HAND OUT Desa Siaga
HAND OUT Desa Siaga
TOPIK
: DESA SIAGA
MATA KULIAH
WAKTU
: 100 menit
DOSEN
: ARTHA KUSUMAWARDHANI
REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
PENDAHULUAN
Desa siaga adalah salah satu upaya pemerintah dalam rangka pencapaian visi
Indonesia sehat 2010, yang intinya adalah memberdayakan masyarakat agar mau
dan mampu untuk hidup sehat. Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari
komitmen Indonesia sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan
tercapainya Millenium Development Goals (MDGs). Dalam MDGs tersebut,
kesehatan dapat dikatakan sebagai unsur dominan, karena dari delapan agenda
MDGs lima di antaranya berkaitan langsung dengan kesehatan, dan tiga yang lain
berkaitan secara tidak langsung. Pada hand out ini akan dibahas mengenai apa
yang menjadi indikator keberhasilan desa siaga.
URAIAN MATERI
Konsep Dasar Desa Siaga
Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran RPJMN 2004-2009, telah
diterbitkan
SK
Menkes
No.
564/2006
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Si (siap), yaitu pendataan dan mengamati seluruh ibu hamil, siap mendampingi
ibu, siap menjadi donor darah, siap member bantuan kendaraan untuk rujukan,
siap membantu pendanaan, dan bidan di seluruh wilayah kelurahan selalu siap
memberi pelayanan.1
A (antar), yaitu warga desa, bidan wilayah, dan komponen lainnya dengan
cepat dan siap mendampingi dan mnegatur ibu yang akan melahirkan jika
memerlukan tindakan gawat darurat.
Ga (jaga), yaitu menjaga ibu pada saat dan setelah ibu melahirkan serta
menjaga kesehatan yang baru dilahirkan.1
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu
untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat
seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
KLB, kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi
setempat, secara gotong-royong.
Menurut Kepmenkes no 1529 tahun 2010 desa atau kelurahan siaga aktif
memiliki komponen pelayanan kesehatan dasar, pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survailans berbasis
masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan
lingkungan dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS).2
Tujuan Desa Siaga
Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat,
peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan di wilayahnya.1
Tujuan khusus dari dibentuknya Desa Siaga adalah
dan sehat.
Meningkatya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
(PHBS)
Meningkatnya kesehatan lingkungan desa
Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
Bidan di kelurahan
Fasilitator masyarakat
Puskesmas
Perangkat desa
Tokoh masyarakat
Tokoh agama.1
Kriteria
Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos
Kesehatan Desa. Menurut SK Menkes No. 564/SK/ VIII/ 2006, elemen utama
Desa Siaga sebagai berikut :
Pendirian Poskesdes.
Penempatan tenaga professional minimal Bidan,
Pemberdayaan masyarakat dengan melatih kader Desa Siaga.
Peran serta masyarakat dilaksanakan melaui kegiatan SMD dan MMD
(participative planning and implementation).Melalui mekanisme ini
masyarakat akan melakukan identifikasi masalah kesehatan sekaligus
merencanakan dan melaksanakan intervensi yang akan dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri.
4) Tahap paripurna. Pada tahap ini, semua indikator dalam kriteria desa siaga
sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta
serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri
dan siaga, tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam,
tetapi juga terhadap kemungkinan musibah/bencana non-kesehatan.
Pendampingan dari tim kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
Tahapan Desa Siaga
Berdasarkan kriteria desa atau kelurahan siaga aktif yang telah ditetapkan, maka
perlu dilakukan pentahapan dalam pengembangan desan dan kelurahan siaga
aktif, sehingga dapat dicapai tingkatan-tingkatan atau kategori desa siaga aktif
sebagai berikut :2
Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan
mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan
langkah-langkah pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi)
masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
Untuk menuju Desa Siaga perlu dikaji berbagai kegiatan bersumberdaya
masyarakat yang ada dewasa ini seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dana
Sahat, Siap-Antar-Jaga, dan lain-lain sebagai titik awal pengembangan menuju
Desa Siaga. Dengan demikian, mengubah desa menjadi Desa Siaga akan lebih
cepat bila di desa tersebut telah ada berbagai Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM).
`
1. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Dalam Desa Siaga
Pengertian Poskedes
Poskesdes adalah upaya UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader
atau tenaga sukarela lainnya.
Kegiatan Poskedes
Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat desa, sekurang-kurangnya:
kurang gizi).
Kesiapsiagaan dan penanggualangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Kegiatan-kegiatan lain, yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan
keluarga sadar gizi, peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), penyehatan lingkungan, dan lain-lain, merupakan kegiatan
pengembangan.
