1. Rumput
Dalam Natural Farmin direkomendasikan bahwa rumput tidak perlu dibabat, tetapi yang harus
dilakukan adalah bagaimana rumput itu dikelola untuk mengembalikan kesuburan tanah,
caranya adalah dilahan tersebut ditebari biji jagung, kemudian setelah jagung tumbuh kira-kira
setinggi - 1 meter, lahan ditebari MIKROBA 4, setelah itu pohon jagung dirobohkan, dengan
maksud sebagai mulsa sekaligus mempertahankan kadar air tanah, karena jagung mampu
menambah/ manahan kadar air tanah, dalam waktu kurang lebih 1 minggu lahan sudah siap
untuk ditanami.
2. Mencangkul
Dalam waktu 3 tahun berturut-turut aplikasi natural farming, sebagaimana pengendalian rumput
diatas maka tanah sudah semakin gembur, sehingga tanah sudah tidak perlu lagi di cangkul,
kalaupun masih tumbuh rumput dapat dengan mudah dicabut dengan tangan. Kegiatan
mencangkul cukup dilakukan pertama kali dalam membuat bedengan (untuk lahan palawija)
selanjutnya kegiatan mencangkul dapat dilakukan, itupun dengan kedalaman maksimal 3 cm,
karena lebih dari itu dikhawatirkan akan merusak bahkan membunuh cacing-cacing tanah yang
keberedaannya justru sangat membantu petani. Cacing tanah mampu mencangkul sampai
kedalam 1,5 meter.
3. Pupuk/ Kompos
Dengan membantu kegiatan cacing dalam melakukan tugas alaminya maka tanah akan semakin
subur, karena kotoran cacing sangat membantu mengembalikan kesuburan tanah dan satu ekor
cacing di dataran rendah/menengah mampu menghasilkan kotoran 1 ton/tahun, sedang untuk
daerah gunung 10 kg/tahun, hanya saja cacing memerlukan kadar kelembaban air sampai 80%,
untuk itu memang diperlukan kecerdasan dan kecermatan petani, dengan demikian tanah jelas
semakin subur dan kompos sudah tidak diperlukan lagi.
4. Hama/Penyakit
Masalah hama/penyakit, pertama-tama harus disiapkan tanah/lahan dan tanaman yang sehat
namun factor alam tentu sangat mungkin muncul adanya hema/penyakit, dan
penanggulangannya adalah dengan mengendalikan hama itu sendiri secara alamiah, sebaliknya
tanaman dapat diberi larutan/nutrisi yang fungsinya mampu mengendalikan hama seperti SARI
REBUNG, LARUTAN JAHE, LARUTAN BAWANG PUTIH, dll.
Kesimpulan dengan mengaplikasikan ke-4 hal tersebut maka tanah akan kembali subur, tanaman akan
tumbuh optimal dan secara tidak langsung keberadaan cacing tanah juga membantu ketersediaan air di
dalam tanah, sehingga masalah pengairan dapat diatasi.
KESUBURAN TANAH DAN TANAMAN
Dua konsep dasar dari Natural Farming yang perlu diaplikasikan adalah membuat kesuburan tanah dan
kesuburan tanaman.
1. Membuat Kesuburan Tanah
Sebagaimana sudah disinggung dimuka bahwa masalah kesuburan tanah, keberadaan cacing
dan mikroba jelas sangat diperlukan, sehingga petani harus paham bagaimana menghadirkan mikroba
yang dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah. Mikrobah dapat dibuat dengan cara yang
sangat sederhana dan murah, adapun tahapannya/caranya adalah:
a. MIKROBA 1
Nasi yang agak keras ditaruh diatas tanah yang diambil dari tanah disekitar pohon bamboo, atau
langsung ditaruh disekitar tanah dibawah pohon bamboo, kemudian ditutup dengan kertas, dan daundaun bamboo dan setelah kurang lebih 3 hari nasi tersebut sudah muncul jamur yang berwarna
kekuning-kuningan. Nasi yang berjamur kekuning-kunngan inilah yang disebut MIKROBA 1.
b. MIKROBA 2
Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah MIKROBA 1 dicampur dengan Gula Semut/Gula
Merah dengan perbandingan, 1 kg Mikroba -1 dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah terus
dimasukkan ke stoples plastic transparan dan ditutup kertas, biarkan sampai kurang lebih 7 hari
setela itu jadilah larutan yang disebut dengan MIKROBA 2.
c. MIKROBA 3
Cara membuatnya adalah MIKROBA 3 dicampur dengan AIR dengan perbandingan 1 cc: 1 liter air
digunakan untuk membasahi bekatul/ Dedak degan tingkat kebasahan 60- 70% (cirinya dapat
dikepal tetapi tidak keluar air dan dapat dipecahkan) kemudian digelas diatas tanah dengan
ketebalan maksimal 15 cm terus ditutup dengan jerami atau yang lainnya dengan maksud tidak
terkena sinar Matahari maupun Hujan secara langsung dan biarkan selama kurang lebih 3 hari, hasil
inilah yang disebut dengan MIKROBA -3.
