RANGKAIAN INTEGRATOR
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
2. Hari/Tanggal
3. Tempat Praktikum
Signal generator
Osciloscop
Breadboard
Kabel penghubung
Catu daya
Op-amp 741
Resistor 22 k
Kapasitor 47 nF
C. LANDASAN TEORI
Rangkaian integrator digunakan untuk mencari nilai hasil integrasi dari signal
input. Dapat diterapkan sebagai rangkaian kalkulator.
C
Vi
R
A
V
0
Pnguatan tegangan =
Bentuk
Sebuah resistor
C
RA
Vi
V0
RA
Integrator analog merupakan suatu alat yang sangat berguna dalam banyak
kasus penerapan yang memerlukan pembuktian atau pengolahan sinyal analog. Dalam
rangkaian
I
Z
V0
Vi
R
A
V
0
Gambar 16.10
Gambar (a)
Jika Z
Maka dapat ditunjukkan bahwa rangkaian yang terjadi akan melaksanakan operasi
integrasi. Masukan dari rangkaian ini tidak perlu bersifat sinusoidal dan karena itu
akan diungkapkan oleh simbol huruf kecil
V0
, dan
i
R
Dengan demikian penguat ini menghasilkan tegangan keluaran yang berbanding lurus
dengan integral dari tegangan masuk.
Jika tegangan masuk merupakan suatu tetapan,
, maka keluarannya
t
0
T
Vi
V0
t
0
Jika
berbentuk segitiga, yaitu integral isyarat masukan. Seperti telah kita ketahui bagan
Bode tanggapan amplitudo pengintegral RC atau tapis lolos rendah adalah seperti
pada gambar 13.27
-daerah
integrator
0
Tanggapan
amplitodo
6 dB/oktaf
(tanggapan
Bode)
Diatas sudah disebutkan bahwa tapis lolos rendah akan berfungsi sebagai
pengintegral
D. PEROSEDUR PERCOBAAN
a. Disusun rangkaian seperti pada gambar.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Gelombang kotak
Ch 1. (isyarat masukan)
Volt/div
: 5 volt
: 1.4 cm
Ch 2. (isyarat keluaran)
Volt/div
: 20 mvolt
: 2 cm
2. Gelombang segitiga
Ch 1. (isyarat masukan)
Volt/div
: 5 volt
: 1.4 cm
Ch 2. (isyarat keluaran)
Volt/div
: 20 mvolt
: 1.4 cm
3. Gelombang sinusoidal
Ch 1. (isyarat masukan)
Volt/div
: 5 volt
: 1.4 cm
Ch 2. (isyarat keluaran)
Volt/div
: 20 mvolt
: 1.4 cm
F. ANALISIS DATA
1. Berdasarkan praktikum
a. Isyarat masukan (Vin)
Vin = volt/div x Y
Gelombang kotak
Vin = 5 volt x (1.4 0.1) cm
=7 0.1 volt
Gelombang segitiiga
Gelombang sinusoidal
Vin = 5 volt x (1.4 0.1) cm
=7 0.1 volt
Gelombang kotak
Vin = 20 mvolt x (2 0.1) cm
=40 0.1 volt
Gelombang segitiiga
Vin = 20 mvolt x (1.4 0.1) cm
=28 0.1 volt
Gelombang sinusoidal
Vin = 20 mvolt x (1.4 0.1) cm
=28 0.1 volt
2. Berdasarkan teori
Dik. : vin = 7 volt
f = 1KHz
T = 1 skon
R = 22 k
C = 47 nF
Dit. : Vout = ?
Vout = =-
3. Besar penguat Av
Av =
=
=0.148 x 10-3
G. PEMBAHASAN
Integrator Op-Amp adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mencari
nilai hasil integrasi dari sinyal input.
Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian Op-Amp inverting, hanya saja
rangkaian umpan baliknya (feed back) bukan resistor melainkan kapasitor C.
Tegangan keluaran rangkaian ini merupakan fungsi integral dari tegangan input. Sesui
dengan nama penemunya, rangkaian yang sedemikian dinamakan juga rangkaian
Miller Integral. Aplikasi yang paling populer menggunakan rangkaian integrator
adalah rangkaian pembangkit, sinyal segitiga dan inputnya yang berupa sinyal kotak.
Pada percobaan ini isyarat masukan yang digunakan berupa gelombang kotak,
segitiga dan sinusoidal. Hasil pengamatan masing- masing isyarat masukan (Vin) dan
isyarat keluaran (Vout) dari gelombang tersebut adalah Vin = 7 0.1 volt dan Vout
= 32 0.1 mvolt. Sedangkan berdasarkan teori diperoleh nilai Vout sebesar -6.679 x
10-3 volt. Sehingga didapat nilai Av = 0.148 x 10-3 .
Tanda minus pada Vout menandakan gelombang keluaran memiliki beda fase 180
dengan gelombang masukan.
Bentuk gelombang kotak akan terintegrasi menjadi gelombang segitiga, dan
gelombang segitiga akan terintegrasi menjadi gelombang sinusoidal. Hal ini
disebabkan karna adanya kapasitor yang berfungsi sebagai tapis, sehingga keluaran
gelombang menjadi lebih halus.
H. KESIMPULAN
1. Rangkaian integrator menggunakan kapasitor sebagai pengganti hambatan
feedback. Karakteristik rangkaian integrator adalah Vo sebanding dengan
integral masukan ZinRin , Zo sangat kecil dan Av 1.
DAFTAR PUSTAKA
M. Barmawi dan M.O.Tija. 1993. Elektronika Terpadu Rangkaian dan Sistem
Analog dan Digital. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1987. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung : ITB.
Widodo. 2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta : ANDI.