) SEBAGAI PENGAWET
ALAMI (KAJIAN SUHU DAN LAMA WAKTU EKSTRAKSI)
Production Of Oleoresin Extracts From Green Betel Leaf (Piper Betle L.) As A Natural Preservative (Study
Of Temperature And Long Time Extraction)
Titin Hamidah1), Sri Kumalaningsih 2), Ika Atsari Dewi2)
Alumni Jurusan TIP 2) Staff pengajar jurusan TIP
Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang 65145
*email : 1)Titinhamidah89@gmail.com 2)kumalaningsih@ub.ac.id 3)ikamie@yahoo.com
1)
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui suhu dan lama waktu ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan zat
pengawet alami oleoresin daun sirih hijau yang memiliki kadar total fenol tertinggi. Ekstraksi daun sirih
hijau dalam penelitian ini menggunakan ekstraksi perkolasi dan filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator
vaccum. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) disusun faktorial. Faktor I suhu ekstraksi terdiri dari 4 level yaitu 30; 40; 50 dan 60C dan
faktor II lama waktu ekstraksi terdiri dari 2 level yaitu 1 dan 2 jam. Masing-masing 3 kali diulang. Analisa
data menggunakan analisa ragam ANOVA, dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Oleoresin yang diperoleh
diuji meliputi rendemen, total fenol dan pH. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ekstrak oleoresin
berwarna hitam pekat, kental, dan memiliki aroma kuat. Hasil terbaik diperoleh dari perlakuan suhu
ekstraksi 60C dan lama waktu ekstraksi 2 jam dengan rendemen 4,85%, total fenol 45,7306 mg GAE/g dan
pH 4,69 pada kadar total fenol daun sirih hijau tertinggi. Oleoresin yang dihasilkan bermanfaat untuk
mengawetkan produk-produk pangan seperti daging, ayam, ikan, dan sosis, industri pengalengan daging,
bahan baku obat, kosmetik, parfum dan fresh drink.
Kata Kunci: Daun sirih hijau, Ekstraksi, Oleoresin, Total fenol
ABSTRACT
The purpose of the study to determined of temperature and long time extraction was right to produced
natural preservative a green betel leaf oleoresin which had the highest levels of total phenols. Extraction
green betel leaf in this study used percolation extraction and the filtrate was concentrated by rotary vacuum
evaporator. The method used is an experimental study used a randomized block design (RBD) factorial
arranged. The first factor consisted of four temperature levels extraction is 30; 40; 50 and 60 C and factor II
long extraction time is comprised of two levels 1 and 2 hours. Each repeated 3 times. Analysis of the data
used analysis of variance ANOVA, followed by DMRT 5%. Oleoresin obtained tested include yield, total
phenols and pH. Based on the results obtained extract oleoresin solid black, thick, and has a strong scent.
The best results were obtained from the treatment of 60 C extraction temperature and extraction time of 2
hours long with a yield of 4.85%, total phenol 45.7306 mg GAE / g and a pH of 4.69 in the total phenol
contented of the highest green betel leaf. Oleoresin produced beneficial for preserving food products such as
meat, chicken, fish, and sausages, meat canning industry, medicinal raw materials, cosmetics, perfumed and
fresh drinks.
Keywords: Green betel leaf, Extraction, Oleoresin, Total phenol
PENDAHULUAN
Sirih merupakan tanaman terna atau sejenis
tanaman rempah yang bersifat antifungi,
antimikroba dan antioksidan. Hal ini disebabkan
karena di dalam ekstrak daun sirih mengandung
minyak atsiri diantaranya adalah senyawa
kavikol dan eugenol sehingga dapat dijadikan
alternatif pengawet alami (Erwanto et al., 2012).
Segar
81,45
Kering
6,5
pH
6,43
4,78
OLEORESIN
DAUN
SIRIH
30
40
50
60
30
40
50
60
Rerata
Notasi
Rendemen (%)
3,28
3,34
4,02
4,53
3,33
3,58
4,38
4,85
a
a
b
b
a
a
b
b
pH
Notasi
5,37
5,28
4,90
4,86
5,39
5,01
4,96
4,69
c
c
b
b
c
b
b
a
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak
oleoresin daun sirih hijau memiliki nilai total
fenol tertinggi yaitu pada proses ekstraksi dengan
suhu 60 C dan lama waktu 2 jam dengan nilai
sebesar 45,7306 mg GAE/g yang keduanya
merupakan suhu dan waktu ekstraksi yang paling
baik untuk proses ekstraksi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Diberikan
kepada
Fakultas
Teknologi
Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Brawijaya Malang. Terima kasih
kepada ibu Prof. Dr. Ir Sri Kumalaningsih,
M.App.Sc dan ibu Ika Atsari Dewi, STP.MP atas
bimbingan selama penulis mengerjakan skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2003. Sirih. Dilihat tanggal 9 April
2013. <http://www.pikiranrakyat.com>.
Anonymous, 2014a. Oleoresin Lada Hitam.
Dilihat
Tanggal
3
Maret
2014.
<http://www. F:\Lansida Group harga
oleoresin lada hitam.htm>.
Anonymous, 2014b. Oleoresin Cabe Merah.
Dilihat
Tanggal
3
Maret
2014.
<http://www. F:\Lansida Group harga
oleoresin cabe merah.htm>.
Affandy, 2005. Pengaruh Kondisi Bahan dan
Lama Ekstraksi Oleoresin Terhadap Sifat
Fisikokimia dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Oleoresin Daun Sirih Hijau (Piper
betle L.). Skripsi. FTP UB. Malang.
Afrianti, L. H. 2010. Pengawet Makanan Alami
dan Sintesis. Alfabeta. Bandung.
Agustin, W. D. 2005. Perbedaan Khasiat
Antibakteri Bahan Irigasi Antara
Hidrogen Peroksida 3% dan Infu Sum
Daun Sirih 20% Terhadap Bakteri Mix.
Jurnal Kedokteran Gigi. Januari 2005
38(1): 45-47.
Campo JD, Amiot MJ, Nguyen-The C. 2000.
Antimicrobial Effect of Rosemary
Extracts. J Food Prot 63:1359-1368.
Castaneda-Ovando, Araceli, Ma. de Lourdes
Pacheco-Hernandez, Ma. Elena PaezHernandez, Jose A. Rodriguez, Carlos
Andres Galan- Vidal. 2009. Chemical
Studies Of Anthocyanins: A Review. J
Food Chemistry, 113:859871.