d. MIKROBA 4
Cara membuatnya adalah MIKROBA 4 dicampur dengan tanah Gunung yakni tanah yang berada
minimal 750 DPL diatas permukaan laut (dengan maksud mengambil mikroba alami tanah Gunung
yang cenderung lebih tahan dingin/lebih kuat) ditambah lagi dengan tanah lahan yang akan digarap
dengan perbandingan 2 : 1 : (2 kg Mikroba 3 dan 1 kg Tanah Gunung serta 1 kg Tanah Lahan) di
campur jadi satu dan dibiarkan selama 3 hari (maksudnya adalah mengadaptasikan sebagai sumber
Mikroba tersebut, sekaligus mengakrabkan, karena mikroba mempunyai sifat cemburu). Setelah tiga
hari maka jadilah MIKROBA 4 dan selanjutnya MIKROBA 4 inisudah siap ditebarkan dilahan,
namun akan lebih baik apabila aplikasinya ditambah dengan Arang dengan perbandingan 3 kg
Mikroba 4 : 1 kg Arang. Adapun dosis yang direkomendasikan adalah 1,5 ton Mikroba 4 untuk 1
hektar lahan.
bahwa manusia hidup ada 3 tahap: Tahap -1 (di dalam kandungan lahir masa pertumbuhan) tahapan
-2 (Menikah Hamil) Tahapan -3 (Melahirkan meniggal). Dari teori ini maka Dr. Cho Han Kyu telah
mengaplikasikan tahapan-tahapan pertumbuhan tersebut pada tanaman dengan tahapan sebagai
berikut:
Tahapan Kehidupan Tanaman Dan Kebutuhan Nutrisi.
TAHAP PERSIAPAN/PRA PERTUMBUHAN
TAHAP 1
PERTUMBUHAN
TAHAP 1
MASA HAMIL
TAHAP 1
MASA BERBUAH
Kebutuhan
Nutrisi Utama
Kebutuhan
Nutrisi Utama
Kebutuhan
Nutrisi Utama
N
( NITROGEN )
P
( PHOSPOR )
Ca
( CALSIUM )
dapat bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena Sinar Matahari langsung
(sebaiknya ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk ke stoples
tersebut).
2. Tulang Sapi (dibakar dulu menjadi Arang)
Kandungan
: Phospor (P) dan Calsium (Ca)
Fungsi
:Cara membuat
:
1 kg Arang tulang Sapi dimasukkan pada 3 liter Air Cuka Alami (dalam stoples transparan). Kirakira 1/3 bagian kemudian ditutup dengan kertas dan diikat dengan karet, setelah selama 1
minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan
tidak terkena Sinar Matahari langsung (sebaiknya ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada
lobang oksigen yang masuk ke stoples tersebut).
Cara membuat :
1 kg seledri segar dipotong-potong kecil terus dicampur dengan kg Gula Semut/ Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian kemudian ditutup dengan kertas dan
diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
7. Kenci
Kandungan
: zat besi (Fe)
Fungsi
: merangsang pertumbuhan
Cara membuat :
1 kg kenci segar di potong kecil terus dicampur dengan kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
8. Pepaya
Kandungan
: Karbohidrat
Fungsi
: Membantu potosintesis
Cara membuat :
1 kg papaya masak di potong kecil terus dicampur dengan kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
9. Nanas
Kandungan
: Karbohidrat
Fungsi
: Merangsang buah dan warna buah lebih cera
Cara membuat :
1 kg nanas masak di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
10. Pisang Matang
Kandungan
: Fungsi
: Pemanis buah
Cara membuat :
1 kg pisang masak di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
11. Pisang Mentah
Kandungan
: Fungsi
: untuk pertumbuhan
Cara membuat :
1 kg buah pisang mentah di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
12. Bawang Putih
Kandungan
:Fungsi
: Memberantas penyakit dan menghangatkan tubuh
Cara membuat :
1 kg bawang putih di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu + alcohol 30% kira-kira sampai 2/3 bagian dan
selanjutnya sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini bisa ditambah alcohol terus sampai 5 kali.
13. Jahe
Kandungan
: Fungsi
: memberantas penyakit dan menghangatkan tubuh
Cara membuat :
1 kg Jahe di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah dimasukkan
kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas dan diikat
dengan karet, setelah selama 1 minggu ditambahkan alcohol 30% kira-kira 2/3 bagian dan
selanjutnya sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini bisa ditambahkan alcohol sampai 5 kali.
14. Batang Pisang
Kandungan
: Fungsi
: memperkuat akar tanaman
Cara membuat :
1 kg batang pisang muda di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
15. Jantung Pisang
Kandungan
: Fungsi
: membantu pertumbuhan benih
Cara membuat :
1 kg jantung pisang di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
16. Bambu Muda (Rebung)
Kandungan
: Fungsi
: Cara membuat :
1 kg bambu muda di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
17. Buah Cemara
Kandungan
: Fungsi
: Cara membuat :
1 kg nanas masak di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
18. Caklacikli/Suring
Kandungan
: Fungsi
: Cara membuat :
1 kg nanas masak di potong kecil terus dicampur dengan 1 kg Gula Semut/Gula Merah
dimasukkan kedalam stoples transparan kira-kira 1/3 bagian, kemudian ditutup dengan kertas
dan diikat dengan karet, setelah selama 1 minggu sudah bisa diaplikasikan. Larutan ini dapat
bertahan hingga 1 tahun asal penyimpanan tidak terkena sinar matahari langsung (sebaiknya
ditaruh didalam tanah, tetapi tetap harus ada lobang oksigen yang masuk kedalam stoples
tersebut).
Cara -1
Cara -2
Cara -3
NATURAL FARMING
(BAGIAN 1)
SOLUSI PERTANIAN ORGANIC MASA DEPAN
OLEH : ADRI BASA MARAJO
17 Maret 2008
Sadar akan kerusakan lingkungan dan kontaminasi bahan-bahan kimia berbahaya yang
digunakan sebagai input dalam pertanian konvensional. Maka muncullah konsep pertanian organic
dengan segala kelebihan dan keterbatasannya dibanding pertanian konvensional . pertanian organic
bertujuan agar air dan udara terbatas dari bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan yang selama ini
dpergunakan. Sehingga akan dapat diproduksikan pangan yang mutlak menjadi konsumsi dunia.
Pertanian organic lebih merupakan sikap atas keadaan yang terjadi, dimana terjadi kerusakan
alam, tercemarnya makanan dengan bahan kimia serta kondisi ketergantungan petani terhadap pemodal
(pupuk dan pestisida) melakukan pertanian organik berarti ingin keluar dari kondisi selama ini. Terdapat
semangat ingin menjaga, melestarikan dan ingin memberikan yang terbaik (pangan) kepada sesame.
Berbagai percobaan dan penelitian telah dilakukan untuk memproduksi pangan yang sehat,
namun dilapangan muncullah berbagai masalah berupa:
1. Rendahnya produksi (kualitas dan kuantitas)
2. Kesibukan bertambah dalam membuat bahan pastisida dan pupuk
3. Kecocokan teknologi yang dipakai, karena sangat bersifat spesifik daerah.
4. Tidak bisa tersimpan dalam waktu lama (terutama pestisida nabati dan pupuk cair)
5. Efektifitas/kemampuan bahan-bahan yang jauh dibawah kemampuan bahan dari pabrik
6. Tegnologi penunjang yang bisa dilakukan petani (sulit)
Menyadari kondisi diatas maka perlu dikembangkan metodel pertanian organik yang betul-betul
mudah dilakukan petani, produksi baik, dan lain-lain. Salah satu solusi yang ditawarkan penulis pada
kesempatan ini adalah natural farming (pertanian alamia).
Natural farming (NF) pertama kali dikembangkan di korea selatan oleh Dr, Chow Han Kyu.
Konsep yang dkembangkan dalam natural Farming meliputi pertanian, peternakan dan perikanan dalam
rantai yang suling mendukung. Seperti pertanian organik dalam natural farming menggunakan bahanbahan dari alami. Perbedaannya disini adalah bahwa didalam NF mempunyai kajian khusus. Bahanbahan yang akan dipakai terlebih dahulu dikenali sifat-sifat atau keunggulannya di alam.
Sebagai contoh ; anak pisang jika dipotong maka dalam 1 hari akan tumbuh/ memanjang 10-20
cm.berarti ada sifat tumbuh yang cepat dapat anak pisang (untuk perangsang tubuh). Ada tumbuhan
yang mampu bertahan dan tumbuh baik pada keadaan kritis (terlalu dingin dan terlalu panas). Sifat ini
perlu ditularkan pada tanaman yang kita tanam. Ada tumbuhan yang tidak disukai atau justru disukai
hama/penyakit. Bahkan disini juga dipergunakan tanaman sakit untuk mengendalikan penyakit tanaman.
Atau dalam hal ini penulis memberi moto pertanian organik MASALAH ADALAH SOLUSI BAGI
MASALAH ITU SENDIRI ATAU BAGI MASALAH LAINNYA.
Selama ini dalam pertanian organik kita kebingungan saat tanaman butuh tambahan unsure
hara tertentu karena tidak tau memperolehnya dari mana dialam. Dalam NF kita bisa menambahkan
unsure hara makro: N, P, K, Ca dan mikro : Mg, Mn, B, Mo, Fe, dan lain-lain dari alam.baik tumbuhan
maupun hewan secara alami dalam hidupnya juga memamfaatkan unsur-unsur diatas untuk
kehidupannya. Unsure tersebut akan terserap dan menumpuk pada bagian tertentu pada tanaman dan
hewan. Ada unsure yang lebih banyak (dominan) diserap oleh tumbuhan dan hewan dan terkumpul pada
jaringan tubuhnya.bahkan unuk kebutuhan mineral bagi tanaman dapat diperoleh mineral dari batuan dari
alam.
Untuk kesuburan tanah dibutuhkan Mikroba perombak yang mampu memperbaiki ekologi tanah.
Ekologi tanah perlu diperbaiki mengingat telah terjadi kontaminasi bahan kimia sehingga tidak sesuai
bagi pertumbuhan tanaman. Mikrobah berperan merombak bahan organik (senyawa komplek) menjadi
senyawa sederhana sehingga dapat diserap oleh tanaman. Mikrobahseperti Trichoderma, Gliocladium,
Rhizopus dan lain-lain perlu diperbanyak dan ditambahkan pada lahan pertanian agar ekologi tanah
membaik.
Namun dalam pelaksanaannya terdapat kesulitan karena ada bagian yang tidak mampu
dilakukan petani (pemurnian), tidak diambil dari daerah setempat dan tidak tahan disimpan tanpa kulkas.
