IA Chapter 3
IA Chapter 3
Kelompok 5
1. Hasan Effendi
041211331054
2. M. Ilham Naufal
041211333168
3. Alan B. Syahputra
041211332127
4. Garyn Isyuwono P.
041211333110
5. Citra Laksmi C.
041211333142
6. Atikah Adani M.
041211333155
041211333166
8. Vahmi Reza
041211333125
9. Riswanda Zarkasi
041211332028
10.Yodi Ikhsanditya
041211333184
041211332114
041211333006
041211332133
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
Maksud kami di sini adalah bahwa definisi pengendalian internal istilah telah berubah, tetapi
telah ditafsirkan kembali. Standar AICPA sebelumnya menekankan bahwa system
pengendalian internal melampaui hanya penting yang berkaitan langsung dengan akuntansi
dan laporan keuangan, termasuk control administratif.
Internal control definisi FCPA off 1977
FCPA adalah penting karena, untuk pertama kalinya, manajemen yang bertanggung jawab
untuk sistem yang memadai dari control akuntansi internal
Dalam anddition FCPA mengharuskan perusahaan-perusahaan ini menyimpan catatan yang
akurat mencerminkan transaksi mereka di akaldetail. The FCPA mengharuskan perusahaan
menerapkan system akuntansi internal kontrol yang cukup untuk memberikan keyakinan
memadai transaksi yang berwenang dan dicatat untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan GAAP.
PERISTIWA LEADINGS ATAS TREADWAY KOMISI
Eksekutif keuangan internasional, organisasi professional terlibat dalam pengendalian
internal pelaporan jaminan negative kontroversi jangka akan kembali dalam diskusi kami
control. Karena auditor eksternal tidak dapat mendeteksi semua masalah dan menghadapi
risiko potensial litigasi.
lingkungan internal memiliki pengaruh luas tentang bagaimana semua kegiatan yang
terstruktur dan risiko dinilai. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
competents lain pengendalian internal; memiliki pengaruh pada masing-masing tiga tujuan
dan di lebih dari semua unit kegiatan dan entitas. Bagian selanjutnya menguraikan beberapa
elemen utama dari COSO komponen lingkungan pengendalian pengendalian internal. Suatu
perusahaan harus menerapkan unsur-unsur masing-masing
Integritas dan etika nilai-nilai
Komitmen untuk kompetensi
Direksi dan komite audit
Filsafat dan operasi gaya manajemen
Struktur Organisasi
Tugas wewenang dan tanggung jawab
Kebijakan dan praktek sumber daya manusia
Lingkungan pengendalian COSO di wawasan
(vi) ASSIGNMENT OF AUTHORITY AND RESPONSIBILITY
Kerangka COSO mendefinisikan aspek dari lingkungan pengendalian hampir sama dengan
komponen struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan mendefinisikan tugas-tugas dan
pengintegrasian dari keseluruhan usaha kerja. Tugas dan kewajiban adalah salah satu cara
bagaimana pertanggung jawaban dipertaruhkan dan didefinisikan di dalam deskripsi
pekerjaan dan terstruktur dalam terms of enterprise chart. Apakah masing-masing level
pekerjaan ada kewenangan dan tanggung jawab masing-masig secara tertulis atau tidak.
Biasanya kegagalan terjadi akibat kebingungan dan konflik antara individu dengan kelompok
kerja.
Sekarang banyak perusahaan dari berbagai tipe dan ukuran yang telah menetapkan operasi
seperti itu dan mendorong otoritas dalam membuat keputusan mengarah ke bawah dan dekat
dengan karyawan barisan depan. Lingkungan pengendalian yang kuat mengatakan bahwa
karyawan barisan depan (front-line) seharusnya memiliki pengetahuan dan kekuatan untuk
membuat keputusan sesuai dengan lingkup area pekerjaan operasinya.
(vii) HUMAN RESOURCES POLICIES AND PRACTICES
Praktek dari sumber daya manusia mengcover beberapa area seperti perekrutan pegawai baru,
orientasi, training, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi dan mengambil tindakan
perbaikan yang sesuai. Ketika fungsi dari sumber daya manusia sebaiknya memiliki
kebijakan yang disebarkan dengan cukup, dan bimbingan material, dalam prakteknya dapat
memberi pesan yang kuat terhadap karyawan mengenai level yang diharapkan dari
pemenuhan internal control, etika tingkah laku/kebiasaan, dan kompetensi. Karyawan yang
lebih tinggi levelnya yang menciptakan kebijakan dari sumber daya manusia sebaiknya
menyampaikan pesan dengan cepat kepada karyawan level lain dalam perusahaan.
Di dalam praktik kebijakan sumber daya manusia apakah pelaksanaanya diam-diam atau
secara terbuka ?
Area-area dimana kebijakan dan praktek dari sumber daya manusia yang penting :
Recruitment and hiring. Perusahaan harus mengambil langkah yang tepat dalam
memilih karyawan agar mendapat karyawan yang paling baik kualifikasinya. Latar
belakanh dari pegawai harus tercantum dan wawancara harus diselenggarakan dengan
baik. Perusahaan harus mampu menerapkan cara yang tepat dalam memilih karyawan.
Wawancara tersebut juga harus memperhatikan aspek pesan yang tercantum dalam nilai
perusahaan.
Evaluation, promotion, and compensation. Di dalam perusahaan seharusnya ada
penilaian berkala yang dilakukan terkait evaluasi kinerja. Karena evaluasi dapat
preventif, korektif, dan detektif. Ketika tidak ada satupun perangkat dari pengendalian
internal yang benar pada semua tipe kondisi, COSO pengendalan internal menyarankan cara
untuk mengklasifikasikan aktivitas pengendalian ini dalam suatu perusahaan. Meskipun ini
jelas-jelas tidak termasuk dalam semua daftar, langkah selanjutnya merepresentasikan
beberapa rekomendasi dari COSO terkait aktivitas pengendalian untuk perusahaan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Top-level reviews. Manajemen dan auditor internal seharusnya melakukan review dari
hasil pekerjaan mereka, dan di follow up serta melakukan tindakan korektif yang
menggambarkan aktivitas kontrol. Disini apakah dewan direksi mengadakan rapat berkala
dengan komite audit dan auditor internal. Biasanya dalam 1 tahun dilakukan 4 kali
pemeriksaan.
Physical controls. Suatu perusahaan seharusnya memiliki kontrol berkala atas aset
fisiknya, termasuk fixtures, invetories, dan negotiable securities.
Segretion of duties. Tugas dan tanggung jawab harusnya dibedakan pada masing-masing
orang untuk mengurangi resiko dari eror atau tindakan kecurangan. Jadi di setiap
perusahaan harus dipertanyakan apakah ada pemisahan tugas di dalamnya.
Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung
secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari
keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa
memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat
mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan
pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah
atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku
dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya
dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas,
keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk
mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan
hukum dan peraturan
Fokus Internal Coso:
1.
2.
Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
3. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang
efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan
peraturan yang berlaku.
4. Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko,
pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
5.
6. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan
dalam poin waktu tertentu.
7. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.