Etika Bisnis
Pendahuluan
Menjadi Wirausaha bukan jalan pintas untuk
menjadi kaya
Menjadi
Wirausaha
adalah
sebuah
perjuangan
Apa pun yang dilakukan, kewirausahaan tidak
dapat dibangun dalam tempo sekejap.
Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat,
periksalah kembali apakah fondasi usaha Anda sudah
cukup kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda
peroleh itu diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis
anda riil atau fiktif-spekulatif atau ada pihak yang
dirugikan? Apakah Anda sudah memenuhi syarat-syarat
dan kewajiban Anda?
Bagaimana Berbisnis
dengan Etis?
Saya menunjukkan
sikap positif
Mereka
akan
berperilaku positif
Saya
mendahulukan
konsumen
Mereka
mengutamakan
konsumen
Apa yang
Apa Yang Mereka
Saya Lakukan Kerjakan
Saya selalu Beberapa
terlambat
karyawan akan
tepat waktu dan
yang lainnya
tidak.
Saya
menjalanka
n perilaku
negatif
Saya
mengutama
kan diri
saya lebih
Bersikaplah positif
Saya katakan
pada karyawan:
Utamakan
Hanya beberapa
orang yang
positif,
selebihnya
berperilaku
negatif.
Hanya beberapa
orang yang
mendahulukan
pelanggan, yang
Apakah Etika?
Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos
(jamak ta etha), berarti adat istiadat.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara
hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan
segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan
dari satu orang ke orang yang lain atau dari
satu generasi ke generasi yg lain.
Argumen:
Bisnis Amoral
Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral
menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu
perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan
penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral
tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu
perusahaan
yang
juga
membedakannya
dari
perusahaan yang lain.
Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis
pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis
yang baik
negara,
Prinsip-prinsip Etika
Bisnis
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan
manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadaran sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
Orang yang otonom adalah orang yang bebas
mengambil keputusan dan tindakan serta
bertanggung jawab atas keputusan dan
tindakannya tersebut.
2.
3.
Prinsip Kejujuran
Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan
mutu dan harga sebanding
Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang
diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang
adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kelompok stakeholders:
Kelompok primer. Pemilik modal atau
saham, kreditor, karyawan, pemasok,
konsumen, penyalur dan pesaing atau
rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi
bisnis yang baik dan etis dengan kelompok
ini.
Kelompok sekunder. Pemerintah setempat,
pemerintah asing, kelompok sosial, media
massa, kelompok pendukung, masyarakat.
Peter
Koestenbaum
(2002)
memberikan
formula
untuk
orang
tidak
menyadari
perbuatannya
akan
dari
orang
yang
mengembangkan
orang
lain
Tips
Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang
menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instant). Hindarilah
membaca buku-buku yang menjanjikan cara-cara cepat, instan
dan memotong kompas.
Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda mampu
bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir baik.
Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, persamaan,
keterbukaan, win-win, melayani dan tanamkanlah nilai-nilai itu di
usaha yang Anda bangun.
Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Ingatlah semua ada
waktunya. Waktu yang terlalu cepat dipacu dapat beresiko negatif.
Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda
ucapkan.