Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dania Anggarininta

Nim

: 125020301111091

Kelas : Audit Manajemen CC

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN


A. Audit Manajemen dan Audit Keuangan
Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh
kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang berkaitan dengan
kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan di masa yang akan datang.
Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses
pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan, audit manajemen dilakukan dengan
lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manajemen dari objek yang diaudit. Berikut adalah
perbedaan antara audit manajemen dengan audit keuangan :
AUDIT MANAJEMEN
Karakteristik

AUDIT KEUANGAN

Menemukan

penyebab

kelemahan,

menganalisis

akibat,

menenttukan

Audit

data

akuntansi,

proses

pencatatan dan laporan akuntansi

perbaikan program/aktivitas perusahaan.


Keluasan audit

Tujuan Audit

Keseluruhan aspek manajemen baik yang

Cenderung ke aspek data keuangan

bersifat kuantitatif maupun kualitatif

(finansial)

Menemukan berbagai kelemahan dalam

Mendapatkan

operasional

selanjutnya

laporan keuangan yang disajikan telah

dilakukan perbaikan penghematan,

sesuai dengan PABU (GAAP) lap.

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan

Dapat digunakan

perusahaan.

laporan keuangan

perusahaan

keyakinan

bahwa

untuk pemakai

Ruang

Keseluruhan fungsi manajemen dan unit

Data akuntansi dan proses penyajian

Lingkup

terkait,

laporan yang disajikan manajemen.

mencapai

aktivitas/program.
bergantung

Dasar Yuridis

seluruh

Keluasan
pada

audit

Keluasan

pengendalian

efektivitas

audit bergantung

pada

pengendalian

internal

menyampailan

laporan

manajemen perusahaan.

perusahaan.

Berdasar kepedulian manajemen untuk

Keharusan

memperbaiki program.

keuangan yang telah diaudit (akuntan


publik).

Pelaksana

Audit Internal maupun eksternal

Audit independen (Audit eksternal).

audit

objektivitasnya?

objektivitas ?

Frekuensi

Tidak ada ketentuan kepedulian

Bersifat reguler, rutin penerbitan

Audit

manajemen mencapai efektivitas dan

LK

efisien program.
Orientasi hasil

Audit perbaikan kinerja masa datang

Audit Data keuangan yang bersifat

Audit

anticipatory audit

historis penilaian kinerja masa lalu

Bentuk

Komrehensip

audit,

Memiliki standar baku Standar

laporan

kesimpulan penting rekomendasi

Profesional Akuntan Publik (SPAP)

belum ada standar baku laporan

laporan

tergantung dari kemampuan auditor

menyertai laporan keuangan hasil

kesimpulan

bentuk

pendek

yang

audit
Pengguna

Pihak internal

laporan

Pihak ekstern pemegang saham,


investor

potensial,

kreditor,

pemerintah

B. Kinerja Manajemen
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja manajerial yang dapat dan harus dijadikan sebagai
sasaran audit kinerja manajerial adalah :
1. Kemampuan manajemen memainkan peranannya
2. Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial
3. Keterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan, baik
yang sifatnya eksternal maupun internal

C. Lingkup Audit Manajemen


Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan
pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan
ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam praktiknya fungsi-fungsi dalam audit
manajemen terbagi menjadi 4 yaitu :
1.
2.
3.
4.

Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran


Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber
daya yang ekonomis dan efisien. Di samping, audit juga dilakukan terhadap bagaimana
perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan
pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang
secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran
meliputi:
1. Lingkungan Pemasaran : Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi
makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas
pemasaran perusahaan.
2. Strategi Pemasaran : Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi
pemasaran.
3. Organisasi Pemasaran : Menekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur
organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan.
4. Produktivitas

Pemasaran

Menekankan

pada

pengujian

terhadap

berbagai

program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas


tersebut.

5. Fungsi Pemasaran : Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran

pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.


Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap
ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan
untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
a.

Perencanaan produksi

b.

Pengendalian kualitas (quality control)

c.

Produktivitas dan efisiensi

d.

Metode dan standar kerja

e.

Pemeliharaan peralatan

f.

Organisasi manajemen produksi dan operasi

g.

Plant and layout

Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM
suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup
pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi :
a.

Perencanaan tenaga kerja

b.

Penerimaan karyawan

c.

Seleksi

d.

Orientasi dan penempatan

e.

Pelatihan dan pengembangan

f.

Penilaian kerja

g.

Pengembangan karir

h.

Sistem imbalan dan kompensasi

i.

Perlindungan karyawan

j.

Hubungan karyawan

k.

PHK

Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi


Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian
terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya
teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit
system informasi yang berbasis computer (electronic data processing EDP). Ruang
lingkup audit ini meliputi :
a.

Dukungan satuan pengolah data

b.

Perencanaan pengolahan data

c.

Organisasi pengolahan data

d.

Pengendalian pengolahan data

Audit Manajemen Lingkungan


Tujuan utama audit pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan
telah nelaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit pada fungsi ini
mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya
(keselamatan dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal
(pencemaran limbah)
Audit Sistem Manajemen Kualitas
Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian
kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memadu proses operasi perusahaan
untuk dapat mencapai kualitas produk yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana
perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya.
Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat mengelola berbagai
transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap

penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak
(yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan).
Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan
penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola
dengan baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan
(memaksimalkan deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak
melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.
3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan
pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai