Anda di halaman 1dari 2

2. etiologi dan epidemiologi Malaria?

Jawab
Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus plasmodium.
Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler. Pada manusia terdapat 4 spesies yaitu
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale.
Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles sp. ataupun ditularkan
langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada
janinnya (Widoyono, 2011).
Malaria vivax disebabkan oleh p. vivax yang disebut juga sebagai malaria tertiana. P.
malariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana. p. ovale merupakan
penyebab malaria ovale, sedangkan p. falciparum menyebabkan malaria falsiparum atau malaria
tropika. Spesies terakhir ini paling berbahaya, karena malaria yang ditimbulkannya dapat
menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar,
sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh (Widoyono, 2011).
Epidemiologi
Malaria adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang disebabkan oleh parasit yang
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Pada tahun 2009, diperkirakan
malaria menyebabkan 781 000 kematian, sebagian besar terjadi pada anak-anak di Afrika.
Menurut Laporan Badan Kesehatan Dunia tahun 2010, terdapat 225 juta kasus malaria dan
diperkirakan 781 000 meninggal pada tahun 2009. Data ini mengalami penurunan dari 233 juta
kasus dan 985 000 kematian pada tahun 2000. Sebagian besar kematian terjadi di antara anak
yang tinggal di Afrika di mana seorang anak meninggal setiap 45 detik akibat malaria dan
penyakit ini menyumbang sekitar 20% dari semua kematian anak di dunia2.
Di Indonesia malaria ditemukan tersebar luas pada semua pulau dengan derajar dan berat
infeksi yang bervariasi. Menurut data yang berkembang hampir separuh dari populasi Indonesia
bertempat tinggal di daerah endemik malaria dan diperkirakan ada 30 juta kasus malaria setiap
tahunnya. Di Indonesia, hingga akhir 2008 kasus malaria menunjukkan kecenderungan menurun,

namun masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Berdasarkan data Departemen Kesehatan
Indonesia baik API (Annual Parasite Incidence) maupun AMI (Annual Malaria Incidence)
menunjukan penurunan selama periode 2000-2008. API pada tahun 2000 berada pada angka 0,81
per 1000 penduduk terus turun hingga 0,15 per 1000 penduduk pada tahun 2004. Angka ini
meningkat menjadi 0,19 pada tahun 2006, untuk kemudian kembali turun pada angka 0,16 per
1000 penduduk pada tahun 2007-2008. Hal yang sama terjadi pada AMI. Berdasarkan data dari
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010, angka AMI
turun hingga 12,27 per 1000 penduduk.
Keadaan malaria di daerah endemik tidak sama. Derajat endemisitas dapat diukur dengan
berbagai cara seperti angka limpa, angka parasit, dan angka sporozoit, yang disebut angka
malariometri. Sifat malaria juga dapat berbeda dari satu daerah ke daerah lain, yang tergantung
pada beberapa faktor, yaitu : parasit yang terdapat pada pengandung parasit, manusia yang
rentan, nyamuk yang dapat menjadi vektor, dan lingkungan yang dapat menunjang kelangsungan
hidup masing-masing.
Di Indonesia, secara umum spesies yang paling sering ditemukan adalah Plasmodium
falcifarum dan Plasmodium vivax, Plasmodium malariae jarang ditemukan di Indonesia bagian
timur, sedangkan Plasmodium ovale lebih jarang lagi. Penemuannya pernah dilaporkan dari
Flores, Timor dan Irian Jaya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40700/4/Chapter%20II.pdf
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3109/MALARIA_Layout.pdf?
sequence=1

Anda mungkin juga menyukai