Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PERHITUNGAN

3.1 Perhitungan Hujan Maksimum Harian Rata-Rata


Berdasarkan perhitungan hujan rata-rata dengan poligon Thiessen dengan cara 1
diperoleh Curah Hujan Maksimum dari tahun 1995 2004:
Tabel 3.1. Curah Hujan Maksimum dari Tahun 1995 2004
No.

Tahun

Curah Hujan Maks. (X)

1995

72,970

1996

103,215

1997

87,806

1998

52,759

1999

63,376

2000

75,955

2001

91,744

2002

65,102

2003

84,975

10

2004

63,101

Sumber: Hasil Analisis


3.2 Perhitungan Parameter Statistik
Perhitungan parameter statistik dilakukan dengan mengolah data pada Tabel 3.1.
x rerata
S (standar deviasi)
Cs

= 76,100
= 15,643
= 0,281

Cv
Ck

= 0,206
= -0,724

Dari parameter statstik yang diperoleh, maka series data tersebut mendekati ciri-ciri
dari distribus LOG PERSON III (berdasarkan Tabel 3.2)

Tabel 3.2 Parameter Statistik untuk menentukan jenis distribusi


No

Distribusi

Persyaratan
(xrats)= 68,27%

(xrat2s)= 95,44%

normal

Cs 0
Ck 3
2

Log Normal

Gumbel

Log Pesson III

Cs = Cv3 + 3Cv
Ck = Cv8 + 6Cv6 +15Cv4 + 16Cv2 + 3
Cs = 1,14
Ck = 5,4
Selain dari nilai di atas

Sumber: Hidrologi Terapan, Bambang Triatmodjo, 2009


Menghitung standar deviasi (s)

s=

1
n-1

1
2

Xi-Xrerata

i=1

Menghitung koefisien asimetri (Cs)


Cs=

Menghitung koefisien variasi (Cv)

Cv =
-

3
n
i=1 (Xi-Xrerata)
n-1 n-2 (s3 )

s
Xrerata

Menghitung koefisien kurtosis (Ck)

Ck=

n2

n
i=1

Xi-Xrerata
n-1 n-2 (s4 )

3.3 Analisa Frekuensi


Distribusi yang cocok untuk perhitungan adalah menggunakan distribusi Log
Person III yang perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Perhitungan Analisa Frekuensi dengan Log Person III


No.

Tahun

(X)

Log x

(Log x - Lox rerata)^2

(Log x - Lox rerata)^3

1995

72,970

1,863

9,8476E-05

-9,77E-07

1996

103,215

2,014

1,9789E-02

2,78E-03

1997

87,806

1,944

4,9637E-03

3,50E-04

1998

52,759

1,722

2,2733E-02

-3,43E-03

1999

63,376

1,802

5,0613E-03

-3,60E-04

2000

75,955

1,881

5,6078E-05

4,20E-07

2001

91,744

1,963

8,0120E-03

7,17E-04

2002

65,102

1,814

3,5371E-03

-2,10E-04

2003

84,975

1,929

3,1611E-03

1,78E-04

10

2004

63,101

1,800

5,3341E-03

-3,90E-04

Sumber: Hasil Analisa


3.3.1. Parameter Statistik
Dari perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh nilai parameter berikut:
log x rerata
standar deviasi (S)
skewness (Ck)

= 1,873
= 0,0899
= -0,0687

3.3.2. Menentukan periode ulang


Pada desain ini digunakan periode ulang 2 tahun karena saluran yang
direncanakan merupakan saluran tersier.
3.3.3. Menghitung Hujan Rancangan
Nilai K untuk G = -0,0687 diperoleh dari lampiran (tabel 2.8, Sistem Drainase Perkotaan yang
Berkelanjutan, Dr. Ir Suripin, M. Eng). Perhitungan debit maksimum tersebut tercantum pada Tabel 3.4.

