pengisian
Kontraksi isovolumetrik
t
m
-Terjadi pengisian
cepat, disusul oleh pengisian
lambat (diastasis) pada
ventrikel
-Aktifitas nodus SA
dimulai pada pengisian
lambat yang disebarkan pada
otot atria, gelombang P pada
EKG
k
jantung 1 (S1)
d
m
t
v
g
Hemodinamik
MONITORING HEMODINAMIK
Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh
kita baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun
sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Hemodinamik
monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik
status.Pentingnya pemantauan terus menerus terhadap status
hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda vital lain akan
8
1.
a.
ABBREVIATION
DEFINITION
Mean
Arterial
MAP
Tekanan rata-rata
yang dihasilkan
10
NORMAL
RANGE
70-90 mmHg
Pressure
Cardiac
out put
CO
Stroke
Volume
SV
Central
Venous
pressure
CVP
oleh tekanan
darah arteri disaat
akhir cardiac
cycle
Banyaknya darah
yang dipompakan
oleh ventrikel
dalam satu menit.
Banyaknya darah
yang dipompakan
oleh ventrikel di
setiap kali
denyutan
Tekanan yang
dihasilkan oleh
volume darah di
dalam jantung
sebelah kanan
5-6 L/min(at
rest)
60-130ml
6-12 cm
H2O4-15
mmHg
b.
11
Indikasi Monitoring
Gangguan volume sirkulasi darah, tetapi fungsi
kardio pulmoner relative normal.
2.
Therapi cairan pada paska perdarahan, bedah
trauma, sepsis, kondisi emergency dengan kekurangan
cairan dan komponen darah.
2.
Pengukuran
1.
Apabila menggunakan Pressure tranduser, maka
dalam satuan millimeter of mercury (mmHg)
2.
Apabila menggunakan Water manometer, maka
dalam satuan centimeter air (cmH2O)
Untuk merubah dari mmHg cm H2O adalah
12
Komplikasi
Hematothorax
Pneumothorax
Nerve injury
Arterial puncture
Thorxic duct perforation
Infeksi local/sistemik
Thrombosis
Emboli udara
Hemodinamika
darah adalah jumlah darah yang melalui suatu titik tertentu di dalam sirkulasi dalam
e. Pada orang dewasa dalam keadaan istirahat biasanya berjumlah 5 liter/menit.
darah yang melalui pembuluh ditentukan oleh 2 faktor:
Perbedaan tekanan darah di antara kedua ujung pembuluh (gradient tekanan) di sep
luh darah, yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh.
Tahanan bagi aliran darah yang melalui pembuluh (resistensi)
n demikian, dapat dirumuskan berdasarkan hukum ohm:
/R
R
n darah
dient tekanan
stensi
liran darah:
Aliran darah turbulen bila darah mengalir melintang di pembuluh membentuk pus
Aliran darah laminar bila darah mengalir dengan kecepatan tetap melalui suatu
luh yang panjang dan licin.
ekanan darah
n darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding
luh. Biasanya diukur dengan manometer air raksa dengan satuan mmHg.
n besar pula resistensi darah. Viskositas ditentukan oleh konsentrasi protein plasma
sel darah merah yang beredar.
Luas permukaan pembuluh
darah menggesek lapisan pembuluh darah mengalir, semakin besar luas permuka
erkontak dengan darah maka semakin besar pula resistensi terhadap aliran darah.
ukan oleh panjang (l) dan jari-jari pembuluh (r). Darah akan lebih deras mengalir pa
luh besar daripada pembuluh yang lebih kecil karena darah lebih banyak berkontak
dinding pembuluh kecil sehingga resistensinya lebih besar. Resistensi berbanding
k dengan jari-jari pangkat empat.
SIRKULASI JANTUNG
R ~ 1/r4
17
18
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.
Sirkulasi sistemik
19
a)
S i r k u l a s i s i s t e m i k a d a l a h s i r k u l a s i d a r a h ya n g d i m u l a i p a d
d a r a h dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh
kembali keatrium kanan jantung melalui vena cava superior dan in
b)
Mekanismenya adalah : Aliran darah dari ventrikel kiri katup
- arteri - arteriola -kapiler - venula - vena - vena cava inferior dan super
kanan .
