DEFINISI
Risiko adalah kejadian atau peristiwa yang mungkin terjadi yang dapat membawa akibat
yang tidak diinginkan serta dapat menggagalkan tujuan, strategi, saran dan target. Menurut
Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur resiko,
serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi
yang dapat digunakan antara lain mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek buruk dari resiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari
resiko tertentu. Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses
identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan
penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kerugian pada perusahaan tersebut. Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko
didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian
yang menimbulkan kerugian. Menurut William, et.al.,1995, Manajemen risiko juga
merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
Dorfman, 1998, Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya
untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian. Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan
Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dari
berbagai aspek, dan kemudia menentukan dengan tepat penanganan resiko-resiko tersebut.
Proses risk management adalah proses penyusunan dan pelaksanaan keputusan yang
akan meminimalkan dampak kerugian bisnis yang tidak disengaja pada suatu organisasi.
Proses ini mencakup urutan lima langkah: Risk Identification, Risk Quantification, Mitigasi,
Risk Response Control, dan Risk Response Development. Seperti yang terlihat pada Gambar
I.1. Selain itu, yang mendasari risk management adalah Plan, Do, Check dan Action.
Risk Identification
Risk Quantification
Risk Mitigation
Risk Response Control
Gambar I.1.
Process
Risk Management
1. Risk Identification
Risk identification adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko risiko
yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Hal hal yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk perusahaannya :
2
a. Mengetahui kemungkinan kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan
harus berhati hati atas kemungkinan timbulnya setiap kerugian dan hal ini
merupakan tugas utama seorang manajer risiko.
b. Memperkirakan frekuensi dan besar kecilnya risiko sehingga dapat
diperkirakan kemungkinan kerugian maksimum dari risiko yang berasal dari
berbagai sumber.
c. Memutuskan pemakaian metode pengolahan risiko yang terbaik dan paling
ekonomis,apakah dengan jalan menghapuskan, mengurangi, membatasi,
menanggung sendiri, memindahkan atau mengkombinasikan metode
metode tersebut.
d. Mengadministrasikan program program manajemen risiko termasuk
mengadakan penilaian kembali atas program program, pencatatan
pencatatan dan lain sebagainya.
2. Risk Quantification
Risk Quantification adalah proses menganalisa resiko yang mungkin terjadi pada
suatu organisasi yang ditimbulkan dengan menghitung nilai kemungkinan yang
terjadi. Outputnya adalah sebuah laporan analisis nilai resiko untuk menentukan
efek samping, kerugian, ancaman dan digunakan untuk menyusun penanggulangan
terhadap serangan atau bencana yang mungkin terjadi.
[RISK = PROBABILITY x IMPACT]
Berdasarkan formula diatas, dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari resiko
tersebut. Seperti Gambar I.2. Matriks Risiko.
Risk
Tolerance
5
Sangat Besar
LIKELIHOO
4
D
Besar
3
Sedang
2
Kecil
1
Sangat Kecil
Risk
Appetite
1
Kecil
Risk Tolerance
2
Sedang
3
Berat
4
Mayor
5
Malapetak
a
IMPACT
3. Risk Mitigation
Risk Mitigation adalah langkah yang diambil untuk mengurangi insiden dan / atau
efek dari suatu bencana atau kegagalan.
Reduce
- Re-engineering process
- Strategy/policy change
INITIAL RISK ASSESMENT DAN RENCANA MITIGASI
AVOID :
Exit non core business
Focus on core competence
2
3
- Technical changing
- Segregation of duties
- Training
- Automation
ACCEPT :
Supported by capital
and risk limit
Contingency plan.
TRANSFER :
- Outsourcing
- Insurance
- Legal protection
4
-
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap
perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :
- Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
- Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
- Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
- Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan
itu.
- Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara
tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Fokus dari manajemen resiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko.
Sasarannya untuk menambah nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi.
Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat
memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen resiko meningkatkan kemungkinan sukses,
mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan
sasaran organisasi.
Tujuan dari risk assessment adalah untuk mengidentifikasi risiko aktual dan potensial
dan menilai dampak potensial risiko tersebut sehingga dapat dikelola dan dimitigasi secepat
mungkin.
Fungsi dari Risk assessment adalah:
- Memastikan kebutuhan informasi
- Memastikan kelengkapan sumber
- Memastikan syarat-syarat keahlian yang dibutuhkan
- Menghindari kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan
Penilaian risiko melibatkan tinjauan menyeluruh di tempat kerja untuk mengidentifikasi
hal-hal, situasi, proses yang dapat menyebabkan kerusakan atau bencana, kemudian
mengevaluasi seberapa besar peluang dan risikonya, lalu memutuskan apa langkah-langkah
yang harus diterapkan untuk mencegah atau mengontrol bahaya secara efektif.
III.
ANALISIS
Manajemen resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan
yang efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen resiko
harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional, pemberian
tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh pada suatu
organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang manajemen resiko sebagai bagian
dari deskripsi kerja.
Risk Assessment sangat penting karena membantu menciptakan kesadaran tentang
bahaya dan resiko yang didapatkan dari aset yang dimiliki. Risk assesment juga
5
memprioritaskan bahaya dan membantu menentukan apakah tindakan pengendalian yang ada
memadai.
IV.