Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODOLOGI

3.1. Lokasi Daerah Studi


Pantai Sayung merupakan pantai yang membujur dari barat daya ke timur laut dengan
bagian lautnya di sebelah barat. Arah angin dipengaruhi oleh angin dari arah barat laut, sehingga
arus yang mengalir di daerah perairan menyusur pantai ke arah timur laut atau dengan kata lain
menyusur dari arah Pantai Sriwulan atau Bedono menuju Morodemak. Sebaliknya arus dari
Morodemak ke arah Sriwulan sangat kecil, sehingga secara umum tidak terjadi keseimbangan
transport sedimen sejajar pantai di daerah tersebut. Hal ini menyebabkan terjadi abrasi pada
Pantai Sayung (Bappeda Demak, 2000). koordinat 11130 - 11235 BT 640 - 718 LS
3.2. Data-data yang Diperlukan
Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan data-data yang mendukung guna
memudahkan dalam menganalisa dari permasalahan yang ada, maka perlu disajikan beberapa
data sebagai berikut:
1. Peta daerah lokasi studi. Diperlukan untuk menentukan panjang daerah pembangkitan
gelombang atau fetch.
2. Peta Bathimetri (peta laut) dan topografi daerah lokasi studi
Yaitu berupa data kontur dasar laut. Peta ini diperlukan untuk mengetahui keadaan
kedalaman laut sekitar lokasi pekerjaan. Data ini bersama dengan data angin digunakan
dalam analisa pasca-kiraan gelombang dan analisa refraksi serta shoaling gelombang di
lokasi studi.
3. Data kecepatan dan arah angin.
Data angin digunakan untuk memprediksi besarnya tinggi gelombang dan
periode gelombang jika tidak ada data pengukuran di laut dalam yang terjadi di daerah
studi. Data angin tersebut dipergunakan untuk prediksi arah dan tinggi gelombang di
lokasi studi. Data yang digunakan mulai dari pengukuran tahun 1993-2005.

3.3. Langkah-langkah Studi


1. Menganalisis panjang fetch berdasarkan peta lokasi studi
2. Mengolah data angin
Mengolah data arah dan kecepatan angin menjadi data gelombang (pembangkitan
gelombang). Sehingga diperoleh tinggi gelombang signifikan, periode gelombang
signifikan, dan arah gelombang datang kemudian dibuat mawar angin.
3. Menggambar mawar gelombang (wave rose)
Dengan cara mengelompokkan tinggi gelombang berdasarkan arah angin yang ditinjau
dan mengelompokkannya dalam kelas-kelas yang berupa interval tinggi gelombang.
Yaitu dengan membuat tabel (matrik) yang barisnya berupa arah penjuru angin dan
kolomnya berupa interval tinggi gelombang. Jumlah kejadian tinggi gelombang yang
telah dkelompokkan dalam kelas-kelas dikonversikan dalam prosentase, selanjutnya
digambar sebagai mawar gelombang.
4. Selesai

Anda mungkin juga menyukai