Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka- BATAN - Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan
Program Pasca Sarjana, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Jakarta
Email : herlan.setiawan@batan.go.id
2)
ABSTRAK
PEMBUATAN LARUTAN H198AUCL4 DARI LOGAM EMAS (FOIL), SEBAGAI BAHAN BAKU
UTAMA SINTESIS NANOPARTIKEL AU-PAMAM DENDRIMER. Material nanopartikel 198Au
merupakan isotop pemancar sinar yang memiliki kemampuan penetrasi yang baik untuk digunakan dalam
terapi dan diagnosis kanker, dengan resiko yang lebih rendah dibandingkan menggunakan obat-obatan
konvensional. Pada proses sintesis Nanopartikel Au digunakan PAMAM dendrimer Generasi 4 sebagai
stabilisator, karena kemampuan kimia dan keteraturan strukturnya. Pada penelitian telah dibuat HAuCl4 dan
H198AuCl4 sebagai bahan baku utama dalam sintesis nanopartikel emas dari pelarutan logam emas berupa
lembaran (foil). Dari hasil uji menggunakan spektrometer UV, HAuCl4 dan H198AuCl4 mempunyai serapan
yang sama dengan HauCl4 standar yaitu pada 312-313 nm. Pada pengukuran kemurnian radionuklida
menggunakan spektrometer gamma, menunjukan puncak tunggal pada energi 411,66 keV. Dari hasil grafik
peluruhan diperoleh waktu paro 198-Au sebesar 2,68 hari. Analisa kromatogram dari pengukuran
Kromatografi Lapis Tipis menggunakan fasa gerak metanol-air (75:25), diperoleh Rf 0,8. Sedangkan dari
hasil elektroforesa, menunjukan pergerakan sampel H198AuCl4 ke arah sumbu positif. Dari hasil analisa
menggunakan TEM, Nanopartikel Au PAMAM G4 yang terbentuk berada pada ukuran 3-5 nm.
Kata kunci : Logam Au, HAuCl4, PAMAM, Nanopartikel emas
ABSTRAK
PREPARATION OF H198AUCL4 SOLUTION FROM GOLD METALS FOIL, AS THE MAIN RAW
MATERIALS SYNTHESIS OF AU-PAMAM DENDRIMER NANOPARTICLES. 198Au nanoparticle
material is -ray-emitting isotope that has a good penetration capability for use in cancer therapy and
diagnosis, with a lower risk than the use of conventional medicines. In the process of synthesis of Au
nanoparticles used PAMAM Generation 4 dendrimer as a stabilizer, due to the ability of the chemical and
structural regularity In the present study has been made HAuCl4 and H198AuCl4 as a main ingredient in the
synthesis of gold nanoparticles of gold dissolution in the form of gold metal foil. From the test results using
the UV spectrometer, H198AuCl4 and HAuCl4 have similar absorbance with the HAuCl4 standard at 312-313
nm. In the measurement of radionuclide purity using a gamma spectrometer, shows a single peak at 411.66
keV energy. The results from the decay chart, obtainable half-life time of 198Au for 2.68 days. Analysis of
chromatograms from Thin Layer Chromatography measurements using methanol-water (75:25) as mobile
phase is obtained Rf 0.8. While the results elektroforesa, H198AuCl4 samples showed movement toward the
positive site. From the analysis using TEM, Au Nanoparticles - PAMAM G4 was formed on the size of 3-5 nm
Key words: 198Au foil, HAuCl4, PAMAM, gold nanoparticles
PENDAHULUAN
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
TATAKERJA
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini
adalah logam emas 99,99% lembaran atau foil
dengan ketebalan 0,2 mm yang berasal dari
PT.Aneka Tambang (ANTAM). (Poly)amidoamine
(PAMAM) dendrimer generasi 4 dan NaBH4
berasal dari Sigma-Aldrich. HCl p.a dan HNO3 p.a
yang dibeli dari Merck, serta bahan kimia lainnya.
Proses analisis menggunakan spektrometer UV/Vis
JascoV-550, spektrometer gamma, kamar Iradiasi
gamma Atomlab, Single Channel Analyser (SCA).,
Transmission Electron Microscopy (TEM).
Cara Kerja
Pembuatan HAuCl4 0,002M dari logam emas
Logam emas (foil) seberat 10 mg
dilarutkan menggunakan 5 mL aqua regia (HCl :
HNO3). Setelah dipastikan logam emas larut dalam
aqua regia, larutan kemudian dikisatkan. Hasil
kisatan lalu dicuci menggunakan 10 mL aqua
bidest, kemudian dikisatkan kembali. Proses
pencucian dan pengisatan menggunakan 10 mL
aqua bidest dilakukan sebanyak 3 kali. Setelah
pencucian dan pengisatan yang ke-3, kisatan
dilarutkan dengan HCl 0,01M, sehingga diperoleh
konsentrasi HAuCl4 0,002M. Larutan HAuCl4 di
analisa menggunakan spektrometer UV/VIS.
