Anda di halaman 1dari 45

Jagat Raya

Teori terjadinya Jagat Raya


Teori ledakan besar

(The bing bang

theory)
Teory keadaan tetap (The steady state
theory)

1. Teori Ledakan Besar (The bing bang theory)


Teory bing bang didasarkan pada asumsi bahwa semesta
berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan
dasyat dan mengambang. Semua galaksi di alam semesta akan
memuai dan menjauhi pusat ledakan.
George Gamaw (fisikawan) mengkaji model asal alam semesta
dan menghitung ledakan yang menghasilkan sejumlah besar
letupan foton-foton.
Fakta menunjukkan bahwa alam semesta mengembang pada
kecepatan yang meningkat dengan jarak. Karena cahaya galaiksi
yang lebih jauh tergeser merah lebih besar, maka ia terlihat pada
bumi kurang energik daripada jika ia tidak tergeser merah (foton
merah kurang energik daripada foton biru).

2. Teori Keadaan Tetap (The steady state theory)


Teori ini dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F.
Hoyle. Menurut teori ini alam semesta tidak ada awalanya
dan tidak akan berakhir. Alam semesta selalu terlihat tetap
saperti sekarang.
Materi secara terus-menerus datang berbentuk atomatom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi
baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi
kita dalam ekspansinya.

Galaksi
Kumlpulan sejumlah bintang besar, atau
bintang dalam kesatuan akibat grafitasi mutual
disebut galaksi.
Galaksi bimasakti berisi sekitar 100 milyar
bintang, adalah salah satu sistem kumpulan
bintang yang sekarang dikenal sebagai tipe
utama struktur alam atau semesta (universe).

Macam-macam Galaksi:
Galaksi Spiral
Galaksi Elips
Galaksi Tak Beraturan

1. Galaksi Spiral
Sekitar 80% dari galaksi yang sudah dikenal adalah
berbentuk spiral. Galaksi ini merupakan galaksi yang
berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian,
yaitu titik pusat, lingkaran bintang, dan tumpuk bintang
yang selalu berputar mengelilingi titik pusat secara
ekuatorial. Contohnya adalah galaksi Andromeda dan M.
109.

2. Galaksi Elips
Galaksi ini meliputi 17% dari semua galaksi
dan terlihat seperti bola lonjong besar yang
bersinar.Contohnya adalah galaksi Sklupter,
Formaks, dan NGC 5128

3. Galaksi Tak Beraturan

Galaksi ini terlihat


seperti gumpalan
kabut atau
onggokan bintang
yang tidak
beraturan.
Contohnya adalah
galaksi magellan
yang terdiri dari
Magellan besar dan
Kecil.

Bintang
Bintang adalah benda angkasa yang
mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas
gas pijar. Kekuatan cahaya bintang
dintentukan berbasarkan magnitudo
(tingkat terang). Makin kecil magnitudo
suatu bintang, makin terang cahaya
bintang itu.

Satuan Jarak di Jagat Raya


1. Satuan Astronomi (SA) atau
Astronomical Unit (AU)
2. Satuan Kecepatan Cahaya
3. Persec

Satuan Astronomi (SA)

Satu satuan astronomi adalah


satu kali jarak Bumi-Matahari (+ 150
juta km). Satuan ukuran itu
digunakan untuk menentukan jarak
benda-benda di sekitar tata surya.

Satuan Kecepatan Cahaya


Dalam tiap-tiap satu detik, cahaya dapat merambat
dengan kecepatan 300.000 km. jarak bumi ke bulan
380.000 km, sama dengan 1.26 detik cahaya. Jarak BumiMatahari = 8,3 menit cahaya.
Jarak bintang Alfa Centauri ke Matahari = 4,3 tahun
cahaya atau 4,3 x 365 x 24 x 60 x60 x 300.000 km. Jarak
galaksi Magellan Cloud ke galaksi bima sakti = 150.00
tahun cahaya (tc) atau 150.000 x 365 x 24 x 60 x 60
300.000 km.

Persec
Persec adalah satuan ukuran jarak yang
lebih besar. Paralaks bintang yang besarnya
1 detik busur (1/3.600 derajat), disebut 1
persec. Paralaks yang terdekat dengan
bumi ialah alfa centauri = 0,76 detik busur
atau sama dengan 4,3 tahun cahaya

Perbandingan Planet

Tata Surya

Pengertian Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda


langit yang terdiri atas Matahari,
sembilan planet , satelit- satelit
pengiring planet, komet, meteorid
dan meteorit.

