Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN HIPERTENSI DI WISMA


SURTIKANTI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA
UNGARAN UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO

I. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama Klien
: Ny. S
Alamat
: Purwodadi
Umur
: 65 Tahun
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Janda
Pendidikan
: Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Pedagang
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Tn. S
Umur
: 70 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Guru
Alamat
: Purwodadi
Hubungan dengan Klien
: Tetangga
II. ALASAN BERADA DI PANTI
Ny. S mengatakan tinggal di panti karena tidak ada keluarga lagi, tidak ada
tempat untuk tinggal dan Ny S sakit tidak ada yang merawatnya.
III.DIMENSI BIOMEDIK
1. Riwayat Penyakit (6 bulan terakhir)
Ny. S mengatakan sakit panas dingin, tapi tidak tahu sakit apa, , Ny. S
mengatakan juga sering batuk filek, Ny. S mengatakan mengalami darah
tinggi dengan keluhan sering berat dipundak bagian belakang, dan pusingpusing,
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. S mengatakan tidak mengetahui keluarganya mengalami darah tinggi
atapun diabetes.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. S mengatakan mengalami darah tinggi atau hipertensi dialami sejak
lebih kurang 6 bulan yang lalu, Ny. S baru mengetahuinya karena sering
ditensi oleh mahasiswa dan perawat di panti, Ny. S mengatakan pernah

tekanan darahnya mencapai 150/100 mmhg, Pengasuh Ny. J mengatakan Ny.


S pernah dirawat dirumah sakit karena stroke, Ny. S mengatakan sudah
lumpuh sejak kurang lebih 1,5 tahun yang lalu semenjak tinggal di panti.
4. Riwayat Pencegahan Kesehatan
a Monitoring Kesehatan
Ny. S mengatakan saat sakit batuk, pilek, panas ataupun dingin
diberikan obat oleh pegawai yang bekerja di unit rehabilitasi sosial yang
b

bertugas sebagai tenaga kesehatan.


Riwayat Vaksinasi
Ny. S mengatakan dari lahir belum pernah mendapatkan vaksinasi,

seperti vaksinasi campak, polio, hepatitis B, tetanus, BCG, DPT


Skrinning Kesehatan
Ny. S mengatakan belum pernah melakukan skrining kesehatan irumah

sakit maupun di puskesmas.


5. Riwayat Gizi
Ny. S mengatakan kebutuhan gizi sudah diatur oleh pihak unit rehabilitasi
sosial, frekuensi makan diberikan 3 kali sehari (Pagi, Siang, Sore), dan
komposisi makannya terdiri atas karbohidrat, protein, sayur-sayuran, roti,
dan buah-buahan.
6. Masalah kesehatan terkait dengan status gizi
a Masalah Pada Mulut
Ny S mengatakan selalu menjaga kebersihan mulutnya dengan gosok
gigi 2 kali/ sehari, Ny. S mengatakan tidak pernah mengalami masalah
dengan mulutnya seperti sakit gusi atau sakit gigi tapi pernah
mengalami sariawan, dari hasil observasi tampak flak gigi, gigi bewarna
b
c

kuning dan kurang bersih,


Masalah Pada Berat Badan
Ny. S mengatakan tidak ada masalah dengan berat badan.
Masalah Nutrisi
Ny. S mengatakan tidak ada masalah dengan pemenuhan nutrisi, karena
selama di panti kebutuhan gizi sudah tercukupi, Ny. S juga mengatakan

pilihan nutrisi selama di panti beragam, dan mencukupi.


7. Masalah Kesehatan Yang Dialami saat ini

Ny. S mengatakan sering pusing kepala, nyeri dan terasa berat di tengkuk
bagian belakang, sering pusing dan aktivitas dan mobilisasinya terbatas
karena lumpuh.
8. Obat-obatan Yang dikonsumsi
Ny. S mengatakan pernah mengonsumsi obat-obatan warung pereda nyeri
dan penurun panas yaitu parasetamol, dan obat salep untuk otot seperti
rhemason.
9. Tindakan Spesifik yang dilakukan saat ini
Ny. S mengatakan untuk mengatasi nyeri dan pegal-pegal dengan
mengoleskan obat pereda nyeri seperti rhemason.

