Disusun Oleh:
Isnaini Karimah
(1250013075)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh, terdapat gejala nyeri kepala, gangguan pengelihatan, nyeri pada ulu hati
(Varney, 2006). Preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian obstetric
pada ibu. Penyebab terjadinya preeklamsia pada ibu hamil belum diketahui secara
pasti, namun ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya penyakit
preeklamsi selama kehamilan yaitu paritas, keadaan social ekonomi, diabetes
militus, mola hidatiosa, kehamilan ganda, hamil umur lebih dari 35 tahun, dan
obesitas. Kehamilan dengan preeklamsia lebih umum terjadi pada primigravida,
sedangkan pada multigravida berhubungan dengan penyakit hipertensi kronis,
diabetes militus, dan penyakit ginjal (Baktiyani, 2005). Pada primigravida
frekuensi terjadinya preeklamsia meningkat dibandingkan dengan multigravida,
terutama pada primi muda yang disesbabkan oleh berbagai faktor. Kejadian
preeklamsia akan menimbulkan berbagai macam komplikasi yang berakhir pada
kematian. Penyakit preeklamsia berakibat buruk terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya. Komplikasi yang sering terjadi pada janin berupa prematuritas,
gawat janin, berat badan lahir rendah, intrauterine fetal death (Wijayarini, 2009).
Kejadian preeklamsia akan menimbulkan berbagai macam kompikasi yang
berakhir pada kematian. Angka kejadian kematian karena preeklamsi di Indonesia
pada ibu masih tinggi. Hal ini disebabkan karena faktor langsung seperti
perdarahan, preeklamsia/eklamsia (kejang), dan infeksi dan faktor tidak langsung
seperti tiga terlambat dan 4 terlalu.
Dengan tingginya angka kematian ibu akibat penyakit preeklamsia maka
setiap ibu hamil perlu dilakukan deteksi dini untuk mencegah timbulnya
komplikasi pada ibu. Untuk mendeteksi preeklamsia sedini mungkin dengan
melalui antenatal care secara teratur di tenaga kesehatan mulai dari trimester I
hingga trimester III minimal 4 kali kunjungan yaitu 1 kali kunjungan pada
trimester I, 1 kali kunjungan pada trimester II, 2 kali kunjungan pada trimester III.
Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat pada
kasus preeklamsia ringan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang bidan untuk
menurunkan angka kematian ibu akibat preeklamsia adalah dengan menurunkan
angka kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Angka kejadian preeklamsia dapat
diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan secara dini, dan tindakan
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Preeklamsia
1. Definisi Preeklamsia
2. Etiologi Preeklamsia
3. Patofisiologi Preeklamsia
4. Klasifikasi Preeklasia
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konseptual
Risiko Kejadian
Preeklamsia Dalam
Kehamilan
7. Tingkat Paritas
Faktor-faktor yang
mempengaruhi paritas
menurut Friedman:
Pendidikan
Pekerjaan
Keadaan Ekonomi
Latar Belakang
Budaya
5. Pengetahuan
1.
2.
3.
4.
(Friedman, 2005)
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
Gambar 3.1: Kerangka konseptual penelitian hubungan antara paritas dengan
risiko kejadian preeklamsia dalam masa kehamilan.
B. Hipotesis
Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan
antara tingkat paritas dengan risiko kejadian preeklamsia dalam masa kehamilan.
BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali pada saat itu
saja. pada jenis penelitian ini variable independen dan dependen dinilai secra
simultan pada satu waktu , jadi tidak ada tindak lanjut.
B. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke BPS X
untuk melakukan pemeriksaan antenatal care selama bulan April 2015.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke
BPS X pada bulan April 2015 dengan jumlah 30 ibu hamil.
2. Besar Sampel
Pada penelitian ini sampel yang diambil dari seluruh ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya sebesar 30 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Variable independen dalam penelitian ini adalah tingkat paritas ibu hamil
b. Variabel Dependen (terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah resiko kejadian preeklamsi
dalam kehamilan
2. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini diuraikan dalam table
berikut: