MI PERAWA
ADE
TA
N
AK
DISUSUN OLEH
SITI ROFINGAH
NIM. 04.027
PENGESAHAN
Laporan praktek keperawatan klinik jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan
pada Ny W dengan Gangguan ppersepsi sensori : Halusinasi di Ruang Sumbodro RSJD
Surakarta, telah disetujui dan disahkan pada :
Hari
: Selasa
Tanggal
: 08 Agustus 2006
Ruang
: Sumbodro
Mengetahui,
Pembimbing klinik
Kepala Ruang
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelessaikan loporan ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny W DENGAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI BANGSAL SUMBBODRO
RSJD SURAKARTA .
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak baik moril, materil maupun spiritual, maka perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr Siti Nur Aini A, SPKJ, selaku direktur RSJD Surakarta
2. dr. H. Ahmad Ridlo, selaku Direktur Akper Al Hikmah
3. KH. Masruri Abdul Mughni, selaku pengasuh P P Al Hikmah
4. Ibu Anik Sundari, AMK, selaku Kepala Ruangan Sumbodro
5. Ibu Siti Taslimah, AMK, selaku pembimbing klinik di ruang Sumbodro
6. Bapak Ahmad Zakiuddin, SKM, selaku dosen pembimbing akademik
7. Bapak Slamet Wijaya, S Kep, selaku Dosen pembimbing Akademik
8. Ibu dan Ayahanda serta keluarga tercinta yang selalu memberikan
dukungan dan mendoakan kesuksesan Ananda
9. Bang Dedee yang telah membantu dalam pembuatan laporan dan
dorongan
10. Semua teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan dan
motivasi dan pihak yang tidak bisa disebutkan
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa Akper Al Hikmah pada khususnya.
Surakarta,
08
Agustus 2006
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. METODE PENULISAN
BAB II TINAJUAN TEORITIK
A. PENGERITAN
B. RENTANG RESPON
C. ETIOLOGI
D. TANDA DAN GEJALA
E. MASALAH KEPERAWATAN
F. POHON MASALAH
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
H. TUJUAN
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
J. EVALUASI
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. DAFTAR MASALAH
C. MASALAH KEPERAWATAN
D. POHON MASALAH
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. ANALISA DATA
G. RENCANA TINDAKAN
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penyusunan ini didasarkan oleh rasa ingin Tahu untuk menerapkan asuhan
keperawatan jiwa yang telah diterima selama perkuliyahan.
Penyusun melihat dan merasakan bahwa dalam kehidupan ini penuh dengan
dinamika kehidupan yang akan mengakibatkan gangguan jiwa, salah satu dinamika
kehidupan yang paling sering menjadi penyebab adalah sosial ekonomi.
B.
TUJUAN
1.
Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan jiwa pada
Kliendengan masalah menarik diri
2.
Tujuan khusus
a.
b.
c.
Mahasiswa
mampu
menerapkan
teori
pada
praktek
e.
f.
g.
h.
C.
Tinjauan teori
2.
Tinjauan kasus
D.
METODE PENULISAN
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode destruktifyaitu
menyajikan laporan dengan menggunakan suatu pengamatan langsung keobyek yang
menjadi sasaran tersebut. Sedangkan metode untuk mengumpulkan data adalah :
1.
Wawancara langsung
Mengajak Klien untuk membina hubungan saling percaya dan mendorong
Klien untuk mengungkapkan perasaannya.
2.
Observasi
Melakukan pengamatan secara langsungselama memberikkan asuhan
keperawatan.
Status Klien, informasi dari tim medis dan perawat lain
3.
4.
Study
literatur
atau
study
perpustakaan
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan study kasus ini terdiri dari 4 BAB yaitu :
BAB I PENDAHULUAN : yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIK : dalam hal ini penulis menuliskan mulai dari
pengertian, proses terjadinya masalah, pohon masalah,
diagnosa keperawatan dan fokus intervensi.
BAB III TINJAUAN KASUS : pada BAB ini penulis memaparkan kasus yang
ditemui mulai dari pengkajian, analisa data, masalah
keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan,
A. Pengertian
Halusinasi merupakan suatu persepsi sensorik dari berbagai modalitas yang timbul tanpa
adanya rangsangan eksternal yang sesuai selain terjadi dalam modalitas sensorik.
Halusinasi juga dapat dibagi menurut intensitas, kapasitas . penjelasan persepsi dan
derajat proyeksinya terhadap lingkungan eksternal.
Halusinasi dapat terjadi pada individu normal dalam keadaan setengah tidur atau
setengah bangun. Sebagai fenomena mordid. Halusinasi bisa merupakan gejala penyakit
serebral, psikosis, dan efekfosik obat-obatan.
Masing-masing fenomena tersebut memiliki gambaran khusus ( WHO 2003 )
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami pertambahan dalam
jumlah ada pola dari Stimulus yang mendekat ( yang berlebihan secara eksternal dan
internal ) disertai dengan pengurangan, berlebih-lebihan, disforsi terhadap stimulus
( Town send 1995 )
B. Rentang Respon
R. Adaptif
R. Mal adaptif
Pikiran kadang
halusinasi ketidakmampuan
ketidakteraturan isolasi
sosial
C. Faktor Preolisposisi
1. Teori Biologis
Penelitian-penelitian ( Heston 1977 : Goffesman 1978 ) telah mengidentifikasikan bahwa
faktor genetik yang pasti mungkin terlibat perkembangan suatu kelainan psikosis. Secara
relatif ada penelitian baru yang mengatakan bahwa kelainan skizofrenia mungkin pada
kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak lahir. Terjadi pada bagian hipotalemus
otak. Pengamatan menunjukan suatu kecacatan dari orang-orang yang menderita
skizofrenia ( scheibel 1991)
2. Teori Psikososial
Teori Psikodinamis
Psikosis adalah hasil dan suatu ego yang lemah, perkembangan yang dihambat oleh
suatu hubungan slaing mempengaruhi antara orang tua dan anak. Karena ego menjadi
lemah pengunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu ansietas yang ekstern
menjadi suatu yang maladaptif ( Diagnosa keppsikiatri ed : 3 1998)
D. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber internal dan eksternal
Stress dan kecemasan akan meningkatkan bila terjadi penurunan stabilitas keluarga.
Perpisahan dengan orang yang penting atau diasingkan dari keluarga.
Faktor Biokimia
Faktor Psikologis
E. Fase Halusinasi
Ada 4 fase
1. Fase pertama ( Menyenangkan )
Individu akan mengalami masa cemas, stress, penasaran terpisah dan
kesepian. Klien mungkin melamun dan memfokuskan pada hal-hal yang
menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stress. Cara ini
menolong untuk sementara. Klien masih mengontrol kesadarannya dan
Ketakutan
Nafas terengah-engah
Nadi cepat
Banyak keringat
( Tim Komite Kep RSJD Surakarta 1998 )
Karakteristik
Mendengar suara, paling sering suara
kekanan
-
Terlibat percakapan
dengan benda yang mati
Menggerak-gerakan mulut
seperti berbicara
Mendengarkan dengan
penuh perhatian yang
Olfaktori
orang lain
terhadap bau
Meludahkan makanan dan
Takfil
minuman
faces
meja makan
-
orang lain
Sinestetik
Menolak untuk
menyelesaikan tugas yang
memerlukan bagian tubuh
pasiean yang diyakini
pasien tidak berfungsi
( Kep Jiwa Ed : 3 1998 )
H. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan adalah
a. pengkajian
b. represi
yaitu tidak sabar menimbulkan ingatan pengakiman impuls yang menyakitkan
dari alam sadarnya.
c. regresi
yaitu kemunduran yang disebabkan oleh kekasaran karakteristik tingkah laku
pada tingkat permukaan perkembangan.
d. proyeksi
memindahkan fisik atau dorongan atau impuls emosional atau keinginan yang
dapat diterima oleh orang lain.
I. Pohon Masalah
Akibat
Core problem :
Penyebab
isolasi sosial : MD
J. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungangan b/d Halusinasi
2. Halusinasi b/d isolasi sosial : MD
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. W
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Wonogiri
Tanggal masuk : 21 Juli 2006
Nomor : 27867
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Wonogiri
Hubungan dengan Klien : Suami dari Klien
2. Alasan Masuk
Sebelum dirawat di RSJ Surakarta tanggal 21 juli 2006 di rumah kurang lebih 1
minggu klien sudah mulai bingung, marah-marah, mondar-mandir, bicara sendiri
tersenyum sendiri, tertawa, tidak bisa tidur kemudian keluarga mengantarkan klien ke
RSJ di Surakarta.
3. faktor Predis posisi
Klien sebelumnya sudah mengalamu gangguan jiwa dan sudah pernah dirawat di RSJ
Surakarta 1x dengan pengobatan kurang berhasil dan ada riwayat keluarganya yang
mengalami gangguan jiwa yaitu Nenek dari klien.
4. faktor presipitasi
klien mengatakan dirinya sangat kecewa, karena sawahnya tidak membuahkan hasil
yang selama ini ditunggu-tunggu hasil panennya, karena sawahnya yang biasa
digarap sendiri hasil yang banyak, sekarang digarap orang lain tidak membuahkan
hasil.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/menit
BB : 50 Kg
Suhu : 36 C
TB : 150 Cm
Inferior : gerak bebas : gerak bebas tidak ada lesi tidak ada edema
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Tidak ada gangguan ( cacat ) tubuh dan klien menerima apa adanya
b. Identitas
Perempuan, 53 tahun, klien adalah seorang istri dan mempunyai tiga anak
c. Peran
-
Dalam kelompok pekerja, klien sebagai kelompok petani yang rajin yang
setiap hari pergi kesawah dan kebunnya.
d. Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dari penyakit yang dialaminya, dan berharap segera
pulang supaya bisa bercocok tanam kembali seperti biasanya sebelum sakit dan klien
menyadari bahwa Ia sekarang ada di RSJ
e. Harga diri
Klien merasa kecewa dan sedih karena merasa dibohongi oleh orang lain karena
sawah yang dianggap tidak membuahkan hasil.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Suami
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat klien kurang aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
c. Dambatan dalam hubungan dengan orang lain tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
b. Klien beragama islam, dan taat menjalankan ibadah
c. Kegiatan Ibadah
Klien dalam menjalankan ibadahnya rajin, tapi setelah sakit jarang/berkurang.
5. Status Mental
1. Penampilan
Klien berpakaian kurang rapi, kuku pendek, rambut rapi disisir sendiri walaupun
agak kotor
2. Pembicaraan
Saat berbincang-bincang klien dapt menjawab dalam baik, tapi dalam
mengungkapkan perasaan klien kurang kooperatif
3. Aktifitas Motorik
Klien terkadang membantu aktifitas yang ada diruangan, dan terkadang diajak
oleh perawat dulu.
4. Alam perasaan
Klien sedih karena sudah pernah dirawat diRSJ Surakarta, kawatir bila sudah
sembuh dan pulang kerumah penyakitnya akan kambuh lagi.
5. Afek
Klien mudah marah tetapi didalam batas setabil, masih bisa dikendalikan.
6. Interaksi Selama Wawancara
Klien mau bicara/ngobrol dengan perawat walaupun kurang kooperati, kontak
mata baik klien dapat menjawab pertanyaan perawat.
7. Persepsi
Klien merasa mendengar suara-suara yang selalu memanggil-manggil namanya
dan memojokan dirinya.
8. Isi Pikir
Obsesi suatu keinginan yang kuat, klien berkeinginan membeli sawah dan kebun
yang banyak setelah kelaur dari RSJ Surakarta.
9. Proses Pikir
Perseversi : pembicaraan yang diulang berkali-kali
10. Tingkat Kesadaran
Klien bingung tapi tidak terdapat disorientasi
11. Memori
Klien dapat mengingat semua keluarganya yang mengantar ke RSJ Surakarta.
12. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Pasien dapat menjawab pertanyaan dalam berhitung yang sederhana.
13. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain, klien memilih
makan sesudah mandi daripada makan sebelum mandi.
14. Daya Tilik Diri
Klien tidak mengetahui akan penyakitnya.
6. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. kemampuan klien mengenai kebutuhan
a. klien mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
b. pakaiannya diganti setiap mandi pagi
2. kegiatan hidup sehari-hari
a. Makan
Klien setiap hari makan 3x, habis satu porsi ambil sendiri, makan sambil
duduk dikursi dan sambil membersihkan alat makan sendiri
b. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore dan sudah bisa keramas
c. BAB dan BAK
Klien BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan
d. Berpakaian
Kien ganti baju 1x sehari dan dapat memakai pakaian sendiri
e. Istirahat/ tidur
Klien sudah bisa tidur nyenyak, kadang terbangun ditengah malam
f. Penggunaan obat
Klien dapat minum obat sendiri dengan teratur 3x sehari
g. Penelitian Kesadaran
Klien merasa sudah sadar
7. Mekanisme Koping
Klien bila mempunyai masalah tidak mau cerita dengan orang lain, selain
pendiam sendiri
8. Masalah Psikologis dan Lingkungan
1. pendidikan : SD
2. dirumah : - klien tidak aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
- klien aktif berinteraksi dan bergabung dengan temen
3. ekonomi : klien tergolong menengah
9. Aspek Medis Data Fokus
Terapi obat
Stalazine : 3x5 mg
Heximer : 3x2 mg
Persidal : 2x2 mg
Hari tanggal
Data fokus
Problem
30/07/ 06
Resiko menciderai
Masyarakat
Gangguan persepsi
memojokkan saya
sensori, halusinasi
diri
Akibat
Masalah utama
Penyebab
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko menciderai diri, oarang lain dan lingkungan berdasarkan gangguan persepsi
sensori : halusinasi dengar
2. gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar berdasarkan isolasi sosial : MD
Tanggal/ Jam
Diagnosa keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Rabu 26 juli
TUK
Resiko menciderai diri,
2006
Jam 13.00-
lingkungan
13.30 Wib
TUK I
Membina hubungan
S : klien menyatakan
- Klien dapat
saling percaya
selamat pagi
membina hubungan
saling percaya
TUK 2
- Klien dapat
- Memperkenalkan diri
mengenali
halusinasinya
dengan sopan
- Menanyakan nama
- Klien memperkenalkan
diri dngan baik
- Klien merasakan senang
ada perawat yang
membantunya
- Klien mengatakan ada
memanggil namanya
klien
- Menjelaskan
petemuan dengan
klien
saya
mengenali
halusinasinya
maghrib frekuensinya
mengungkapkan saat
halusinasinya muncul
- Menanyakan pada
mencetus terjadinya
masalahnya pada
suara itu
perawat.
frekuensi waktu
Kamis 27 juli
TUK 3
- Mendiskusikan cara
S: Klien mengatakan
2006
Klien dapat
baru untuk
09.00-
mengontrol
memutuskan bila
09.30Wib
halusinasinya
aterjadi halusinasi
O: - Klien mampu
dengan cara:
1. menghardik
diajarkan perawat
2. berbincang-
bincang
3. kgiatan terarah
4. meminum obat
sesuai dengan
dosis
CATATAN KEPERAWATAN
Nama klien : Nyonya W.
Ruang
: Sembodro
Tanggal /
Diagnosa keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Jam
A: Klien dapat mengontrol
halusinasinya dan sudah
mamu mencoba untuk
menentukan halusinasinya
P:
PK: Klien dapat dukungan
keluarga dalam mengontrol
halusinanainya.
Pr: Lanjutkan TUK 4
S: Keluarga
mengatakansenang setelah
diajari bagaimana
mengontrol halusianasinya.
Jumat 28 Juli
TUK 4
- Keluarga telah
2006
11.00- 11.30
keluarga dalam
memakai halusinasi
WIB
mengontrol
keluarga tentang
halusinasinya
mengontrol
- mengajarkan cara-
halusinasi klien
- memberikan motifasi
pda keluarga dalam
mengontrol
halusinasi klien
mempraktekkan cara-cara
- mendiskusikan
dengan keluarga
tentang bagaimana
cara-cara baru
bagaiamana
mengontrol
halusinasinya
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. W
Ruang
: Sembodro
Implementasi
- Menjelkan pada
Evaluasi
- Keluaraga
keluarga tentang
mengatakan telah
tanda-tanda dan
paham tentang
gejala halusinasi
dan bagaimana
halusinasi
memutus
halusianasi tersebut.
O: Keluarga klien
telah mencoba
mempraktekan
cara mengontrol
halusianasinya
dengan berhasil
A: Keluarga dan
klien sudah
menconba
mempraktejan
cara memutus
halusianasi
P:
Pk: Klien dapat
mengetahui
manfaat obat dan
efek sampingnya
Pr: Lnjutkan TUK 5
Sabtu, 29 Juli TUK 5
2006
TTD:
- memberikan
S: Klien
penjelasan pada
mengatakan sudah
WIB
klien akibatnya
minum obat,
sehari muinum
obat
obat 3x
- menjelaskan nama
- Klien sudah
obatnya
paham tentang
- menjelaskan
masalah obat
dan
yang benar
manfaatnya
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien: Ny. W
Ruang: Sembodro
Tanggal/Jam
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Secara teratur.
Keperawatan
mendikusikan
dengan klien akibat
A: Klien mampu
minum obat-obatan
mengetahui tentang
tanpa knsultasi
- menjelaskan tentang 5
kerugiannya tidak
minum obat
yang benar
P:
Pk: tingkatkan
pengetahuan klien
tantang obat dan
motivasi supaya terus
berobat
Pr: Lanjutkan rencan
selanjutnya
TTd:
CATATAN KEPERAWATAN
Nama kliean : Ny. W
No CM : 27867
Ruang : Sembodro
Tanggal Jam
Diagnosa
Senin. 31 juli
keperawatan
Perubahan
2006
persepsi sensori :
10.00-10.30
halusinasi bidang
Wib
menarik diri
TUK I
Implementasi
Evaluasi
Klien dapt
membina
hubungan saling
percaya
TUK 2
Klien dapat
- mengkaji penetahuan
S : klien mengatakan
menyebutkan
penyebab
Mba.
menarik diri
dan tanda-tandanya
memberi
Klien merasa
trauma berhubungan
untuk mengungkapkan
O : Klien mau
perasaannya tidak
mengungkapkan
perasaannya kepada
orang lain
- mendiskusikan
diri
A : Pengethaun klien
tanda-tanda yang
tergadi
-
BHSP masih
terbina dngan baik
P:
PK : Klien mampu
mengetahui keuntungan
dan kerugian tidak mau
bergaul
Pr : lanjutkan TUK 3
TUK 3
- mengkaji pengetahuan
S : klien mengatakan
Klien dapat
menyebutkan
hubungan dengan
keuntungan dan
orang lain
kerugian
memberi
berhubungan
bicara
untuk mengungkapkan
tentang keuntungan
berhubungan dengan
banyak
orang lain
-
Keuntungannya
mendiskusikan
Kerugiannya
tidak punya temen
O : klien Koopertif
manfaat hubungan
A : klien mampu
mengungkapkan
keuntungan dan
kerugian yang tidak
mau berhubungan
dengan orang lain
P:
PK : klien mampu
berhubungan dengan
orang lain secara
bertahap
Pr : lanjutkan TUK 4
TTD :
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : N y. W
Ruang : Sembodro
No CM : 27867
Tanggal/
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Jam
Keperawatan
TUK 4
- Mengkaji kemampuan
- Klien dapat
klien membina
beberapa perawat di
melakukan
hubungan dengan
bangsal ini
hubungan sosial
orang lain
secara bertahap
- Mendorong klien
untuk gerhubungan
hafal nama-namanya
- Memberikan pujian
terhadap keberhasilan
yang telah dicapai
satu persatu
- Saya senang bisa
berkenalan dan punya
banyak temen
mengevaluasi manfaat
O : klien diajak
berhubungan
berkenalan
TUK 5
Klien dapat
- Mendorong klien
untuk mengungkapkan
berhubungan dengan
orang lain
mengungkapkan
perasaan setelah
perasaannya
setelah
- Mendiskusikan
berhubungan
tentang manfaat
TUK 6
- Memberikan pujian
Keluarga mampu
positif atas
berhubungan dengan
mengembangkan
kemampuan
orang lain
kemampuan klien
- Mendorong anggota
berhubungan
keluarga untuk
memberikan dukungan
anggota keluarganya
A. klien mampu
berkomunikasi dengan
berkenalan dngan
orang lain
- Menganjurkan anggota
bercerita tentang
masalahnya.
berganti menjenguk
P:
klien
- Mendiskusikan dengan
berkenalan jangan
keluarga tentang
bosan-bosan atau
perilaku menarik
malas untuk
berhubungan dengan
orang lain.
Pr: TUK 5,6 Tercapai
Ttd:
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien; Ny. W
Ruang: Ssembodro
No
Tanggal/
Diagnosa
tujuan
Kriteria hasil
jam
26-07-2006
keperawatan
Resiko
TUM : klien
menciderai
tidak
dari sendiri
mencedirai diri ,
lingkungan
lingkungan
1.1 ekspresi
berdasarkan
TUK 1
wajah bersahabat,
hubungan
memperkenal
halusinasi
Klien dapat
menunjukan rasa
saling
kan diri
dengar
membina
senang ada
percaya
dengan baik
dengan
kepada
percaya
mau berjabat
mengungkap
perawat, mau
kan konsep
menyebutkan
menyebutkan
komunikasi
nama dan
nama, mau
tero peutik
sebagainya.
menjawab salam
Intervensi
1.1.1 bina
a.
sapa klien
dengan
berdampingan
ramah, baik
verbal
mau
maupun non
mengutarakan
verbal
masalah yang
dihadapai
b. perkenalkan
diri dengan
sopan
c. tanyakan
nama
lengkap klien
dengan nam
panggilan
yang
Rasional
Klien mampu
disukainya
d. jelaskan
tujuan
pertemuan
e.juur dan
menepati
janji
f. beri perhatian
pada klien
g.
tunjukan
sikap empati
dan
menerima
klien apa
adanya
RENCANA PERAWATAN
NO
Tanggal/
Diagnosa
2.
jam
27-07-2006
keperawatan
Resiko
Tuk 2
mencederai
Klien dapat
Klien dapat
2.1.1
diri sendiri,
mengenal
menyebutkan
kontak sering
mengenal
orang lain,
halusinasinya
waktu, isi,
dan singkat
halusinasinya
lingkungan
frekuensi
secara bertahap
dan dapat
berdasarkan
timbulnya
2.1.2
menyebutkan
halusinasi
halusinasi
dengar
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
adakan
obse
Klien mampu
rvasi tingkah
waktu, isi,
laku klien
frekuensi
terkait dengan
timbulnya
halsinasina
halusinasi
a. jika
menemukan
klien yang
halusinasi,
tanyakan
apakah ada
suara yang
didengar
b. jika klien
menjawab
ada,
lanjutkan apa
yang
dikatakan
c. katakan
bahwa
perawat
percaya klien
mendengar
suara itu
d. katakan
bahwa
perawat akan
membantu
klien
3.1.1 Identifikasi
dengan klien
cara tindakan
yang dilakukan
3.
28-07-06
TUK 3
jika terjadi
Klien mampu
Klien dapat
menyebutkan
halusinasi
mengontrol
mengontrol
tindakan yang
( tidur, marah,
halusinasinya
biasa dilakukan
untuk
dan lain-lani.)
menyebutkan
3.1.2 Diskusikan
tindakan yang
mengendalikan
halusinasinya
halusinasinya
manfaat dan
biasa dilakukan
cara yang
memilih cara
digunakan, jika
halusinasinya
mengatasinya
bermanfaat
muncul
halusinasinya
beri pujian
untuk memilih
dan melatih
halusinasi
dipilihuntuk
secara bertahap
mengenal
3.4.1 Beri
halusinasinya
kesempatan
untuk
stimulus
Keluarga klien
4.
29-07-06
hubungan saling
persepsi
TUK 4
perdcaya dengan
Klien dapat
perawat
dukungan dari
keluarga dalan
menyebut5kan
n keluarga jika
halusinasi,
mengontrol
pengertian, tanda
mengalami
tanda, gejala
halusinasinya
halusinasi
dan cara
mengendalikan
halusinasinya
4.1.1 Anjurkan
sudah
klien untuk
4.2.1 Diskusi
mengetahui
tentang
mengatasinya
dengan
keluarga ( saat
berkunjung )
halusinasi
menyebutkan
yang dialami
manfaat, dosisdan
cara merawat
halusinasinya
30-07-06
- Gejala
- Cara merawat
Klien
mengetahui
TUK 5
mendemontrasikan
anggota
manfaat obat
Klien dapat
keluarga
dengan baik
memanfaatkan
obat dengan
informasi tentang
dengan klien
baik
dan keluarga
samping obat
tentang dosis,
5.4 klien
frekuensi dan
memahami akibat
manfaat obat
berhentinya obat
5.2.1 Anjurkan
5.1.1 Diskusikan
tanpa konsultasi
sendiri pada
menyebutkan
perawat dan
prinsip 5 benar
merasakan
penggunaan obat
manfaatnya
5.3.1 Anjurkan
klien bicara
dengan doktor
tentang manfaat
dan efek
samping obat
5.4.1 Diskusi
akibat berhenti
obat-obatan
tanpa konsultasi
5.5.1 Bantuklien
menggunakan
obat dengan
prinsip 5 benar
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Masalah Utama
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi dengar
2.
Tersenyum sendiri
c.Bicara sendiri
d.
Menyerang
h.
i. Takut
c. Akibat terjadinya masalah
Resiko menciderai diri orang lain dan lingkungan mekanisme : klien dengan
halusinasi terjadi gangguan realita sehingga dapat melakukan tindakan yang mal
adaptif/menciderai diri, orang lain dan lingkungan
d. Penyebab terjadinya masalah
Isolasi sosial : menrik diri
Meknisme : klien menarik diri akan berdiam diri dan tidak mau berdiam diri dan tidak
mau berhubungan dengan orang lain sehingga dapat merangsang stimulasi internal
yang dipersepsikan dengan halusinasi
3. Pohon Masalah
Akibat
Core problem
Penyebab
Data Objektif
-
Data Subjektif
-
Data Objektif
-
5. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko menciderai diri, oarang lai dan lingkungan berdasarkan halusinasi
dengar
2. perubahan persepsi sensori berdasarkan bidang menarik diri
a.
b.
c.
Observasi tingkah laku klien yang terkait dengan halusinasi, bicara dan tertawa
tanpa stimulus, memandang kekanan dan kekiri, kedepan seolah olah ada orang
yang bicara.
d.
selamat pagi Bu, perkenalkan nam saya Siti Rofingah saya sering dipanggil
suster Rofi atau Siti, saya akan merawat Ibu dari pagi-pagi hingga siang nama
Ibu siapa ? senang dipanggil apa biasanya Bu ?
b. Evaluasi dan Validasi
saya sering melihat ibu bicara sendiri, senyum-senyum ada apa ya Bu ?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang suara-suara
yang Ibu dengar
Tempat : Bu maunya kita ngoblo dimana ? bagaimana kalau kita ketaman ?
2. Kerja
Sekarang, coba Ibu ceritakan suara-suara yang sering Ibu dengar. Apakah Ibu bisa
mengenali suara itu ?
Kalau kenal suara siapa ya Bu ?
Situasi yang bagaimana yang menurut Ibu sebagai pencetus munculnya suara
tersebut?
Berapa lama suara itu Ibu dengar dalam sehari ?
Apa Ibu mengikuti suara-suara yang didengar ?
Apa yang Ibu lakukan jika suara-suara itu muncul ?
3. Terminasi
1.
Evaluasi Subjektif
Saya seneng Ibu sudah menceritakan suara-suara yang Ibu dengar selama ini
Bagaimana perasaan Ibu stelah kita berbincang-bincang ?
2.
Evaluasi Objektif
Jadi yang seperti Ibu katakan, tadi suara yang Ibu dengar suara ...., suara
itu muncul pada sat .....dalam sehari suara tersebut sebanyak .....
Kemudian yang Ibu rasakan dan lakukan setelah mendengar suara tersebut
adalah....
3.
4. Kontrak
Sampai disini dulu pertemuan kita hari ini, bagaimana kalau besok kita ketemu
lagi, untuk membicarakan tentang cara mengontrol halusinasi yang Ibu hadapi,
dimana kita akan berbincang-bincang Bu ? bagaimana kalau ditempat ini lagi ?
berapa lama kita akan berbincang-bincang ? mulai jam berapa ? bagaimana kalau
jam 08.30 Wib.
Proses keperawatan
1.kondisi klien
Klen masih mendengar suara-suara yang memanggil-manggil namanya, klen juga
masih berbicara sendiri dan senyum-senyum
2.kiagnosa keperawatan
sesiko mencerai diri , orang lain dan lingkungan b/d halusinasi dengar
3.Tujuan khusus / Tuk
3.klien dapat mengontrol halusinasinya
4.Intervensi
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi
b. Diskusikan manfaat dan cara yang dilakukan klien pada saat terjadi
halusinasi
c. Diskusikan cara baru untuk mengontrol timbulnya halusinasi
- katakan saya tidak mau mendengar kamu ( pada saat
halusinasi terjadi )
menemui orang lain ( perawat / teman )untuk bercakap- cakap
Bantu klien memilih dan melatih dan memilih cara memutus halusinasi
secara bertahap
coba ibu ceritakan apa saja yang bisa ibu lakukan ketika ibu
mendengar suara-suara tersebut
3. Rencana tindak lanjut
bagaimana kalau mengingat- ingat kembali kegiatan apa saja yang
dapat dilakukan selama ibu belum sakit.
d. kontrak
topik : baiklah Bu waktu kita sudah habis besok kita akan mencoba
menbuat rencana kegiatan sesuai dengaan kemampuan yang
dimiliki
tempat : mau dimana kita akan bercakap- cakap ? baiklah
waktu : mau jam berapa Bu ? berapa lama ? baiklah Bu ? kalau
begitu sampai jumpa besok ya Bu ?
Orientasi
a. Salam Teropentik
Selamat siang Bu ?
b. Evaluasi ? Validasi
Ibu tanpa segar hari ini, bagaimana perasaan Ibu ? bagaimana
waktu suara-suara itu terdengar dan Ibu mencoba cara-cara
kemarin yang kita bicarakan berhasil ? baguskan begitu
c. Kontrak
Topik : seperti janji kemarin, hari ini saya akan menjelaskan pada
Ibu tentang obat-obatan
Tempt : bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditaman?
Waktu : mau berapa lama Bu ? bagaimana kalau 10 menit.
Kerja
Inilah Bu obat-obatan yang diminum Ibu ? CTM obat tidur, yang oranye ini
namanya CPZ, yang putih kecil Haloperida, dua obat ini untuk mengendalikan
suara-suara yang sering Ibu dengar, obat ini diminum tiga kali sehari, masingmasing 1 tablet tidak kurang tidak lebih.
Ada 5 hal yang harus diingat saat Ibu meminum obat
1. benar obat
2. benar unutk Ibu
3. benar cara
4. benar waktu
5. benar frekunsi (dosis)
Inggat ya Bu ?
Evaluasi
Subjektif : bagaimana perasan Ibu setelah kita berbincang-bincang
Objektif : coba Ibu sebutkan obat yang diminum, bagus ?
Rencana tidak lanjut
Karena Ibu sudah paham dengan obat-obatan yang diminum, Ibu dapat langsung
minta obat jika waktu pemberian obat sudah tiba ?
Kontak
Topik : besok kita ketemu lagi ya Bu ? kita akan bahas dengan keluarga
c. Kontrak
Topik : sekarang saya akan menjelaskan masalah yang dialami oleh Ibu dan
bagaimana cara menanganinya
Tempat : bagaimana kalau kita bicara ditaman, biar lebih enak berbincangbincangnya
Waktu : Cuma sepuluh menit ko Bu ?
2. Fase Kerja
Ibu mengalami halusinasi jiwa yaitu halusinasi, halusinasi adalah gangguan
yang dialami oleh seorang dimana orang tersebut mendengar atau melihat sesuatu
yang sebelutnya tidak ada suara.
Nah untuk mengatasinya, bila Ibu kelihatan sedang tersenyum dan bicara sendiri
langsung tanyakan sedang tersenyum dan bicara dengan siapa ?
Ajak Ibu berbincang-bincang, jangan biarkan Ibu melamun
Bagaimana Bu ? sudah jelas ? baiklah
3. Terminasi
Evaluasi
Subjektif : bagaimana Ibu perasaan setelah kita berbincang-bincang ?
Objektif : jadi bila Ibu halusinasinya mncul, Ibu bisa melakuakan kegiatan yang
disukainya
Kontrak
Topik
: besok Ibu ketemu lagi dengan saya, saya akan jelaskan masalah lain
yang juga Ibu alami
LAPORANG PENDAHULUAN
Kurang spontan
Apatis
Afek tumpul
Aktifitas menurun
Akibat terjadinya
Perubahan perseosi sensori : Halusinasi
Mekanisme : sikap yang memisahkan diri dari lingkungan, orang lain,
serta apatis akan menimbulkan suatu perasaan yang mendalam sehingga
akan menciptakan halusinasi
3. Pohon Masalah
Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Isolasi sosial : Menarik Diri
kurang sopan
apatis
afek tumpul
mengisolasi diri (menyendiri) klien tampak memisahkan diri dari orang lain
aktifitas menurun
Do.
Menciderai diri sendiri akibat harga dir rendah dasertai harapan diri yang suram
5. Diagnosa
a. Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi bedasrkan menarik diri
b. Isolasi sosial : menarik diri berdasarkan HDR (harga diri rendah)
a.
b.
c.
d.
B. Strategi Komunikasi
1.
Fase Orientasi
a. Salam Terapautik
Selamat pagi Bu, perkenalkanlah nama saya Siti Rofingah, saya mahasiswa akper
AL hikmah Brebes, saya biasa dipanggil Rofi, kalau boleh saya tahu Ibu namanya
siapa ? suka dipanggil apa ?
b. Evaluasi
Subjektif : bagaimana perasaan Ibu hari ini ?
Objektif : coba Ibu ingat siapa nama saya ?
c. Kontrak
Topik
2.
Tempat
Waktu
Fase Kerja
Mengapa Ibu duduk disini terus ? kenapa tidak bergabung dengan temanteman deket dirumah ?
Ibu tau nggak bagaimana ciri-ciri orang yang tidak mau bergaul ?
saya lihat Ibu sering sendiri, apa yang menyebabkan Ibu seperti itu ?
3.
Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya ?
b. Evaluasi Objektif
apa Ibu masih ingat apa yang kita bicarakan tadi, sekarang coba Ibu
ceritakan lagi apa yang menyebabka Ibu tidak mau bergaul, dengan orang
lain?
c. Perencanaan tidak lanjut
Nah, sekarang Ibu sudah tau apa ynag menyebabkan Ibu tidak mau
bergaul dengan orang lain ?
d. Kontrak
Topik : berhubung waktu yang telah kita tentukan tadi sudah habis,
bagaimana kalau kita sambung lagi nanti? Untuk pertemuan nanti
bamana kalau kita belajar cara latihan berkenalan dengan orang lain?
Tempat : Ibu maunya ngobrol dimana? Bagaimana kalau di taman lagi?
Waktu : kita ketemu jam berapa? Baiklah sampai ketemu besok pagi?
kondisi klien
-
2.
diagnosa keperawatan
perubahan persepsi sensori : halusinasi b/d menarik diri
3.
tujuan khusus
TUK3: klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian b/d orang
lain
1. klien dapat menyebutkan keuntungan b/d orang lain
2. Kaji pengetahuan tentang manfaat dan euntungan b/d orang lain
3. beri kesempatan klien untuk menyebutkan dan mengungkapakan
perasaan tentang keuntungan b/d orang lain
Proses Keperawatan
1.
Kondisi klien
-
klien duduk bersama klien lain , diam, memberi salam pada perawat,
tampak berseri
2.
Tujuan khusus
Tuk 4: klien dapat melaksanakan hubunga sosial secara bertahap
(K-P, K-P-K, K-LP, K-KLG)
4.
Tindakan keperawatan
Tuk 4: klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
a.
b.
c.
d.
e.
f.
B. Strategi Komunikasi
Fase orientasi
a.
salam terapeutik
selamat siang, bu! Bagaiman kabarnya hari ini?
b.
evaluasi
subjektif : bagaimana ibu setelah berhubungan sengan orang lain?
Objektif : Coba ibu ceritakan setelah berhubungn dengan orang lain /
c.
Kontrak
Topik : sesuai denga janji kamaren kita akan belajar berkenalan
denagan yang lain dan perawat disini
Tempat : ibu kita mau ngobrol di mana ? bagaimana kalau di situ
Waktu : ibu kita mau ngobrol berapa menit ? bagaimana kalau 10
menit?
Fase kerja
ibu kalau berkenalan apa saja yang ib tanyakan ? bagus ibu, sekarang
praktekan aya mau lihat?
Coba ibu ceritakan bagaimana persaan ibu setelah berhubunga dengan
orang lain ?
Iya bagus, jadi dengan berhubungan dengan orang lain ibu jadi banyak
temen dan ibu bisa ceritakan masalah ibu kan?
Nah, sekarang ibu sudah bisa berhubungan dan berkenalan dengan
teman-teman sendiri.
Fase terminasi
a. evaluasi subjektif
bagaiman aperasaan ib setelah mencoba berkenalan dengan orang
lain ?
b. Evaluasi subjektif
Coba ibu ingat lagi bagaimana berkelan dengan orang lain ?
c. Rencana tindak lanjut
Sekarang ibu sudah mengetahui caranya jika berkenalan dan sudah
mencoba
Tolong nanti ibu mencobanya lagi, mau kan?
d. Kontrak
Topik :Besok kita akan bicarakan persiapkan ibu pulang dan apa yang
harus dilakukan dirumah.
Tempat:Mau dimana ibu? Bagaimana kalau di taman?
Waktu :Ibu mau ketemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00.
dapat
mendengarkan
sistem
pendukung
Keluarga
mampu
STRATEGI KOMUNIKASI
Fase Orientasi
a.Salam terapentik
Selamat siang bu? Bagaimana perasaan harti ini?
b.
Evaluasi
Subjektif: Bagaimana saudara ibi setelah di jenguk keluarga?
c.Kontrak
Topik : sesuai yang telah kita sepakati sekarang coba ibi berkenalan dengan ibu
kita?
Waktu : Bagaimana kalau ngobrolnya cu,a 10 menit
Tempat: Ibu ngobrolnya disini aja?
Fase kerja.
Sekarang ibi ceritakan bagaimana perasaanya bila berhubunganya dengan orang
lain
Bagaimana perasaan ibu setelah tahu manfaatberhubungan orang lain.
selanjutnya saya akan menjelaskan tentang prilaku menarik dari, penyebab dan
akibatnya.
bagaimana keluarga menghadapinya, keluarga harus memberi dukungan kepada
ibu untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Fase terminasi
a. Evaluasi
subyektif : bagaimana perasaan ibu setelah kita berbinjang-bincang tadi?
b. Obyektif : apakah ibu ingat apa yaang kita bicarakan tadi, coba Ibu ulang tadi?
c. Rencana tindak lanjut
Ibu kalau sedang menghadapi masalah sebaiknya di ungkapkan agar tidak menjadi
beban.
d. Kontrak
topik
: baiklah Ibu pertemuan kali ini sampai disini dulu, kita lajutkan besok, kita
akan membahas tentang masalah yang lain yang sedang dihadapi ibu.
JADWAL KEGIATAN
SEHARI-HARI
Jam
05.30-07.30
Kegiatan
- bangun tidur,mandi,sholat shubuh + bersih-bersih
07.30-08.00
08.00-09.30
09.30-11.30
- istirahat
11.30-12.30
12.30-15.00
- istirahat
15.00-16.00
16.00-17.30
18.00-18.30
18.30-20.00
20.00-05.00
- tidur malam
Membersihkan lantai
Mengepel
Mengepel
Menyapu
Membersihkan halaman