Karena alasan biaya dan tingkat kesulitan perlu dimurnikan berulang-ulang. Sedangkan mikroba dengan
pemurnian lebih dari 4 kali akan mengurangi kemampuannya dilapangan. Lagipula karena tidak berasal
dari daerah setempat akan butuh penyesuaian dan pertumbuhannya kurang baik.
Dalam NF petani dapat mengembangkan mikroba sendiri dari lingkungan setempat. Setelah didapatkan
indukan (biang) dapat disimpan lama dengan media sederhana dan dapat diperbanyak dalam jumlah
yang banyak dengan cara dan bahan yang sederhana.
Pestisida nabati tetap memakai bahan yang dipakai dalam pertanian organik, tambahannya disini adalah
menggunakan tanaman yang sakit. Seperti penyakit pada manusia, bibit penyakit dilemahkan untuk
selanjutnya diberikan pada manusia (imunisasi). Tanaman juga perlu di imunisasi agar bisa membuat
system pertahanan sendiri.
Cara yang dipakai dalam memisahkan bahan aktif bahan nabati adalah dengan fermentasi.
Berdasar teknik kimia bahan alam, bahan organik dapat dipisahkan dari bahan dasarnya dengan bahan
organik. Bahan organik yang dimaksud adalah alcohol dan asam cuka. Bahan yang lunak (mudah lapuk)
difermentasi dengan alcohol. Alcohol akan terbentuk secara alami dalam proses fermentasi karena kita
menggunakan gula (Gula merah, gula kelapa). Sedangkan bahan yang agak keras difermentasi dengan
asam cuka dengan menambahkan pada bahan. Asam cuka dapat dibuat sendiri, namun karena bahan
yang agak sulit didapatkan bisa mendapatkan dari pasaran.
Untuk memelihara kehidupan harus dengan kehidupan (bernyawa untuk bernyawa), jadi bukan
dengan bahan kimia buatan. Unsure hara dalam NF disebut nutrisi, dan pemberiannya berdasarkan
perimbangan dengan kebutuhan tanaman. Sehingga dapat diharapkan tanaman yang sehat dan
berproduksi baik. Selama ini kita memberikan pupuk pada tanaman tidak sesuai kebutuhannya sehingga
pertumbuhannya tidak sesuai yang diharapkan.
NATURAL FARMING
BAGIAN 2
PERBANYAKAN MIKROBA, PEMBUATAN NUTRISI TANAMAN DAN PESTISIDA NABATI
Oleh : Boy Sutan Batuah
18 - 27 Maret 2008 Praktek dan Implementasi
Perbanyakan Mikroba Tanah
Agar tanaman dapat menyerap makanan dan air dengan baik maka dibutuhkan kondisi udara
yang baik. Udara akan banyak didalam tanah jika terdapat rongga-rongga didalam tanah. Rongga dapat
terbentuk lewat lubang galian yang dibuat oleh cacing tanah. Cacing dalam aktifitasnya membutuhkan
air untuk hidupnya yang diperoleh dari cairan yang dikeluarkan oleh mikroba. Cacing dan mikroba dapat
menggali (mencangkul) kedalam tanah sampai kedalam 4-7 m, jadi bisa menggemburkan tanah melebihi
yang dapat kita lakukan. Disamping itu mikroba didalam tanah sangat dibutuhkan untuk meromnak bahan
organik menjadi bahan yang dapat diserap tanaman.
Dalam tiap 1000 kubik tanah terdapat 11 kg nitrogen dalam bentuk cacing dan mikroba tanah,
jadi ada pabrik pupuk didalam tanah. Karena pentingnya keberadaan mikroba dan cacing tanah maka
perlu diperbanyak agar tanaman yang ditanam menjadi sehat. Yang perlu dilakukan adalah
memperbanyak mikroba, karena hal ini akan merangsang perkembangan cacing tanah.
Mikroba diperoleh dari lingkungan sekitar pertanian tempat melakukan aktifitas pertanaman.
Selanjutnya dapat diperbanyak atau disimpan dalam waktu I tahun dan media dan wadah sederhana
serta tanpa kulkas.
Mikroba 1
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: nasi yang agak keras dan tanah dari rumpun bambu. alat-alat
yang dipakai adalah : wadah dari bambu ( nyiru), kertas Koran, daun bambu dan jerami. Nasi yang agak
keras didinginkan dan ditempatkan didalam nyiru dan ditutup dengan kertas Koran. Tempatkan nyiru
diatas tanah dari rumpun bambu, kemudian ditutup dengan daun bambu, dan diatasnya ditutupi dengan
jerami agar terhindar dari cahaya langsung dan air hujan. Dalam 3 hari akan tumbuh jamur pada nasi
dengan warna kekuningan atau kemerahan, ini disebut mikroba 1.
Mikroba 2
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: mikroba 1 dan gula merah dengan perbandingan 1 : 1
(perbandingan berat). Alat yang dipakai adalah : stoples plastic, kertas Koran dan pengikat. Timbang
mikroba 1 dan gula merah dengan perbandingan 1:1, gula merah diiris tipis dan dicampurkan dengan
mikroba 1. campuran ini ditempatkan didalam stoples plastic kira-kira 1/3 bagian sambil diremas-remas
sampai keluar air. Tutup stoples dengankertas Koran dan diikat dengan karet, tempatkan ditempat yang
tidak terkena cahaya matahari langsung. Biarkan sampai 1 minggu agar mikroba tumbuh, ini disebut
mikroba 2 yang bisa diperbanyak atau disimpan.
Mikroba 3
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah mikroba 2, dedak ( bekatul) dan air, sedangkan alat-alat
yang dipakai jerami dan ember. Masukkan mikroba 2 sebanyak 1-2 cc/l air dan diaduk. Air ini dipakai
membasahi dedak dengan kebasahan 70-80%, dapat dikenali dengan bisa dikepal, kemudian jika
dilepaskan akan berderai. Tebar diatas tanah dengan ketebalan 7-10 cm, lalu ditutup dengan jerami agar
tidak terkena cahaya matahari langsung. Lakukan pembalikan pada hari ke 3 dan ke 5, pada hari ke 7
mikroba telah jadi dan disebut mikroba 3.
Mikroba 4
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah : mikroba 3, tanah dari rumpun bambu, tanah pegunungan
(750 dpl) dan tanah dari lahan dengan perbandingan 2 : 1 : 1: 1, serta alat yang dipakai adalah jerami
padi. Tanah diayak agar ukurannya tidak kasar, kemudian campurkan semua bahan menjadi rata
taburkan diatas tanah dengan ketebalan 7-10 cm dan tutup dengan jerami. Dimkan selama 1 minggu
agar mikroba berkembang pada tanah yang disertakan dengan tanah dari lahan. Setelah 1 minggu dapat
diaplikasikan langsung ketanah bedengan dengan dosis 150 gr/m atau setara dengan 1,5 ton/ha. Dalam
pelaksanaan pertanian selama ini adalah 10-20 ton/ha.
PRA TUMBUH
TUMBUH
PERKEMBANGAN
PEMILIHARAAN
Banyak (3)
Sedikit (1)
Sedikit (1)
Sedikit (1)
Sedikit (1)
Banyak (3)
Sedang (2)
Sedikit (1)
Sedikit (1)
Sedang (2)
Sedang (2)
Ca
Sedikit (1)
Sedikit (1)
Sedang (2)
Banyak (3)
Sebelum melakukan usaha tani secara organik seperti biasa harus disediakan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam budidaya tanaman.Sehingga disaat dibutuhkan bahan-bahan sudah tersedia kapanpun
dibutuhkan. Dengan demikian proses berusaha tani tidak akan mengalami kendala dan produksi bisa
berjalansesuai dengan yang diharapkan.
Seperti diutarakan semula,dalam NF kita bisa menambahkan nutrisi (Unsur Hara) makro dan
mikro yang bersumber dari lingkungan disekitar pertanian.Sebagaimana syarat pertanian organik maka
kita harus bisa menggunakan bahan-bahan yang spesifik lokasi. Karena disamping mudah
mendapatkannya juga telah mengalami penyesuaian dengan iklim setempat. Sangat dianjurkan
mengambil bahan-bahan di pagi hari karena energinya sedang kuat dan tidak terkena hujan 2 hari.
Kemudian dalam mengaplikasikannya sangat dituntut penyesuaian dengan kondisi daerah
setempat. Sebab sangat boleh jadi cocok didaerah tertentu tetepi tidak cocok bagi daerah lainnya. Dalam
jangka panjang akan bisa dibuat rekomendasi bagi daerah-daerah dengan kondisi spesifik tertentu.
Disamping itu kekuatan kelompok perlu dikembangkan untuk menjamin tersedianya bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam usaha berproduksi. Pada akhirnya akan terbentuk seksi-seksi dengan tanggung jawab
masing-masing.
Kegunaan
Pertumbuhan vegetatif (awal)
Pembentukan bunga, buah,
pertahanan terhadap penyakit
K
Ca
Mg
Mn
Fe
Pemacu
pertumbuhan
Pestisida
Memperkuat
jaringan,
pembentukan bulir dan umbi
Mempercepat
laju
reaksi
jaringan
Memperbaiki kualitas hijau
daun
Mempercepat
laju
reaksi
jaringan
Mempercepat
laju
reaksi
jaringan
Mempercepat
pertumbuhan
tanaman
Zat anti hama, anti jamur dan
anti bakteri
Seperti dijelaskan terdahulu bahan nutrisi dan pestisida nabati dibuat dengan teknik fermentasi.
Bahan-bahan yang lunak memakai gula merah dan yang keras memakai asam cuka.
Fermentasi dengan gula merah
Setelah bahan-bahan didapatkan maka ditimbang masing-masingnya dan gula merah dengan
perbandingan 1 : 1 untuk yang mengandung banyak air dan 2 : 1 untuk bahan yang kadar airnya kurang.
Pembuatan dilakukan secara terpisah untuk masing-masing bahan yang digunakan. setelah bahan dan
gula merah ditimbang maka keduanya dihancurkan dan diaduk merata sambil diremas-remas.
Selanjutnya masukkan kedalam stoples/ember pelastik sampai 1/3 bagian. Kemudian tutup stoples
dengan kertas palanu dan diikat. Biarkan/fermentasi ditempat terlindung dari cahaya matahari langsung
selama 1 minggu. Saring larutan yang terbentuk dan tempatkan pada botol aqua/derigen.
Larutan dapat digunakan dengan mengocor atau disemprotkan pada tanaman. Dosis pemberian
1-3cc/L sesuai table kebutuhan nutrisi tanaman. Larutan dapat disimpan untuk kebutuhan 1 tahun.
