Anda di halaman 1dari 3

BAB III

DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PELELANGAN


3.1 Umum
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat menyediakan air bersih dengan kualitas baik
dan tekanan yang memadai dalam menyediakan air dengan kuantitas yang cukup ke dalam
bangunan atau rumah sesuai kebutuhan. Pipa pada jaringan SPAM harus dapat mengalirkan
air dengan normal pada saat-saat jam puncak (Al-Layla,1978).
Dilihat dari bentuk dan tekniknya maka SPAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (AlLayla, 1978):
1.

Penyediaan Air Minum Komunitas/Perkotaan (Community Water Supply Sistem)


a. Digunakan untuk pelayanan di perkotaan yang meliputi keperluan domestik,
perkotaan maupun industri;
b. Sistem ini mempunyai kelengkapan komponen yang menyeluruh dan kadang-kadang
sangat kompleks, baik dilihat dari sudut teknik maupun sifat pelayanannya;
c. Sistem ini biasa mempergunakan satu atau lebih sumber untuk melayani satu atau
beberapa komunitas dan dengan pelayanan yang berbeda-beda.

2.

Penyediaan Air Minum Individual (Individual Water Supply System)


a. Sistem ini penggunaannya untuk individual dan untuk pelayanan yang terbatas;
b. Sistem ini pada umumnya sangat sederhana mulai dari sistem yang hanya terdiri dari
satu sumur atau satu sumber saja yang berfungsi sebagai sistem;
c. Terbatas untuk suatu lingkungan/kompleks perumahan tertentu ataupun suatu industri.

3.2. Kriteria Perencanaan Sistem Air Bersih


Suatu sistem penyediaan air minum dapat terdiri dari sebagian atau keseluruhan dari tiga
komponen utama yaitu (Al-Layla, 1978):
a. Sistem Sumber
Sistem sumber terdiri dari sumber dan sistem pengambilan/pengumpulan (collection
works)

saja

ataupun

dapat

pula

dilengkapi

suatu

sistem

pengolahan

(purification/treatment works);
1.

Sistem Transmisi, yang digunakan untuk transportasi air baku dan air bersih dari
sumber ke bangunan pengolahan. Pengaliran dilakukan dengan cara gravitasi dan
pemompaan;

2.

Sistem Distribusi, digunakan untuk mendistribusikan air kepada masyarakat


konsumen/ pemakai dan terdiri dari suatu reservoar (storage tank) dan pipa distribusi
(piping system).

Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan Sistem Penyediaan Air
Bersih, yaitu (Al-Layla, 1978):
1. Aspek Non Teknis
a. Aspek Kuantitas
Sistem penyediaan air bersih yang direncanakan tersedia dalam jumlah yang cukup
dan memadai sehingga dapat memenuhi kebutuhan.
b. Aspek Kontinuitas
Sistem penyediaan air bersih tersedia setiap saat bila diperlukan dan terjaga
kesinambungannya.
c. Aspek Kualitas
Air yang diolah harus memenuhi syarat kualitas yang telah ditetapkan, agar
masyarakat yang menggunakan air dapat mengkonsumsinya dengan aman tanpa
kekhawatiran akan terinfeksi suatu penyakit. Air yang bersih harus memenuhi syarat
berikut:
1) Bebas dari unsur penyakit;
2) Bebas dari warna, kekeruhan, suhu, tidak berasa dan tidak berbau;
3) Bebas dari unsur-unsur yang akan mengganggu jaringan pipa, baik jaringan
transmisi maupun jaringan distribusi yang dapat menyebabkan terjadinya korosi
pada pipa dan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran dari luar ke dalam
pipa.
d. Aspek Biaya
Sistem penyediaan air bersih yang dibangun haruslah ekonomis baik dalam
pembangunan, pengoperasian maupun dalam pemeliharaan, sehingga harga air hasil
olahan relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat.
2. Aspek Teknis
Sistem penyediaan air bersih harus dapat melayani dan menjangkau seluruh daerah
pelayanan dengan tekanan yang cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan
kebutuhan air dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih, antara lain (Al-Layla,
1978):
a. Proyeksi penduduk;

b. Kebutuhan air untuk kepentingan domestik dan non domestik berdasarkan keadaan
eksisting;
c. Kehilangan air di sepanjang sistem berdasarkan kondisi eksisting;
d. Fluktuasi pemakaian air;
e. Data pendukung lainnya, seperti daerah pelayanan dan tata guna lahan, keadaan sosial
ekonomi masyarakat serta kemungkinan untuk pengembangan dimasa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai