Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perawat merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang berperan
penting dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena
perawat adalah profesi yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Salah
satu peran dan fungsi perawat adalah memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien secara langsung. Dan kepuasan pasien ditentukan oleh mutu
pelayanan asuhan keperawatan.
Menurut Kusnanto (2004), terjadinya perkembangan dari waktu ke
waktu menuntut profesi keperawatan harus mempunyai pemahaman yang
sama tentang hakikat keperawatan, dimana keperawatan bukan hanya sebagai
profesi tetapi sebagai praktik keperawatan profesional. Profesionalitas
keperawatan bisa dilihat dari proses keperawatan dimana perawat dituntut
untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah kesehatan yang dimiliki
oleh pasien dan akan berdampak pada kepuasan pasien.
Proses keperawatan merupakan kerangka kerja yang mengatur praktik
keperawatan profesional. Proses keperawatan menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan untuk mengekspresikan human caring, dan digunakan untuk
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan oleh perawat. Pasien
merupakan figur sentral dalam rencana asuhan keperawatan dan ketepatan
seluruh aspek asuhan keperawatan dipastikan dengan mengobservasi respon
pasien ( wilkinson, 2011).
Proses keperawatan adalah metode yang diterima secara luas dan di
usulkan sebagai metode ilmiah untuk petunjuk prosedur perawatan. Proses ini
dimaksudkan sebagai cara yang sistematis dan dinamis untuk memberikan

asuhan keperawatan, yang beroperasi dalam lima tahap yaitu, pengkajian,


diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi ( pokorski, 2009).
Dalam profesi keperawatan telah diupayakan untuk membakukan
bahasa keperawatan untuk lebih menunjukkan apa keperawatan dan apa yang
dilakukan perawat. Bahasa keperawatan standar adalah bahasa umum yang
mudah dipahami oleh semua perawat untuk menggambarkan perawatan.
Penggunaan bahasa keperawatan standar untuk dokumentasi asuhan
keperawatan sangat penting bagi profesi keperawatan. Manfaatnya adalah
untuk komunikasi antara perawat dan penyedia perawatan kesehatan lainnya,
meningkatnya visibilitas intervensi keperawatan, perawatan pasien membaik,
pengumpulan data untuk mengevaluasi tindakan ditingkatkan,kepatuhan
untuk standar pelayanan (Rutherford, 2008). Menurut Carpenito-Moyet
professional keperawatan mempunyai terminologi standar perkembangan
internasional yaitu standart for nursing diagnosis ( NANDA ), nursing
intervention (NIC), dan nursing outcome (NOC). Semua standar ini selalu
dilakukan pengkajian setiap tahunnya dan di terbitkan dengan revisi-revisi
yang sudah dilakukan.
Akan tetapi, tidak semua tahap di implementasikan secara sistematis.
Banyak penelitian yang mengungkapkan kesulitan dalam menyusun proses
keperawatan. Salah satunya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Lima
pada tahun 2006 yang telah di kutip oleh pokorski menunjukkan bahwa
perawat mengalami kesulitan dalam mengembangkan semua proses
keperawatan di semua tahapan dan memerlukan perubahan untuk kecepatan
proses kerja dan mengoptimalkan kualitas tindakan dalam perawatan dan

pendidikan. Sehingga pelayanan yang diberikan tidak sesuai harapan dan


menimbulkan ketidakpuasan ( pokorski, 2009 )
Anak merupakan individu yang unik serta memiliki kebutuhan yang
spesifik terhadap asuhan keperawatan, dan asuhan keperawatan yang
diberikan lebih kompleks. Sehingga, perawat dituntut untuk lebih profesional
dalam memberikan asuhan keperawatan ( supartini, 2004).
Perawat masih perlu meningkatkan kemampuan melaksanakan asuhan
keperawatan melalui peningkatan kompetensi ( knowledge and skill ) serta
dukungan organisasi yang kondusif dan fasilitatif agar perawat dapat
menerapkan asuhan standar keperawatan secara penuh ( Nursalam, 2013).
Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara
dan prosedur yang sistematis. Peserta pelatihan akan mempelajari
pengetahuan dan keterampilan secara praktis untuk tujuan tertentu (sumantri,
2000).
Menurut Nursalam (2003) kepuasan adalah perasaan senang
seseorang yang di timbulkan dari perbandingan antara kesenangan suatu
produk dan hasil yang diharapkannya. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh
dimensi mutu pelayanan, yaitu kehandalan, daya tanggap, empati, kepastian,
kenyataan.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti ingin meneliti pengaruh
aplikasi proses keperawatan ( NANDA, NOC, NIC ) terhadap kepuasan
pasien.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah ada pengaruh aplikasi proses keperawatan (Nanda, NIC, NOC )
terhadap kepuasan pasien
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,
1.3.2

NOC, NIC) terhadap kepuasan pasien


Tujuan khusus

Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,

NOC, NIC ) terhadap dimensi kenyataan (tangible)


Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,

NOC, NIC ) terhadap dimensi empati.


Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,

NOC, NIC ) terhadap dimensi kehandalan


Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,

NOC, NIC ) terhadap dimensi kepastian (assurance)


Mengidentifikasi pengaruh aplikasi proses keperawatan (NANDA,

NOC, NIC ) terhadap dimensi daya tanggap


1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai

data

untuk

mengembangakan penelitian yang berhubungan dengan kepuasan


1.4.2

pasien
Bagi institusi
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk menggunakan

1.4.3

NANDA ,NOC, NIC sebagai standar bahasa keperawatan.


Bagi masyarakat
Dengan adanya hasil penelitian ini maka masyarakat akan
memperoleh asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar bahasa
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai