Anda di halaman 1dari 4

VITAMIN B 1 (TIAMIN)

Oleh :
Drh. Imbang Dwi Rahayu, MKes.
Staf Pengajar Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tiamin, dikenal juga dengan B1 atau aneurin, sangat penting dalam metabolisme
karbohidrat. Peran utama tiamin adalah sebagai bagian dari koenzim dalam
dekarboksilasi oksidatif asam alfa-keto. Gejala defisiensi akan muncul secara spontan
berupa beri-beri pada manusia. Penyakit tersebut ditandai dengan penimbunan asam
piruvat dan asam laktat, terutama dalam darah dan otak serta kerusakan daru sistem
kardiovaskuler, syaraf dan alat pencernaan.
Struktur Kimia Tiamin
Struktur kimia tiamin, merupakan gabungan dari molekul basa pirimidin dan
tiazol yang dirangkai jembatan metilen. Kokarboksilase adalah pirofosfat dari tiamin
yang disintesis oleh tubuh dari kombinasi tiamin dengan ATP (Adenosisn Trifosfat)
(Gambar 1.).

Gambar 1. Struktur kimia tiamin pirofosfat (TPP)


Sifat-sifat Tiamin
Tiamin larut dalam alkohol 70 % dan air, dapat rusak oleh panas, terutama dengan
adanya alkali. Pada kondisi kering, tiamin stabil pada suhu100 o C selama beberapa jam.
Kelembaban akan mempercepat kerusakannya. Hal ini menunjukkan bahwa pada

makanan segar, tiamin kurang stabil terhadap panas jika dibandingkan dengan makanan
kering.
Fungsi Tiamin
Tiamin diperlukan dalam metabolisme semua spesies hewan dan tumbuhtumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, tiamin dapat dibuat sendiri, begitu pula
halnya pada beberapa tumbuhan tingkat rendah. Pada semua hewan, tiamin diperoleh dari
makanannya, kecuali bila zat tersebut disintesis oleh mikroorganisme di dalam traktus
digestivus (saluran pencernaan) hewan ruminansia.
Fungsi metabolik tiamin antara lain pada reaksi oksidasi piruvat - Asetil- KoA,
rekasi oksidasi - keto glutarat dan reaksi transketolasi HMP (Heksosa Monofosfat).
Di dalam otak dan hati, segera diubah menjadi TPP (thiamin pyrohosphat) oleh enzim
thiamin difosfotransferase, dimana reaksinya

membutuhkan ATP. Berperan penting

sebagai koensim dekarboksilasi senyawa asam-keto. Beberapa enzim yang menggunakan


TPP sbg koensim adalah

pyruvate decarboxylase, pyruvate dehydrogenase, dan

transketolase.
Tiamin penting sebagai koensim pyruvate dan -ketoglutarate dehydrogenase,
sehingga jika terjadi defisiensi, maka kapasitas sel dalam menghasilkan energi menjadi
sangat berkurang Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di
dalam yeast.
Sumber Tiamin
Tiamin disintesis oleh bakteri di dalam alat pencernaan hewan ruminansia.
Bakteri mensintesis tiamin dalam caecum kuda, tetapi ternyata tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber- sumber tiamin antara lain tumbuhan bijibijian, kacang-kacangan, daging, ikan dan susu.
Metabolisme Tiamin
Tiamin dari makanan setelah dicerna, diserap langsung oleh usus dan masuk ke
dalam saluran darah. Penyerapan maksimum terjadi pada konsumsi 2,5 5 mg tiamin per
hari. Pada jumlah kecil, tiamin diserap melalui proses yang memerlukan energi dan

bantuan natrium, sedangkan dalam jumlah besar, tiamin diserap secara difusi pasif.
Kelebihan tiamin dfikeluarkan lewat urine. Metabolit tiamin adalah 2-metil-4-amino-5pirimidin dan asam 4-metil-tiazol-5-asetat.
Tubuh manusia dewasa mampu menyimpan tiamin sekitar 30 -70 mg, dan sekitar
80%-nya terdapat sebagai TPP (tiamin pirofosfat). Separuh dari tiamin yang terdapat
dalam tubuh terkonsentrasi di otot. Meskipun tiamin tidak disimpan di dalam tubuh, level
normal di dalam otot jantung, otak, hati, ginjal dan otot lurik meningkat dua kali lipat
setelah terapi tiamin dan segera menurun hingga setengahnya ketika asupan tiamin
berkurang.
Defisiensi Tiamin
Defisiensi tiamin akan menyebabkan gangguan saraf pusat, antara lain memori
berkurang atau hilang, nistagmus, optalmoplegia, dan ataksia. Gangguan juga terjadi pada
saraf tepi, berupa neropati perifer. Gangguan yang lain berupa kelemahan simetrik (badan
sangat lemah), kehilangan fungsi sensorik, motorik dan reflek kaki. Timbul beri-beri
jantung, dengan gejala jantung membesar, aritma, hipertensi, odema, dan kegagalan
jantung.
Normal asupan tiamin untuk orang dewasa adalah antara 1,0 1,5 mg/hari. Jika
makanan terlalu banyak mengandung karbohidrat, maka dibutuhkan lebih banyak tiamin.
Tanda-tanda defisiensi tiamin antara lain menurunnya nafsu makan, depresi mental
(Peripheral neurophaty) dan

lemah. Pada defisiensi kronis, maka muncul gejala

kelainan neurologist, seperti kebingungan (mental), dan kehilangan koordinasi mata.


Penyakit karena defisiensi tiamin, yaitu beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat
makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah tiamin.
Antivitamin atau Antimetabolit terhadap Tiamin
Pada keadaan tertentu bahan pangan dapat mengandung suatu zat yang bisa
menghalangi aktivitas suatu vitamin dan bahkan merusaknya. Zat yang demikian disebut
antivitamin atau antimetabolit untuk vitamin tersebut. Suatu contoh adalah gejala
paralisis pada tikus yang diberi ikan mentah.. Paralisis tersebut disebabkan oleh suatu
antivitamin yang terkandung pada ikan mentah tertentu yang merusak tiamin.

Antivitamin tersebut berupa enzim tiaminase, yang memecah molekul tiamin menjadi
dua bagian komponen penyusunnya, sehingga tidak berfungsi lagi. Pada ransum untuk
tikus putih dengan kadar tiamin cukup, penambahan antivitamin berupa piritiamin, yang
merupakan formula dengan struktur kimia hampir mirip dengan tiamin, hanya saja
piritiamin mengandung kelebihan dua sulfur, gejala defisiensi tiamin terjadi. Gejala yang
timbul tersebut dapat diatasi dengan penambahan level tiamin yang lebih tinggi. Ion-ion
bisulfit dari piritiamin bersifat sangat merusak tiamin dengan cara memecah molekul
tiamin menjadi pirimidin dan tiazol.

Anda mungkin juga menyukai