Ampas dari larutan dipakai untuk pembuatan kompos dengan ditambahkan mikroba 3 dan pupuk
kandang.
Fermentasi dengan asam cuka
Bahan yang keras (batang tembakau, tulang sapi dll) ditimbang dengan perbandingan 1 kg dan
3L asam cuka. Bahan dipotong-potong dan dijadikan arang, hancurkan arang dan masukkan kedalam
stoples/ember pelastik 1/3 bagian dan tutup dengan kertas. Lakukan fermentasi ditempat terlindung
cahaya matahari selama 1 minggu. Saring larutan dan tempatkan pada botol aqua/ derigen untuk
kebutuhan 1 tahun. Aplikasikan larutan dengan disemprot atau kocor sesuai table kebutuhan nutrisi
tanaman.
Natural Farming (Pertanian Alami)
1.
2.
3.
4.
5.
Masalah Pupuk
Nutrisi
Mikroba
Teknis Penerapan
Lahan pertanian:
Sawah
kering
kolam
ternak
6. Pengertian Pertanian :
Konvensional/Kimia Orgnik
Semi Organik
Pertanian Alami
7. Managemen Pertanian Alami
8. Kunjungan Lapangan
9. Teknis Home Industri
1. Pupuk
Limbah pertanian yang ada:
1. Ternak: sapi
Kerbau
Kedua kotoran ini dapat digabung
Kotoran ayam
Kambing
2. Limbah hijauan (sisa tanaman)
Kotoran ayam (konvensional) tidak baik digunakan mengingat makanan ayam ini memiliki
kandungan kimia yang tinggi sehingga sulit terurai dengan proses apapun.
Ada dua jenis pupuk yang akan dibuat:
1. Kompos super alami
2. Bokasi (bahan organik kaya akan sumber itu)
Kompos bersifat lunak seperti tanah, lembut sedangkan untuk bokasi bahan masih bersifat utuh tapi
sudah bisa di mamfaatkan. Kedua jenis pupuk tersebut harus melalui proses fermentasi (pelapukan)
a. Kompos Super Alami
Bahan:
Kotoran kerbau/sapi : 5 karung, sebaiknya diayak dulu untuk pupuk kandang yang sudah
lama.
Tanah dibawah pohon bambu : 2 karung, karena tanah di bawah pohon bambu masih steril
dan mengandung banyak mikroba. Jumlahnya bisa 2-5 karung untuk 5 karung kotoran sapi.
Tanah dibawah pohon bambu ini bisa diganti dengan tanah lahan.
Dedak halus : karung (semakin banyak, semakin bagus)
Fungsi sebagai makanan mikroba dan mempercepat pembusukan.
Nutrisi yang digunakan :
Mikroba 2
Nutrisi ikan (N)
Nutrisi tulang sapi (P)
Nutrisi arang batang tembakau (K)
Nutrisi kulit telur (Ca)
Dosis : 2 cc + mikroba 2 untuk 1 liter air
Proses pembuatan :
o Semua bahan pupuk, tanah, dedak, dicampur jadi 1 dan diaduk hingga merata.
o Masukkan air larutan nutrisi yang ada dengan dosis 2 cc/ltr air
o Aduk hingga merata dan lembab (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, kadar
air 30%)
o Lakukan penumpukan kompos setinggi 20 30 cm
o Tutup dengan jerami selama 7 hari, jerami bisa diganti dengan alang-alang dan bang
jagung.
o Kalau dalam proses terlalu panas lebih dari50 C,harus dibalik/diaduk kembali,
setelah dingin ditutup kembali (biasanya 2 hari . dibalik pada ke 2 dlaan ke 3.
o Cara sederhana untuk mengukur panas ambil batang keladi (talas) di masuk kan
kedalam gundukan kompos, bila dalam 5 menit layu maka berarti panas lebih dari 50
C. Tempat atau proses pembuatan kompos harus terlindung dari panas matahari dan
dari air hujan.
Jika terkena air hujan maka kesuburan dalam kompos akan di bawa hanyut dalam air
hujan dan jika terkena panas matahari maka bakteri akan mati.
b. Bokasi
Bahan :
Kotoran ternak : Kambing,kelinci,marmut
: 5 karung
Tanah yang akan di tanami (tanah lahan)
:2-5 karung
dedak
:1/2 -1 karung
Daun-daunan untuk campuran (di potong kecil) 5Cm :2,5 karung
Nutrisi ikan, tulang, kaliung dan kalsium dan mikroba 2
Proses pembuatan :
Pupuk kandang,daun-daunan,tanah, dedak dicampur menjadi 1
Basahi bahan tersebut dengan air larutan nutrisi yang tersedia
Tumpuk dengan ketinggian 20-30 Cm, di tutup dengan jerami
Balik pada hari ke 2 dan ke 3
Lama pembuatan minimal 7 hari.
c. NPK Cair
Bahan:
Pupuk kandang (kotoran apa saja):satu karung
Cacahan sabut kelapa yang masih berair
Cacahan batang pisang yang akan busuk : 0.5 karung
Air kencing ternak secukupnya
Dedak : 2 Kg
Nutrisi Ikan, Tulang sapi, Arang batang tembakau, kulit telur dan mikroba II: 2 cc/Ltr
Air biasa untuk merendam
Proses Pembuatan
Masukan semua bahan ke dalan drum, naungi drum tersebut agar tidak terkena hujan dan sinar
matahari. Diamkan selama 1 inggu.