)
20
Peredaran darah besar dimulai dari bilik (ventrikel) kiri jantung menuju
bawah dengan membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel-sel jaringan
kembali ke jantung melalui serambi (atrium) kanan, dengan membawa dar
dan sampah hasil metabolisme tubuh.
Darah yang kaya oksigen akan memasuki pembuluh darah melalui arteri uta
Pada saat ventrikel kiri berkontraksi, darah akan mengalir ke aorta, yang ke
arteri yang lebih kecil, yang berjalan ke seluruh tubuh.
21
Lapisan dalam arteri sangat halus, sehingga darah dapat mengalir dengan ce
sangat kuat, yang memungkinkan darah mengalir dengan tekanan atau keku
oksigen selanjutnya memasuki arteriol, terus ke kapiler, di mana oksigen da
hasil metabolisme tubuh akan, dikumpulkan dan selanjutnya darah yang ba
metabolisme ini, akan dialirkan ke dalam pembuluh darah vena untuk selan
dimana sirkulasi paru-paru akan melakukan tugasnya dengan melakukan pe
karbon dioksida untuk ditukar dengan oksigen, di paru-paru.
a)
1.
Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dio
2.
Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan ja
kemudian kembali ke atrium kiri.
23
b)
Pembuluh darah vena membawa darah yang kaya akan sampah hasil met
jantung, memasuki atrium kanan melalui dua pembuluh darah besar yang
superior dan inferior.
Atrium kanan akan terisi darah yang kaya akan sampah hasil metabolism
mendorong darah melalui katup satu arah ke ventrikel kanan. Ventrikel k
berkontraksi, mendorong darah ke arteri yang mengarah ke paru-paru. D
pertukaran karbon dioksida dan oksigen.
Darah segar yang kaya oksigen akan masuk ke pembuluh darah vena pu
jantung, masuk melalui atrium kiri. Darah yang kaya akan oksigen ini ke
ke bilik (ventrikel) kiri, di mana ia akan keluar dari jantung melalui arter
selanjutnya darah akan mulai perjalanannya lagi ke seluruh tubuh.
Katup satu arah ini sangat penting untuk mencegah setiap aliran darah ke
peredaran darah dapat disamakan dengan jaringan jalan satu arah. Jika da
(berlawanan), gas darah (oksigen dan karbon dioksida) akan bercampur,
serius bagi tubu
3. Sirkulasi koroner
Arteri koronaria kanan dan kiri merupakan cabang petama aorta
asenden, sedikit di belakang katup aorta. Kedua arteri ini
bercabang menjadi arteri kecil dan arteriol serta kapiler. Kapiler
koronaria bersatu membentuk vena koronaria ke sinus koronaria
dan kembali ke atrium kanan.
Fungsi pembuluh darah koronaria adalah memasok darah ke
miokardium karena oksigen sangat penting untuk kontraksi
miokardium secara normal.
Vena jantung, mengalirkan darah dari miokardium ke sinus
koroner, yang kemudian bermuara di arium kanan.
26
27
2.
Vena kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup
berarti, mengosongkan sebagian besar isi vena ventrikel
langsung ke atrium kanan.
3.
Sinus koronarius dan cabang-cabangnya merupakan
system vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard
ke dalam atrium kanan melalui ostium smus koronarius
yang bermuara disamping vena cava inferior.
Saat sistem sirkulasi sibuk menyediakan oksigen dan makanan untuk setiap
lupa bahwa jantung, yang bekerja paling berat dari semua itu, juga membut
Sirkulasi koroner mengacu pada pergerakan darah melalui jaringan jantung
Kerusakan jantung serius dapat terjadi, jika jaringan jantung tidak menerim
dan oksigen dengan baik. Jaringan jantung menerima makanan melalui pem
terletak di
dalam jantung.
Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk
30
C.
mempersarafi ventrikel.
Stimulasi parasimpatis dan simpatis menimbulkan efek-efek
berikut pada jantung.
Efek Stimulasi Parasimpatis Pada Jantung
Pengaruh sistem saraf parasimpatis pada nodus SA adalah untuk
menurunkan kecepatan denyut jantung. Asetilkolin yang
dikeluarkan akibat peningkatan aktivitas parasimpatis
menyebabkan peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap
K+ dengan memperlambat penutupan saluran K+. Akibatnya,
kecepatan pembentukan potensial aksi spontan melambat melalui
efek ganda sebagai berikut :
-Peningkatan permeabilitas K+ menyebabkan hiperpolarisasi
membran nodus SA karena lebih banyak ion kalium yang keluar
daripada normal, sehingga bagian dalam semakin lebih negatif.
