Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS JURNAL

Efficacy of Distraction Methods on Procedural Pain and Anxiety by


Applying Distraction Cards and Kaleidoscope in Children
( Manfaat Metode Distraksi pada Prosedur Nyeri dan Kecemasan dengan
Menerapkan Distraksi Kartu dan Kaleidoskop pada Anak)

Disusun Oleh:

Anita Sukarno

J 230155014

Yusriah

J 230155024

Indra Saputra

J 230155002

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
1

ANALISIS JURNAL
Manfaat Metode Distraksi pada Prosedur Nyeri dan Kecemasan dengan
Menerapkan Distraksi Kartu dan Kaleidoskop pada Anak

A. JUDUL
Judul Asli : Efficacy of Distraction Methods on Procedural Pain and Anxiety
by Applying Distraction Cards and Kaleidoscope in Children
(Telah diterjemahkan: Manfaat Metode Distraksi pada Prosedur
Nyeri dan Kecemasan dengan Menerapkan Distraksi Kartu dan
Kaleidoskop pada Anak)

Penulis

: Nejla, Cunbulat, PhD ; Sevil Inal, PhD. ; Hacer Sonmezer, MSc.

B. LATAR BELAKANG JURNAL


1. Latar Belakang Pemilihan Jurnal
Ruang Melati II RS. Dr. Moewardi adalah bangsal khusus anak
dengan usia lebih dari 1 bulan hingga usia 18 tahun. Salah satu masalah
yang umum didapatkan menyangkut pasien anak adalah kecemasan dan efek
nyeri yang ditimbulkan dari tindakan medis maupun keperawatan yang
berdampak pada proses traumatik dan ketakutan bagi anak-anak tersebut.
Saat mereka menjalani perawatan hospitalisasi mereka berhenti untuk
sementara dari aktivitas mereka seperti sekolah dan bermain. Anak-anak
rentan dengan stres selama perawatan. Sehingga sangat penting untuk
meminimalisai persepsi nyeri dan kecemasan yang mereka alami untuk
mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi efek traumatik yang
akan muncul.
Di Ruang Melati II, terdapat ruang khusus tindakan pemasangan
kateter intravena ataupun tindakan pengambilan darah vena yang secara
rutin dilakukan. Tindakan tersebut sangat ditakuti anak-anak dikarenakan
efek nyeri yang dihasilkan dari proses penusukan jarum pada pembuluh

darah vena. Efek nyeri tersebut merupakan sumber kecemasan bagi anakanak.
Ruang tindakan telah dilengkapi dengan fasilitas distraksi yaitu musik
dengan lagu anak-anak yang selalu diputar dengan tujuan sebagai media
distraksi saat tindakan dilakukan. Musik merupakan media distraksi yang
telah lama diketahui, namun setelah dilakukan observasi tidak semua anakanak berhasil dengan distraksi musik tersebut dan tak jarang distraksi musik
terabaikan.
Dengan latar belakang yang telah dipaparkan, kami mengusung terapi
distraksi non farmakologis baru yaitu distraksi kartu dan kaleidoskop.
Distraksi ini memungkinkan adanya interaksi antara perawat dan pasien
anak sehingga memungkinkan adanya efek distraksi yang lebih efektif
sesuai dengan hasil penelitian jurnal ini. Oleh karena itu, kami tertarik untuk
mengembangkan dan mengimprovisasi metode distraksi yang lain
sebagaimana salah satu motto RS. Dr. Moewardi adalah Rumah Sakit Tanpa
Nyeri 2015.
2. Latar Belakang Penelitian dalam Jurnal
Nyeri adalah prevalensi masalah tertinggi pada anak-anak dan orang
dewasa. Nyeri merupakan distress emosional yang subyektif dan yang
paling mendominasi yang juga berdampak pada penurunan kualitas hidup
(Katz, 2002). Prosedur kesehatan yang mengaplikasikan sebuah jarum
seperti kateter vena dan imunisasi adalah yang paling sering dilakukan dan
sumber utama nyeri bagi anak-anak, menyebabkan kecemasan, distress dan
ketakutan (Blount et al,2009; Inal & Kelleci, 2012b; Leahy et al, 2008;
Uman, Chambers, McGrath, & Kisely, 2006). Selain itu, ketakutan dan
pengalaman nyeri disebabkan oleh prosedur kesehatan pada anak-anak
mempunyai efek berkelanjutan hingga mereka dewasa.
Manajemen nyeri sebelum prosedur kesehatan pertama yang
menyebabkan nyeri pada anak-anak dapat mengurangi kecemasan,
ketakutan, dan distress, dan berkontribusi mengurangi masalah emosional

