Ertinya : "Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari dosa dan hutang, lalu Baginda ditanya :
Mengapa engkau sering meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah? ; Baginda
menjawab : " Jika seseorang berhutang, bila berbicara ia dusta, bila berjanji ia
mengingkari" ( Riwayat Al-Bukhari, 1/214 )
[8]. Bila membaca hadith ini, saya terimbau kembali kenyataan-kenyataan kerajaan mengenai
hutang negara. Tahun 2009, Datuk Idris Jala yang bertanggungjawab terhadap programprogram PEMANDU memeranjatkan negara dengan mengatakan Malaysia akan bangkrap.
Tahun 2012, Datuk Idris Jala menegaskan program transformasi negara telah berjaya
menjauhkan Malaysia dari kebangkrapan.
[9]. Perdana Menteri pun terus melukis gambar-gambar indah mengenai ekonomi negara biar
pun hutang bertambah dan kos sara hidup meningkat. Hanya apabila Fitch Ratings menurun
taraf piawai fiskal kita, barulah pemerintah tersentak. Kerajaan pun panik, memotong subsidi
petrol biarpun harga petrokarbon global pada dasarnya stabil. Sudah terkena baru terngadah
lalu rakyat dimangsakan. Maaf jika saya katakan, bukankah perilaku pemerintah ini satu
pendustaan? Benarlah kata-kata Rasullulah saw.
[10]. Terdapat satu hadith lain pula, Nabi saw diriwayatkan berkata;
Ertinya : Ya Allah, aku berlindung dari kekufuran dan hutang, Mendengar itu seseorang
bertanya, " Apakah engkau menyamakan kekufuran dengan hutang wahai Rasulullah ? ; "
Benar " Jawab Rasulullah" (Riwayat An-Nasaie, 2/316 ; Ahmad , 3/38 ; Al-Hakim berkata
Sohih dan disepakati oleh Az-Zahabi; Menurut Albani : Dhoif)