Terbentuknya Tata Surya

Teori Kondensasi(hipotesis kabut)


oleh Immanuel Kant dan kemudian di
kembangkan oleh Pierre Laplaces.

Teori Kabut(nebula) yang


menceritakan kejadian itu dalam
tahap:

Teori

Kabut(nebula) yang
menceritakan kejadian itu dalam tiga
tahap:
a. Matahari dan planet-planet lain
masih
berbentuk gas dan
kabut yang begitu pekat dan besar.
b. Kabut tersebut berputar dan
berpilin
dengan kuat dan terjadi
pemadatan di pusat lingkaran yang
kemudian membentuk Matahari.

Pada saat yang sama, materi lain


pun
terbentuk menjadi massa
yang lebih kecil dan Matahari yang
disebut
sebagai planet bergerak
mengelilingi
Matahari.
C. Materi-materi tersebut tumbuh
semakin
besar dan terus
melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi Matahari
dalam satu
orbit yang tetap dan
membentuk
susunan planet keluarga Matahari.

Beberapa

teori tentang tebentuknya


tata surya, yaitu:
a. Teori Turbulensi
Jagat raya / alam semesta ini
berisi eter dan materi yang dipenuhi
oleh
pusaran-pusaran. Pusaran
materi inilah
yang menyebabkan
terbentuknya tata surya. Dalam
perkembangannya teori ini semakin
ditinggalkan karena kurang bisa
menjelaskan adanya bidang eliptika.

b. Teori Kondensasi atau Proto Planet


Tata surya terbentuk dari gumpalan
awan gas dan debu. Gumpalan awan
mengalami pemampatan, pada waktu
proses pemampatan kandungan debu
tertarik ke
pusat awan sehingga
membentuk gumpalan bola dan berotasi.
Karena rotasinya cukup
kuat maka
terjadi pemipihan, karena
perputaran
yang cepat partikel-partikel di
bagian
tengah saling menekan hingga
menimbulkan panas dan berpijar bagian
tengah yang berpijar ini merupakan bahan
terbentuknya matahari.

Pusat Jagat Raya


Model

Geosentris
Bumi sebagai pusat alam semesta
sementara benda-benda langit
bergerak mengelilingi bumi.

Teori Geosentris

Pusat Jagat Raya


Model

Heliosentris

Suatu sistem dimana Matahari berada di


pusat alam semesta, bintang-bintang
terletak pada bulatan angkasa dan
berputar mengelilingi Matahari.

Teori Heliosentris

Hukum Kepler 1 (Hukum


Elip)

Planet-planet beredar mengelilingi


Matahari melalui garis edar yang
berbentuk elips dengan matahari
berada pada salah satu titik
apinya.

Hukum Kepler 2 (Hukum luas


sama)
Dalam

peredarannya mengelilingi
Matahari, planet-planet membentuk
petak-petak (bidang-bidang) yang
sama luasnya di dalam waktu yang
sama.

Hukum Kepler 3 (Hukum


Harmonik)

Pangkat dua waktu beredar suatu


planet berbanding lurus
dengan
pangkat tiga jarak rataratanya ke Matahari.

Hukum Isaac Newton

Gaya gravitasi antara dua buah


benda
sebanding dengan hasil
kali massa kedua benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda tersebut.

Hukum Titius-Bode

J.D.Titius mendapatkan hubungan numerik


yang membangkitkan minat untuk
memperkirakan jarak planet ke matahari
yang ditulis dalam catatan kecil. Kemudian
hubungan numerik ini menjadi nyata melalui
karya J.E. Bode di Berlin yang dikenal dengan
Hukum Bode yang diyakini kebenarannya.
Hukum Titius Bode memiliki nilai ilmiah yang
cukup tinggi karena hukum tersebut
mendorong penemuan asteroida / planetoida.

Adanya loncatan tersebut


mendorong para ahli astronomi
untuk meneliti benda apakah
asteroida itu.
Hasil penelitian Piazzi adalah
penemuan sekelompok asteroida.
Asteroida pertama diberi nama
Ceres.

Pengelompokan Planet

A. Berdasarkan jarak ke matahari, planetplanet dibedakan atas :


1. Planet-planet dalam
2. Planet-planet luar
B. Berdasarkan massanya, planet-planet
dibedakan atas :
1. Planet superior (bermassa besar)
terdiri atas Yupiter. Saturnus, uranus,
dan Neptunus.
2. Planet inferior (bermassa kecil) terdiri
atas Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

PENGERTIAN MATAHARI
Matahari adalah bintang yang relatif kecil di
dalam jagat raya dan yang paling dekat dengan
bumi. Jarak rata-rata bumi-matahari adalah 150
juta Km atau disebut satu Satuan Astronomis (1
SA). Matahari dapat memancarkan cahaya sendiri
seperti bintang. Matahari merupakan pusat tata
surya yang terbentuk kurang lebih 5 milyar tahun
yang lalu.

Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C ,


tetapi pada bagian intinya mencapai 15 juta
derajat celcius. Matahari terdiri atas materi
gas dengan komposisi hidrogen (70%),
helium (25%), dan unsur lain (5%).
Jarak antar bintang dinyatakan dalam satuan
tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah
jarak yang ditempuh cahaya dalam 1 tahun.

Secara fisik, matahari terbagi atas 3 bagian,


yaitu:

Inti matahari
Bola matahari (fotosfer)
Atmosfer matahari

a. Inti Matahari
Diameter inti matahari 109 kali diameter
bumi. Di sinilah transformasi
(pengubahan) hidrogen menjadi helium,
menghasilkan energi matahari dari reaksi
inti (nuklir). Proses pengubahan dalam
reaksi inti disebut reaksi rantai protonproton (rantai PP).

b. Fotosfer
Jika kita memandang matahari ketika terbit dan
terbenam atau melalui lapisan awan, maka
matahari tampak seperti piringan yang pinggirnya
jelas. Piringan matahari yang tampak ini disebut
fotosfer.
Ada noda-noda hitam pada fotosfer. Noda-noda
hitam besar di tengah-tengah (umbra) dengan
noda-noda kecil di sekitarnya (penumbra). Bintik
hitam ini dapat mempengaruhi keadaan atmosfer
bumi, misalnya mempengaruhi gelombang radio.
Gejala ini disebut granulasi fotosfer.

(Alur Korona)

Sinar Gamma

(Inti)
(Zone Radiasi)
(Zone Konveksi)
Lubang Korona

c. Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari terdiri dari kromosfer dan korona.
Kromosfer atau lapisan warna merupakan bagian
yang sangat sibuk. Setiap saat muncul gununggunung cahaya berbentuk lidah api yang kemudian
tertarik kembali ke kromosfer. Gunung-gunung
cahaya itu disebut protuberans (prominen).
Korona adalah atmosfer matahari bagian luar yang
meluas sampai jutaan Km ke dalam angkasa. Korona
dapat dilihat bila terjadi gerhana matahari.

Gerak Semu Matahari


Gerak semu matahari dibatasi oleh garis lintang 23,50 Utara
yang disebut tropis cancer atau garis balik utara dan linyang
23,50 Selatan yang disebut tropis capricon atau garis balik
selatan
Posisi matahari di ekuator disebut ekinoks, terjadi 2 kali
selama revolusi bumi terhadap matahari yaitu tanggal 21
Maret disebut ekinoks musim semi dan 23 September disebut
ekinoks musim gugur untuk Belahan Bumi Utara.
Kedudukan matahari pada 23,50 pada tanggal 22 Juni, disebut
solstis musim panas atau pada 23,50 LS terjadi pada tanggal 22
Desember, disebut solstis musim dingin untuk belahan bumi
utara.

Ekinoks

Ciri-ciri solstis musim panas sebagai berikut:


a. Kutub Utara condong 23,50 ke matahari, sinar
matahari pada jam 12.00 tegak lurus pada 23,5 0 LU.
b. Di belahan bumi utara, sinar matahari menyinggung
66,50 LU setelah melewati kutub utara, di belahan
bumi selatan sinar matahari hanya sampai pada 66,5 0
LS.
c. Lingkaran terang tidak membagi garis lintang sama
besar kecuali pada ekuator, sehingga lamanya siang
tidak sama dengan lamanya malam, kecuali di ekuator.

d. Belahan bumi utara lebih luas ke arah matahari


daripada belahan bumi selatan, sehingga siang
harinya lebih lama, daerah 66,50-900 LU
siangnya mencapai 6 bulan.
e. Lamanya siang ditambah dengan sudut matahari
yang lebih besar, menghasilkan insolasi
maksimum di belahan bumi utara pada tanggal
22 Juni, sehingga temperatur tinggi dan terjadi
solstis musim panas.

Solstis

Anda mungkin juga menyukai