pada prosedur kesehatan di masa depan (Wong, Chia, Yam, Teodoro & Lau,
2004). Manajemen ini termasuk pendekatan

farmokologi maupun

nonfarmakologi (Taddio et al.,2010). Pendekatan farmakologi yang paling


sering digunakan dalam mengurangi nyeri yang berhubungan dengan
prosedur kesehatan adalah aplikasi krim anastesi pada lokal anastesi
(Rogers & Ostrow, 2004). Krim Anastesi topikal memberikan efek anastesi
lokal namun membutuhkan waktu 45 hingga 60 menit untuk bekerja.
Pendekatan nonfarmakologikal yang sering dilakukan adalah metode
distraksi seperti menyanyi, membaca, atau bermain game (Cohen et al.,
2006; Schechter et al.,2007). Baru-baru ini, terdapat metode distraksi
terbaru dengan kaleidoskop yang juga mempunyai manfaat untuk
memberikan efek kontrol nyeri (Tufeksi, Celebioglu, & Kucukoglu, 2009).
Selain kaleidoskop, terdapat metode distraksi dengan menggunakan
distraksi kartu yang mempunyai manfaat menurunkan nyeri selama proses
pengambilan darah vena (Inal & Kelleci, 2012a).
C. TUJUAN
1. Tujuan Review Jurnal
Menganalisa perbandingan efektivitas metode distraksi musik, kartu
dan kaleidoskop dalam mengurangi nyeri dan ansietas selama pengambilan
darah vena terhadap pada anak-anak dengan harapan memberikan alternatif
distraksi yang lebih efektif di Ruang Melati II sebagaimana motto RS Dr.
Moewardi Rumah Sakit Tanpa Nyeri 2015.
2. Tujuan Penelitian dalam Jurnal
Tujuan peneliti adalah untuk membandingkan efektivitas distraksi
dengan mengaplikasikan kartu dan kaleidoskop untuk menurunkan nyeri
dan kecemasan selama pengambilan darah vena pada anak-anak dengan
umur 7 hingga 11 tahun.

D. METODE

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Prospective Randomised
Clinically Trial.
2. Instrument
a. Media Distraksi
1) Musik
Musik yang akan digunakan adalah musik dengan lagu anak-anak
yang telah menjadi ketentuan Ruang Melati II RS. Dr. Moewardi.
2) Kartu
Kartu yang digunakan adalah kartu bergambar dengan ukuran 5 cm x
8 cm dengan cover berbagai gambar dan bentuk. Dalam penelitian
ini, anak yang pertama menilai kartu tersebut. Perawat peneliti
menanyakan beberapa pertanyaan kepada anak-anak, seperti Berapa
banyak kumbang di dalam kartu itu? Berapa banyak kera dalam
gambar? atau Apakah kamu bisa melihat komet?. Distraksi kartu
dimulai sebelum pengambilan darah, berlanjut hingga akhir proses
pengambilan darah.

3) Kaleidoskop
Kaleidoskop adalah mainan dengan bentuk cilinder yang terdiri dari
cermin dengan objek berwarna seperti manik-manik. Gambar dalam
kaleidoskop didasarkan pada prinsip dari refleksi multipel dari objek
berwarna pada tipikal sudut 60 derajat di tiap cerminnya. Anak
melihat gambar dengan pola simetris yang berwarna warni pada
5

silinder. Distraksi kaleidoskop dimulai sebelum flebotomi, berlanjut


hingga akhir proses flebotomi.

b. Instrumen Penilaian Nyeri dan Rasa Takut/ Cemas


Penelitian ini menggunakan instrument Wong Baker FACES
untuk mengukur skala nyeri dan Children Fear Sclae (CFS) untuk
mengevaluasi level kecemasan pada anak
Instrumen Skala Nyeri WB FACES

Keterangan:
-

Instrumen ini digunakan pada anak-anak > 3 tahun

Pengkaji menjelaskan kepada anak-anak instrumen ini mewakili


persepsi nyeri yang dirasakan.

Skor Nyeri:

0 = tidak nyeri sama sekali


2 = sedikit nyeri
4 = nyeri sedang
6 = lebih nyeri
8 = sangat nyeri
10 = nyeri tak tertahankan
Instrumen Skala Kecemasan Children Fear Scale (CFS)

Keterangan:
-

Instruksikan pada anak:


Wajah ini menunjukkan perbedaan level ketakutan anak. Mulai dari wajah
paling kiri tidak merasa takut sama sekali, sedikit takut, lebih takut, sangat
takut, dan paling takut.

Instruksikan pada orangtua


Wajah ini menunjukkan perbedaan level kecemasan. Mulai dari wajah paling
kiri tidak merasa cemas sama sekali, sedikit cemas, lebih cemas, sangat cemas,
dan paling cemas. Lihat wajah ini dan pilih salah satu yang menunjukkan
seberapa cemas selama proses flebotomi.

3. Responden
Jumlah responden 150 anak dimana masing-masing 60 anak pada kelompok
distraksi kartu, kelompok distraksi kaleidoskop, dan pada kelompok kontrol.
Kriteria Responden
Anak-anak dengan umur 7-11 tahun yang dilakukan pengambilan darah.
4. Intervensi/ Pelaksanaan Jurnal

a. Penelitian ini untuk membandingkan efek distraksi musik yang biasa


dilakukan di ruang Melati II dengan distraksi kartu dan kaleidoskop
untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak-anak selama proses
pengambilan darah vena.
b. Skala nyeri menggunakan instrumen Wong Baker FACER yang dinilai
oleh anak itu sendiri, orang tua, dan peneliti. Sedangkan skala
Ketakutan/ Kecemasan menggunakan Children Fear Scale dinilai oleh
orangtua, dan peneliti.
c. Menentukan responden yang akan dilakukan tindakan kateter vena
maupun pengambilan darah vena.
d. Menjelaskan tujuan penelitian.
e. Menjelaskan instrumen yang digunakan serta cara penggunaannya pada
anak dan orang tua.
f. Perawat

pertama

sebagai

peneliti

dan

orang

tua

responden

mengevaluasi kecemasan sebelum dan sesudah prosedur dengan


menggunakan Children Fear Scale; dan tingkat nyeri sesudah prosedur
dilakukan oleh anak, orang tua, dan perawat pertama dengan
menggunakan instrumen Wong Baker FACES.
g. Perawat kedua yang didelegasi melakukan prosedur pengambilan
darah vena pada anak.
h. Setelah persetujuan prosedur penelitian, anak dan orang tua pindah ke
ruang tindakan untuk melakukan prosedur pengambilan darah vena.
i. Semua metode distraksi diteliti oleh perawat yang sama.
j. Orang tua menemani anak-anak selama prosedur dilakukan.
k. Jika penusukan pertama gagal, maka tindakan distraksi diulangi dari
awal.
l. Setelah prosedur selesai, level nyeri dinilai oleh anak, orangtua, dan
perawat peneliti.

E. HASIL

1. Hasil Penelitian dalam bentuk tabel


Tabel 1 Karakteristik dan Preprosedural Kelompok Skor Ansietas
Kelompok

Kelompok

Kelompok

Distraksi Kartu

Distraksi

Kontrol (n=63)

(n=63) n (%) atau

Kaleidoskop (n=62)

n (%) atau M

M SD

n (%) atau M SD

SD

27 (42,9)

36 (58,1)

32 (50,8)

0,23

BMI
Umur Ibu

36 (57,1)
16,59 2,7
34,92 5,95

26 (41,9)
16,30 2,83
34,89 5,11

31 (49,2)
16,32 2,81
34,86 5,81

5
0,811
0,99

Umur Ayah

38,05 6,93

39,37 7,09

37,75 5,53

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

0,34
0
Level Ansietas
preprosedural
Anak

2,49 1,41

2,19 1,26

1,97 1,64

0,13

Orang tua

2,67 1,36

2,21 1,32

2,14 1,53

Perawat Peneliti

2,57 1,43

2,13 1,36

2,25 1,44

0,07
9
0,19
9

Keberhasilan
pengambilan darah vena
Pada tusukan pertama

58 (92,1)

59 (95,2)

59 (93,7)

0,48

5 (7,9)

3 (4,8)

4 (6,3)

Pada tusukan kedua


188 anak-anak diikutsertakan dalam penelitian ini. Rerata umur anakanak adalah 8,8 1,5 tahun (range 7-11 tahun). Anak-anak telah diacak
(randomized) ke dalam kelompok kaleidoskop (n=62), kartu (n=63), dan
kelompok kontrol (n=63). Karakteristik anak-anak telah dipaparkan di tabel
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan diantara tingkat kecemasan

preprosedural pada tiap kelompok dari laporan anak, orang tua, dan perawat
peneliti ( = 0,130 ; = 0,079 ; = 0,199).
Tabel 2 Perbandingan Skor Nyeri Saat Prosedur
Skor Nyeri
Prosedural

Kelompo

Kelompok

Kelompo

Distraksi

Distraksi

Kaleidosko

Kontrol

Kartu

Kartu VS

Kaleidosko

Kartu

Kaleidosko

p VS

VS

Kontrol

Kontro
l

Berdasarkan WB
FACES
Anak
Orangtua
Perawat Peneliti

2,41

3,102,16

4,443,6

0,005

0,051

0,109

0,002

2,49

2,552,05

<0,00

0,080

<0,001

<0,001

2,16

2,422,11

5,813,0

0,001

<0,001

<0,001

2,70

<0,00

1,49

6,132,9

2,29

Evaluasi dari level nyeri prosedural selama flebotomi dikumpulkan di


tabel 2. Berdasarkan laporan anak terhadap level nyeri melaporkan terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok ( = 0,005) ; distraksi kartu
(2,41 2,49) mempunyai penurunan level nyeri yang signifikan ( = 0,002)
daripada kelompok kontrol (4,44 3,64). Ada juga perbedaan yang
signifikan antara data yang dilaporkan oleh orang tua dan perawat peneliti
( = <0,001 dari masing-masing laporan). Baik distraksi kartu maupun
kaleidoskop mempunyai penurunan level nyeri yang signifikan dari pada
kelompok kontrol ( =0,001 , <=0,001). Laporan perawat peneliti terhadap
penurunan level nyeri dengan metode kartu lebih signifikan dari pada
kelompok kaleidoskop (=0,001).
Tabel 3 Perbandingan Skor Ansietas Prosedural
Skor Ansietas

Kelompo

Kelompok

Kelompo

Kartu VS

10

Kaleidosko

Kartu

Prosedural

Distraksi

Kaleidosko

p VS

VS

Distraksi

Kaleidosko

Kontrol

Kontrol

Kontro

Kartu

1,10

1,611,12

2,411,3

<0,00

0,004

0,001

<0,001

1,20

1,270,85

<0,001

<0,001

<0,001

0,79

2,491,2

<0,00

0,97

Berdasarkan
Children

Fear

Scale
Orangtua
Perawat Peneliti

Evaluasi dari level ansietas selama pengambilan darah vena


dikumpulkan di tabel 3. Berdasarkan laporan orang terhadap level ansietas
anak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok ( =
<0,001). Level ansietas pada distraksi kartu lebih rendah daripada
kaleidoskop dan kelompok kontrol

(= 0,004 & <0,001), serta level

ansietas pada distraksi kaleidoskop lebih rendah daripada kelompok kontrol


( = <0,001). Hal yang sama ditemukan dari laporan perawat peneliti
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok ( = <0,001).
Ansietas pada kelompok kontrol mempunyai level nyeri yang lebih tinggi
daripada kelompok kartu dan kaleidoskop ( = <0,001). Sedangkan
penurunan level ansietas kelompok kaleidoskop lebih tinggi daripada
kelompok kartu (=<0,001).
F. PEMBAHASAN
Pengalaman nyeri selama prosedur kesehatan rutin yang dilakukan di
Rumah Sakit seperti pengambilan darah vena dan imunisasi mungkin
menyebabkan stres, ketakutan, dan kecemasan terhadap anak (Cassidy et al,
2001, Razzaq, 2006). Prosedur ini juga dapat menyebabkan kecemasan dan
ketakutan pada keluarga anak tersebut (Cohen, 2008; Shavit & Hershman,
2004). Walaupun