Koef. Kemencengan (G) =

3
n ni=1 log X- log Xrereta

n-1 n-2 s3

Tabel 3.4 Nilai Debit pada kala uang tertentu


periode
ulang

Nilai K

Log XT

XT

0,0113

1,8741

74,83

0,8447

1,9490

88,92

10

1,2738

1,9876

97,18

25

1,7266

2,0283

106,73

50

2,0146

2,0542

113,29

100

2,2752

2,0776

119,57

Sumber: Hasil Analisa


Nilai Log XT = log Xrerata +Ks
Dimana XT adalah hujan rancangan saat kala ulang T tahun
Untuk perencanaan drainase ini digunakan kala ulang 2 tahun, maka X2thn = 74, 83 mm
3.4 Analisa Intensitas Hujan
3.4.1. Menentukan Waktu Konsentrasi (Tc)
Tc adalah waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari tempat yang terjauh
sampai titik yang ditinjau. Pengertian lain untuk Tc adalah waktu yang diperlukan oleh air
untuk mengalir di atas permukaan tanah sampai ke saluran yang terdekat (Td) ditambah
waktu pengaliran di dalam saluran (T0) sampai ke titik yang ditinjau.

1. Wilayah I, II, dan III

R e ru m p u ta n 3
L = 3 9 4 9 ,0 1 m 2

R . P ra k tik u m 2
x

L = 1 0 5 7 ,8 0 m 2
c

K o rid o r 2

L = 2 4 ,8 6 m 2

L = 1 2 ,0 0 m 2

R . P ra k tik u m 1

L = 9 3 4 ,8 0 m 2
d

J a la n 2

L = 2 5 2 ,0 0 m 2

A
II1

R e ru m p u ta n 2
L = 4 9 9 1 .9 7 m 2

M u sh a lla
x
L = 5 0 5 ,6 0 m 2
y

II

II2

d
c

P a v in g

G edung X

B lo c k 1

L = 6 8 2 ,5 0 m 2
L = 1 4 0 ,0 0 m 2
T e ra s

L = 1 7 6 ,4 0 m 2

L =
3 9 7 ,1 5 m 2

R e ru m p u ta n 1
L = 5 6 5 ,6 0 m 2

G d . U ta m a

III

L = 6 7 2 ,0 0 m 2

J a la n 1 L = 3 0 2 , 5 1 m 2
P a v in g B lo c k 2

L = 4 0 3 ,5 6 m 2

Gambar 3.1 Wilayah I,II, dan III

a. Tinjauan drainase bangunan R. Praktikum 2

Segmen ad, area atap dengan luas adx = 166,8 m2


L0 = 25,8 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Asumsi 1 : Ld jarak dari x-ad, dan L0 jarak dari ad
Tc =

Ld
Va

1/2 Lo
Vs

12,9
1,5

12,9
1,0

= 21, 5 dtk = 0,358 menit

Asumsi 2 : Air dari atap langsung menuju pangkal saluran


Tc =

Lo
Vs

25,8
1,0

= 25,8 dtk = 0,43 menit

Jadi pada saluran ad, nilai Tc = 0,43 menit.


Segmen ab, area atap dngan luas axyb = 363,53 m2
L0 = 41,0 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Tc =

Lo
Vs

41,0
1,0

= 41,0 dtk = 0,683 menit

Jadi pada saluran ab, nilai Tc = 0,683 menit.


Segmen bc = ad

Tc =0,43 menit

Segmen cd = ab

Tc = 0,683 menit

b. Tinjauan drainase bangunan R. Praktikum 1

Segmen ad, area atap dengan luas adx = 129,6 m2


L0 = 22,8 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk

Asumsi 1 : Ld jarak dari x-ad, dan L0 jarak dari ad


Tc =

Ld
Va

1/2 Lo
Vs

11,4

1,5

11,4
1,0

= 19,0 dtk = 0,316 menit

Asumsi 2 : Air dari atap langsung menuju pangkal saluran


Tc =

Lo
Vs

22,8
1,0

= 22,8 dtk = 0,38 menit

Jadi pada saluran ad, nilai Tc = 0,38 menit.


Segmen ab, area atap dngan luas axyb = 337,44 m2
L0 = 41,0 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Tc =

Lo
Vs

41,0
1,0

= 41,0 dtk = 0,683 menit

Jadi pada saluran ab, nilai Tc = 0,683 menit.


