Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL
Diusulkan oleh:
Rizni Wahyuni
1204107010046
PENDAHULUAN
BAB I
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan manusia, jumlah sampah
yang dihasilkan kian bertambah terutama di Provinsi Aceh pasca tsunami. Hal
tersebut diikuti dengan bertambahnya jumlah sampah yang dihasilkan. Pertambahan
jumlah sampah dapat dilihat pada lahan pembuangan sampah yang sudah tidak
mampu menampung sampah-sampah tersebut. Inilah yang menyebabkan banyak
perkotaan di Indonesia termasuk Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar menghadapi
masalah pengelolaan tempat pembuangan sampah. Untuk menanggulangi jumlah
sampah yang terus bertambah pemerintah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar bekerja
sama membangun sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang cukup besar yaitu
Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Regional Terpadu Blang Bintang yang terletak di
Kabupaten Aceh Besar. TPA tersebut dilengkapi Sanitary landfill serta peralatan
canggih untuk pengelolahan sampah.
TPA Sampah Terpadu terletak pada lahan 200 ha yang terletak di Desa Data
Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Secara geografis berada
pada 952750 s/d 952857 BT, 53036 s/d 53142 LU. TPA Terpadu ini
berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Banda Aceh dan sekitar 50 km dari ibukota
kecamatan Kabupaten Aceh Besar.
4.
1.4
Tujuan penelitian
Mengetahui struktur dan karakteristik bawah permukaan tanah di area landfill
di TPA Regional Terpadu Blang Bintang.
Mengindentifikasi dan analisis untuk tindak lanjut studi kelayakan TPA
regional Terpadu Blang Bintang.
menganalisis terdapat atau tidaknya rekahahan pada lapisan lempung untuk
kelayakan TPA Regional Terpadu Blang Bintang upaya mencegah pencemaran
tanah.
Memberi informasi TPA secara lanjutan pada pihak pengelola TPA.
Manfaat
Melalui penelitian ini diharapkan mutu dan kualitas dari pengelolaan TPA
Regional Terpadu dapat lebih baik, mengingat dampak dari pencemaran lingkungan
terutama tanah sangat merugikan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pencemaran tanah
Pencemaran adalah perubahan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
alami, sehingga mutu kualitas lingkungan menurun hingga dapat menyebabkan tidak
dapat berfungsi semestinya. Dampak besar dari pencemaran dapat mengganggu
kestabilan lingkungan.
Pada Peraturan Pemerintahn (PP) No. 150 tahun 2000 menyebutkan bahwa
Tanah adalag salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan organic serta mempunyai sifat fisik, kimia,
biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan mahkluk
hidup lainnya.. Namun, akibat dari kegiatan manusia yang dapat mengakibatkan
kerusakan tanah PP RI No. 150 tahun 200 juga menyebutkan : kerusakan /
pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah
yang melampaui baku kerusakan tanah..
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial serta
merembesnya cairan lindi, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumpin).
2.3
Persamaan Maxwell
Metode GPR didasarkan pada prinsip persamaan maxwell yang merupakan
perumusan matematis untuk hukum hukum alam yang mendasari semua fenomena
elektromagnet. Persamaan maxwell untuk media isotropik heterogen dirumuskan
sebagai berikut :
Dengan Hubungan :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
3.3
3.3.1
Penelitian
GPR IDS RIS 80 MHz
Payung
Kompas
Meteran
Alat Tulis
GPS
Jumlah
1 unit
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya
1 buah
Tahapan Penelitian
Survey Lapangan
Sebuah survey yang baik tentunya harus memiliki catatan-catatan lapangan
tentang kondisi awal. Survey lapangan akan menjadi informasi awal dan tambahan
mengenai keadaan lapangan. Informasi seperti kontur daerah dan elevasi line daerah
yang akan diteliti sangat berguna saat pengolahan data dan interpretasi data. Oleh
karena itu, Dalam penelitian ini kami survey lapangan (geologi) untuk melihat
kondisi awal TPA Regional Terpadu Blang Bintang guna tindak lanjut proses
pengukuran menggunakan metode GPR.
3.3.2 Survey GPR
Survey GPR dimaksudkan sebagai proses pengambilan data secara langsung.
Pada tahapan ini, kami akan menggunakan metode GPR. metode ini di lakukan untuk
memetakan struktur bawah permukaan tanah daerah TPA yang kemudian di
identifikasi dan analisis kelayakan TPA Regional terpadu Blang Bintang.
Akuisisi GPR pada penelitian ini menggunakkan metode Radar Reflection
Profiling. Cara ini dilakukan dengan membawa antenna radar bergerak bersamaan
diatas permukaan tanah (Johnson, 1979) dengan kata lain dengan cara menyeret suatu
unit GPR pada sepanjang lintasan. Seperti gambar 3.3.2.1
Gambar 3.3.2.1 satu unit GPR dengan metode Radar Reflection Profiling
20
kebawah permukaan. Selanjutnya dilakukan kalibrasi untuk memastiksn GPR
berfungsi dengan baik.
5. Dilakukan pengambilan data di setiap titik pengukuran pada lintasan survei
yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Pada setiap titik pengukuran diamati data terbaik yang di tunjukkan oleh hasil
gambar data pada alat. Kualitas data yang baik ditunjukkan dengan tampilan
gambar yang baik pada tampilannya.
7. Pengukuran diulang apabila kualitas data yang di hasilkan tidak bagus atau
terjadi overload terhadap medan selama pengukuran berlangsung. Hal ini
ditandai dengan tidak munculnya gambar data pada layar tampilan, bila terjadi
overload terhadap gambar maka akan dikalibrasi kembali.
8. Jika kualitas datanya telah bagus, maka data dapat disimpan dan pengukuran
bisa dilanjutkan untuk lintasan pengukuran selanjutnya.
3.3.3 Akusisi Data dan Interpretasi Data
Data yang akan di dapatkan dari hasil survey GPR yaitu kedalaman penetrasi
dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan, nilai permitivitas, pola refleksi
serta kecepatan gelombang yang melewati material.
Proses pengolahan data GPR selanjutnya menggunakan software GresWin2
GresWin2 merupakan sebuah software yang bisa digunakan dalam mengolah data
hasil pengukuran dengan menggunakan GPR IDS RIS. Software ini digunakan untuk
memberi gambaran dari data radar dalam bentuk gambar dan model sesuai
kebutuhan. Software greswin dilengkapi dengan instrumen yang dirancang untuk
menampilkan gambar berkualitas tinggi baik itu secara matrik atau secara tiga
dimensi dengan pilihan aplikasi yang mencakup semua kebutuhan untuk mendeteksi
kondisi bawah permukaan. Setelah data diolah dengan software tahap
selanjutnya interpretasi data guna mengindentifikasi dan analisis kelayakan TPA
Regional Terpadu Blang Bintang.
Hasil dari interpretasi data berupa gambar bawah permukaan di area TPA,
gambar tersebut akan menjelaskan keadaaan dibawah permukaan area TPA.
10
Informasi geologi
dan area survei
Pembuatan Lintasan
Pengambilan Data
ya
Overload medan?
Tidak
Pemodelan 2D dan 3D
Interpretasi Data
Selesai
11
DAFTAR PUSTAKA
Annan, A.P. 2009. Electromagnetic principles of ground penetrating radar. In
Ground Penetrating Radar: Theory and Applications. Jol, H.M. Elsevier.
Amsterdam. The Netherlands.
Awni T, dkk 2001. Use of ground penetrating radar for assessment of potential
sinkhole conditions: an example from Ghor al Haditha area, Jordan. Natural
Resources Authority. Geophysics Division. Department report.
Baker, P.L. 1991. Response of ground-penetrating radar to bounding surfaces and
lithofacies variations in sand barrier sequences. Explor. Geophys
Cassidy, N.J. 2009. Electrical and magnetic properties of rocks, soils, and fluids In:
Ground Penetrating Radar: Theory and Applications. Elsevier. Amsterdam.
The Netherlands
Daniels, D.J. 2004. Ground Penetrating Radar. 2nd Edition, London
Djamin, Djanius.2007.Pengawasan & Pelaksanaan Undang-Undang Lingkungan
Hidup. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia
Kearey, P. Brooks,Michael. 2002. An Introduction to Geophsycal Explorasi. Third
Edition. Departemen of Eart Sciences University of Bristol
Milsom, John. 2003. Field Geophysics : The Geological Field Guide Series Third
Edition. England : John Wiley & Sons Ltd.
Reynolds, M.J. 1997 . An Introduction to Aplied and Environmental Geophysics.
Second edition. Wiley-Blackwell
Riyadi D, dan Hadianto. 2008. Analisis Kelayakan Geologi dan Lingkungan dalam
Penataan
Ruang Rencana Tempat Pengelolaan Akhir Sampah Terpadu
Blang Bintang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Buletin Geologi Tata
Lingkungan 18(2): 1-11.
Zakia, Dkk. 2014. Inspeksi Stabilitas Struktur Bawah Permukaan Tanggul Sungai
Krueng Aceh menggunakan Metode Georadar. Universitas Syiah Kuala.
Quan, Y., Harris, J.M., 1997. Seismic attenuation tomography using the frequency s
hift method. Geophysics 62, 895905.