proses

nyeri

dan

ansietas

dipengaruhi

oleh

tipe

pengaplikasian prosedur (Rawe et al, 2009), hal itu juga dihubungkan dengan
status emosional anak dan keluarga, pengalaman sebelumnya dan kemampuan
11

tenaga kesehatan. The American Society for Pain Management Nursing


merekomendasikan kontrol nyeri yang optimal sebelum dan selama prosedur
nyeri dibutuhkan untuk diberikan (Czarnecki et al., 2011). Sedangkan
pendekatan

farmakologi dan nonfarmakologi

harus

digunakan

untuk

mengontrol munculnya nyeri dan adanya rasa cemas di masa yang akan datang.
Saat ini, jumlah intervensi yang digunakan untuk menurunkan persepsi nyeri
selama prosedur kesehatan dan distraksi adalah salah satu yang paling sering
digunakan dan efektif (Schechter et al.,2007).
Metode distraksi telah jauh digunakan untuk menurunkan nyeri dan
ansietas (He, Polkki, Vehvillaine-Julkunen, & Pietila, 2005; Inal & Kelleci,
2012a; Tufeki et al., 2009). Baru-baru ini

Inal dan Kelleci (2012a)

mendemonstrasikan kartu distraksi (Flippits) sangat efektif untuk menurunkan


nyeri dan ansietas anak saat proses pengambilan darah vena.
Distraksi dengan kaleidoskop menyebabkan anak-anak mengalihkan
perhatian mereka jauh dari stimulus nyeri selama prosedur kesehatan. Lalu,
kaleidoskop mungkin berguna untuk menurunkan nyeri dan ansietas selama
prosedur kesehatan. Baru-baru ini Tufekci et al menginvestigasi level nyeri
selama pungsi vena pada anak dan efek penggunaan kaleidoskop sebagai
metode untuk mengontrol nyeri. Hasilnya adalah kaleidoskop efektif dalam
penurunan nyeri selama prosedur kesehatan.

G. ANALISIS JURNAL
1. Kelebihan Jurnal
a. Jurnal ini menggunakan desain penelitian randomised controlled trial
yang artinya peneliti benar-benar mengontrol faktor-faktor perancu yang
dapat mengganggu hasil penelitian.
b. Menggunakan analisa statistika yang tepat yaitu untuk karakteristik
responden yang terdiri dari data parametrik menggunakan chi-square dan
Students t-test serta Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney untuk data
nonparametrik dan menggunakan Benferroni test sebagai post hoc jika
signifikan ( < 0,05)
c. Karakteristik responden homogen

12

d. Instrumen yang digunakan telah valid dan telah dipublikasikan


e. Menjelaskan intervensi dan media penelitian yang jelas
f. Jurnal ini menyajikan pengembangan metode distraksi

yang

diimprovisasi kedalam terapi bermain untuk anak-anak.

2. Kekurangan Jurnal
a. Jurnal ini tidak menjelaskan secara detail kriteria ekslusi dalam penelitian
tersebut.
b. Tidak menyediakan data responden menyangkut pengalaman tusukan
keberapa. Karena, pengalaman tentang berapa kali tusukan yang dialami
anak-anak akan mempengaruhi level nyeri dan ansietas.
H. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Bagi instalasi kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit, khususnya di ruangan
Ruang Melati II untuk mengupayakan dilakukannya pengembangan metode
distraksi yang semula hanya dengan terapi musik menjadi metode distraksi
baru yaitu distraksi kartu dan kaleidoskop.
2.

Bagi tenaga kesehatan dalam hal ini perawat dapat menerapkan metode
distraksi kartu dan kaleidoskop sebagai intervensi keperawatan untuk
menurunkan tingkat nyeri dan ansietas terhadap anak-anak.

3. Bagi peneliti dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan


penelitian selanjutnya.

