Kita kaum hawa pasti takut sekali bila didagnosis adanya kista. Biasanya dokter memberikan
obat analgetik atau operasi sebagai tindakan. Lalu bagimana kalau kista itu muncul pada
Bunda
yang
sedang
hamil?
Menurut dr. Nugroho Kampono SpOG (K) dari Brawijaya Women & Children Hospital tidak
semua kista harus dioperasi. Bila Bunda hamil usia 2-3 minggu dan ditemukan kista sebesar
3-4 cm mungkin itu hanya kista lutein. Kista lutein yaitu kista yang muncul karena indung
telur yang bekerja keras untuk menghasilkan hormon supaya kehamilan kuat . Saat
kehamilan memasuki usia 8-12 minggu di mana fungsi hormon mulai diambil alih oleh
plasenta maka kista itu akan hilang dengan sendirinya. Itu bukan tumor, itu hanyalah kista
yang bersifat fungsional. Kalau fungsinya selesai dia akan hilang. jelasnya.
Namun, ada juga kista neo plasma (tumbuhan baru) atau biasa disebut tumor jinak.
Umumnya ukurannya sekitar 5-6 cm. Dengan ukuran begitu Bunda bisa tetap meneruskan
kehamilan bersama kista dan dilakukan operasi setelah Bunda melahirkan. Kalau dicaesar,
bisa
sekaligus
mengambil
kistanya
tuturnya.
Tapi ada kista yang harus diambil tindakan operasi di tengah kehamilan, namanya kista
dermoit yaitu kista yang padat (berisi kelenjar, lemak, rambut). Kista dermoit meski
ukurannya hanya 5-6 cm bisa menghalangi turunnya kepala bayi sehingga bayi tidak bisa
lahir. Untuk kasus ini akan dilakukan orperasi dengan catatan usia kehamilan tidak lebih dan
tidak kurang dari 16 minggu, karena pada usia ini fungsi hormon sudah diambil alih oleh
plasenta.
Kista bisa berbahaya kalau ia pecah karena terdesak seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan. Kalau kista pecah akan membahayakan janin dan berujung pada kelahiran bayi
premature. Untuk penyebabnya dr. Nugroho mengaku pihak medis belum menemukan apa
penyebab
pasti
munculnya
kista.
Tips
:
Lakukan USG pada 12 minggu pertama kehamilan, selain untuk melihat keadaan janin juga
untuk mendeteksi adakah kelainan yang muncul
MUNGKINKAN KEHAMILAN DIKIRA KISTA?
Vonis dokter tentang adanya kista namun disertai tanda-tanda awal
kehamilan harus dicarikan second opinion-nya.
Sinta sangat kecewa karena dirinya gagal memeroleh momongan kembali.
Padahal ia sempat berbahagia saat menyadari adanya tanda-tanda awal
kehamilan selama 1 bulan terakhir, seperti tidak haid, perut terasa
kembung dan tidak nyaman, serta mual-muntah. Namun saat dilakukan
pemeriksaan ke ahli kandungan, dokter menyatakan dirinya tidak hamil
melainkan memiliki kista.
Untuk lebih meyakinkan dirinya, Sinta memeriksakan diri ke dokter ahli
kandungan lain. Benar dugaannya, menurut dokter "barunya" ia memang
sedang hamil. Lalu kenapa dokter sebelumnya malah menyatakan ia
mengidap kista?
PENDETEKSIAN AKURAT
Kista adalah kantung abnormal yang berisi cairan abnormal yang tumbuh
tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujung-ujung saluran telur
(fimbria), tapi juga di kulit, paru-paru, bahkan otak. Menurut Dr. dr.
T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER, pendeteksian kista pada awal kehamilan harus
akurat. Sebab, secara sepintas bentuk kista ovarium mirip dengan
bentuk badan kuning (corpus luteum/CL). CL adalah sisa sarang sel
telur yang memang ada saat kehamilan. Kalau CL diambil karena disangka
sebagai kista ovarium (indung telur), maka bisa terjadi keguguran,
karena CL berfungsi mempertahankan fungsi hormon semasa kehamilan
muda. Kelak setelah plasenta terbentuk sempurna, maka fungsi ini akan
diambil alih oleh plasenta.
Jadi, lanjut spesialis kandungan dari Klinik Sam Marie, Pondok Bambu,
Jakarta ini, bila dari pemantauan USG terlihat kantung besar di indung
telur pada kehamilan muda, belum tentu itu kista ovarium. Kemungkinan
adalah CL.
Penyebab munculnya kista ovarium (indung telur) antara lain adalah
kegagalan kantong telur (folikel) berovulasi. Seperti diketahui, dalam
siklus reproduksi wanita, satu kantong telur dalam indung telur akan
mengalami ovulasi setiap bulannya. Ovulasi adalah keluarnya sel telur
dari folikel untuk kemudian ditangkap fimbria dan ditempatkan di
saluran telur (tuba Falopii) dan siap untuk dibuahi jika bertemu
sperma. Selanjutnya, folikel yang telah kehilangan sel telur disebut
CL secara normal akan mengalami degenerasi, hilang diserap oleh tubuh.
Sayangnya proses keluarnya sel telur dari dalam folikel mungkin
mengalami kegagalan. Nah, jika kerap terjadi seperti itu lama-kelamaan
kantong telur yang gagal berovulasi dapat berubah menjadi kista.
Tetapi kista ini dapat lenyap sendiri, dan disebut kista fungsional.
Jika tidak hilang dan makin membesar disebut kista patologis
(abnormal) atau kista sejati. Disebut kista jika ukurannya mencapai
lebih dari 3 cm. Penyebab lainnya adalah kegagalan penyerapan CL oleh
tubuh.
Jalan terbaik pada kehamilan muda, tunda tindakan pengangkatan hingga
kehamilan berusia 14 minggu. Pada saat itu CL mestinya sudah
menghilang. Namun bila melalui pemeriksaan USG diketahui masih ada
kantong kista tersebut, ini menandakan ibu hamil memang memiliki kista
indung telur.
BILA MENDERITA KISTA
Yang perlu diketahui, kehamilan dapat memengaruhi kista. Demikian pula
kista dapat memengaruhi kehamilan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa
kista tidak akan membesar selama kehamilan, tapi pada kenyataannya
tidak. Kista sangat mungkin terus berkembang selama ibu mengandung
karena hormon-hormon pada masa kehamilan dapat menjadi pemicu
bertambah besarnya kista.
Kista dapat menyebabkan letak janin di dalam rahim menjadi abnormal.
Semestinya memasuki trimester akhir, posisi janin sudah menuju jalan
lahir. Namun karena terdesak oleh kista maka letaknya jadi melintang
atau miring. Akibatnya, tentu saja dapat memengaruhi proses persalinan.
Meski begitu, jangan buru-buru beranggapan kista harus segera
diangkat. Pengangkatan kista bergantung dari besarnya kista dan usia
kehamilan. Bila saat ukurannya mencapai 3-4 cm keberadaan kista sudah
diketahui sejak dini maka dapat dilakukan pengangkatan kista saat
kehamilan sudah memasuki usia 14 minggu.
Pengangkatan kista pada usia kehamilan 14 minggu ini relatif aman
Dari mayo
Ovarian cysts
By Mayo Clinic <http://www.mayoclinic.com/health/AboutThisSite/AM00057>
staff
_____
Original
Article:http://www.mayoclinic.com/health/ovarian-cysts/DS00129/DSECTION=symp
toms
_____
Definition
Ovarian cysts are fluid-filled sacs or pockets within or on the surface of
an ovary. The ovaries are two bilateral organs - each about the size and
shape of an almond - located on each side of your uterus. Eggs (ova) develop
and mature in the ovaries and are released in monthly cycles during your
childbearing years.
Many women have ovarian cysts at some time during their lives. Most ovarian
cysts present little or no discomfort and are harmless. The majority of
ovarian cysts disappear without treatment within a few months.
However, ovarian cysts - especially those that have ruptured - sometimes
produce serious symptoms. The best way to protect your health is to know the
symptoms and types of ovarian cysts that may signal a more significant
problem, and to schedule regular pelvic examinations.
Symptoms
http://www.mayoclinic.com/images/nav/clear.gif
CLICK TO ENLARGE
<http://www.mayoclinic.com/health/medical/IM01255> Illustration of normal
ovary
Normal <http://www.mayoclinic.com/health/medical/IM01255> ovary
http://www.mayoclinic.com/images/nav/clear.gif
You can't depend on symptoms alone to tell you if you have an ovarian cyst.
In fact, you'll likely have no symptoms at all. Or if you do, the symptoms
may be similar to those of other conditions, such as endometriosis, pelvic
inflammatory disease, ectopic pregnancy or ovarian cancer. Even appendicitis
and diverticulitis can produce signs and symptoms that mimic a ruptured
ovarian cyst.
Nyeri sanggama
*
Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada
saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan
kesehatan segera:
*
Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
*
Nyeri bersamaan dengan demam
*
Rasa ingin muntah.
*Jenis-jenis kista ovarium *
1.
*Kista fungsional*
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi
normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan
sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista
fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
*
*Kista folikular*
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel
telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH
(Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh
kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan
lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke
saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler
terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai
ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau
melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga
menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak
berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan
sendirinya antara 2-3 siklus haid.
*
*Kista korpus luteum *
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan,
rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi
terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan
2.
*Kista dermoid *
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku,
kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih
kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista
ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat
menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3.
*Kista endometriosis *
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip
dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel
di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut
juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah
coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit
endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
4.
*Kistadenoma *
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan
ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi
besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
5.
*Polikistik ovarium *
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista
folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan
penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan
hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini
membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang
dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan
masalah infertilitas.
*Pemeriksaan dan diagnosis *
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:
1.
Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (/transducer/)
digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi
tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan
gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat
dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan
kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi
kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih
jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut.
2.
Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap
cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
*Penyulit (komplikasi)*
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat
membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus
penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan
menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut
tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda
akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang.
Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas,
karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter.
*Pengobatan*
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista
dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang
mungkin disarankan:
1.
*Pendekatan */*wait and see*/**
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi
teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi
cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan
untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus
haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini
juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi
cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
2.
*Pil kontrasepsi*
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan
untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga
/Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG,
dan apa saja tanda-tanda awalnya/?
Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis
gejalanya nyeri haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah
menikah nyeri saat berhubungan. Untuk kista yang lain gejalanya
seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air besar, rasa
mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga
membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau
kista masih kecil, agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu
alat bantu seperti dengan USG.
6.
/Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita
remehkan apa akibatnya/?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya
hasilnya kurang memuaskan.
7.
/Jenis kista yang mana yang paling berbahaya/?
Berbahaya kalau kista menjadi ganas, kalau tidak menjadi ganas
tidak berbahaya. Selama kondisi jinak tidak perlu takut karena
bisa diobati secara operasi atau dengan obat-obatan. Kalau kista
menjadi ganas, penanganannya lebih radikal dengan kistanya harus
diangkat dan diberi obat-obat anti kanker.
8.
/Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah
kemungkinan bisa hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada
kesehatan ibu dan janin/?
*
Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena
dua-duanya atau tidak, kalau hanya satu indung telur yang
terkena kista dan satu lagi tidak maka selalu ada
kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu
otomatis mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya.
Kista tidak selalu membesar selama hamil, ada jenis kista
yang bisa membesar selama hamil dan ada yang tidak ikut
membesar selama hamil namanya kista endometriosis, malahan
kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil. Ada
jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa
hamil, ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya
kista mengganggu kehamilan.
*
Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali
kistanya jenis ganas.
9.
/Apa ada faktor turunan yang berpengaruh pada penyakit ini/?
Secara langsung tidak, tetapi ada yang dikenal sebagai faktor
familiar, artinya dalam satu keluarga ada kecenderungan untuk bisa
terkena pada beberapa orang, contohnya pada jenis kista
endometriosis yang dapat disebabkan pola hidup/pola makan, misal
sejak kecil sampai dewasa ada jenis makanan tertentu (X) yang
dimakan sekeluarga setiap hari, bila ada 3 orang wanita dalam
keluarga itu maka kemungkinan 2 orang dari wanita itu terkena
penyakit yang sama.
10.
/Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini/?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, juga
makan sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena
mengandung zat antioksidan yang memudahkan membuang racun dari
tubuh, dan juga perlu lemak dan protein karena protein untuk
membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.
11.
/Apakah penyakit ini bisa dihambat pertumbuhan/ perkembangannya
berkaitan dengan faktor psikologis misal stres, depresi, atau yang
lain, dan apa bisa membuat penyakit ini cepat tumbuh berkembang/?
Secara teoritis bisa, terutama yang perkembangannya tergantung
pada hormonal seperti endometriosis dan kista polikistik. Memang
tergantung dari pola hormon di tubuh kita dan pola hormon sangat
dipengaruhi oleh stres pada wanita karena pusat kendali hormon ada
di otak, kalau stres mudah terganggu/tidak seimbang sehingga mudah
merangsang tumbuhnya kista, dan bisa dicegah kalau kita tetap tenang.
Kepustakaan:
*
www.mayoclinic.com
*
womenshealth.about.com
*
Rangkuman wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Progam
Analekta Pro-3 RRI 104.1 FM dengan topik kista dalam kandungan
pada tanggal 17 April 2001.
Salam,
~BundanyaRaffaYangPernahOperasiKistaKarenaKistanyaSudahTerlaluBesar~