Segmen bc = ad

Tc =0,38 menit

Segmen cd = ab

Tc = 0,683 menit

c. Tinjauan drainase segmen AB

Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk


Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Kecepatan aliran di rumput (Vr) = 0,1 m/dtk
Kecepatan aliran di jalan aspal (Vj) = 0,3 m/dtk
Asumsi 1 : Dari luasan wilayah I, Ld = 57, 34 m dan Lo = 60 m, Ld adalah lintasan
terpanjang ke pangkal saluran, dan L0 adalah panjang saluran.
Tc =

Ld
Vr

Lo
Vs

57,34
0,1

60
1,0

= 633,4 dtk = 10,5567 menit

Asumsi 2 : Lo = 60 m adalah panjang saluran dan Ld = 73 m adalah panjang lintasan


dari area wilayah II1

Tc =

Ld
Vr

Lo
Vs

73

0,1

60

1,0

= 790 dtk = 13, 1667 menit

Jadi pada saluran AB, nilai Tc = 13,1667 menit.

d. Tinjauan drainase bangunan Musholla

Segmen ad, area atap dengan luas axyd = 137,24 m2


L0 = 23,48 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Asumsi 1 : Ld jarak dari x-ad = 10,74 m, dan L0 jarak dari ad
Tc =

Ld
Va

1/2 Lo
Vs

10,74
1,5

11,74
1,0

= 18,9 dtk = 0,315 menit

Asumsi 2 : Air dari atap langsung menuju pangkal saluran


Tc =

Lo
Vs

23,48
1,0

= 23,48 dtk = 0,39 menit

Jadi pada saluran ad, nilai Tc = 0,39 menit.


Segmen ab, area atap dngan luas axb = 113,92 m2
L0 = 21,5 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Tc =

Lo
Vs

21,5
1,0

= 21,5 dtk = 0,358 menit

Jadi pada saluran ab, nilai Tc = 0,358 menit.


Segmen bc = ad

Tc =0,39 menit

Segmen cd = ab

Tc = 0,6358 menit

e. Tinjauan drainase bangunan Gedung X


Segmen ab, area atap dengan luas = 341,25 m2

L0 = 19,5 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Air dari atap langsung menuju pangkal saluran
Tc =

Lo
Vs

19,5
1,0

= 19,5 dtk = 0,325 menit

Jadi pada saluran ab, nilai Tc = 0,325 menit

Segmen cb, area atap dengan luas = 341,25 m2


L0 = 35,0 m
Tc =

Lo
Vs

35
1,0

= 35 dtk = 0,583 menit

Jadi pada saluran cb, nilai Tc = 0,583 menit.

f. Tinjauan drainase bangunan Gedung Utama

Segmen ad, area atap dengan luas adx = 64,0 m2


L0 = 16,0 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Asumsi 1 : Ld jarak dari x-ad = 8 m, dan L0 jarak dari ad
Tc =

Ld
Va

1/2 Lo
Vs

8,0
1,5

8,0
1,0

= 13,33 dtk = 0,222 menit

Asumsi 2 : Air dari atap langsung menuju pangkal saluran


Tc =

Lo
Vs

16
1,0

= 16 dtk = 0,267 menit

Jadi pada saluran ad, nilai Tc = 0,267 menit.

Segmen ab, area atap dngan luas axyb = 271,44 m2


L0 = 42,0 m
Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk
Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Tc =

Lo
Vs

42,0
1,0

= 42,0 dtk = 0,70 menit

Jadi pada saluran ab, nilai Tc = 0,70 menit.


Segmen bc = ad

Tc =0,267 menit

Segmen cd = ab

Tc = 0,70 menit

g. Tinjauan drainase segmen BC

Kecepatan aliran di atap (Va) = 1,5 m/dtk


Kecepatan air di saluran (Vs) = 1.0 m/dtk
Kecepatan aliran di rumput (Vr) = 0,1 m/dtk
Kecepatan aliran di jalan aspal (Vj) = 0,3 m/dtk
Kecepatan aliran di paving block (Vb) = 0,4 m/dtk
Dari luasan wilayah II2, Ld = 71,27 m dan Lo = 71,60 m, Ld adalah lintasan terpanjang ke

saluran, dan L0 adalah panjang saluran.