13

I. APLIKASI DI RUMAH SAKIT


1. Jenis Kegiatan
: Distraksi Kartu dan Kaleidoskop pada anak usia 711 tahun
2. Tempat Pelaksanaan : Ruang Melati II RS. Dr Moewardi
3. Waktu Pelaksanaan : 17 April 2015 pukul 09.00 s/d 12.00
4. Responden :
Kriteria Inklusi
: anak usia 7 11 tahun, anak yang akan diberikan
tindakan pengambilan darah, anak yang mengalami kecemasan yang
dibuktikan dengan penampilan klinis (menolak tindakan, menangis, dan
ekspresi wajah cemas).
Kriteria eksklusi : anak yang menolak diberikan metode distraksi.
Jumlah responden : 3 orang yang terdiri dari kelompok distraksi kartu 1
orang, distraksi kaleidoskop 1 orang, dan distraksi musik 1 orang.
5. Instrumen Penelitian:
a. Lembar Children Fear Scale (CFS) untuk mengevaluasi kecemasan
sebelum dan sesudah prosedur anak yang akan dilakukan perawat
pertama sebagai peneliti dan orang tua responden. Lembar CFS
menunjukkan tingkatan ekspresi wajah dengan indikasi cemas.
Perawat peneliti dan Orang tua responden memilih ekspresi wajah
yang sesuai dengan ekspresi anak sebelum dan sesudah prosedur.
b. Lembar Wong Baker FACES untuk mengevaluasi tingkat nyeri
sesudah prosedur pada anak yang akan dilakukan oleh perawat
pertama sebagai peneliti, orang tua serta responden. Lembar Wong
Baker FACES menunjukkan tingkatan ekspresi wajah dengan indikasi
nyeri. Perawat peneliti, orang tua dan responden memilih ekspresi
wajah yang sesuai dengan ekspresi anak sesudah prosedur
dilaksanakan.
6. Alat Pendukung
a. Kartu bergambar dengan ukuran 5 cm x 8 cm
b. Kaleidoskop
c. Musik dengan lagu anak-anak
14

7. Prosedur:
1) Untuk distraksi kartu
Sebelum dan selama tindakan pengambilan darah vena dilakukan,
anak diperlihatkan kartu bergambar dan mengajak berinteraksi
seputar gambar tersebut. Perawat menanyakan beberapa pertanyaan
seputar gambar seperti Gambar kartun apakah ini? Berapa jumlah
monyet di gambar ini?. Proses ini dilaksanakan hingga tindakan
pengambilan darah vena selesai.
2) Untuk distraksi kaleidoskop
Sebelum dan selama tindakan pengambilan darah vena dilakukan,
anak diperlihatkan kaleidoskop. Minta anak untuk melihat gambar
yang muncul di dalam kaleidoskop. Minta anak untuk berkonsentrasi
pada gambar yang muncul. Minta anak memutar kaleidoskop dan
tanyakan berapa jumlah gambar yang muncul. Proses ini
dilaksanakan hingga tindakan pengambilan darah vena selesai.
3) Untuk distraksi musik
Sebelum dan sesudah prosedur dilakukan musik dengan lagu anakanak diputar.

8. Hasil aplikasi jurnal


Tabel 1 Karakteristik Responden Aplikasi Jurnal
Kelompok
Distraksi Kartu

Kelompok
Distraksi
Kaleidoskop

Kelompok
Distraksi
Musik

Jenis Kelamin
Laki-laki

Perempuan

1
15

Umur
Umur Ibu

7 tahun

Umur Ayah
Level Ansietas

32 tahun

7 tahun
30 tahun

7 tahun
30 tahun

preprosedural
Anak

Orang tua

Perawat

Tabel 1. Menunjukkan karakteristik responden aplikasi jurnal. Dari segi


usia responden yang kami pilih sama yaitu 7 tahun dengan umur orang tua
yang relatif sama dan tingkat keberhasilan tusukan pengambilan darah vena
yang sama. Sedangkan nilai rata-rata tingkat ansietas sebelum tindakan
pengambilan darah vena semua responden adalah 3 (lebih takut) sehingga tidak
ada perbedaan antara ketiga kelompok.

Tabel 2 Hasil Observasi Tingkat Ansietas dan Nyeri Setelah Prosedur


(Post Prosedur)
Kelompok
Distraksi Kartu

Kelompok
Distraksi
Kaleidoskop

Kelompok
Distraksi
Musik

Anak

Orang tua

Level Ansietas
post-prosedural
Orang tua
Perawat
Level nyeri
post-prosedural

16

Perawat

Tabel 2. Menunjukkan tingkat kecemasan dan tingkat nyeri setelah


dilakukan tindakan pengambilan darah vena. Untuk tingkat cemas metode
distraksi kartu menunjukkan nilai 0 (tidak cemas sama sekali), untuk metode
distraksi kaleidoskop menunjukkan nilai rata-rata 2 (sedikit cemas), dan untuk
distraksi musik menunjukkan nilai rata-rata 2 (sedikit cemas). Sedangkan untuk
tingkat nyeri pada metode distraksi kartu menunjukkan nilai rata-rata 2 (sedikit
nyeri), metode distraksi kaleidoskop dengan rata-rata 4 (nyeri sedang), dan
pada metode distraksi musik dengan rata-rata 6 (lebih nyeri).
J. HAMBATAN DAN SOLUSI APLIKASI JURNAL
Hambatan Aplikasi Jurnal:
1. Sulit mendapatkan responden beserta keluarga yang dapat diikutsertakan
dalam aplikasi jurnal.
2. Sulit mencari kaleidoskop

Solusi Aplikasi Jurnal:


1. Mengikutsertakan perawat ruang Melati II dalam mengikutsertakan
keluarga dan responden serta menjelaskan tujuan dilaksanakannya aplikasi
jurnal.
2. Membuat kaleidoskop sederhana dengan prinsip refleksi kaleidoskop yang
sama.
K. KESIMPULAN
1. Kesimpulan Jurnal Penelitian
Distraksi kartu terbukti lebih efektif sebagai metode distraksi nyeri dan
penurunan kecemasan untuk anak-anak selama tindakan pengambilan darah
vena. Distraksi metode kaleidoskop juga dinyatakan sebagai alternatif
distraksi dan efektif dalam penurunan tingkat nyeri dan kecemasan selama
tindakan pengambilan darah vena.
2. Kesimpulan Hasil Aplikasi Jurnal
Setelah dilakukan pengaplikasian jurnal, telah didapatkan hasil dari
pengaplikasian metode distraksi kartu, kaleidoskop, dan musik. Didapatkan
hasil yang signifikan dengan menggunakan metode kartu. Metode kartu
17

lebih efektif menurunkan nyeri dan kecemasan dibandingkan dengan


metode kaleidoskop dan musik. Sedangkan metode distraksi kaleidoskop
lebih efektif dibandingkan dengan metode distraksi musik.
3. Adapun standar operasional pelaksana metode distraksi kartu dan
kaleidoskop (terlampir).
L. SARAN
Di sarankan tenaga kesehatan untuk menyadari pentingnya tindakan
distraksi selama dilakukan tindakan yang dapat menimbulkan nyeri. Tindakan
tersebut bertujuan untuk mengurangi efek traumatik terhadap tindakan. Salah
satu metode yang kami rekomendasikan adalah metode distraksi kartu dan
kaleidoskop karena tindakan ini relatif mudah, sederhana, dan efektif untuk
dilakukan.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Aplikasi Jurnal

Distraksi Kartu

18

Distraksi Kaleidoskop

B. Standar Operasional Prosedur


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DISTRAKSI KARTU

LOGO

STANDAR PROSEDUR

MEMBERIKAN DISTRAKSI KARTU


No Dokumen
No Revisi
Halaman
Tgl. Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR

OPERASIONAL
Pengertian

Suatu rangkaian tindakan terapi non-farmakologis


yang dikerjakan oleh perawat yang memenuhi
syarat tertentu untuk mengurangi tingkat nyeri dan

Tujuan

kecemasan.
1. Memfasilitasi adanya alternatif terapi bermain
selama prosedur tindakan yang memicu
adanya kecemasan dan nyeri.

19

2. Mengurangi kecemasan dan nyeri yang dapat


Kebijakan
Unit Pelaksana
Prosedur

ditimbulkan dari proses tindakan.