Penyusunan pedoman.
Pembuatan modul-modul pelatihan.
Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pelatih atau Training of Trainers
(TOT).
Provinsi:
Kabupaten / Kota:
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Pusat:
Provinsi:
Kabupaten / Kota:
dalam
rangka
Provinsi:
Kabupaten / Kota:
Kecamatan:
Desa
Siaga
dilaksanakan
dengan
membantu/
pemecahan masalah.
Menetapkan alternative
pemecahan
alternatif-alternatif
masalah
yang
layak,
telah dilakukan.
e. Pelaksanaan Kegiatan
Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut :5
dan
penyehatan
lingkungan
pemukiman
(PAB-PLP),
dalam desa sendiri dan atau Temu Jejaring antar Desa Siaga (minimal
sekali dalam setahun). Upaya ini selain untuk memantapkan kerjasama,
juga diharapkan dapat menyediakan wahana tukar-menukar pengalaman
dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bersama. Yang juga
tidak kalah pentingnya adalah pembinaan jejaring lintas sektor, khususnya
dengan program-program pembangunan yang bersasaran Desa.
Salah satu kunci keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah
keaktifan para kader. Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan perlu
dikembangkan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan para kader agar
tidak drop out. Kader-kader yang memiliki motivasi memuaskan
kebutuhan sosial psikologinya harus diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk mengembangkan kreatifitasnya. Sedangkan kader-kader yang masih
dibebani dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya, harus dibantu untuk
memperoleh pendapatan tambahan, misalnya dengan pemberian gaji /
intensif atau difasilitasi agar dapat berwirausaha.
Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan
pemantauan dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa
Siaga perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM
(contohnya: kegiatan Posyandu dicatat dalam buku Register Ibu dan Anak
Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem Informasi Posyandu).
Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait
Peran Jajaran Kesehatan
a. Peran Puskesmas
Dalam rangka pengembangan Desa Siaga, Puskesmas merupakan ujung
tombak dan bertugas ganda yaitu sebagai penyelenggara PONED dan
penggerak masyarakat desa. Namun demikian, dalam menggerakkan
masyarakat desa, Puskesmas akan dibantu oleh Tenaga Fasilitator dari Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota yang telah dilatih Provinsi.
Adapun peran Puskesmas adalah sebagai berikut:
sehingga
mampu
Siaga.
Memfasilitasi pengembangan sistem surveilans, sistem informasi /
pelaporan,
serta
sistem
kesiapsiagaan
dan
penanggulangan
Desa Siaga.
Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
Poskesdes / Puskesmas / Pustu dan berbagai UBKM yang ada (Posyandu,
mengelola,
menyelenggarakan
dan
c. Tokoh Masyarakat
Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan Desa Siaga.
Menaungi dan membina kegiatan Desa Siaga.
Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan Desa
Siaga.
d. Organisasi Kemasyarakatan / LSM / Dunia Usaha / Swastas
Beperan aktif dalam penyelenggaraan Desa Siaga.
Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pengembangan dan
penyelenggaraan Desa Siaga.
Indikator Keberhasilan Desa Siaga
Indikator keberhasilan desa siaga di bagi menjadi 2, berdasarkan tingkatannya
dan komponennya. Berdasarkan tingkatannya terdiri dari :
a. Indikator keberhasilan tingkat desa
Forum Desa / kelurahan
KPM / Kader Kesehatan
Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
Posyandu dan UKBM lainnya aktif
Dukungan dana keg kes di desa : pemerintah desa, masyarakat dan
dunia usaha
Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
Peraturan kepala desa atau peraturan bupati/walikota
Pembinaan PHBS Rumah Tangga
berjenjang
Pertemuan berkala minimal 3 kali setahun
Pembinaan desi aktif terintegrasi berjenjang
berjenjang
Pertemuan berkala minimal 2 kali setahun
Pembinaan desi aktif terintegrasi berjenjang
c. Indikator Keluaran
Indikator keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasil
kegiatan yang dicapai di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.
Indikator keluaran terdiri atas hal-hal berikut:
d. Indikator Dampak.
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar
dampak dan hasil kegiatan di Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.
Indikator dampak terdiri atas hal-hal berikut:
Keterangan :
Strata Pratama
Strata Madya
Strata Utama
KESIMPULAN
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri dalam rangka
mewujudkan Desa Sehat. Desa sehat adalah salah satu indikator untuk menjadi
negara sehat. Oleh karena itu bidan harus dapat menggerakkan masyarakat supaya
sadar dan mampu untuk menanggulangi masalah kesahatan maupun bencan.
EVALUASI
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)