Panjang lintasan terpanjang melalui rumput = 48,25 m
Panjang lintasan terpanjang melalui paving block = 16,90 m

Asumsi 1

: Tc =

Asumsi 2 : Tc =

Ld
Vr
Ld
Vr

+
+

Lo
Vs
Lb
Vb

=
+

48,25
0,1
Lo
Vs

22,650
1,0

31,35
0,1

Jadi pada saluran BC, nilai Tc = 8,42 menit.

= 505,15 dtk = 8,42 menit

16,9
0,4

22,65
1,0

= 378,4 dtk = 6,3 menit

h. Tinjauan drainase segmen CD

Dari luasan wilayah III2, Ld = 19,45 m dan Lo = 20,45 m, Ld adalah lintasan terpanjang
ke pangkal saluran, dan L0 adalah panjang saluran.
Tc =

Ld
Vr

Lo
Vs

19,45
0,1

20,45
1,0

= 214,95 dtk = 3,5825 menit

i. Tinjauan drainase segmen EC

Dari luasan wilayah III1, Ld = 21,31 m dan Lo = 27,25 m, Ld adalah lintasan terpanjang
ke pangkal saluran, dan L0 adalah panjang saluran.
Tc =

Ld
Vr

Lo
Vs

21,31
0,1

27,25
1,0

= 240,35 dtk = 4,006 menit

Dengan cara yang sama maka perhitungan untuk wilayah IV, V, dan VI dapat ditampilkan
pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Nilai Tc di setiap segmen
NO

AREA

R. Praktikum 2

R. Praktikum 1

saluran

Musholla

Gedung X

SEGMEN
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
AB
ad
ab
bc
cd
ab
cb

Sumber : Hasil analisa dan perhitungan

Tc (menit)
0,430
0,683
0,430
0,683
0,380
0,683
0,380
0,683
13,167
0,390
0,358
0,390
0,358
0,325
0,583

NO

AREA

Gedung Utama

7
8
9

Saluran
Saluran
Saluran

10

R.Kuliah 1

11
12

Saluran
Saluran

13

R.Kuliah 2

14

R.Kuliah 3

15

R.Kuliah 4

16

R.Kuliah 5

17
18

Saluran
Saluran

19

Bangunan Y

20

R. Praktikum 3

21
22

Saluran
Saluran

SEGMEN
ad
ab
bc
cd
BC
CD
ED
ad
ab
bc
cd
FO
OG
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
HI
GH
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
KI
JI

Sumber : Hasil analisa dan perhitungan

Tc (menit)
0,267
0,700
0,267
0,700
8,420
3,583
4,006
0,430
0,650
0,430
0,650
8,170
7,709
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,852
0,430
0,852
0,430
0,651
0,430
0,651
11,540
15,160
0,205
0,205
0,205
0,205
0,205
0,650
0,205
0,650
7,471
7,947

3.4.2 Menentukan Intensitas Hujan


Intensitas hujan dihitung berdasarkan rumus Mononobe yaitu:
2

R24 24 3
I=
24 Tc
Untuk perhitungan intensitas hujan masing-masing segmen dengan nilai R24 = 74, 83 mm
yang dihitung sebelumnya pada analisa frekuensi, diberikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Perhitungan Intensitas Hujan
No

Area

R. Praktikum 2

R. Praktikum 1

saluran

Musholla

Gedung X

Gedung Utama

7
8
9

Saluran
Saluran
Saluran

10

R.Kuliah 1

11

Saluran

Segmen
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
AB
ad
ab
bc
cd
ab
cb
ad
ab
bc
cd
BC
CD
ED
ad
ab
bc
cd
FO

Tc
(menit)
0,430
0,683
0,430
0,683
0,380
0,683
0,380
0,683
13,167
0,390
0,358
0,390
0,358
0,325
0,583
0,267
0,700
0,267
0,700
8,420
3,583
4,006
0,430
0,650
0,430
0,650
8,170

Durasi
(jam)
0,007
0,011
0,007
0,011
0,006
0,011
0,006
0,011
0,219
0,007
0,006
0,007
0,006
0,005
0,010
0,004
0,012
0,004
0,012
0,140
0,060
0,067
0,007
0,011
0,007
0,011
0,136

I mononobe
(mm/jam)
697,90
512,66
697,90
512,66
757,85
512,66
757,85
512,66
71,31
744,84
788,59
744,84
788,59
841,11
569,72
958,88
504,32
958,88
504,32
96,06
169,82
157,63
697,90
529,86
697,90
529,86
98,01

No

Area

Segmen

12

Saluran

13

R.Kuliah 2

14

R.Kuliah 3

15

R.Kuliah 4

16

R.Kuliah 5

17
18

Saluran
Saluran

19

Bangunan Y

20

R. Praktikum
3

21
22

Saluran
Saluran

OG
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
HI
GH
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
KI
JI

Sumber: Hasil analisa dan perhitungan

Tc
(menit)
7,709
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,651
0,430
0,852
0,430
0,852
0,430
0,651
0,430
0,651
11,540
15,160
0,205
0,205
0,205
0,205
0,205
0,650
0,205
0,650
7,471
7,947

Durasi
(jam)
0,128
0,007
0,011
0,007
0,011
0,007
0,011
0,007
0,011
0,007
0,014
0,007
0,014
0,007
0,011
0,007
0,011
0,192
0,253
0,003
0,003
0,003
0,003
0,003
0,011
0,003
0,011
0,125
0,132

I mononobe
(mm/jam)
101,88
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
442,40
697,90
442,40
697,90
529,32
697,90
529,32
77,86
64,91
1143,59
1143,59
1143,59
1143,59
1143,59
529,86
1143,59
529,86
104,04
99,84

3.4.3. Perhitungan Koef Limpasan Komposit


Berdasarkan Tabel 2.25 pada hal 80 buku Sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan,
Dr. Ir. Suripin, M.Eng, 2003, koefisien aliran C dapat diasumsikan sebagai berikut:

Lahan Rumput datar

: C = 0,25

Paving Block

: C = 0,60

Atap

: C = 0,85

Jalan

: C = 0,90

Pada kawasan tertentu yang beragam, maka nilai koefisien limpasan yang digunakan
adalah komposit.
Untuk menghitung nilai koefisien limpasan komposit digunakan rumus berikut:

C1A1+C2A2+..+CnAn

Ckomp =

A1+A2++An

Untuk perhitungan selanjutnya pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut:


Tabel 3.7 Perhitungan koefisien limpasan komposit
No

Area

R.
Praktikum 2

R.
Praktikum 1

saluran

Musholla

Gedung X

Segmen
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
AB
ad
ab
bc
cd
ab
cb

C
rumput
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

Sumber: Hasil Analisa dan Perhitungan

A
rumput
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
6885,070
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

C
atap
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85

A atap
166,80
363,53
166,80
363,53
129,60
337,44
129,60
337,44
0,00
137,24
113,92
137,24
113,92
341,25
341,25

C
A
C
p.block p.block komp
0,8536
0,60
0,00
0,8517
0,60
0,00
0,8536
0,60
0,00
0,8517
0,60
0,00
0,8546
0,60
0,00
0,8518
0,60
0,00
0,8546
0,60
0,00
0,8518
0,60
0,00
0,2501
0,60
0,00
0,8544
0,60
0,00
0,8553
0,60
0,00
0,8544
0,60
0,00
0,8553
0,60
0,00
0,8518
0,60
0,00
0,8518
0,60
0,00

No

Area

Gedung Utama

7
8
9

Saluran
Saluran
Saluran

10

R.Kuliah 1

11
12
13

Saluran
Saluran
R.Kuliah 2

14

R.Kuliah 3

15

R.Kuliah 4

16

R.Kuliah 5

17
18
19

Saluran
Saluran
Bangunan Y

20

R. Praktikum 3

21
22

Saluran
Saluran

Segmen
ad
ab
bc
cd
BC
CD
ED
ad
ab
bc
cd
FO
OG
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
HI
GH
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
KI
JI

C
A
rumput rumput
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
1377,340
0,25
185,110
0,25
339,750
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
0,000
0,25
748,690
0,25
188,50
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
2670,90
0,25
3000,60
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
4013,10
0,25
893,73

C
atap
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85

A
C
A
atap p.block p.block
64,00
0,60
0,00
271,44
0,60
0,00
64,00
0,60
0,00
271,44
0,60
0,00
0,00
0,60
397,15
0,00
0,60
0,00
0,00
0,60
0,00
166,80
0,60
0,00
336,89
0,60
0,00
166,80
0,60
0,00
336,89
0,60
0,00
2065,39
0,00
0,60
0,00
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
165,60
0,60
0,00
493,98
0,60
0,00
165,60
0,60
0,00
493,98
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
166,41
0,60
0,00
336,69
0,60
0,00
0,00
0,60
0,00
0,00
0,60
176,77
85,56
0,60
0,00
104,67
0,60
0,00
85,56
0,60
0,00
104,67
0,60
0,00
85,56
0,60
0,00
455,56
0,60
0,00
85,56
0,60
0,00
455,56
0,60
0,00
0,00
0,60
0,00
0,00
0,60
0,00

C
komp
0,8594
0,8522
0,8594
0,8522
0,4182
0,2532
0,2518
0,8536
0,8518
0,8536
0,8518
0,8007
0,25
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
0,25
0,29
0,86
0,86
0,86
0,86
0,86
0,85
0,86
0,85
0,25
0,25

3.4.4 Perhitungan Debit dengan Metode Rational


Perhitungan debit puncak menggunakan rumus berikut:
Qp = C i A
Dimana : C, adalah koefisien limpasan
I, adalah intensitas hujan
A, luasan (area) tampungan hujan

Perhitungan selanjutnya ditampilkan pada Tabel 3.8 berikut:


Tabel 3.8 Perhitungan Debit setiap segmen
No

Area

R. Praktikum 2

R. Praktikum 1

saluran

Musholla

Gedung X

Aco (m2)

Cco

Qsekmen
(m3/dtk)

ad

I
(mm/jam)
697,90

166,800

0,85

0,03

ab

512,66

363,530

0,85

0,04

bc

697,90

166,800

0,85

0,03

cd

512,66

363,530

0,85

0,04

ad

757,85

129,600

0,85

0,02

ab

512,66

337,440

0,85

0,04

bc

757,85

129,600

0,85

0,02

cd

512,66

337,440

0,85

0,04

AB

71,31

6885,070

0,25

0,03

ad

744,84

137,240

0,85

0,02

ab

788,59

113,920

0,86

0,02

bc

744,84

137,240

0,85

0,02

cd

788,59

113,920

0,86

0,02

ab

841,11

341,250

0,85

0,07

569,72

341,250

0,85

0,05

Segmen

cb
Sumber : Analisa dan Perhitungan

No

Area

Gedung Utama

7
8
9

Saluran
Saluran
Saluran

10

R.Kuliah 1

11
12
13

Saluran
Saluran
R.Kuliah 2

14

R.Kuliah 3

15

R.Kuliah 4

16

R.Kuliah 5

17
18
19

Saluran
Saluran
Bangunan Y

20

R. Praktikum 3

21
22

Saluran
Saluran

Segmen
ad
ab
bc
cd
BC
CD
ED
ad
ab
bc
cd
FO
OG
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
HI
GH
ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd
KI
JI

I (mm/jam)
958,88
504,32
958,88
504,32
96,06
169,82
157,63
697,90
529,86
697,90
529,86
98,01
101,88
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
529,32
697,90
442,40
697,90
442,40
697,90
529,32
697,90
529,32
77,86
64,91
1143,59
1143,59
1143,59
1143,59
1143,59
529,86
1143,59
529,86
104,04
99,84

Aco
64,00
271,44
64,00
271,44
1774,49
185,11
339,75
166,80
336,89
166,80
336,89
2814,08
188,50
166,41
336,69
166,41
336,69
166,41
336,69
166,41
336,69
165,60
493,98
165,60
493,98
166,41
336,69
166,41
336,69
2670,90
3177,37
85,56
104,67
85,56
104,67
85,56
455,56
85,56
455,56
4013,10
893,73

Cco

Qsekmen (m3/dtk)

