Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pengiriman barang adalah mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang
ketempat tujuan yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta
dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barang. Segala upaya yang
di selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memberikan pelayan jasa pengiriman terhadap klien yang berupa jasa pengiriman
antar kota, antar pulau dan antar Negara.
Sebelum melakukan pengiriman, aktifitas yang dilakukan setelah barang
disiapkan adalah pengepakan (pack) dan pemilahan (sortasi). Packaging biasanya
dilakuan sendiri atau di gabung untuk keyamanan/keamanan barang. Sedang sortasi
adalah mengumpulan picking atau packaging ke route yang benar dan harus
membandingkan antara kapasitas truk dan route yang akan di lalui dalam pengiriman
barang. Adapun macam-macam jasa pengiriman barang diantaranya sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sinar berlian logisticts


Wahana prestasi / solusi logistik
Tiki
Ijx Indah Jaya Express
JNE
Karyati Ekspedisi
Pos Indonesia
PT. Caraka Yasa
Tiarnusa, dan lain sebagainya.
Media jasa pengiriman barang seperti yang disebutkan diatas, wajib memiliki

peraturan perjanjian pengiriman barang. Perjanjian tersebut dilakukan

sebelum

pengiriman barang berlangsung sampai tujuan. Pada dasarnya perjanjian pengiriman


barang telah diatur dalam buku III Burgerlijk Wetboek tentang Perikatan. Menurut
Pasal 1313 Burgerlijk Wetboek (BW), yang menyatakan bahwa :
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
Berdasarkan Pasal 1338 ayat (1) Burgerlijk Wetboek yang mengatakan bahwa
semua Persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya. Asas kebebasan berkontrak ini maksudnya bahwa setiap
orang bebas menentukan bentuk, macam dan isi perjanjian, sepanjang tetap
memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Burgerlijk
Wetboek bahwa asas kebebasan berkontrak tidak melanggar ketertiban umum dan
kesusilaan.

Berdasarkan Pasal 1320 Burgerlijk Wetboek dijelaskan bahwa syarat -syarat


sahnya suatu perjanjian yaitu :
1.

Kesepakatan para pihak


Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya mengandung makna bahwa
para pihak yang membuat perjanjian telah sepakat atau ada persesuaian
kemauan atau saling menyetujui kehendak masingmasing, yang dilahirkan
oleh para pihak dengan tidak ada paksaan, kekeliruan dan penipuan.
Persetujuan dapat dinyatakan secara tegas maupun secara diam-diam.1

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan


Cakap untuk dapat melakukan perbuatan hukum yaitu diantaranya harus
telah dewasa, berdasarkan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan disebutkan bahwa orang yang telah dewasa adalah telah
berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah. Kemudian orang yang
dinyatakan cakap untuk melakukan perbuatan hukum dalam hal ini membuat
perjanjian ialah orang yang sehat akal pikiran yaitu orang yang tidak dungu
atau tidak memiliki keterbelakangan mental, tidak sakit jiwa atau gila dan juga
bukan orang yang pemboros (Pasal 433 Burgerlijk Wetboek). Selain itu orang
yang cakap untuk melakukan perbuatan hukum seperti membuat perjanjian
adalah orang yang tidak dilarang oleh suatu peraturan perundang-undangan
untuk melakukan perbuatan hukum tertentu, seperti orang yang sedang pailit
dilarang untuk mengadakan perjanjian utang-piutang.
3. Suatu hal tertentu
Prestasi ialah sesuatu hal tertentu yang dapat menjadi objek dalam suatu
perjanjian. Berdasarkan Pasal 1234 Burgerlijk Wetboek Prestasi terdiri dari
memberi sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Syarat-syarat
objek suatu perjanjian diatur dalam Pasal 1333 Burgerlijk Wetboek dimana
suatu perjanjian harus :
a.

Diperkenankan, artinya tidak boleh bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan, ketertiban umum dan kesusilaan.

b.

Tertentu atau dapat ditentukan, artinya prestasi tersebut harus dapat


ditentukan dengan jelas mengenai jenis maupun jumlahnya, atau
setidak-tidaknya dapat diperhatikan.

c.

Mungkin dilakukan, artinya prestasi tersebut harus mungkin dilakukan


menurut kemampuan manusia pada umumnya dan kemampuan debitur
pada khususnya.

4.

Suatu sebab yang halal


Suatu sebab yang halal merupakan syarat yang keempat untuk sahnya
suatu perjanjian. Berdasarkan Pasal 1335 BW bahwa suatu perjanjian tanpa
sebab, atau yang telah dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang,
tidak mempunyai kekuatan.
Dua syarat yang pertama merupakan syarat yang bersifat subyektif,

sedangkan dua syarat yang terakhir merupakan syarat yang bersifat obyektif.
Subjektif dan objektif yaitu2:
1. Syarat subjektif untuk sahya perjanjian yaitu kesepakatan para pihak yang
melakukan perjanjian dan cakap hukum. Apabila syarat subjektif ini tidak
terpenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan artinya selama para pihak tidak
membatalkan perjanjian , maka perjanjian masih tetap berlaku.
2. Syarat obyektif untuk sahnya perjanjian yaitu sesuatu hal tertentu dan suatu
sebab yang halal, hal ini berhubungan dengan objek yang diperjanjikan dan
yang akan dilaksanakan oleh para pihak sebagai prestasi atau utang dari para
pihak. Apabila syarat objektif tidak terpenuhi maka perjanjian batal demi
hukum artinya sejak semula dianggap tidak pernah ada perjanjian.
Ada beberapa perbedaan syarat dan ketentuan jasa pengiriman barang PT.
Caraka Yasa dengan jasa pengiriman barang JNE adalah sebagai berikut :
a. Syarat dan ketentuan pengiriman barang PT. Caraka Yasa3 :
1. Pengirim wajib mengemas barang kirimannya secara sempurna untuk
melindungi isi barang kirimannya selama pengangkutan, apabila timbul suatu
kerugian yang disebabkan karena pengemasan yang kurang sempurna, maka
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pengirim.

2. .Pengirim bertanggungjawab terhadap bagian luar kemasan dan apabila


kesempurnaan bagian luar tersebut merupakan persyaratan mutlak, maka
pengirim wajib memberikan kemasan tambahan atau memberikan hak kepada
PT Caraka Yasa untuk melakukannya.
3. Berat yang dipakai sebagai acuan dalam penagihan adalah berat asli atau berat
dimensi yang memiliki nilai lebih besar. Apabila terdapat penambahan berat
yang diakibatkan oleh adanya proses pengemasan tambahan yang dilakukan
oleh PT Caraka Yasa, maka yang digunakan sebagai acuan dalam penagihan
adalah berat setelah dikemas ulang.
4. Pengirim wajib memberitahukan dengan jelas dan benar mengenai isi dan nilai
barang kiriman dan cara penanganan barang kiriman yang bersifat hazard atau
berisiko tinggi. Pemberitahuan atau keterangan yang tidak benar mengenai
hal tersebut sepenuhnya menjadi risiko dan tanggungjawab pengirim dan
dapat mengakibatkan klaim ditolak.
5. Pengirim setuju dan dengan ini memberikan hak kepada PT Caraka Yasa
dan/atau untuk kepentingan pihak yang berwajib untuk memeriksa, membuka
isi barang kiriman dengan tetap menjaga kerahasiaan, keamanan dan
keselamatan kiriman.
6. Dilarang mengirimkan/memasukkan :
Jenazah atau bagian-bagiannya, termasuk abu jenazah.
Binatang hidup dan bagian-bagian binatang langka yang telah mati.
Narkotika, psikotropika, obat terlarang, material pornografi dan
barang lain yang dilarang pemerintah.

barang-

Senjata, amunisi, bom, bahan peledak dan bahan lain yang mudah menyala
atau terbakar sendiri atau barang apapun yang dapat membahayakan
keselamatan umum.
Barang seni bernilai tinggi atau barang bernilai sejarah tinggi yang tiada
duanya.
7. Syarat dan ketentuan khusus akan diberlakukan terhadap kiriman berikut ini :
Uang atau ekuivalennya (misalnya credit card yang belum
ditandatangani, kartu ATM beserta no PIN-nya, cheque cash dan
sejenisnya).

Logam mulia, intan, berlian dan batu mulia lain, perhiasan, arloji yang
bernilai mahal.
8. Pengirim bertanggungjawab untuk melindungi kiriman dengan asuransi yang
memadai dan menanggung biaya premi yang berlaku.
9. Dalam hal barang kiriman diasuransikan, maka penggantian/kompensasi atau
ganti rugi yang dibayarkan adalah sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian
Polis Asuransi yang berlaku.
10. Dalam hal pengirim tidak melindungi kirimannya dengan asuransi, maka
pembayaran biaya penggantian atau rekonstruksi atau pengadaan kembali atas
barang kiriman yang hilang atau perbaikan atas kerusakan barang kiriman,
setinggi-tingginya adalah 10 x (sepuluh kali) ongkos kirim dari consignment
note barang kiriman yang bermasalah atau setinggi-tingginya sebesar USD
100 (Seratus Dolar Amerika) per consignment note. Khusus untuk kiriman
dokumen, nilai penggantian setinggi-tingginya adalah Rp 100.000,- (Seratus
Ribu Rupiah).
11.PT Caraka Yasa tidak akan memberikan ganti rugi kepada pengirim, dalam hal
sebagai berikut :
Kehilangan atau kerusakan terjadi karena bencana alam, keadaan
darurat, atau hal lain diluar kemampuan manusia (force majeure).
Consequential loss (kerugian lain yang ditimbulkan akibat
terlambatnya penyerahan barang kiriman atau kerusakan barang
kiriman atau kehilangan barang kiriman).
Akibat rusaknya barang kiriman dan/atau kerugian lainnya yang
timbul sebagai sifat dari barang itu sendiri.
12. PT Caraka Yasa tidak memberikan penggantian atau kompensasi atau ganti
rugi yang disebabkan bukan karena kelalaian/kesalahan PT Caraka Yasa atas :
Keterlambatan penyerahan barang (kiriman) karena sebab apapun.
Rusak atau cacatnya barang kiriman, baik disebabkan oleh pihak
ketiga maupun oleh alat pengangkut dan/atau oleh tenaga manusia.
Bilamana tidak ada keluhan dari penerima pada saat barang kiriman
diserahkan, maka barang kiriman dianggap telah diterima dengan baik
dan benar.
Bilamana terdapat keluhan pada saat serah terima, maka
pengaduan/klaim atas kehilangan atau kerusakan harus diajukan oleh
pengirim (bukan penerima) selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari terhitung sejak diterimanya barang tersebut (sesuai dengan
yang tercatat pada Delivery Sheet), atau sejak diterimanya Berita

Acara Kehilangan dan dengan dilampiri Bukti Pengiriman dan PT


Caraka Yasa di tujuan.
b.

Syarat dan ketentuan pengiriman barang JNE4 adalah :


1. Untuk semua produk yang nilainya diatas 10x dari biaya pengiriman
disarankan untuk di asuransikan, kehilangan barang yang tidak diasuransikan
bukan merupakan tanggung jawab pengirim.
2. Untuk Produk" Elektronik seperti Handphone, tablet, Printer, scanner,
Projector dll disarankan untuk dipacking kayu, kerusakan akibat tidak
dipacking kayu bukan merupakan tanggung jawab pengirim.
3. Barang yang diasuransikan dengan JNE hanya meliputi kehilangan barang,
untuk kerusakan tidak ditanggung JNE, jadi untuk menghindari kerusakan
disarankan di Packing kayu.
4. Untuk pengiriman Handphone beli 1 produk packing
5. Untuk pengiriman Printer dan produk besar lainnya disesuaikan dengan berat
produk +3kg, misalnya printer beratnya 6kg, maka produk packing kayu beli
9 buah
6. Untuk pembelian Tinta Epson tidak perlu menambah asuransi, karena tidak
akan sy asuransikan.( Jika diasuransikan barang harus di cek isinya, JNE, Tiki
dan Pos tidak menerima kiriman dalam bentuk cairan seperti Tinta.)
7. Pengiriman barang setiap hari senin jumat

Di kalangan masyarakat Indonesia, jasa pengiriman barang sudah sebagian


banyak digunakan namun sebagian masyarakat pedalaman banyak tidak
memanfaatkan jasa pengiriman barang di karenakan pemahaman akses yang kurang
memadai untuk melakukan transaksi pengiriman. Sehingga banyak masyarakat
pedalaman mengalami kendala dalam pengiriman.maka dari itu diperlukan tenaga
kerja yang handal untuk menangani permasalahan seperti ini.
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu
bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para
tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan
di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak
jalanan sudah termasuk tenaga kerja5.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan pasal 1


angka 30
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Dalam aplikasi kerja imbalan atau gaji tenaga kerja banyak tidak sesuai aturan
yang telah ditentukan atau disepakati sebelum bekerja. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor internal maupun ekternal suatu perusahaan. Sehingga dari
permasalahan tersebut penulis memiliki ide Pengaruh Jasa Ekspedisi Terhadap
Kesejahteraan Karyawan di PT. Caraka Yasa yang diajukan sebagai judul penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut timbullah permasalahan yang akan diangkat oleh penulis
sebagai penelitian adalah sebagai berikut:
1. Faktor faktor apa yang terjadi di sebuah perusahaan sehingga kesejahteraan
karyawan dapat terganggu?
2. Apakah dampak pengiriman barang dapat mengakibatkan penurunan atau
keterlambatan gaji karyawan?
3. Bagaimana cara mengatasi pengaruh pengiriman barang dalam mensejahterakan
karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sebagai syarat akhir bagi mahasiswa yang menyelsaikan studi di tingkat
perguruan tinggi khususnya Fakultas Ilmu Hukum, dan untuk melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang penelitian dan juga sebagai karya nyata
untuk memahami kewajiban secara akademis dalam menyelsaikan Studi Strata
satu (S1) pada Fakultas Ilmu Hukum Universitas Maha Saraswati.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan penulis adalah untuk mengetahui faktor faktor apa yang
terjadi di sebuah perusahaan sehingga kesejahteraan karyawan dapat terganggu,
dan untuk mengidentifikasi dampak pengiriman barang dapat mengakibatkan
penurunan atau keterlambatan gaji karyawan, serta Bagaimana cara mengatasi
pengaruh pengiriman barang dalam mensejahterakan karyawan di PT. Caraka Yasa

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari tulisan ini adalah :

DAFTAR PUSTAKA
1

Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang Undang Hukum Perdata Buku III tentang
Hukum Perikatan dengan Penjelasannya, Alumni, Bandung, 1983, hlm.6

Loc.Cit.HukumPerikatan

http://www.carakagroup.com/produk/syarat-dan-ketentuan/Syaratdan Ketentuan

https://www.tokopedia.com/topson/note/5515/syarat-amp-ketentuan-pengiriman-barangdengan-jne-dll

http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja

NB: Dud daftar pustakanya jangan banyak ambil dari blog, cari yang dari jurnal ya?
Semangattt sayng!!! Manfaat tulis sendiri ya??heheh

Anda mungkin juga menyukai