10. Status Fungsional


a Katz index
Aktivitas
Bathing

Dressing

Mandiri
Memerlukan

bantuan

Tergantung
Memerlukan

hanya pada satu bagian

bantuan

tubuh

lebih

atau

dapat

mandi
dari

satu

melakukan seluruhnya

bagian tubuh atau

sendiri.

tidak dapat mandi

Menaruh, mengambil,

sendiri
Tidak

memakai

berpakaian

dan

menanggalkan pakaian

dapat

sebagian.

sendri serta menalikan


Toileting

sepatu sendiri.
Pergi ke toilet, duduk

Mendapat bantuan

sendiri

orang lain

memakai

di

kloset,
pakaian

dalam, membersihkan

Transferrin

kotoran.
Berpindah dari dan ke

Tidak

tempat tidur, dari dank

melakuakan sendiri

dengan / bantuan

tempat

duduk

dapat

(memakai/tidak
Continence

memakai alat bantu)


Dapat
mengontrol

Tidak

bab/bak

mengontrol

dapat
bab/

bak sebagian atau


seluruhnya dengan
bantuan
Feeding

Mengambil

makanan

manual

atau kateter
Memelukan

dari piring atau yang

bantuan

lainnya

makan atau tidak

dan

untuk

mmasukkan ke dalam

dapat

makan

mulut (tidak termasuk

sendiri

secara

kemampuan memotong

parenteral.

daging

dan

menyiapkan makanan
seperti

mengoleskan

mentega pada roti)


Klasifikasi :

Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas


Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas
Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain
Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi lain
Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu
fungsi lain

Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting,

transferring dan satu fungsi lain


Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas
Dari hasil observasi, Ny. S terhambat dalam Continence /Tidak dapat
mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan manual atau
kateter sehingga memerlukan bantuan orang lain dan alat untuk
memenuhi aktivitasnya, status fungsional berdasarkan indeks Katz
adalah
Bathing

: Mandiri

Dressing

: Mandiri

Toileting

: Mandiri

Transferring : Mandiri
Continence

: Tergantung, Ny. S sering ngompol karena tidak


mampu mengontrol berkemih, untuk itulah Ny. S
dibantu dengan dipasang popok.

Feeding

: Mandiri

Jadi, Ny. S termasuk kedalam kategori indeks Katz B,

11. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a Mobilisasi
1) Berjalan
Ny. S sudah tidak dapat berjalan secara mandiri dan memerlukan
bantuan orang lain dan alat
2) Alat bantu berjalan
Ny. S menggunakan alat bantu berjalan menggunakan kursi roda ,
pada saat Ny. S ingin berpindah jauh Ny. S menggunakan kursi

roda, tetapi pada saat Ny. S berpindah dekat/mobilisasinya dekat


dengan kamarnya, Ny. S berjalan dengan ngesot dilantai.
3) Alat bantu persendian :
Ny. S tidak menggunakan alat bantu persendian, namun hanya
b

menggunakan kursi roda untuk beralih tempat


Berpakaian
Ny. S mengatakan dapat berpakaian sendiri, tapi harus diambilkan dulu
pakaiananya, baik baju, celana, maupun pampers, Ny. S juga
mengatakan bahwa dirinya sudah tidak bisa mencuci bajunya secara
mandiri dan harus dibantu dengan pengasuh

Makanan dan Minuman


Ny. S mengatakan biasa makan 3 kali sehari teratur dengan
menghabiskan 1 porsi makanan dengan lauk pauk yang cukup. Ny. S
juga mengataka sarapan pagi sekitar jam 7.30, makan siang jam12.00,
dan makan malam jam 17.30. Makananan yang disediakan oleh panti
sama dengan penerima manfaat lainnya tanpa adanya perbedaan

makanan, Penerima manfaat minum 3-3 gelas per hari.


Toileting
Kebutuhan toileting Ny. S mengalami gangguan khususnya pada saat
BAK. Ny. S BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lembek dan BAK
4-5 kali per hari. Pengasuh mengatakan Ny. S sering ngompol karena
mengalami inkontinensia sehingga mulai beberapa hari ini Ny. S
dipasang popok, Kadang-kadang Ny. S menuju toilet atau kamar mandi
sering ngesot atau berpindah dengan bantuan perawat dan alat bantu

kursi roda karena mengalami kelumpuhan pada kedua kaki.


Personal Hygiene
Ny. S mandi 1-2 kali sehari, keramas 2x sehari, berganti pakaian 1x
sehari itupun harus dengan bantuan orang lain, Ny. S juga mengatakan
selalu memotong kuku jika kukunya panjang. Dari hasil observasi Ny. S
tampak jarang melakukan cuci tangan saat ingin makan ataupun minum
atau saat sesudah menyentuh barang-barang yang kotor. Ny.S juga

mengatakan selalu mengosok gigi

dengan pasta gigi saat mandi,

sebanyak 1-2 kali sehari.


f

Mandi
Ny. S

mandi 1-2 x sehari, pada saat mandi menggunakan sabun,

shampo, dan saat mandi biasanya dibarengi dengan gosok gigi.


IV. DIMENSI PSIKOLOGIS
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Ny. S mengatakan seorang lansia yang berumur 65 tahun, dan pasrah
dengan kehidupanya selama di panti, Ny. S hanya bisa bersyukur dengan
keadaan tubuhnya walau lumpuh dan sudah tua.
2) Harga diri
Ny. S mengatakan selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan
Tuhan dan menerimanya dengan ikhlas.
3) Ideal diri
Ny. S mengatakan senang hidup dan tinggal di wisma surtikunti dengan
banyak teman dan juga senang dengan suasana wisma yang tenang, dan
hangat karena banyak perawat atau mahasiswa yang hadir di wisma.
4) Identitas diri
Ny. S adalah seorang janda yang ditinggal pergi suaminya. Tidak ada
anak dan keluarga.
5) Peran
Ny S berperan sebagai penerima manfaat di wisma surtikunti bersama 9
temannya yang selalu berusaha hidup mandiri.
b. Status kesehatan mental
Ny. S merupakan seorang nenek dengan satatus kesehatan mental cukup baik
karena selalu bersabar dalam mengdapi masalah, dan selalu pasrah kepada Allah
SWT, selama ini tidak mempunyai masalah dengan kesehatan mental. Ny. S tidak
pernah berkecil hati tentang masa depan, karena Ny. S merasa senang tinggal di
panti, Ny. S mengatakan gagal dalam berumah tangga karena sudah menikah
sebanyak lima kali dan pernikahanya tidak dikaruniai anak,

Ny. S mengatakan senang dan selalu bersyukur karena keberadaanya


sekarang diterima oleh panti dan boleh tinggal di panti danNy. S karena tinggal
dipanti jadi dia merasa ada orang lain yang mau bertanggung jawab menjelang
akhir hayatnya.
Pengkajian dengan Short Mental Status Quesionnare (SPMSQ) Ny. S
didapatkan hasil :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertanyaan
Tanggal berapa hari ini?
Hari apa sekarang?
Apa nama tempat ini?
Dimana alamat anda?
Berapa umur anda?
Kapan anda lahir?
Siapa presiden indonesia?
Siapa presiden indonesia sebelumnya?
Siapa nama ibu anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3

Interprestasi
Salah
Benar
Benar
Benar
Benar
Salah
Benar
Salah
Benar
Salah

setiap angka baru?


Interpretasi :
Salah 0 3

: Fungsi intelektual utuh

Salah 4 5

: Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 8

: Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 10

: Fungsi intelektual kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan


hasil 6 benar dan 4 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Ny. S
mengalami kerusakan ringan.
c. MMSE (Mini Mental Status Exam)
No

Aspek

Nilai

Nilai

Kognitif

maksimal

Penerim
a
manfaat

Kriteria

Orientasi

Orientasi

Menyebutkan dengan benar :


Tahun

: Tidak tahu

Musim

: Hujan (Benar)

Tanggal

: Tidak tahu

Hari

: Selasa

Bulan
: Tidak tahu
Dimana sekarang kita berada ?

Negara : Indonesia (Benar)


Propinsi :Jawa tengah (Benar)
Kabupaten/kota

Ungaran

(Benar)
Panti :3

Registrasi

Wisma:Surtikanti
Sebutkan 3 nama obyek (misal

: kursi, meja, kertas), kemudia


ditanyakan kepada penerima
manfaat, menjawab : kursi,
meja, pena (Benar)
kursi
meja
4

Perhatian

Meminta penerima manfaat

dan

berhitung

kalkulasi

kemudia kurangi 7 sampai 5

Menginga 3

tingkat. (Tidak tahu)


Minta penerima manfaat untuk

mulai

dari

100

mengulangi ketiga obyek pada


poin ke- 2 (tiap poin nilai
1)==

Bahasa

Menanyakan

pada

penerima

manfaat

tentang benda (sambil


menunjukan

tersebut).
Minta

benda
penerima

manfaat

untuk

mengulangi kata berkut


:
tidak ada, dan, jika,
atau tetapi )
Penerima

manfaat

menjawab :tidak ada,

jika dan tetapi.


Minta
penerima
manfaat
mengikuti

untuk
perintah

berikut yang terdiri 3


langkah.
o Ambil

kertas

ditangan anda
o lipat dua
o dan
taruh

dilantai
Perintahkan
penerima

pada
manfaat

untuk hal berikut (bila


aktifitas sesuai perintah

nilai satu poin.


tutup mata anda
Perintahkan
kepada

penerima

manfaat

untuk menulis kalimat


dan menyalin gambar.
Total nilai

30

18

Interpretasi hasil :
24 30

: tidak ada gangguan kognitif

18 23

: gangguan kognitif sedang

0 - 17

: gangguan kognitif berat

Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 18 ini menunjukkan
bahwah Ny. S mengalami gangguan kognitif sedang.
V. DIMENSI FISIK
1. Luas wisma : 11x 11 m2
2. Keadaan Lingkungan dalam wisma
a Penerangan : Penerangan di dalam wisma cukup terang, setiap penerima
b

manfaat terdapat penerangan lampu 10 watt


Kebersihan dan Kerapian: kebersihan di wisma surtikunti sudah baik,
masih terjaga kebersihannya dan kamar-kamar penerima manfaatpun

juga sangat bersih setiap hari disapu dan dipel


Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di wisma surtikanti tertata
dengan teratur ada 7 kamar, 5 kamar ditempati penerima manfaat, 1
kamar di tempati oleh pengasuh wisma dan 1 kamar di gunakan untuk
gudang atau tempat barang-barang penerima manfaat yang sudah tidak
terpakai serta perlengkapan alat-alat untuk mengurus jenazah, 1 ruang
tamu atau ruang pertemuan yang digunakan untuk mengobrol para
penerima manfaat pada saat berkumpul, kemudian ada 2 kamar mandi
yang digunakan untuk memamdikan pasien dan yang satu kamar mandi
untuk para pengasuh. Penataan barang sudah pada tempatnya tersusun
dengan bagus dan rapi

Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara di wisma surtikanti sudah baik setiap ruangan dan kamar
terdapat jendela dan ventilasi
Keamanan
Keamanan di wisma surtikanti cukup baik, hanya saja tidak ada alat
untuk penanggulangan kebakaran dan bencana

Sumber air minum


Air minum disediakan oleh unit rehabilitasi sosial bagian konsumsi,
sumber air untuk mandi dan cuci untuk para pemberi manfaat diperoleh
dari air sumur yaitu dengan cara menggunakan pompa sanyo, sedangkan
sumber air minum dan air mandi untuk para pengasuh berasal dari PAM

(Perusahaan Air Minum).


Ruang Pertemuan
Ruang pertemuan yang di wisma surtikunti hanya ada 1, ruangan cukup
besar dan bersih, di ruang pertemuan berfasilitas televisi, dan lemari
serta kursi,dan meja yakni didepan pintu masuk utama, ruangan

digunakan untuk mengobrol dan melakukan aktivitas


3. Keadaaan Luar Wisma
a Pemanfaatan Halaman
Keadaan di luar wisma surtikunti cukup lebar dan luas, kondisi
lingkungan bersih dan tertata rapi, biasanya digunakan untuk berjemur
b

dan jalan jalan oleh penerima manfaat


Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah di ruang surtikunti sudah cukup baik, karena
limbah di buang sesuai dengan jalurnya dan sisa air yang digunakan
untuk kperluan penerima manfaat juga tidak bau, mengalir ketempatnya

sesui dengan jalur, lancar tanpa ada sumbatan pada selokan


Pembuangan Sampah
Setiap wisma terdapat pembuangan sampah di depan wisma berupa bak
tempat sampah, plastik dan kertas bekas dibuang pad tempatnya dan

sudah sesuai
Sanitasi

Setiap wisma terdapat selokan air untuk mengalirkan air limbah rumah
tangga dan juga terdapat bak sampah besar di dekat dapur
e

Sumber Pencemaran
Sumber pencemaran di wisma adalah tempat pembuangan limbah/
sampah tidak ditutup sehingga bisa berakibat terhadap polusi udara, bau,

dan polusi air.


VI. DIMENSI SOSIAL
1. Hubungan antar lansia didalam panti
Hubungan sosial Ny. S dengan penerima manfaat lainnya terjalin baik, Ny. S
mengatakan dirinya tidak pernah berselisih, rebut ataupun bertengkar dengan
pemberi manfaat lainnya.
2. Hubungan lansia dengan luar wisma
Hubungan sosial Ny. S dengan penerima manfaat lainnya dari wisma lain
cukup baik dan Ny. S juga sering mengobrol di depan wisma pada saat pagi
hari dengan penerima manfaat lainnya.
3. Hubungan lansia dengan anggota keluarga
Ny. S mengatakan sudah tidak memiliki keluarga dekat, hanya masih
memiliki ibu pengasuh yang mengasuhnya sejak kecil itupun jarang bertemu
karena ibu pengasuhnya sudah tua, dan silaturrahmi tidak dapat terwujud
karena jarak dan waktu yang memisahkan, tapi Ny. S mengaku pak Rt.
masih sering silaturrahmi jika dia pergi ke semarang.
4. Hubungan lansia dengan pengasuh wisma
Hubungan sosial Ny. S dengan pengasuh wisma terjalin sangat baik dan
sudah dianggap keluarga sendiri.
5. Kegiatan Organisasi Sosial
Ny. S mengatakan sebelum mengalami kelumpuhan pada kedua kaki dan
tangannya Ny. S sering mengikuti kegiatan maupun organisasi yang ada di
panti misalnya mengikuti bimbingan pemasyarakatan, kegiatan keagamaan,
senam pagi yang di lakukan hari senin samapai hari kamis, namun setelah
mengalami kelumpuhana Ny. S tidak mengikuti kegiatan atau organisasi
apapun .

VII. DIMENSI TIGKAH LAKU


1. Pola makan
Untuk pola makan Ny. S makan 3 kali, makanan yang di konsumsi
berupa nasi, sayur, tempe, ikan, ayam dan ditambah dengan buah-buahan
yang telah disediakan oleh panti, sekali makan 1 porsi. Ny. S mengatakan
mengkonsumsi cairan berupa air putih dan air teh, dalam sehari Ny. J
menghabiskan 4-5 gelas ukuran 300cc
2. Pola tidur
a Jumlah jam tidur malam : 20.00-05.30 (9 jam)
b Frekuensi bangun malam hari : 2-5 x (saat nyeri kepala, tengkuk yang
c

terasa berat, dan BAK)


Kenyamanan saat bangun tidur : Ny. S mengatakan pada saat bangun
tidur terasa nyaman dan terkadang badan terasa pegal dan linu-linu

apabila kondisi tubuh tidak baik.


Bantuan untuk bangun: Ny. S mengatakan pada saat bangun tidur tidak

membutuhkan bantuan orang lain, karena bisa bangun sendiri


Penerangan: Ny. S mengatakan penerangan yang ada didalam

kamarnya sudah cukup terang


3. Pola eliminasi
a BAK
Ny. S dalam 1 hari BAK sebanyak 3-4 x/hari, warna air kencing
kuning jernih dan baunya khas dan tidak ada keluhan pada saat BAK,
b

sekali BAK 200cc


BAB : 1x/ 3 hari.
Ny. S mengatakan dalam 3 hari BAB sebanyak 1 x/ 3 hari, warna feses

kuning sedikit kehitaman, elastisitas lunak dan sedikit padat, bau khas.
4. Kebiasaan lansia
Ny. S mengatakan kebiasaan pada saat pagi hari jam 05.30 wib di wisma
surtikanti yaitu dari bangun tidur mandi terus merapikan sekeliling tempat
tidur, kemudian menunggu antrian untuk mandi setelah itu mandi dan
berjemur di depan wisma bersama penerima manfaat lainya sambil
mengobrol, kemudian jam 09.00 wib dilanjut sarapan pagi dan melihat tv
dengan penerima manfaat lainya, menjelang siang sekitar jam 10.30 wib
Ny. S istirahat di kamar samapai jam 12.00 wib untuk makan siang,

setelah makan siang istirahat danberbaring di lanjut tiduran di kamar


sampai sore dan dilanjutkan dengan makan sore sekitar jam 17.30 wib
dan dilanjutkan istirahat dan berbaring di kamar tidur. Ny. S mengatakan
apabila kepala pusing tidur malam sering terbangun.
5. Pengobatan
Ny. S mengatakan saat ini melakukan pengobatandengan mengonsumsi
makanan apapun untuk keluhan yang dialami saat ini
6. Kegiatan Olahraga
Ny. S mengatakan setelah kedua kaki mengalami kelumpuhan, total Ny. S
sudah jarang melakukan olahraga, karena kesulitan untuk melakukan
aktivitas yang berat, namun Ny. S tetap berusaha untuk menggerakan
kedua kaki dan tangan kanannya secara pelan-pelan, agar kedua kaki dan
tanganya dapat kembali digunakan secara normal seperti biasanya selain
itu kedua kakinya sering dipijit-pijit.
7. Rekreasi
Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengikuti rekreasi, karena
di panti juga jarang sekali diadakan rekreasi dan Ny. S Juga tidak mau
merepotkan orang lain
8. Pengambilan Keputusan
Ny. S mengatakan selama di Panti Ny. S dalam mengambil keputusan
dilakukan sendiri dan terkadang juga meminta pendapat dari pengasuh.

VIII.

DIMENSI PELAYANAN SOSIAL


1. Fasilitas Kesehatan Yang Tersedia
Fasilitas yang ada di Panti Sosial Rehabilitasi hanya ada klinik dan jika
sakit akan diberi obat generik, namun jika sakit yang cukup parah
penerima manfaat akan dirujuk ke RSUD ungaran dan RSUD Tugurejo
2. Jumlah Tenaga Kesehatan
Panti sosial rehabilitasi wening wardoyo tidak cukup memiliki tenaga
kesehatan, namun ada visit dokter dan perawat kesehatan dua minggu
sekali
3. Tindakan Pencegahan Terhadap Penyakit

Dalam mencegah penyakit, Panti akan memberi obat generik sesuai


keluhan penerima manfaat dan memotivasi penerima manfaat untuk
beristirahat
4. Jenis Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia
Pelayanan kesehatan yang tersedia hanya poliklinik yang berada didalam
Panti dialukan pada hari kamis dua minggu sekali dan RSUD Ungaran
dan Tugurejo hanya untuk merujuk penerima manfaat yang sakit dan
tidak biasa diatasi di panti
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan head to toe
Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum penerima manfaat
Ny. S Terlihat tidak begitu rapi, rambut putih, kuku pendek, mulut dan
gigi terlihat kuning dan nafas bau,

postur tulang belakang penerima

manfaat sudah terlihat membungkuk dan mengalami kelumpuhan pada


kedua ekstremitas bawah dan pada ekstremitas sebelah kiri pergerakannya
terbatas akibat stroke yang dialami penerima manfaat sewaktu di ruang
sembodro.
b. Ukuran tubuh : TB: 154 cm, BB : 45 Kg
c. Tanda-tanda vital: TD : 160 / 90mHg, N : 95x/menit, RR

: 22

x/menit,S : 37C
d. Status mental atau kesadaran
Compos mentis (CM). Ny. S merupakan seorang nenek dengan status
kesehatan mental cukup baik karena selalu bersabar dalam mengdapi
masalah, dan selalu pasrah kepada Allah SWT, selama ini tidak
mempunyai masalah dengan kesehatan mental. Ny. S tidak pernah
berkecil hati tentang masa depan, karena Ny. S merasa senang tinggal di
panti, Ny. S mengatakan gagal dalam berumah tangga karena sudah
menikah sebanyak lima kali dan pernikahanya tidak dikaruniai anak, dan
ditinggal oleh suaminya karena suaminya sudah meninggal terlebih
dahulu, Ny. S mengatakan senang dan selalu bersyukur karena

keberadaanya sekarang di terima oleh panti ini dan boleh tinggal di panti
samapi akhir hayat, dan panti juga mau bertanggung jawab
e. Sensitifitas kulit
Ny. S masih dapat merasakan suhu panas dan dingin, ada hiperpigmentasi
pada kulit, dan masih dapat merasakan respon nyeri akibat cubitan
f. Kepala dan leher
Rambut lumayan bersih, rambut beruban tersebar rata dan terurai sampai
ke leher, tidak ada lesi pada kepala dan tidak ada kutu dan ketombe pada
rambut.
Leher sedikit kotor, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka,
tidak ada bendungan vena jugularis, penerima manfaat mengeluh leher
bagian belakang, terasa berat dan kaku.
g. Mulut dan tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak sedikit kering, tidak
ada

peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi, tidak ada

mengalami kesulitan saat mengunyah namun tidak ada kesulitan pada saat
menelan
h. Penglihatan atau mata
Palpebra : tidak oedema, tidak petosis, konjungtiva : tidak anemis,
Sclera : tidak ikterik, pupil : isokor, diameter pupil ka/ki : 3/3, reflek
cahaya : ka/ ki +/+, tidak memakai alat bantu penglihatan, simetris kiri
kanan
i. Pendengaran atau telinga
Tidak pendarahan, tidak ada lesi pada daun telinga, bentuk simetris kanan
= kiri, indera pendengaran baik, tidak mengalami gangguan, tidak ada
serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
j. Hidung atau penciuman
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada
secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik
k. Bunyi dada dan pernafasan
1) Paru
a) Inspeksi : Tidak ada trauma thorak, pengembangan dada kanan
kiri sama,tidak menggunakan otot bantu pernafasan saat inspirasi
b) Palpasi : focal fremitus getaran teraba sama antara kanan dan kiri
c) Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

d) Auskultasi
Trakheal : inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi
Bronkheal: inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi
Bronkovesikuler : inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi
Vesikuler : inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi
2) Jantung
a) Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 5 midclavikula dextra
c) Perkusi: Pekak antara batas jantung kanan, kiri, bawah dan atas
d) Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, tidak ada bunyi
jantung tambahan

l. Abdomen
1) Inspeksi

: Perut terlihat lemas, datar, dinding abdomen simetris,

tidak ada jejas atau lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran abdomen
2) Auskultasi
: Bising usus : 30x/menit
3) Perkusi : Tympani
4) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
m. Genetalia
Genetalia nampak sedikit kotor, tidak ada lesi, masih ditumbuhi rambut
pubis berwarna putih, tidak terpasang selang kateter, tidak ada keluhan
pada saat BAK, terpasang popok.
n. Anus
Anus terlihat sedikit kotor, tidak ada lesi, tidak ada hemorrhoid, terpasang
popok, Keluhan pada saat BAB: frekuensi BAB: 3 hari/ 1 x BAB.
o. Pembuluh darah perifer
Pembuluh darah perifer : masih normal, CRT < 2detik
p. Tangan dan kaki
1) Tangan : pada ektremitas atas, bagian tangan sebelah kiri terlihat
ada edema di daerah falangs dan metacarpal sinistra. Ekstremitas atas
sinistra juga pergerakannya terbatas karena pasien pernah mengalami
stroke sekitar dua tahun yang lalu,

2) Kaki

: pada ekstremitas bagian bawah khususnya pada kedua

kaki mengalami kelumpuhan akibat stroke yang dialami sekitar dua


tahun yang lalu.
q. Muskuloskeletal
Mengalami gangguan karena kelumpuhan akibat stroke di ekstremitas
bawah dekstra maupun sinistra, begitupun daerah ekstremitas atas
sinistra.
kekuatan otot

Ket :
5 : kekuatan penuh, gerak sendi penuh,melawan gravitasi tahanan berat.
4 : Mampu bergerak dengan luas, melawan gravitasi tahanan sedang.
3 : Mampu bergerak, gerak sendi penuh, melawan gravitasi tanpa
tahanan.
2 : Mampu bergerak, tidak bisa melawan gravitasi.
1 : Tidak ada gerakan, tetapi ada kontraksi otot.
0 : Kontraksi otot tidak ada.
X. TERAPI MEDIS
Jika lansia mengonsumsi obat-obatan
Hari/Tanggal/Jam

Jenis

Terapi
-

Dosis

Golongan dan

Fungsi &

Kandungan
-

Farmakologi
-

XI. ANALISA DATA


Nama
:
Umur
:
No

Hari/Tgl/Jam

Data Fokus

Problem

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Dst
2. Dst
XIII.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama
:
Umur
:
No
Tujuan dan
Intervensi
Dx
Kriteria Hasil

XIV. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI


Nama
:
Umur
:
Hari/Tgl/Jam
No. Dx
Implementasi

XV. CATATAN KEPERAWATAN


Nama
:
Umur
:
No Dx
Hari/Tgl/Jam

Evaluasi

Etiologi

TTD

Rasional

Ttd

Respon

Ttd

Ttd

Anda mungkin juga menyukai