Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PROCESS DAN THREAD

I. Dasar Teori
Proses
Proses pada Linux merupakan aktifitas permintaan user terhadap sistem operasi. Model
proses pada Linux mirip dengan UNIX, dimana prinsip dasar keduanya menggunakan fungsi
fork() dan exec(). fork() digunakan untuk membuat proses baru sedangkan exec() digunakan
untuk memanggil program.
Kedua pendekatan diatas merupakan dua hal yang berbeda, dimana proses (child) bisa
diciptakan tanpa membuka program baru, dan secara sederhana akan meneruskan program
awal (parent) untuk mengeksekusi perintah yang sama pada program awal.
Untuk membuat proses baru, bisa dengan mengetikan perintah langsung pada shell Linux.
TIPE PROSES :
Terdapat beberapa tipe proses yang dikenal dalam OS berbasis Linux pada umumnya, antara
lain:
Interactive : proses yang dimulai (dan dikontrol oleh) shell . Bisa tampak di luar
(foreground) ataupun hanya di dalam (background).
Batch
: proses yang tidak berhubungan dengan terminal, tetapi menunggu untuk
dieksekusi secara berurutan (sekuensial).
Daemon
: proses yang dimulai ketika Linux booting dan berjalan secara background.
Proses ini menunggu permintaan dari proses lainnya, bila tidak ada request, maka berada
dalam keadaan idle.
# Tipe-tipe proses dalam Linux, dibagi ke dalam 3 bagian. Sebutkan dan jelaskan:
Interactive : process that started (and controlled) by shell. Can appear in foreground or only in
background
Batch : process thats not related with terminal, but waiting for being executed in sequence
Daemon : process that started when Linux booting and run in the background.

-Process Environment
Pada sistem operasi Linux process environment terdiri dari dua komponen, argumen dan
environment. Argumen adalah daftar opsi tambahan pada CLI yang berkaitan dengan
perilaku program ketika dijalankan, sedangkan environment adalah daftar parameter, baik

berupa variabel, direktori home yang secara tekstual dibutuhkan oleh program.
Environment variable biasanya terdiri dari beberapa informasi seperti:
PATH, daftar lokasi direktori dimana file executable berada.
HOME, lokasi direktori home.
CPPLIBS, lokasi dimana library yang berkaitan dengan program disimpan.
HOSTNAME digunakan untuk penamaan mesin.
USER user yang digunakan pada saat login pada sistem operasi.
# Untuk itu kita harus mempelajari Manajemen Proses pada Linux. Perintah INTI dari
proses manajemen proses di Linux ada 2. Sebutkan !
Pertama :

$ps

Berikanlah contoh hasil output perintah pertama yang Anda tulis di atas (tempelkan hasil
screenshot pada kolom di bawah ini)

Kedua:
$kill
Berikanlah contoh hasil output perintah kedua yang Anda tulis di atas (tempelkan hasil
screenshot pada kolom di bawah ini)

1. Memulai menggunakan perintah ps

# Apa perintah yang seharusnya Anda tulis agar menampilkan hasil output seperti di atas ?
$ps aux
# Apa fungsi perintah tersebut ?
To show what is the process that run in the linux/unix system.
#Lengkapi pernyataan di bawah ini !!

2. Menampilkan semua proses yang sedang berjalan pada sistem

# Apa perintah yang seharusnya Anda tulis agar menampilkan hasil output seperti di atas ?
ps -A
# atau Anda bisa menggunakan perintah lain, seperti ?
ps -e

# option -a will show all user that run the process, option -u used to show another
process run. option -x used to show proses that not controlled by terminal (tty) like
daemon, it run when booting.
# Dan apa perbedaan perintah di atas dengan perintah ps -e |more ?
$ ps -e | more just show PID, tty, Time, and CMD, but
$ ps aux show everything, they are USER, PID, %CPU, %MEM, VSZ, RSS, TTY, STAT, START,
TIME, and COMMAND

# Dan perintah apa yang berfungsi menampilkan semua proses dalam format sesuai
definisi user yaitu terdiri dari kolom PID dan CMD.?
$ps eo pid,cmd
3. Melihat semua proses yang berjalan kecuali root

# Pada poin ketiga ini, Anda dapat menggunakan perintah seperti di bawah ini :
ps -U root -u root -N

#Bagaimana hasil ouputnya ?

4. Menampilkan proses yang sedang dijalankan oleh user tertentu


# Untuk menjalankan fungsi pada poin empat, Anda dapat menggunakan perintah
seperti di bawah ini :

ps -u <user>

#Bagaimana hasil ouputnya ?

# Bagaimana contoh sintaksnya ?


$ps u gcu
5. Menampilkan proses yang sedang berjalan dalam bentuk pohon
# Untuk menjalankan fungsi pada poin lima, Anda dapat menggunakan perintah seperti di
bawah ini :
pstree

#Bagaimana hasil ouputnya ?

#Apa perbedaan perintah pstree dengan pstree h ?


pstree used to view system in hirearcy/parent form. pstree h has the same function but the
parent highlighted with bold font.

CONTROLLING PROSES
Dalam sistem operasi linux semua proses dikontrol oleh shell yaitu sebuah antar muka
antara sistem operasi dengan user.
Sebagai contohnya kita akan mengirim output y yang tidak akan pernah selesai. Dengan
menggunakan sintak sebagai berikut :
$ yes
#Bagaimana untuk menghentikan perintah $yes diatas?

Ctrl +c
Hasil output:

#Bagaimana cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk hal
yang lain ?
$yes > /dev/null &
Hasil Output:

# Bagaimana Untuk melihat status proses yang sedang berjalan??


$jobs

Hasil Output:

PERINTAH KILL
Perintah kill adalah salah satu perintah daasar Linux yang digunakan untuk menghentikan
atau mematikan proses yang sedang berjalan pada Sistem Operasi Linux / UNIX. perintah ini
sangat penting karena dengan memahami perintah ini kita bisa mengetahui mana proses yang
mengganggu performa, tidak dibutuhkan, dll.
#Bagaimana contoh perintah kill ?
kill int 1
# PID adalah nomor proses yang akan di hentikan. Tidak tahu PID proses mana yang akan
dihentikan? Cobalah bereksperimen dengan perintah:

ps aux | grep <myusername>

# Lalu tempelkan hasil output pada kolom di bawah ini

Daemons
Daemons adalah sebuah proses yang bekerja pada background karena proses ini tidak
memiliki terminal pengontrol. Dalam sistem operasi Windows biasanya lebih dikenal dengan
sebutan service. Daemon adalah sebuah proses yang didesain supaya proses tersebut tidak
mendapatkan intervensi dari user. Daemon biasanya bekerja dalam jangka waktu yang sangat
lama dan bertugas menerima request dan menjalankan responsnya.
#Apa yang membedakan Daemons dengan proses lain ?
Daemon is the one and only process that not controlled by terminal and started when
booting

Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat daemon:

a. Forking dan pembunuhan Proses induk.


Langkah pertama dari pembuatan daemon adalah dengan menspawn proses menjadi
induk dan anak dengan melakukan forking, kemudian membunuh proses induk. Proses
induk yang mati akan menyebabakan sistem operasi mengira bahwa proses telah selesai
sehingga akan kembali ke terminal user.
# Contoh Script :
#!/usr/bin/php
<?php
$fork = pcntl_fork();
if ($fork > 0)
{
exit(); // proses induk pada tty0 atau layer utama konsul ataupun
// pipeline harus diakhiri disini untuk melepaskan diri
// dari ikatan utama layer teratas konsul.
} elseif ($fork == -1) {
die("Could not create child process\n");
}
//
//
//
//
//
//
//

Blok ini disebut daemon, dimana berjalan pada proses


terpisah di luar layer-top tty0 (konsul utama bash).
Supaya proses pada blok ini berjalan secara infinitip,
anda harus sediakan loop menggunakan keyword
while ataupun for, dan sisipkan sejumlah proses
kode pada blok loop tersebut sebagai bagian proses
daemon.
while (1)
{
// Tambahkan kode daemon di sini
}

b. Membuat proses bekerja secara independen


Daemon harus bekerja secara independen daripada proses-proses lain, termasuk juga
proses yang menjalankannya. Langkah bisa dilakukan dengan memanggil fungsi setsid(),
sehingga proses akan mendapatkan sebuah session ID yang baru.
# Contoh Script :
sid = setsid();
if(sid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}

c. Menutup standar I/O deskriptor yang diwarisi


Untuk mencegah terjadinya intervensi dari user serta untuk pengamanan, maka standar
I/O descriptor dan descriptor yang diwarisi dari proses induk harus ditutup. Ada 3 jenis
standar I/O descriptor : STDIN (standar input), STDOUT (standar output), STDERR
(standar error).
# Contoh Script :
close(STDIN_FILENO);
close(STDOUT_FILENO);
close(STDERR_FILENO);

d. Melakukan masking pada File Creation


Sebagian besar daemon bekerja dalam previlege super user. Daemon biasanya
memproteksi setiap file yang dibuat, dengan alasan keamanan. Fungsi umask() akan
mencegah file-file previleges yang tidak aman dalam setiap pembuatan file.
# Contoh Script :
pid_t pid,sid;
pid=fork();
if(pid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if(pid > 0)
{
exit(EXIT_SUCCESS);
}
umask(0);

e. Running Directory
Directory kerja daemon haruslah sebuah directory yang selalu hidup. Bisa saja pada saat
starting working directorynya pada saat itu berada pada user home. Karena daemon
bekerja sampai sistem reboot, maka file sistem user directorynya takkan pernah bisa di
unmount.
# Contoh Script :
sid = setsid();
if(sid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if((chdir(/home/assassin/modul2/shift2.1/)) < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}

f. Mendengarkan signal
# Tulislah pada kolom di bawah ini, apakah maksud dari proses ini ?
The real main task of daemon is listen request. So, in daemon must have signal
listener that can response when daemon get some signal.

g. Logging
# Sebutkan beberapa cara untuk melakukan proses logging dan berikan penjelasan?
Log File method
All file written in a file controlled by thatdaemon configuration file. we can call function
fopen.
Metode Log Server
for UNIX family, they have special daemon used for logging, it is syslogd. This daemon
grouping masages to a group called facility, next this groups can be sent to different
places.

Tantangan !!
Coba Anda buat daemon yang dapat melakukan beberapa fungsi yaitu menghapus,
membuat, mengopy dan memindahkan file, serta daemon yang mencatat perubahan isi folder
di atas, yaitu waktu dan perubahan apa yang terjadi pada suatu log-file. Tugas tersebut akan
dikerjakan oleh daemon pertama setelah beberapa saat (user dapat menentukan kapan waktu
pengeksekusian fungsi diatas) setelah tugas tugas tersebut dicatat oleh sebuah file pencatat
dan dan tugas daemon kedua adalah mencatat setiap perintah yang telah dieksekusi dan
maupun mencatat kesalahan perintah.
int main(void)
{
FILE *tulis,*catatan;
pid_t pid;
char perintah[100],berkas1[100],berkas2[100];
int nilai;
pid = fork();
if (pid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if (pid > 0)
{
exit(EXIT_SUCCESS);
}
umask(0);
sid = setsid();
if (sid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
close(STDIN_FILENO);
close(STDOUT_FILENO);
close(STDERR_FILENO);
tulis = fopen(catatan.txt, r);
while(fscanf(tulis,%s,&perintah)!=EOF)
{
if(strcmp(perintah,buat)==0)
{
fscanf(tulis,%s,&berkas1);
buatfile(berkas1);
}
if(strcmp(perintah,hapus)==0)
{
fscanf(tulis,%s,&berkas1);
hapus(berkas1);

}
if(strcmp(perintah,waktu)==0)
{
fscanf(tulis,%s,&berkas1);
nilai = atoi(berkas1);
waktu(nilai);
}
if(strcmp(perintah,ganda)==0)
{
fscanf(tulis,%s,&berkas1);
fscanf(tulis,%s,&berkas2);
ganda(berkas1,berkas2);
}
if(strcmp(perintah,pindah)==0)
{
fscanf(tulis,%s,&berkas1);
fscanf(tulis,%s,&berkas2);
pindah(berkas1,berkas2);
}
}
fclose(tulis);
kill(sid2, SIGSTOP);
kill(sid, SIGSTOP);
exit(EXIT_SUCCESS);
}
void catat(char *pesan,char nama[100])
{
pid_t pid;
pid = fork();
if (pid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if (pid > 0)
{
exit(EXIT_SUCCESS);
}
umask(0);
sid2 = setsid();
if (sid2 < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
close(STDIN_FILENO);
close(STDOUT_FILENO);

close(STDERR_FILENO);
time_t curtime;
struct tm *loctime;
FILE *pf;
char buffer[SIZE];
curtime = time(NULL);
loctime = localtime(&curtime);
strftime (buffer, SIZE, [%d/%m/%y (%I:%M %p)], loctime);
pf=fopen(wajib.log, a+);
fprintf(pf,%s %s %sn, buffer, pesan, nama);
fclose(pf);
}
void hapus(char nama[100])
{
FILE *baru1 = fopen(nama,r);
if(baru1 == NULL)
{
catat(nama,Tidak Ada);
}
else
{
remove(nama);
catat(nama,Telah Berhasil Dihapus);
}
}
void buatfile(char nama[100])
{
FILE *baru1 = fopen(nama,r);
if(baru1 != NULL)
{
catat(nama,Sudah Ada);
}
else
{
fopen(nama, w+);
catat(nama,Telah Berhasil Dibuat);
}
}
void pindah(char asal[100],char tujuan[100])
{
FILE *baru1,*baru2;
baru1 = fopen(asal,r);
baru2 = fopen(tujuan,w+);

char string[100];
if(baru1 != NULL)
{
while(fgets(string,100,baru1) != NULL)
{
fputs(string,baru2);
}
catat(asal,Telah Berhasil Dipindah);
}
else
{
catat(asal,Tidak ditemukan);
}
fclose(baru1);
fclose(baru2);
remove(asal);
}
void ganda(char asal[100],char tujuan[100])
{
FILE *baru1,*baru2;
baru1 = fopen(asal,r);
baru2 = fopen(tujuan,w+);
char string[100];
if(baru1 != NULL)
{
while(fgets(string,100,baru1) != NULL)
{
fputs(string,baru2);
}
catat(asal,Telah Berhasil Digandakan);
}
else
{
catat(asal,Tidak ditemukan);
}
fclose(baru1);
fclose(baru2);
}

Anda mungkin juga menyukai