Tepat
waktu,
Akurat,
Ringkas,
Relevan,
Blangko-blangko lamaran
Blangko lamaran harus dirancang sebagai guna mengumpulkan informasi
yang dibutuh-kan untuk Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Informasi ini
mencakup tingkat pendidikan, keahlian, dan data biografis lainnya yang relevan.
Setelah si calon diseleksi, diminta menyelesaikan blanko kedua yang meminta
informasi yang lebih rinci untuk keperluan Sistem Informasi Sumber DayaManusia
2. Evaluasi-evaluasi penting
2
4. Tindakan-tindakan pendisiplinan
Informasi yang bersangkut paut tindakan disipliner formal juga diperlukan
dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Beberapa organisasi menggunakan
formulir khusus untuk me-laporkan informasi ini kepada bagian sumber daya
manusia.
5. Daftar gaji
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia kadang-kadang berisi riwayat
gajisetiap karyawan, termasuk gaji dasar, persentase kenaikan setiap tahun dan
setiap bonus serta penghargaan khusus yang telah diberikan. Informasi ini dapat
menjadi bagian dari data yang disediakan melalui formulir evaluasi kerja.
a. Fungsi Masukan
Yaitu memberikan kemampuan untuk memasukan informasi personalia
kedalam Sistem Sumber Daya Manusia, fungsi ini mengumpulkan data sepertisiapa
yang mengumpulkan data, kapan, dan bagaimana data diproses. Masukan-masukan
dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia serupa dengan system manual,
informasi karyawan, kebijakan-kebijakan dan prosedur sumber daya manusia dan
informasi yang berkaitan dengan personalia lainnya harus dimasukan ke dalam
sistem agar dapat digunakan. Informasi ini biasanya dimasukan dari dokumendokumen (seperti formulir lamaran) ke dalam komputer pribadi yang dihubungkan
dengan komputer besar (mainframe computer). Informasi dapat diketik, dibaca
secara digital atau dipindah (scanned) dari dokumen-dokumen dimasukan kedalam
sistem dari komputer-komputerlainnya atau diambil dari mesin-mesin lainnya yang
dihubungkan dengankomputer (misalnya mesin absensi yang dihubungkan langsung
dengan komputer).
b.Fungsi Pemrosesan
Sistem data dimasukan ke dalam sistem informasi, fungsi pemeliharaan
databaru (data maintenance function) akan memperbaharui dan menambahkan data
baru ke dalam basis data yang ada. Dalam sistem yang tidak terkomputerisasi,
karyawan melakukan hal ini dengan tangan, mereka mengarsipkan dokumen
dokumen kertas dan membuat masukan-masukan data ke dalam arsip arsip.
Sistem yang terkomputerisasi melakukan fungsi ini secara akurat dan cepat.
c.Fungsi Keluaran
Merupakan fungsi yang paling terlihat dari sebuah Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia.Untuk menghasilkan fungsi keluaran yang bernilai bagi pemakaipemakai komputer, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia harus memproses
keluaran tersebut, membuat kalkulasi-kalkulasi yang diperlukan dan setelah itu
memformat persentasinya dengan cara yang dapat dimengerti oleh para pemakai.
Sistem yang tidak terkomputerisasi melakukan hal ini secara manual, menyusun
statistik-statistik dan mengetik laporan-laporan. Sistem yang terkomputerisasi
melakukan hal ini dengan menggunakan program-program yang canggih.
c.
d.
2.
3. Subsistem Output
Mencerminkan hasil pengelolahan data Sumber Daya Manusia (SDM) personil
perusahaan, yang meliputi :
5
b. Subsistem Perekutan
Subsistem ini mengidentifikasi dua aplikasi perekutan yaitu penelusuran
pelamaran dan pencarian internal.
d. Subsistem Kompesasi
Mendeskripsikan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan balas jasa
terhadap
apa
yang
telah
dikerjakan
oleh
karyawan,
meliputi
peningkatanpenghargaan, gaji, kompesasi eksekutif, intensif bonus kehadiran.
e. Subsistem benefit
Subsistem benefit ini seperti berapa besar pensiun yang diperoleh seorang
karyawan dan masa kerjanya.
Salah satu hal yang dipersepsi oleh karyawan adalah rancangan pekerjaan
yang didalam-nya termasuk peralatan dan perangkat serta cara kerja yang
berhubungan langsung dengan peker-jaan mereka. Peralatan atau perangkat yang
dimaksud adalah SISDM itu sendiri. SISDM sebagai perangkat untuk mendukung
kerja memiliki kriteria kriteria dalam setiap aspeknya baik subsistem input,
pemrosesan ataupun output. Kriteria kriteria yang dimak-sud adalah tepat
waktu,akurat, ringkas, relevan dan lengkap. Kriteria- kriteria inilah yang akan
dipersepsi oleh karyawan apakah sesuai dengan harapan dan kebutuhan karyawan
ataukah tidak.
yang diperoleh melalui SISDM secara tepat dan lengkap, maka SISDM dipersepsi
tidak sesuai dengan harapan karyawan.
Data SISDM yang dipersepsi tidak dapat memberikan informasi yang tepat
waktu, akan mengakibatkan karyawan menghayati bahwa SISDM tidak dapat
membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat, sehingga muncul
penghayatan time urgency yang mendesak karyawan untuk bekerja secara terburu
buru. Begitu pula ketika data SISDM dipersepsi tidak tampil secara mudah
danringkas, maka karyawan akan menghayati data SISDM merupakan data mentah
yang masih harus diproses secara manual sehingga semakin mendesak pekerjaan
karyawan.
Hal ini juga akan membuat pekerjaan menjadi semakin banyak dan sulit,
sehingga karyawan menghayati work overload (pekerjaan yang berlebihan) yang bila
dibiarkan dapat menjadi frustasi karena karyawan tidak dapat menyesuaikan diri
terhadappekerjaannya. Data SISDM yang dipersepsi tidak memberikan informasi
yang bebaskesalahan dan tidak dapat diandalkan akan dimaknakan tidak akurat,
tidak relevan dan tidak lengkap yang kemudian akan mempengaruhi prosedur kerja
karyawan untuk menjadi dihayati semakin sulit.
Kondisi kondisi time urgency yang mendesak, prosedur kerja yang sulit,
jumlah pekerjaan yang berlebihan (work overload) hingga berakhir menjadi
frustasimerupakan aspek aspek yang mempengaruhi beban kerja karyawan.
Kondisi kondisi seperti ini dapat menjadi faktor penekan bagi karyawan sehingga
harusmenggunakan energi lebih banyak. Penggunaan energi yang secara terus
menerusmengakibatkan timbulnya kelelahan (fatigue). AM. Sugeng. Budiono
(2003:87) mengatakan kelelahan kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja
melakukan pekerjaan/kegiatan, sehingga akan meningkatkan kesalahan dalam
melakukan pekerjaan. Selain itu, kondisi kondisi seperti time urgency yang
mendesak,work overload dan frustasi dapat menjadi faktor psikis dalam
mempengaruhi beban kerja. Faktor psikis ini akan berakibat pada kelelahan psikis
yang berkaitan dengan kelelahan emosional (emotional exhaustion) yang ditandai
dengan hilangnya perhatian, kepercayaan, minat dan semangat dalam bekerja (Ray
& Miller, 1994).
Ketika seorang pekerja telah menghayati pekerjaannya dengan sebuah
penghayatan bahwa lingkungan fisik ataupun psikis merupakan sebuah penekan
bagidirinya dan pekerja tidak dapat beradaptasi terhadap tuntutan pekerjaannya
maka halini dapat berpengaruh pada tingkah lakunya dalam bekerja yaitu hilangnya
minat dan semangat bekerja yang tampak dalam tingkah laku mangkir, sering
terlambat, lambatdalam menyelesaikan tugas.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html
7
http://kaltarabloggers.aimoo.com/Category/Topic-11221860.htmlhttp://id.wikipedia.org/wik