Pemakaian:
NPK cair ini dapat di gunakan untuk pengecoran dengan dosis 1 gelas /1 rumpun
tanaman.perlakuan pada tanaman 2X satu minggu.NPK cair ini bisa di tambahkan dengan air
biasa dengan dosis 1: 1.
2. Nutrisi
Identifikasi Bahan Nutrisi:
1. Ikan lele,Belut, ikan tongkol (berpunggung biru dan berlendir tinggi) sebagai sumber nitrogen
(N).
2. Tulang sapi sebagai sumber phosphor (p)
3. Kulit telur,(Ca/ kalsium )
4. arang batang tembakau (K/ Kalium)
5. Kulit keong : untuk memebantu menetralkan PH tanah,Dan menjaga keasaman tanah
6. Bawang putih (pungsidah alami)
7. Jahe (Fungisida alami)
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
b. Unsure Mikro (Fe, Mg, Zn, dll kurang lebih 600 Unsur)
Selain nutrisi makro, proses pembuatannya sama dengan perbandingan 1 : 1 (1 kg ahan nutrisi :
1 kg gula merah) dicacahdan ditumbuk halus.
Catatan:
Lama kegunaan atau masa kadaluarsa nutrisi 1 tahun dengan catatan penyimpanan
terjaga.
Dosisi pengguanaan 1 cc+ 1 liter air perlakukan dengan disemprotkan atau dengan
disiram.
3. Mikroba
Cara membuat:
a. Mikroba I
Bahan :
Nasi keras yang masih baru 1 kg
kotak bambu tempat nasi
Tanah dari bawah pohon bambu, dan daun yang sudah kering
Cara membuat:
Masukkan nasi dalam kotak, tutup kotak dengan kertas ikat, dan timbun ditanah pohon
bambu (bisa langsung ddibawah pohon bambu) lama penimbunana 3 hari.
Tanda jadi: berbau tape, berjamur putih, kuning kemerah-merahan.
Untuk kompos ;berbau harum dan dingin .
b. Mikroba II
Mikroba I di fermentasi pakai gula merah, masukkan stoples tutup dengan kertas, ikat dan
simpan sampai 3 hari perbandingan 1: 1 (1 kg mikroba: 1 kg gula merah)
c. Mikrobah III
Bahan: dedak halus 1 karung + mikroba II
Cara membuat : basahi dedak dengan air larutan mikroba II dengan cara membuat : basahi
dedak dengan air larutan mikroba II dengan perbandingan 2 cc/ 1 ltr. Basahi dedak tersebut
hingga lembab, tumpuk dedak dengan ketinggia 10-20 cm, tutup dengan jerami, biarkan selama
7 hari. Kalau panas melebihi 50 c aduk dihari ke 2,3 dan ke 4 hingga dingin dan tutup kembali.
Tana jadi : berjamur dan dingin
d. Mikroba IV
Cara membuat : satu karung mikroba III ditambah 0,5 karung tanah dataran tunggi, 0,5 karung
tanah lahan yang akan ditanami.aduk jadi satu ditumpuk dengan ketinggian 20-30 cm, tutup
dengan jerami dan biarkan selama 7 hari. Tanda jadi bahan berwarna kecoklat-coklatan dan
bercampur menjadi satu
NUTRISI ASAM COKLAT
Bahan:
Susu 1ltr
Air cucian beras siraman pertama 100 gr/ satu gelas
Cara membuat :
Susu dan air cucuian beras di campur menjadi satu endap kan 3 hari, ambil air endapan
nya biarkan satu minggu (7 hari). Setelah 7 hari di tambah dengan gula merah yang telah
di haluskan dengan perbandingan 1:1 (1 air endapan + 1 kg gula merah ) biarkan selama
7 hari,
Tanda jadi : berbau tape dan rasanya seperti yakult
Fungsinya
Sebagai perbaikan kompos apabila rusak dari Proses (Gagal)
Sebagai bahan pensterilan lahan, kolam dan kandang ternak.
ROUNDUP ALAMI
Bahan :
Air kelapa tua 10 ltr
Mikroba II (10 sendok makan)
Dedak 1 Kg
Caranya : Semua bahan di campur dan di fermentasi selama 7 hari setelah itu roundup alami bisa di
gunakan. Prosesnya sama dengan membuat nutrisi yang lain.
4. Teknis Penerapan Pertanian Alami Di Lahan Pertanian
a. Lahan Sawah
Sehabis panen, jerami di tebarkan lalu di airi hingga membusuk , kemudian di
olah dan di bajak
Sudah bajakan pertama: kompos +mikroa IV di tebar di lahan, tidak di aliri
supaya pupuk tidak larut
Bajakan ke 2 tanah di ratakan dan siap di tanami
Untuk sawah yang di bajak 4x kompos di tebarkan pada bajakan ke 2 dan
bajakan ke 4,posisi air di kurangi selama 3-7 hari
Dosis kompos/ mtr kubik 1,5 kg atau 1500 kg
Mikroba/ mtr kubik 1,5 ons atau 150 gram
Setelah itu baru di tanami
Umur persemaian 20-30 hari
Cara Pemberian Nutrisi, Pemberian Nutrisi Pada :
a. Tanaman Padi dan Hortikultura
Jumlah
Jumlah
jumlah
jumlah
Banyak
Sedang
Sedikit
Sedikit
Nutrisi ini bisa di gunakan 2kali umur padi 10hari dan umur padi 20 hari nutrisi jantung
pisang bisa di tambahkan jika terjadi hama dan penyakit tanaman (fungisida dan
insektisida)
b. Kolam
Syarat:
Kolom harus belantai tanah
Kalu sudah permanent harus di isi lagi dengan tanah setinggi 10 20 cm.
