Anda di halaman 1dari 9

BAB 5.

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
5). Sebuah gelombang datar yang merambat dalam ruang hampa memiliki ungkapan medan
listrik :

Dalam satuan SI.


a. Jenis polarisasi apakah yang dimiliki gelombang tersebut?
b. Berapakah , k dan ?
c. Kemanakah arah rambatnya?
d. Hitunglah

yang bersangkutan

e. Hitung rapat energi medan EM gelombang tersebut dan harga rata-ratanya


f. Berapakah rapat arus energi rata-rata (N)?
g. Hitunglah juga rapat momentumnya
Jawab:
a.
: sehingga gelombang tersebut bukan polarisasi lingkaran (sirkular). Jenis
polarisasi gelombang tersebut adalah polarisasi linier karena
b.

c. Arah rambatnya adalah menuju sumbu


d.

e.

f.

g.

6). Gelombang datar EM yang merambat dalam ruang hampa diungkapkan oleh medan

a. Tentukan jenis polarisasinya


b. Hitunglah , k dan
c. Tentukan ungkapan bagi yang bersangkutan
d. Hitung rapat energi u dan rapat arus energinya

Jawab:
a.
: sehingga gelombang tersebut bukan polarisasi lingkaran (sirkular). Jenis
polarisasi gelombang tersebut adalah polarisasi linier karena
b.

c.

d.

GELOMBANG BAB 6 ( 1 dan 2 )


Soal:
1. Tuliskan hasil superposisi dua buah gelombang datar yang memiliki polarisasi lingkaran
dengan arah yang berlawanan . Gelombang-gelombang tersebut memiliki ,k, dan
amplitudo E0 yang sama , Bagaimana polarisasi gelombang resultannya?
2. Dua buah gelombang datar yang terpolarisasi linear dalam arah yang sama ,memiliki dan
yang sama, tetapi amplitudo dan fase awalnya berbeda (E1 , 1 = 0 , dan E2 , 2= ),
Hitunglah harga rata-rata vektor poynting untuk gelombang resultannya . Apakah
yang terjadi bila arah polarisasinya saling tegak lurus?
Jawab :
1.

2.
S = = vektor poynting
Misal:

E m z
e cos (t kz ) a y
dan H y

E x Em e z cos (t kz) a x

Dimana : =
Maka besarnya vektor Poynting,

S E x H E x H y sin (90 )
0

Em2

e 2z cos (t kz) cos (t kz )

Adapun arah vektor Poynting sesuai aturan sekrup adalah dalam arah

sumbu z ( S E x H y ).

VEKTOR POYNTING RATA-RATA

1
1 E m2 2z
E x .H y
e
cos
2
2

Jawaban Soal Gelombang

5.

Dalam suatu sistem difraksi fraunhofer celah tunggal


a). Diketahui :
D = 0,2 mm = 0,2 x
m
X1 = 2 cm
= 0,63 mm = 0,63 x
Lebar sudut difraksi:
sin

sin

sin

= 3,15 x

m
=

/D

3,15 x

= 0,180
Karena,
I ( ) = Io sinc2 ( )
Maka intensitas jarak minimum utama terhadap pusat pada difraksi adalah nol ( Imin = 0 ).
Sedangkan, intensitas jarak maksimum berikutnya terhadap pusat pola difraksi adalah :
Imaks = I (m )
sin

, m = 1,2,,N-1

dimana,
m = N-1
1 = N-1
N=0
sin
0,00314 = 0
0,00314 d = 0
d = 0 (minimum)
b). Maksimum sekunder

sin ( N ) =
Untuk :

=
Yang berarti :
sin

untuk celah tunggal :


m=1
m = N-2
1 = N-2
N=3
sin 0,180 =
0,00314 =
0,00314 =
0,00628 d =
d=
d = 100,318 x 10-6 m = 0,1 x 10-3 m = 0,1 mm
6.

Sebuah interferometer young digunakan untuk penentuan panjang gelombang cahaya


monokromatis
Diketahui :
d = 1 mm = 1 x 10-3 m
L = 10 m
= 6 mm = 6 x 10-3 m
Ditanya : . . .?
=
=
= (10 x 103)
=
= 0,6 x 10-6 m

atau

= 0,6 m

BAB 6
7.
Andaikan sumber cahaya yang dipakai dalam eksperimen young tidak bersifat
koheren sempurna, tentukan derajat koherensinya berdasarkan visibilitas pola
interferensinya.
JAWAB :
Misal fungsi gelombang cahaya :

dengan
amplitudo cahaya dan fase cahaya, maka fungsi koherensi
bersama didefinisikan sebagai berikut :

Untuk kasus inkoheren


Selanjutnya fungsi koherensi diri diberikan oleh ;
dan
Yang tak lain menyatakan intensitas masing-masing cahaya yakni :

Untuk memudahkan uraian selanjutnya, kita definisikan fungsi korelasi normal

Harga mutlak

mengukur derajat koherensi kedua gelombang yang berinterferensi.

Apabila cahaya yang digunakan memiliki koherensi yang tidak sempurna, harus dituliskan :

Dimana
adalah derajat koherensi kompleks. Ketajaman pola
interferensi diukur dengan pada kontras yang disebut dengan visibilitas frinji dan ditentukan dengan
rumus :

Klasifikasi derajat koherensi ditentukan atas dasar harga mutlak


berarti koheren sempurna dengan

, kontras maksimum.

berarti koherensi sebagian, bila


berarti tidak koheren, tidak ada kontras dalam distribusi intensitas dengan kata lain
terjadi pola interferensi.

Jawaban gelombang no 8 bab 6

a. Buktikan bahwa sudut deviasi sebuah berks cahaya oleh prisma tertentu menjadi minimum
jika dipenuhi persamaan (6.24)
Jawab:
Sudut deviasi

=sudut pembias prisma


Karena
Maka

Karena
Maka
persamaan sudut puncak pembias

Dimana

Sehingga

Anda mungkin juga menyukai