-Peningkatan permeabilitas K+ yang diinduksi oleh stimulasi
vagus juga melawan penurunan otomatis permeabilitas K+ . Efek
melawan ini menurunkan kecepatan depolarisasi spontan. Dengan
demikian, nodus SA lebih jarang mencapai ambang dan lebih
sedikit menghasilkan potensial aksi. Hal ini menurunkan
kecepatan denyut jantung.
-Pengaruh parasimpatis pada nodus AV menurunkan eksitabilitas
nodus tersebut.Stimulasi parasimpatis pada sel-sel kontraktil
atrium mempersingkat potensial aksi, suatu efek yang dianggap
disebabkan oleh penurunan kecepatan arus masuk yang dibawah
oleh Ca++; yaitu, fase datar berkurang. Akibatnya, kontraksi
atrium melemah. Sistem parasimpatis tidak mempengaruhi
kontraksi ventrikel karena tidak adanya persarafan parasimpatis ke
ventrikel. Dengan demikian, jantung bekerja secara lebih santai
dibawah pengaruh parasimpatis akibatnya jantung berdenyut lebih
lambat serta waktu atara kontraksi atrium dan ventrikel
memanjang, dan kontraksi atrium melemah. Efek-efek ini sesuai
34
Efek
Yang
DAERAH YANG
TERPENGARUH
Nodus SA
Jantung
dan
Struktur
EFEK STIMULASI
PARASIMPATIS
Penurunan kecepatan
depolarisasi ke ambang;
penurunan kecepatan
denyut jantung.
EFEK STIMU
SIMPATIS
Peningkatan k
depolarisasi k
peningkatan k
denyut jantun
Penurunan eksitabilitas;
peningkatan perlambatan
nodus AV
Peningkatan
eksitabilitas; p
perlambatan n
Meningkatkan
eksitabilitas;
meningkatkan
melalui berka
sel Purkinje
Nodus AV
Jalur penghantar
ventrikel
Otot atrium
Penurunan kontraktilitas;
melemahkan kontraksi
Otot ventrikel
Medula adrenal
(suatu kelenjar
endoktrin)
Meningkatkan
kontraktilitas;
memperkuat k
Tidak ada efek
Meningkatkan
koktraktilitas;
memperkuat k
Vena
Tidak ada efek
Mendorong se
epinefrin, sua
yang memper
sistem saraf s
pada jantung,
medula adren
Meningkatkan
balik vena, ya
meningkatkan
kontraksi jant
melalui meka
Frank-Starling
Potensial AKSI
Ada dua jenis umum dari potensial aksi jantung. Pertama, potensial
aksi non-pacemaker juga disebutpotensial aksi respon cepat
karena depolarisasi cepatnya ditemukan di seluruh jantung, kecuali
untuksel-sel pacemaker. Sel-sel pacemaker menghasilkan potensial
aksi jantung yang spontan, disebut juga respon lambat, karena
tingkat mereka lebih lambat dibanding depolarisasi, ini ditemukan
di sinoatrial dan atrioventrikular jantung.
Perbedaan potensial aksi antara jantung, otot, dan saraf
terjadi karena peranan ion kalsium saat depolarisasi. Pada sel saraf
dan otot, fase depolarisasi dari potensial aksi disebabkan oleh
pembukaan saluran natrium. Ini juga terjadi pada alat pacu jantung
37
non-sel jantung. Namun, dalam sel pacu jantung, ion kalsium yang
terlibat dalam fase depolarisasi awal dari potensial aksi. Dalam
non-pacu jantung sel,masuknya kalsium memperpanjang durasi
potensial aksi dan menghasilkan fase dataran tinggi yang khas.
Sel saraf, otot, dan nonpacemaker potensial aksi terjadi karena
adanya pembukaan natriumchannel respon cepat masuknya
kalsium memperpanjang durasi potensial aksi dan menimbulkan
adanya fase dataran plateu yang khas.
Pacemaker ( SA node dan AV node) adanya ion kalsium yang
terlibat sejak awal potensial aksiterjadi respon lambat
Fase 1 diikuti keadaan stabil yang agak lama, sesuai dengan masa
refrakter absolut dari miokard. Selama fase ini tidak ada perubahan
muatan listrik. Terdapat keseimbangan antara ion positif yang
masuk dan keluar. Yang menyebabkan fase plato ini adalah
masuknya Ca++ dan Na+ ke dalam sel secara perlahan-lahan, yang
diimbangi dengan keluarnya K+ dari dalam sel.
5. Fase Repolarisasi cepat - Fase 3
Pada fase ini muatan Ca+ dan Na+ secara berangsur-angsur tidak
mengalir lagi, dan permeabilitas terhadap K+ sangat meningkat
sehingga K+ keluar dari sel dengan cepat. akibatnya muatan positif
didalam sel menjadi sangat berkurang, sehingga pada akhirnya
muatan di dalam sel menjadi relatif negatif dan muatan diluar sel
menjadi relatif positif.
40
Jantung (heart) merupakan salah satu organ yang sangat vital selain
otak. Dia mempunyai fungsi utama yang sangat berat, yaitu
memompa darah beserta kandungan nutrisinya keseluruh tubuh.
Dalam memompa darah, jantung mempunyai irama. Irama ini
ditimbulkan dari potensial listrik yang ada. Dengan adanya
potensial listrik ini terciptalah heart beat.
A.
Tinjauan Anatomy
Jalur Sirkulasi
C.
Conducting System
Pacemaker
Conducting system
42
Depolarisasi
2.
Plateu
Repolarisasi
Fase ini disebut juga fase recovery menuju istirahat. Fase ini
terjadi karena terbukanya kanal K secara terus menerus dank anal
Ca menutup. Akibatnya ion K di sitosol akan keluar banyak dan
menyebabkan disitosol semakin negative. Ini terjadi terus sampai
mencapai otensial istirahat yaitu -90mV lagi.
1. 4.
Refraktory period
Kontraksi atrium
Kontraksi isovolumetric
Ejeksi ventrikel
Relaksasi isovlumetrik
Pengisian ventrikel
Kontraksi atrium lagi,kembali ke no 2 dan seterusnya.
E.
Electrokardiogram
SEGITIGA EINTHOVEN
Hukum eithhoven menunjukkan kalau besar potensial listrik dapat
diketahui setiap saat pada 2 dari 3 sadapan anggota badan anggota
badan bipolar, besar potensial pada sadapan ketiga dapat
ditentukan dengan cara matematis dengan menjumlahkan kedua
potensial pertama.
Gunanya untuk menentukan berbagai kelainan, misal kemiringan
jantung. Normalnya apex jantung berada di sinister, tetapi dengan
konsep ini dapat diketahui berapa sudut kemiringannya. Sudut ()
disini sudut antara x positif berputar searah jarum jam. Jadi misal
nilai menunjuk angka jam 5, maka =30o. besarnya dapat dihitung
dari :
Lead I = LA-RA
Lead II = LL-RA
Cos = lead I/Lead II
48
UNIPOLAR
VR=RA 1/3 (RA+LA+LL)
VL=LA 1/3 (RA+LA+LL)
VLL=LL 1/3 (RA+LA+LL)
aVR=RA (LA+LL)
aVL=LA (RA+LL)
aVF=LL (RA+LA)
maka
2aVR = 2RA (LA+LL)
2aVR= (RA-LA) + (RA-LL)
2aVR = lead I + Lead II
2aVR = 3 VR
Sehingga aVR = 3/2 VR
(pembesaran 1,5 kali akibat pelepasan elektroda)
Penjelasan mengenai electrocardiogram:
49
50
F.
Faktor-Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi
cepat dan melambatnya heart beat :
Saraf otonom
1.
Saraf simpatis bila dipicu akan memudahkan
pemasukan Ca2+ dan Na+ dan impuls yang dihasilakn
nodus SA menjadi lebih cepat dan membuat detak cepat
2.
Saraf parasimpatis bila dipicu akan memudahkan
pengeluaran K+ dan impuls yang dihasilkan nodus SA
jadi lebih lambat membuat detak jantung melambat.
Hormon
1.
52