jenis Medang (Litsia firma HK.F), Kelat (Xylopia altissima Boerl), Lesi-lesi (Tarretia), Meranti (Shorea sp.), Resak (Fatica Songa V.Si), dan Laban (Vitex pubescens Valil), Kapur, Kruing, Bania Merbau, Rengas dan hasil hutan kayu lainnya berdasarkan hasil inventarisasi selanjutnya yang potensial dikembangkan/dimanfaatkan.
Harimau Sumatera, Beruang Madu , Kukang, Tapir
, Kucing Emas , Simpai ,Siamang, Rusa , Rangkong, Elang, Macan Dahan, Binturong, Kubung, Tapir, Trenggiling, Ungko Tangan Hitam, Ungko Tangan Putih Dan Landak
Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu
Jenis hasil hutan bukan kayu yang ada seperti :
Sarang Walet, Rotan, Lebah Madu, Gaharu, Getah/Resin, Palem Hutan, Bambu, Anggrek, Damar, Aren, dan hasil hutan bukan kayu lainnya berdasarkan hasil inventarisasi selanjutnya yang potensial dikembangkan/dimanfaatkan.
Keberadaan Flora dan Fauna Langka
Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata
Alam
Gua-gua batu, Air terjun, Penambangan Emas,
sumber-sumber mata air, Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), sungai untuk arung jeram, lokasi potensial camping ground, potensial track lintas alam, pemandangan alam.
KPHP MODEL MANDAILING
NATAl
Visi KPHP Model Mandailing Natal
Dasar Hukum Pembentuk KPHP Model
Mandailing Natal
SK Menteri Kehutanan RI Nomor:
SK.102/MENHUT-II/2010 Tanggal 5 Maret 2010 Tentang Penetapan Wilayah Kphl Dan Kphp Provinsi Sumatera Utara SK. Menteri Kehutanan RI Nomor: SK.332/MENHUT-II/2010 Tanggal 25 Mei 2010 Tentang Penetapan Wilayah Pengelolaan Hutan Produksi (Kphp) Model Mandailing Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara
Mewujudkan KPHP Model Mandailing
Natal yang mandiri, berkelanjutan dan berbasis masyarakat
Misi KPHP Model Mandailing Natal:
Sk.Menteri Kehutanan RI Nomor:
SK.199/MENHUT-II/REG.I/2014 Tanggal 29 Januari 2014 Tentang Pengesahan RPHJP KPHP Model Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara Periode Tahun 2014-2023
Peraturan Bupati Mandailing Natal
No. 81 Tahun 2011 Tanggal 21 Desember 2011tentang Pembentukan UPT KPHP Model Mandailing Natal Pada Dinas Kehutanan Dan
Meningkatkan tata kelola hutan yang
baik melalui penegasan kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan di tingkat tapak Memantapkan wilayah kelola KPH dan mengidentifikasi hak-hak dan penguasaan tanah yang ada di dalam wilayah kelola KPH Memastikan tata kelola hutan yang bertanggung jawab pada areal yang telah dibebani izin (konsesi) di dalam wilayah KPHP Model Mandailing Natal Mengembangkan secara aktif kegiatan produktif yang berkelanjutan pada wilayah di luar konsesi (wilayah tertentu KPHP Model Mandailing Natal) Pengelolaan hutan yang konsisten dengan regulasi nasional dan standar yang berlaku (mandatory/SVLK) dan yang bersifat voluntary Mempromosikan skema yurisdiksi REDD+ di Mandailing Natal
Risalah Wilayah KPHP Model Mandailing
Natal Wilayah KPHP Model Mandailing Natal secara geografis terletak antara 9852'22" sampai dengan 9931'57" Bujur Timur dan 0019'16" sampai dengan 0118'08" Lintang Utara. Secara administrasi masuk dalam 6 (enam) wilayah adminstrasi Kecamatan yakni Kec. Muara Batang Gadis, Kec. Natal, Kec. Lingga Bayu, Kec. Batang Natal, Kec. Ranto Baek, dan Kec. Batahan Kabupaten Mandailing Natal. Batas-batas wilayah KPHP Model Mandailing Natal adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan; Sebelah Selatan : Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumbar; Sebelah Timur : Taman Nasional Batang Gadis; Sebelah Barat : Kec. Muara Batang Gadis, Kec. Natal, Kec. Lingga Bayu, Kec. Batang Natal, Kec. Ranto Baek, dan Kec. Batahan Kabupaten Mandailing Natal
Wilayah KPHP Model Mandailing Natal
berdasarkan SK. 579/ Menhut-II/2014 memliki luas + 153.361 Ha. Berdasarkan wilayah cakupan KPHP Model Mandailing Natal yang cukup luas maka diperlukan