Kolom belum di airi
Taburi kapur pertanian (dolonit)secara merata
Taburi mikroba IV 1,5 ons/ mtr kubik
Biarkan kolam satuminggu
Kolam di semprot pakai nutrisi asam laktat (1cc: 1ltr air )
Setelah satu minggu kolam di airi dikit demi sedikit, masukan nutrisi jantung pisang
1cc: 1 ltr air
Ikan di masukan
Cara pemberian pakan :
1. Daun daunan (daunt alas dan daun papaya
2. Kotoran sapi/ kerbau /kambing yang di fermentasi pakai nutrisi mikroa II, nutrisi jahe,
nutrisi bawang putih,nutrisi temulawak,nutrisi rebung bambu,nutrisi ikan (di
fermentasi selama 7 hari)
3. 3.mikroba dapat langsung di beri mikroba
4. pake pellet alami, pakan ikan yang di buat dengan cara penggunaan nutrisi alami
c. Ternak
1. kandang berlantai tanah, atap terserah sesuai kondisi pagar awah bisa memakai
batu bata /papan. Atasnya di kasih dinding dari bambu (harus ada sirkulasi udara).
Tutup kandang harus dapat di buka dan di tarik
2. lantai di tebari dengan cacahan jerami (lebih kurang 5 cm) ketebalan jerami :0-20 cm
3. taburkan mikroba III
4. Masukan cacahan daun bamboo ukuran 5cm ketebalan bambu 10-20 cm
5. Sterilkan pakai asam laktat (lantai dinding dan atap nya)
6. Setelah 1 minggu ayam dimasukkan
Cara pemberian pakan / minuman ternak
Ayam
1. tempat minuman dibuat dari paralon/ bamboo yang dilubangi dengan jarak antara
lubang yang 1 dengan lubang yang lainnya 10 cm/ 15 cm dengan menyesuaikan
lokasi tambang utrisi yang diberikan : nutrisi ikan, jahe, bawang putih, temu lawak
dan rebung bambu
2. tempat pakan sebaiknya menggunakan tampah, untuk 1 lokasi tampahnya harus ada
2-5 sesuai dengan jumlah ternak
3. pakan dengan menggunakan mikroba IV ditambah dengan beras merah bagi ayam
yang berumur 0 1 bulan. Mikroba IV +jagung giling kasar untuk ayam umur 2
seterusnya.
4. untuk bebek, jagung direndam dengan nutrisi selama I malam, makanan tambahan
selalu diberikan (keong) minumannya pakai nutrisi seperti untuk ayam dan ikan
5. Pengertian Pertanian
konvensional/ kimia
pertanian yang mengguanakan bahan kimia diproses dipabrik praktis
penggunaannya hingga menimbulkan ketergantungan bagi petani, harganya
mahal, berbahaya bagi kesehatan, memunculkan hama dan penyakit dan
merusak tanah.
Pertanian organik: pertanian yang mengguanakan bahan-bahan organikng
pupuk dan obat, hasil sehat untuk dikonsumsi. Dampak hasil bagi lingkungan :
a. lingkunham aman
b. hasil sehat
c. biaya ringan
d. menghilangkan ketergantungan
e. menjaga kesuburan tanah dan tanaman
pertanian semi organik
Pertanian yang mengguanakan pupuk campuran antara pupuk kimia dan pupuk
organik (50% : 50%)
Pertanian alami: Sumber daya alam yang ada disekitar kita, muda dibuat dan
diterapkan menggunakan metodelogi atau cara engan dosis tepat.
Untuk musim kemarau pemberian nutrisi harus dikurangi dan dosis sedang untuk musim
hujan, sedangkan untuk kompos boleh melebihi dosis
Lidi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Cara Membuat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Ember
Ember
Kompor
Tungku
Wajan
Kuali
Sendok goreng
Tomat di tusuk dgn lidi, keluarkan bijinya hingga bersih tidak boleh mengenai
daging buah
Rendan ked lm ember yang sudah di kasih air kapur sirih
Rendam selama 2 malam (setiap harinya di cuci dan dig anti dengan air kapur
sirih kembali
Setelah itu cuci kembali hingga bersih dan tiriskan
Siapkan kompor dan wajan dalam api kecil kemudian masukkan tomat dan gula
scr bersama2, apabila sudah keluar airnya api di besarkan , lama perebusan 3-4
jam aduk dan balik jika di perlukan
Setelah air hbs, angkat dari kompor
Ambil tomat satu persatu, tata di alat penjemuran (jamur selama 3 hari kemdian
di awasi dengan ilalalang yang di cuci dgn bersih , tutup dgn kain basah untuk
menghindari debu atau lalat
Torama siap di sajikan
Tempe
-
5.
6.
7.
8.
9.
Catatan :