1102009076
SKENARIO 2
TERJATUH DARI SEPEDA MOTOR
SASBEL
o Mampu menjelaskan otot-otot yang berperan pada posisi fraktur os
femur.
o Mampu menjelaskan jenis-jenis fraktur.
o Mampu melihat gambar radiologist pada fraktur femur.
o Mampu menjelaskan penatalaksanaan fraktur terbuka os femur.
I.
Mampu menjelaskan otot-otot yang berperan pada posisi fraktur os
femur.
Anatomis
Jenis sendi :
Enarthrosis spheroidea
Penguat sendi
Articulatio genus
Articulatio genus merupakan articulatio composita yaitu : Articulatio
patella femoralis dan articulatio tibia femoralis.
Rotasi medialis
: M. Popliteus, M. Semimembranosus, M.
Semitendinosus, M. Sartorius, dan M. Gracilis.
Fleksi lateralis
II.
Defenisi fraktur
Patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak
disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap
atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah
sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan
tulang.
Etiologi fraktur
Terjadinya fraktur akibat adanya trauma yang mengenai tulang yang
kekuatannya melebihi kekuatan tulang.
Faktor yang terjadinya fraktur:
Faktor ekstrinsik: kecepatan dan durasi trauma yang mengenai tulang, arah
serta kekuatan tulang
Faktor intrinsik : meliputi kapasitas tulang mengabsorpsi serta densitas
kekuatan tulang
Fraktur ada yang secara langsung dan tidak langsung, adanya keadaan yang
tidak normal pada tulang dan usia yaitu kelemahan tulang yang abnormal
karena adanya patologis seperti tumor maka dengan energi kekerasan yang
minimal akan mengakibatkan fraktur yang pada orang belum dapat
menimbulkan fraktur.
Klasifikasi fraktur
o Fraktur komplete
: patah pada seluruh garis tengah tulang,
luas, dan melintang
o Fraktur simple
: tidak menyebabkan robeknya
kulit dan integritas kulit masih utuh
o Open fraktur
: terdapat luka pada kulit serta membran
mukosa sampai ke patahan tulang
Grade 1
panjangnya
Grade 2
Grade 3
jaringan
o Greenstick
: fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada
anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh demikian
juga periosteum. Fraktur akan segera sembuh dan segera
mengalami remodeling kebentuk dan fungsi normal.
o Transversal
: frakur yang garis patahnya tegak lurus
terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini,
segmen-segmen tulang yang patah direposisi atau direduksi
kembali ketempatnya semula makan segmen tersebut akan
stabil.
o Oblik
: fraktur yang garis patahnya membentuk sudut
terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki.
o Spiral
: fraktur rendah energi ini hanya menimbulkan
sedikit kerusakan jaringan lunak, dan fraktur semacam ini
cenderung cepat sembuhdengan imobilisasi luar.
o Segmental
: dua fraktur berdekatan pada satu tulang yang
menyebabkan terpisahna segmen sentral dari suplai
darahnya.
o Komunita
: serpihan-serpihan atau terputusnya keutuhan
jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.
o Kompresi
: terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang
ketiga yang berada di antaranya, seperti satu vertebra
dengan dua vertebra lainnya.
o Patologik
: terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah
menjadi lemah oleh oleh karena tumor atau proses patologik
lainnya. Tulang sering kali menunjukkan penurunan densitas.
o Avulsi
: memisahkan suatu fragmen tulang pada
tempat insersi tendon ataupun ligamen. Biasanya tidak ada
pengobatan yang spesifik yang diperlukan namun bila diduga
akan terjadi ketidakstabilan sendi atau hal-hal lain yang
menyebabkan kecacatan, maka perlu dilakukan pembedahan
untuk membuang atau meletakkan kembali fragmen tulang
tersebut pada banyak kasus.
III.
Fraktur Intercondylar
Klasifikasi Radiologis
Lokalisasi
o Diafisial
o Metafisial
o Intra-artikuler
o Fraktur dg dislokasi
Konfigurasi
o Fraktur transversal
o Fraktur oblik
o Fraktur spiral
o Fraktur Z
o Fraktur segmental
o Fraktur komunitif, Fraktur lebih dari 2 fragmen
o Fraktur baji biasanya pada vertebrae karena trauma kompresi
o Fraktur avulsi. Fragmen kecil tertarik oleh otot atau tendo,
misalnya fraktur epikondilus humeri, fraktur trokanter mayor,
fraktur patella
o Fraktur depresi, karena trauma langsung misalnya pada tulang
tengkorak
o Farktur impaksi
o Fraktur pecah. Dimana terjadi fragmen kecil yang berpisah
misalnya pada fraktur vertebrae, patella, talus, kalkaneus.
o Fraktur epifisis.
Menurut ekstensi
o Fraktur total
o Fraktur tidak total
o Farktur buckle/torus
o Faraktur garis rambut
o Fraktur green stick
o Bersampingan
o Angulasi
o Rotasi
o Distraksi
o Over-rideing
o Impaksi
IV.
CT Scan
MRI
Radioisotop
Ultra Sound
Ketentuan terbuka bila terdapat hubungan antara tulang patah dengan dunia
luar. Fraktur terbuka ini dibagi menjadi 3 derajat
:
o Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil,
biasanya diakibatkan tusukan fragment tulang dari dalam
menembus keluar.
o Pembidaian.
o Menghentikan perdarahan dengan perban tekan.
o Menghentikan perdarahan besar dengan klem.
Tindakan Deformitas dan Posisi Terbuka
Steinman pin.
Tali.
Beban kontrol.
Penderita tidur telentang 1-2 jari di
bawah tuberositas tibia, dibor dengan
Steinman pin, dipasang staple, ditarik
dengan tali. Paha ditopang dengan 3-4
bantal. Tarikan dipertahankan sampai 12
minggu lebih sampai terbentuk callus
yang cukup kuat. Sementara itu tungkai
bawah dapat dilatih untuk gerakan
ekstensi dan fleksi.
Sumber