Anda di halaman 1dari 7

Ucca Ratulangi X8

Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
bersifat parasit obligat, karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam makhluk hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam
daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel yang menginfeksi sel eukariota, sementara
istilah bakteriofage / fage digunakan untuk jenis yang menyerang sel prokariota (organisme yang
tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu.

Sejarah Penemuan Virus


Adolf Meyer ( Jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit
yang menybabkan daun tembakau berbintik-bintik kuning.
Penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia
teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah
tanaman yang sakit. Ia mendapat kesimpulan bahwa
penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri
dan tidak bisa dilihat lewat mikroskop.
Pada tahun 1893, DMITRI IVANOVSKI (Rusia) melakukan penyelidikan
yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari tumbuhan
tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan
bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut
adalah bakteri, maka organisme tersebut tidak dapat melewati
saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan
disuntikan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut
terkena penyakit mosaic. Namun demikian, ivanowsky
tetap berkesimpulan bahwa organism penyebab penyakit
itu adalah bakteri pathogen yang berukuran lebih kecil dari
ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun.

Ucca Ratulangi X8
Pada tahun 1897, M.W. BEIJERINCK (Belanda) melakukan penyelidikan lebih lanjut
pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organism penyebab penyakit
tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di
dalam tubuh makhluk hidup. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai
bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis
cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati
bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah
bakteri yang sangat kecil.
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat
diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka ayam
tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga
mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring
sarinya, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang
sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan
kanker. Kesimpulannya kanker disebabkan karena sel virus pada
sel tumor ayam yang sakit menginfeksi sel ayam yang
sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus
onkogenik yang dapat menyebabkan tumor. Virus itu
dinamakan Rous Sarcoma Virus (RSV).
WENDELL STANLEY (Amerika Serikat) pada tahun 1935 telah
berhasil mengkristalkan organisme pathogen dari daun
temabakau. Organisme tersebut kemudian diberi nama TMV
( tobacco mosaic virus). Ia juga menunjukan bahwa virus
mengandung protein dan asam nukleat. Virus ini juga merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop
elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E.
Pfankuch, dan H. Ruska.

Ciri Ciri Virus


Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m - 300m (1
mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang
berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan
"kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

Ucca Ratulangi X8
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan,
tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.

Struktur Virus
1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m - 300m (1
mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya
dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang
berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan
"kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

a) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.

b) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang disebut
kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas
2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein - protein monomer identik, yang masing masing terdiri dari rantai polipeptida.

c) Isi tubuh
isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA),
contohnya sebagai berikut:
1) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis virus
radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus.

Ucca Ratulangi X8
3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar.

d) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas
tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam :
a) Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
b) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan
virus herpes.

Karakteristik Virus:

Ukuran tubuhnya berukuran rata-rata 0,02-0,03m dn paling besar


ukurannya 200nm
Struktur tubuh terdiri dari asam nukleat (DNA ATAU RNA) yang dikelilingi
oleh lapisan protein yang disebut kapsid
Bentuk tubuh beraneka ragam, seperti bersegi banyak, memanjang
( filament), bentu T, dan bentuk batang ( silendris)
Dapat berada di dalam atau luar sel. Apabila berada diluar sel, maka virus
hanya berbentuk seperti senyawa kimia biasa.
Hanya dapat berkembang di dalam sel hidup
Biasanya stabil pada pH 5,0 sampai 9,0
Aktivitas virus dapat dihilangkan oleh sinar ultra ungu dan sinarX, tapi zat
antibiotic dan zat antikuman lain tidak berpengaruh terhadapnya
Dapat berperan sebagai agen penyakit, artinya virus dapat menginfeksi
sel dan menyebabkan perubahan, gangguan fungsi, ataupun kematian sel.
Virus juga merupakan agen genetika, berarti dapat menyebabkan
perubahan genetika pada sel yang terinfeksi.

HIV
Virus

Influenza
Virus

Cara Berkembang Biak

Rabies
Virus

Ucca Ratulangi X8
Ketika sebuah virus berhasil menyuntikan DNA nya ke sebuah sel inang maka ia
kan menjalani 2 tahap yang disebut daur lytic dan daur lysogenic:
1. Daur Lytic adalah daur dimana DNA atau RNA virus mereplikasi dirinya
didalam sel inang dengan cara mengambil alih sintesa protein ribosom,
kemudian setelah jumlah virus mencapai maximal (bisa jutaan kopi) maka sel
akan pecah dan virus akan kembali menginfeksi sel lain. Siklus litik, secara
umum mempunyai tahap:
1. Adsorbsi:
Penempelan virus pada inang.

2. Injeksi/Penetrasi:
virus melubangi membran sel inang
dengan enzim lisozim.
Setelah berlubang, virus akan
menyuntikkan materi genetiknya
kedalam sitoplasma sel inang.

virus baru.

4. Perakitan:
Molekul-molekul protein (DNA) yang
telah terbentuk kemudian
diselubungi oleh kapsid, berfungsi
untuk memberi bentuk tubuh virus.

3. Sintesis/Replikasi:
Materi genetik dari virus akan
menonaktifkan materi genetik sel
inangnya
Kemudian mengambil alih kerja sel
inang.
DNA dari virus, akan menjadikan sel
inang sebuah tempat pembentukan

5. Litik/Lisis/Pembebasan:
Virus-virus yang telah matang akan

Ucca Ratulangi X8
berkumpul pada membran sel dan
menyuntikkan enzim lisosom untuk
menghancurkan membran sel.
Sel yang membrannya hancur itu
akhirnya akan mati.

Untuk Mudah mengingatnya

2. Daur lysogenic, yaitu dimana DNA virus akan bergabung dengan DNA sel dan
mengalami fase dorman/ tidur, pada fase ini hanya satu DNA virus yang aktif,
yaitu DNA yang menjaga kelangsungan fase dormant tadi, bila sel itu
berkembang biak/membelah diri, maka DNA virus juga ikut mereplikasi, tetapi
bila sewaktu-waktu kondisi memungkinkan, maka DNA virus tadi bisa aktif,
meninggalkan fase dormant dan memulai fase replikasi/fase lytic
Siklus lisogenik meliputi tahapan:
1. Adsorbsi
2. Injeksi
3.
Penggabungan
4. Pembelahan
5. Sintesis

Anda mungkin juga menyukai