0,859
0,852
0,859
0,852
0,418
0,253
0,252
0,854
0,852
0,854
0,852
0,801
0,253
0,854
0,852
0,854
0,852
0,854
0,852
0,854
0,852
0,854
0,851
0,854
0,851
0,854
0,852
0,854
0,852
0,250
0,292
0,857
0,856
0,857
0,856
0,857
0,851
0,857
0,851
0,250
0,251

0,01
0,03
0,01
0,03
0,02
0,00
0,00
0,03
0,04
0,03
0,04
0,06
0,00
0,03
0,04
0,03
0,04
0,03
0,04
0,03
0,04
0,03
0,05
0,03
0,05
0,03
0,04
0,03
0,04
0,01
0,02
0,02
0,03
0,02
0,03
0,02
0,06
0,02
0,06
0,03
0,01

3.4.5 Perhitungan Debit Tampungan


Menggunakan persamaan kontinuitas, dimana semua debit yang masuk akan
dikomulatifkan kepada saluran yang menerimanya. Hasil perhitungan daya tampung
(debit) setiap segmen saluran adalah pada Tabel 3.9 di bawah ini:
Tabel 3.9 Debit pada setiap segmen saluran
No

Area

R.
Praktikum 2

R.
Praktikum 1

saluran

Musholla

Gedung X

ad
ab
bc
cd
ad
ab
bc
cd

Qsekmen
(m3/dtk)
0,03
0,04
0,03
0,04
0,02
0,04
0,02
0,04

AB
ad
ab
bc
cd

0,03
0,02
0,02
0,02
0,02

ab
cb

0,07
0,05

Segmen

Gedung
Utama

ad
ab
bc
cd

0,015
0,032
0,015
0,032

Saluran

BC

0,020

8
9

Saluran
Saluran

CD
ED

0,002
0,004

Saluran/titik
ab
bc
ad
dc
ad
ab
bc
cd
A
AB
ad
dc
ab
bc
c
ab
cb
b
bC
ab
bc
ad
dc
E
BC
C
CD
ED
D

Q saluran
(m3/dtk)
0,04
0,07
0,03
0,10
0,02
0,14
0,16
0,06
0,23
0,26
0,02
0,05
0,02
0,05
0,09
0,16
0,05
0,21
0,21

0,032
0,047
0,015
0,047
0,094
0,282
0,487
0,489
0,098
0,587

Area

Segmen

10

R.Kuliah 1

ad
ab
bc
cd

Qsekmen
(m3/dtk)
0,028
0,042
0,028
0,042

11
12
13

Saluran
Saluran
R.Kuliah 2

FO
OG
ad
ab
bc
cd

0,061
0,001
0,028
0,042
0,028
0,042

14

R.Kuliah 3

ad
ab
bc
cd

0,028
0,042
0,028
0,042

15

R.Kuliah 4

ad
ab
bc
cd

0,027
0,052
0,027
0,052

16

R.Kuliah 5

ad
ab
bc
cd

0,028
0,042
0,028
0,042

17
18
19

Saluran
Saluran
Bangunan Y

HI
GH
ad
ab
bc
cd

0,014
0,017
0,023
0,028
0,023
0,028

20

R. Praktikum 3

ad
ab
bc
cd

0,023
0,057
0,023
0,057

21
22

Saluran
Saluran

KI
JI

0,029
0,006

No

Sumber :Hasil Perhitungan dan analisa

Saluran
ba
ad
bc
cd
d
FO
OG
ab
bc
cd
da
a
ba
ad
bc
cd
d
ba
bc
cd
da
a
ba
ad
bc
cd
d
IH
GH
ba
ad
bc
cd
d
ba
ad
bc
cd
d
KI
JI
I
H

Q saluran
(m3/dtk)
0,042
0,070
0,028
0,070
0,140
0,061
0,141
0,042
0,028
0,070
0,139
0,139
0,042
0,070
0,167
0,209
0,279
0,052
0,027
0,079
0,106
0,158
0,200
0,228
0,028
0,070
0,298
0,611
0,296
0,028
0,052
0,023
0,052
0,103
0,057
0,080
0,023
0,184
0,264
0,029
0,270
0,299
0,907

