Anda di halaman 1dari 23

Telaah Ilmiah

Patologi Ca Serviks
Kelompok I
Pembimbing : dr. H. Azhari, Sp.OG (K)

Anggota Kelompok

Karina
Rezky Oktarianti Syahputri
Excellena
Tania Amrina
Yogi Saputra Rosadi

Definisi

Kanker Serviks :
tumor ganas primer yang berasal dari
sel epitel skuamosa, merupakan kanker
yang terjadi pada serviks atau leher
rahim

epidemiologi

Peringkat pertama dari 5 jenis kanker


terbanyak pada wanita

Umur penderita antara 30 60 tahun,


terbanyak antara 45 60 tahun3.

etiologi

Penyebab utama : HPV (Human


Papilloma Virus)

HPV genitalia tipe risiko tinggi adalah


HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51,
52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82

HPV tipe 26, 53, dan 66 diduga


karsinogenik

PATOFISIOLOGI

Risiko terinfeksi HPV meningkat setelah


melakukan aktivitas seksual.

Infeksi dapat hilang secara spontan dan persisten

Jika persisten terjadi integrasi gen dari virus ke


dalam gen sel manusia hilangnya kontrol
normal dari pertumbuhan sel & ekspresi
onkoprotein E6 atau E7 yang bertanggung jawab
terhadap perubahan maturasi dan differensiasi
dari epitel serviks tahapan terbentuknya
kanker serviks

PATOFISIOLOGI

Tahap pre-invasif : adanya abnormalitas


sel (dysplasia) berupa anisositosis, poikilositosis,
hiperkromatik sel, dan gambaran sel yang
bermitosis dalam jumlah yang tidak biasa
asimptomatik

Tahap invasif : timbul gejala kanker serviks

GEJALA KLINIS

Perdarahan pervaginam yang abnormal,


terutama setelah melakukan hubungan seksual
Perdarahan spontan yang terjadi di antara dua
siklus menstruasi (Instrumenstrual Bleeding)
Perdarahan pada wanita yang sudah menopause
(Postmenopausal Bleeding)
Keluarnya sekret vagina berwarna kekuningan
dan berbau busuk
Nyeri yang hebat , dapat terasa nyeri pada
daerah pelvis (hipogastrium), lumbosakral,
ataupun epigastrium

Deteksi dini

IVA (Inspeksi Visual dengan Asam


Asetat)
Mengoleskan larutan asam asetat 3 5% pada
serviks sebelum melakukan inspeksi visual.
Positif terdapat area putih (Acetowhite)
didaerah sekitar porsi serviks

Pap Smear
Pemeriksaan sitologi dengan mengambil
contoh sel epitel serviks

Deteksi dini

Kolposkopi
Pemeriksaan visual dengan menggunakan kolposkop

Biopsi
Gold standard
Jaringan yang diambil meliputi beberapa area di empat
kuadran serviks dan beberapa area vagina yang dicurigai

Pemeriksaan imaging seperti chest X-ray, CT,


MRI, dan PET
Untuk mengetahui penyebaran dari kanker ke organorgan sekitar

Patologi anatomi

Kanker serviks timbul di T - Zone atau


Squamous-CollumnarJunction (SCJ)

SCJ : daerah peralihan epitel skuamosa yang


terdapat di ektoserviks (porsio) menjadi epitel
kolumnar yang terdapat di endoserviks.

Patologi anatomi

Serviks yang normal, secara alami mengalami


proses metaplasia (Erosion) akibat saling desakmendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi.
Dengan masuknya mutagen, porsio yang
mengalami metaplasia fisiologik dapat berubah
menjadi patologik (displastik diskariotik).

Patologi anatomi

Lesi pre kanker (neoplasia interepitel serviks/NIS


(Cervical Intraephitelial Neoplasia/CIN)
Perubahan pada sel-sel (displasia) dibagi ke
dalam 2 kelompok:
Lesi tingkat rendah (displasia ringan / NIS 1)
Perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel
yang membentuk permukaan serviks. Lesi tingkat
rendah menghilang dengan sendirinya dan dapat
tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal
Lesi tingkat tinggi : ditemukan sejumlah besar sel
prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang
normal. Hanya terjadi pada sel di permukaan serviks.
Lesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau
displasia berat, NIS 2 atau 3, atau karsinoma in situ.

Patologi anatomi

Invasif
Jika sel-sel abnormal menyebar lebih dalam ke
dalam serviks atau ke jaringan maupun organ
lainnya, mada keadaannya disebut kanker
serviks atau kanker serviks invasif.
Histopatologik sebagian terbesar (95-97%)
berupa epidermoid atau squamous cell
carcinoma, sisanya adenokarsinoma, clearcell
carcinoma/mesonephroid carcinoma, dan yang
paling jarang ialah sarcoma.

Stadium kanker serviks


Stadium FIGO %
0

1
1A
1A1
1A2

Kategori TNM

Tumor utama tidak bisa diperiksa

Tx

Tidak ada bukti tentang tumor utama

T0

Karsinoma prainvasif

Tis

Karsinoma terbatas pada kandungan

T1

Karsinoma serviks berdasar


pemeriksaan mikroskopis
Invasi stroma dengan kedalaman 3,00
mm dan invasi horizontal 7,00mm

T1a

90-95%

T1a1

Invasi stroma >3,00 mm dan 5,00


dengan suatu invasi horizontal 7,00 atau
lebih sedikit
Tampak lesi secara klinis, terbatas pada
serviks, atau lesi mikrokopis yang lebih
besar dari 1A1/1A2

T1a2

1B1

Lesi < 4,00 mm

T1b1

1B2

Lesi > 4,00 mm

T1b2

1B

5-year survival

T1b

80-85%

Stadium kanker serviks


Stadium FIGO %

Kategori TNM

5-year survival

2A

Tumor invasif di luar kandungan, tapi


tidak sampai dinding panggul atau
sepertiga bawah vagina
Tanpa invasi ke parametrium

T2a

50-65%

2B

Dengan invasi ke parametrium

T2b

40-50%

Tumor meluas ke dinding panggul dan


atau melibatkan sepertiga bawah vagina
dan atau menyebabkan hidronefrosis
atau tidak berfungsinya ginjal
Tumor melibatkan sepertiga bawah
vagina tanpa perluasan ke dinding
panggul
Tumor meluas ke dinding panggul dan
atau menyebabkan hidronefrosis atau
tidak berfungsinya ginjal
Tumor meluas ke luar pelvis atau secara
klinis melibatkan mukosa kandung kemih
dan atau rektum
Tumor invasi ke mukosa kandung kemih
atau rektum dan atau meluas di luar
tulang panggul
Metastasis jauh

T3

25-30%

3A
3B

4
4A

4B

T2

T3a
T3b

T4
T4a

T4b

<5%

TATALAKSANA
1. Pengobatan Lesi Prekanker
2. Pengobatan Kanker

1. Pengobatan Lesi
Prekanker
Kriosurgeri (pembekuan).
Kauterisasi (pembakaran, juga disebut
diatermi).
Pembedahan laser untuk
menghancurkan sel-sel yang abnormal
tanpa melukai jaringan yang sehat di
sekitarnya.
LEEP (loop electrosurgical excision
procedure) atau konisasi.
Histerektomi

2. Pengobatan Kanker
Pembedahan
Terapi penyinaran
Efektif untuk mengobati kanker invasif yang
masih terbatas pada daerah panggul.
Terdiri dari 2 macam : radiasi eksternal & internal

Kemoterapi
Terapi biologis
Dengan menggunakan interferon

Pencegahan kanker serviks

Mencegah terjadinya infeksi HPV


Melakukan pemeriksaan Pap smear secara
teratur .

Prognosis
Tergantung kepada :
Umur penderita.
Keadaan umum.
Tingkat klinik keganasan.
Ciri-ciri histologik sel tumor.
Kemampuan ahli atau tim ahli yang
menangani.
Sarana pengobatan yang ada.

Prognosis
Tingkat

AKH-5 tahun

T1S

Hampir 100%

T1

70 85%

T2

40 60%

T3

30 40%

T4

< 10%

Sumber: UICC/ clinical Oncology; Springer-Verlag, New York,


Heidelberg, Berlin; 1973, p:218)

Anda mungkin juga menyukai