suggest:
* Watchful waiting. You can wait and be re-examined in one to three
months if you're in your reproductive years, you have no symptoms and an
ultrasound shows you have a simple, fluid-filled cyst. Your doctor will
likely recommend that you get follow-up pelvic ultrasounds at periodic
intervals to see if your cyst has changed in size.
Watchful waiting, including regular monitoring with ultrasound, is also a
common treatment option recommended for postmenopausal women if a cyst is
filled with fluid and is less than 2 centimeters in diameter.
* Birth control pills. Your doctor may recommend birth control pills
to reduce the chance of new cysts developing in future menstrual cycles.
Oral contraceptives offer the added benefit of significantly reducing your
risk of ovarian cancer - the risk decreases the longer you take birth
control pills.
* Surgery. Your doctor may suggest removal of a cyst if it is large,
doesn't look like a functional cyst, is growing or persists through two or
three menstrual cycles. Cysts that cause pain or other symptoms may be
removed.
Some cysts can be removed without removing the ovary in a procedure known as
a cystectomy. Your doctor may also suggest removing the affected ovary and
leaving the other intact in a procedure known as oophorectomy. Both
procedures may allow you to maintain your fertility if you're still in your
childbearing years. Leaving at least one ovary intact also has the benefit
of maintaining a source of estrogen production.
If a cystic mass is cancerous, however, your doctor will advise a
hysterectomy to remove both ovaries and your uterus. After menopause, the
risk of a newly found cystic ovarian mass being cancerous increases. As a
result, doctors more commonly recommend surgery when a cystic mass develops
on the ovaries after menopause.
Prevention
Although there's no definite way to prevent the growth of ovarian cysts,
regular pelvic examinations are a way to help ensure that changes in your
ovaries are diagnosed as early as possible. In addition, be alert to changes

in your monthly cycle, including symptoms that may accompany menstruation


that aren't typical for you or that persist over more than a few cycles. Be
sure to talk with your doctor about any concerns relating to menstruation.
af tidak bisa ksh jawaban, saya coba ksh artikel yang mudah2an membantu.
Salam,
~BundanyaRaffaYangPernahOperasiKistaKarenaKistanyaSudah30cm~
*Kista Ovarium*
*Apakah kista ovarium itu? *
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air,
dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada
di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium
atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian
besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama
siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
*Gejala-gejala *
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya
sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang
menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak
bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip
dengan keadaan lain seperti _endometriosis
<http://www.sammarieclinic.com/aspbasra/fertilitas.asp?utk=fertilitas6>_,
radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan
ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala
berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:
*
Perut terasa penuh, berat, kembung
*
Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
*
Haid tidak teratur
*
Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke
punggung bawah dan paha.
*

Nyeri sanggama
*
Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada
saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan
kesehatan segera:
*
Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
*
Nyeri bersamaan dengan demam
*
Rasa ingin muntah.
*Jenis-jenis kista ovarium *
1.
*Kista fungsional*
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi
normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan
sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista
fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
*
*Kista folikular*
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel
telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH
(Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh
kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan
lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke
saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler
terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai
ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau
melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga
menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak
berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan
sendirinya antara 2-3 siklus haid.
*
*Kista korpus luteum *
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan,
rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi
terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan

progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk


pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus
luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan,
lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di
dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi
kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam
beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4
inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah
dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan
nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista
dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri
tajam yang tiba-tiba.

2.
*Kista dermoid *
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku,
kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih
kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista
ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat
menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3.
*Kista endometriosis *
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip
dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel
di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut
juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah
coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit
endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
4.
*Kistadenoma *
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan
ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi
besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
5.
*Polikistik ovarium *
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista
folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan
penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan
hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini
membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang
dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan
masalah infertilitas.
*Pemeriksaan dan diagnosis *
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:

1.
Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (/transducer/)
digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi
tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan
gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat
dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan
kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi
kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih
jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut.
2.
Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap
cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
*Penyulit (komplikasi)*
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat
membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus
penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan
menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut
tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda
akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang.
Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas,
karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter.
*Pengobatan*
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista
dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang
mungkin disarankan:
1.
*Pendekatan */*wait and see*/**
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi
teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi
cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan
untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus
haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini
juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi
cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
2.
*Pil kontrasepsi*
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan
untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga

mengurangi peluang pertumbuhan kista.


3.
*Pembedahan*
Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap
selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular,
menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat
dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker,
dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista
dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan
kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk
pengangkatan ovarium.
*Pertanyaan-jawaban *
1.
/Apa penyakit kista ini hanya menyerang kaum wanita saja/?
Kalau kista indung telur memang hanya menyerang wanita saja karena
pria tidak mempunyai indung telur, tetapi kista bisa dikulit atau
dimana saja dan itu dokter kulit yang akan menanganinya.
2.
/Apa penyebab penyakit ini/?
Penyebabnya sangat beragam. Bisa saja dari sejak kecil/lahir sudah
berbakat ke arah penyakit ini, misal ada yang berisi rambut, kuku,
lemak atau yang lain, kista ini disebut kista dermoid dan sudah
dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Ada yang kemudian tumbuh
belakangan seperti kista endometriosis yang merupakan gangguan
hormonal dan gangguan kekebalan tubuh. Ada juga yang berisi nanah
disebut kista abses disebabkan karena radang atau infeksi. Bisa
juga karena perubahan sel tubuh, isinya seperti ingus atau cairan
bening disebut kista mesinosum atau serosum. Jadi penyebabnya
banyak sekali.
3.
/Secara lebih spesifik mengenai penyebab penyakit ini, apa mungkin
dapat karena makanan/?
Untuk kista endometriosis bisa terpengaruh oleh pola makan, kalau
makan banyak lemak yang susah dipecah oleh tubuh dapat berlanjut
dengan gangguan hormon sehingga menimbulkan kista endometriosis.
Atau pola makan yang tidak teratur atau sering jajan bisa juga
menimbulkan kista endometriosis.
4.
/Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini/?
Tidak ada batasan, begitu bayi lahir sampai umur tua setiap saat
bisa terkena kista, tergantung jenisnya. Semakin dini terkenanya
makin besar kemungkinan menjadi ganas.
5.

/Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG,
dan apa saja tanda-tanda awalnya/?
Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis
gejalanya nyeri haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah
menikah nyeri saat berhubungan. Untuk kista yang lain gejalanya
seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air besar, rasa
mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga
membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau
kista masih kecil, agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu
alat bantu seperti dengan USG.
6.
/Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita
remehkan apa akibatnya/?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya
hasilnya kurang memuaskan.
7.
/Jenis kista yang mana yang paling berbahaya/?
Berbahaya kalau kista menjadi ganas, kalau tidak menjadi ganas
tidak berbahaya. Selama kondisi jinak tidak perlu takut karena
bisa diobati secara operasi atau dengan obat-obatan. Kalau kista
menjadi ganas, penanganannya lebih radikal dengan kistanya harus
diangkat dan diberi obat-obat anti kanker.
8.
/Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah
kemungkinan bisa hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada
kesehatan ibu dan janin/?
*
Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena
dua-duanya atau tidak, kalau hanya satu indung telur yang
terkena kista dan satu lagi tidak maka selalu ada
kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu
otomatis mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya.
Kista tidak selalu membesar selama hamil, ada jenis kista
yang bisa membesar selama hamil dan ada yang tidak ikut
membesar selama hamil namanya kista endometriosis, malahan
kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil. Ada
jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa
hamil, ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya
kista mengganggu kehamilan.
*
Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali
kistanya jenis ganas.

9.
/Apa ada faktor turunan yang berpengaruh pada penyakit ini/?
Secara langsung tidak, tetapi ada yang dikenal sebagai faktor
familiar, artinya dalam satu keluarga ada kecenderungan untuk bisa
terkena pada beberapa orang, contohnya pada jenis kista
endometriosis yang dapat disebabkan pola hidup/pola makan, misal
sejak kecil sampai dewasa ada jenis makanan tertentu (X) yang
dimakan sekeluarga setiap hari, bila ada 3 orang wanita dalam
keluarga itu maka kemungkinan 2 orang dari wanita itu terkena
penyakit yang sama.
10.
/Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini/?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, juga
makan sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena
mengandung zat antioksidan yang memudahkan membuang racun dari
tubuh, dan juga perlu lemak dan protein karena protein untuk
membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.
11.
/Apakah penyakit ini bisa dihambat pertumbuhan/ perkembangannya
berkaitan dengan faktor psikologis misal stres, depresi, atau yang
lain, dan apa bisa membuat penyakit ini cepat tumbuh berkembang/?
Secara teoritis bisa, terutama yang perkembangannya tergantung
pada hormonal seperti endometriosis dan kista polikistik. Memang
tergantung dari pola hormon di tubuh kita dan pola hormon sangat
dipengaruhi oleh stres pada wanita karena pusat kendali hormon ada
di otak, kalau stres mudah terganggu/tidak seimbang sehingga mudah
merangsang tumbuhnya kista, dan bisa dicegah kalau kita tetap tenang.
Kepustakaan:
*
www.mayoclinic.com
*
womenshealth.about.com
*
Rangkuman wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Progam
Analekta Pro-3 RRI 104.1 FM dengan topik kista dalam kandungan
pada tanggal 17 April 2001.

Salam,
~BundanyaRaffaYangPernahOperasiKistaKarenaKistanyaSudahTerlaluBesar~

Yanti Priatna wrote:


>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

Dear SPs dan SDs


Saya mau tanya tentang kista karena saudara saya
terdiagnosis kista pas 1 minggu kemarin sebelumnya dia mengeluarkan
darah haid hingga 2 minggu berhenti dan keluar lagi
Kistanya ada 2 di rahim sebelah kanan, diameter keduanya
5cm dan 3cm lebih,,Dia selalu keram perut dan kalau
mau BAB pasti kesakitan diperut dan suka demam dan panas di
perut..kata dokternya kista itu harus diangkat (dioperasi)
selama ini dia belum meminum resep yang diberikan dokter dan
sudah meminum ramuan tradisional yang saya dapat dari artikel
di website,,ramuannya terdiri dari daun mahkota dewa yang segar,buah
mahkota dewa yang dikeringkan dan temu mangga yg kesemuanyya direbus.
yg saya mau tanyakan
- selain dioperasi tindakan alternatif apa untuk menghilangkan kista?
- ramuan diatas apakah para SPs dan SDs yang tau?
- sharing pengalaman yah
thanks a lot,,
yanti_bundanya Dania
_

Anda mungkin juga menyukai