3.4.5 Perhitungan Dimensi Saluran


Diasumsikan bahwa dimensi berpenampang persegi (b=h), maka dimensi saluran
adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.10 Dimensi Saluran
No

Area

Saluran/titik

ab
bc
1
R. Praktikum 2
ad
dc
ad
ab
2
R. Praktikum 1
bc
cd
A
3
saluran
AB
ad
dc
4
Musholla
ab
bc
c
ab
5
Gedung X
cb
b
bC
ab
bc
6
Gedung Utama
ad
dc
E
7
Saluran
BC
C
8
Saluran
CD
9
Saluran
ED
D
Sumber : Perhitungan dan Analisa

Q saluran
(m3/dtk)
0,04
0,07
0,03
0,10
0,02
0,14
0,16
0,06
0,23
0,26
0,02
0,05
0,02
0,05
0,09
0,16
0,05
0,21
0,21
0,03
0,05
0,01
0,05
0,09
0,28
0,49
0,49
0,10
0,59

Dimensi
(b=h)

dimensi
(m)

0,21
0,27
0,17
0,32
0,15
0,37
0,40
0,25
0,48
0,51
0,16
0,21
0,15
0,21
0,30
0,40
0,21
0,45
0,45
0,18
0,22
0,12
0,22
0,31
0,53
0,70
0,70
0,31

0,25
0,30
0,20
0,35
0,20
0,40
0,40
0,25
0,50
0,55
0,20
0,25
0,20
0,25
0,30
0,40
0,25
0,45
0,45
0,20
0,25
0,20
0,25
0,35
0,55
0,75
0,75
0,35
0,80

0,77

No

Area

10

R.Kuliah 1

11
12
13

Saluran
Saluran
R.Kuliah 2

14

R.Kuliah 3

15

R.Kuliah 4

16

R.Kuliah 5

17
18
19

Saluran
Saluran
Bangunan Y

20

R. Praktikum 3

21
22

Saluran
Saluran

Saluran
ba
ad
bc
cd
d
FO
OG
ab
bc
cd
da
a
ba
ad
bc
cd
d
ba
bc
cd
da
a
ba
ad
bc
cd
d
IH
GH
ba
ad
bc
cd
d
ba
ad
bc
cd
d
KI
JI
I
H

Q saluran
(m3/dtk)
0,042
0,070
0,028
0,070
0,140
0,061
0,141
0,042
0,028
0,070
0,139
0,139
0,042
0,070
0,167
0,209
0,279
0,052
0,027
0,079
0,106
0,158
0,200
0,228
0,028
0,070
0,298
0,611
0,296
0,028
0,052
0,023
0,052
0,103
0,057
0,080
0,023
0,184
0,264
0,029
0,270
0,299
0,907

Dimensi
(b=h)

dimensi
(m)

0,21
0,26
0,17
0,26
0,37
0,25
0,38
0,21
0,17
0,26
0,37
0,37
0,21
0,26
0,41
0,46
0,53
0,23
0,17
0,28
0,33
0,40
0,45
0,48
0,17
0,26
0,55
0,78
0,54
0,17
0,23
0,15
0,23
0,32
0,24
0,28
0,15
0,43
0,51
0,17
0,52
0,55
0,95

0,25
0,30
0,20
0,30
0,40
0,25
0,40
0,25
0,20
0,30
0,40
0,40
0,25
0,30
0,45
0,50
0,55
0,25
0,20
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,20
0,30
0,55
0,80
0,55
0,20
0,25
0,20
0,25
0,35
0,25
0,30
0,20
0,45
0,55
0,20
0,55
0,55
1,00

BAB IV
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan laporan dan perncangan drainase
ini adalh:
1) Analisa frekuensi menggunakan Log Pesson III
2) Intensitas hujan menggunakan persamaan mononobe
3) Waktu konsentrasi diambil waktu terlama mengalir dalam satu luasan ke saluran
4) Diperlukan debit maksimum di outlet H yaitu 0,907 m3/dtk
5) Dimensi saluran digunakan berpenampang persegi dengan dimensi terbesar adalah 1 x
1m

Anda mungkin juga menyukai