Semua prosedur tindakan keperawatan dilakukan
sesuai dengan peraturan Direktur Nomor :.
Perawat
Pelaksanaan:
1. Lakukan cuci tangan
2. Ucapkan salam
Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak/Ibu,
saya

(nama),

dari

unit

kerja/ruang

(sebutkan)
3. Lakukan identifikasi pasien
Maaf, sesuai standar keselamatan pasien,
sebelum

saya

melakukan

tindakan

(sebutkan), mohon bapak/ibu menyebutkan


nama dan tanggal lahir bapak/Ibu! (sambil
mencocokkan gelang identitas pasien meliputi
nama, tanggal lahir, atau nomor rekam medis
4. Jelaskan tujuan tindakan yang akan diberikan
5. mengatur posisi : / supine atau semi fowler
6. Sebelum tindakan pengambilan darah vena
dilakukan

perawat

mengukur

tingkat

kecemasan dengan instrumen Children Fears


Scale.
7. Sebelum dan selama tindakan pengambilan
darah vena dilakukan, anak diperlihatkan
kaleidoskop. Minta anak untuk melihat gambar
yang muncul di dalam kaleidoskop. Minta
anak untuk berkonsentrasi pada gambar yang
muncul. Minta anak memutar kaleidoskop dan
tanyakan berapa jumlah gambar yang muncul.
Proses ini dilaksanakan hingga tindakan
pengambilan darah vena selesai.
8. Setelah tindakan pengambilan darah vena
perawat

20

mengukur

tingkat

nyeri

dengan

menunjukkan instrumen Wong Baker FACES


kepada anak.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DISTRAKSI KALEIDOSKOP


MEMBERIKAN DISTRAKSI
LOGO

STANDAR PROSEDUR

No Dokumen
Tgl. Terbit

KALEIDOSKOP
No Revisi
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR

OPERASIONAL
Pengertian

Suatu rangkaian tindakan terapi non-farmakologis


yang dikerjakan oleh perawat yang memenuhi
syarat tertentu untuk mengurangi tingkat nyeri dan

Tujuan

kecemasan.
3. Memfasilitasi adanya alternatif terapi bermain
selama prosedur tindakan yang memicu
adanya kecemasan dan nyeri.
4. Mengurangi kecemasan dan nyeri yang dapat
21

Kebijakan
Unit Pelaksana
Prosedur

ditimbulkan dari proses tindakan.


Semua prosedur tindakan keperawatan dilakukan
sesuai dengan peraturan Direktur Nomor :.
Perawat
Pelaksanaan:
9. Lakukan cuci tangan
10. Ucapkan salam
Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak/Ibu,
saya

(nama),

dari

unit

kerja/ruang

(sebutkan)
11. Lakukan identifikasi pasien
Maaf, sesuai standar keselamatan pasien,
sebelum

saya

melakukan

tindakan

(sebutkan), mohon bapak/ibu menyebutkan


nama dan tanggal lahir bapak/Ibu! (sambil
mencocokkan gelang identitas pasien meliputi
nama, tanggal lahir, atau nomor rekam medis
12. Jelaskan tujuan tindakan yang akan diberikan
13. mengatur posisi : / supine atau semi fowler
14. Sebelum tindakan pengambilan darah vena
dilakukan

perawat

mengukur

tingkat

kecemasan dengan instrumen Children Fears


Scale.
15. Sebelum dan selama tindakan pengambilan
darah vena dilakukan, anak diperlihatkan
kaleidoskop. Minta anak untuk melihat gambar
yang muncul di dalam kaleidoskop. Minta
anak untuk berkonsentrasi pada gambar yang
muncul. Minta anak memutar kaleidoskop dan
tanyakan berapa jumlah gambar yang muncul.
Proses ini dilaksanakan hingga tindakan
pengambilan darah vena selesai.
16. Setelah tindakan pengambilan darah vena
perawat

mengukur

tingkat

nyeri

dengan

menunjukkan instrumen Wong Baker FACES

22

kepada anak.

C. INSTRUMEN PENELITIAN
Children Fears Scale

23

Wong Baker FACES

D. KARTU DAN KALEIDOSKOP

24

Kaleidoskop Tampak Dalam

Kaleidoskop Tampak Luar

Kartu

25

26

Anda mungkin juga menyukai