Pembuatan HAuCl4 0,002M menggunakan
standar HAuCl4
Larutan
HAuCl4
standar
sebagai
pembanding
dibuat
dengan
melarutkan
HAuCl4.3H2O (99,9%) menggunakan HCl 0,01
M, hingga diperoleh konsentrasi larutan 0,002M,
atau sama dengan larutan HAuCl4 yang dibuat dari
hasil pelarutan foil emas.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
(a)
(b)
Gambar 3. (a) Grafik peluruhan Aktifitas terhadap
waktu. (b) Grafik ln(A) terhadap waktu
Untuk pengukuran kemurnian radiokimia,
larutan
H198AuCl4
diukur
menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fasa gerak
metanol : air (75% : 25%), kemudian kromatogram
diukur cacahannya menggunakan Single Channel
Analyser (SCA). Dari hasil pengukuran cacahan
diperoleh nilai Rf 0,8, menunjukan bahwa
radiokimia yang dianalisa menggunakan KLT
bersifat polar, seperti yang ditunjukan pada Gambar
4.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
4.
Pemeriksaan
radioaktifitas
kromatogram
H198AuCl4
hasil
Kromatografi
Lapis
Tipis
menggunakan single channel analyser
(SCA)
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Hasil
pengamatan
visual,
terjadi
perubahan warna campuran dari warna kuning saat
sebelum oksidasi, menjadi berwarna kemerahan
setelah proses oksidasi. Perubahan warna ini adalah
salah satu indikasi bahwa telah terbentuk
nanopartikel Au0. Proses sintesis menggunakan
HAuCl4 dari foil Au dengan pelarut aqua bidest,
Gambar 7. Perubahan puncak serapan UV-Vis pada proses sintesis Nanopartikel Au menggunakan PAMAM G4
Hasil sintesis nanopartikel Au PAMAM
G4 di analisa menggunakan Transmission Electron
Microscopy (TEM) yang memiliki kapasitas 120 eV
di laboratrium Unversitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Pada hasil pencitraan analisis TEM menunjukan
bahwa Nanopartikel Au yang dibuat dari HAuCl4
hasil pelarutan foil emas sudah terbentuk, ukuran
nanopartikel Au yang terbentuk berada pada
kisaran 3-5 nm. Parameter pembuatan nanopartikel
Au secara dingin di atas, diharapkan dapat
menjadi referensi pembuatan Nanopartikel 198Au
pada penelitian selanjutnya.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini telah dibuat larutan
HAuCl4 yang berasal dari pelarutan foil emas dan
H198AuCl4 yang berasal dari foil emas hasil iradiasi
di fasilitas Rabbit System PRSG G.A Siwabessy.
HAuCl4 yang telah dibuat dari foil emas puncak
serapan UV dikisaran 312 nm, sama dengan
serapan HAuCl4 yang dibuat dari standar
HAuCl4.3H2O (99,9%). Nanopartikel Au
PAMAM G4 menunjukan puncak serapan UV pada
278 nm dan adanya peningkatan intensitas serapan
pada 400-600 nm, yang menandakan terbentuknya
Au0. Pelarutan akhir foil Au menggunakan HCl
0,01 M dan aqua bidest, tidak mempengaruhi
puncak serapan UV nanopartikel AuPAMAM G4
yang terbentuk dari hasil sintesis. Dari hasil analisa
menggunakan TEM, Nanopartikel Au PAMAM
G4 yang terbentuk berukuran 3-5 nm.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Gambar 8. Analisa nanopartikel Au PAMAM G4
menggunakan TEM
OKUGAICHI.
A,
TORIGOE.
K,
YOSHIMURA. T, ESUMI. K, Interaction of
cationic gold nanoparticles and carboxylateterminated poly(amidoamine) dendrimers,
Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng.
Aspects 273 (2006) 154160
CHAN. H.K DAN KWOK. P.C. L, Production
methods for nanodrug particles using the
bottom-up approach, Advanced Drug Delivery
Reviews 63 (2011) 406416
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
3.
TANYAJAWAB
Sunardjo
Apakah eksperimen yang dilakukan sudah
mengarah ke terapi sel kanker yang
direncanakan?
Herlan Setiawan
Pada tahap ini belum sampai dilakukan uji
terhadap sel kanker, tapi masih difokuskan
pada pembuatan dan uji stabilitas
nanopartikel Au yang terbungkus pamam
dendrimer. Selanjutnya perlu dilakukan
pemurnian, lalu diuji pada cell line,
kemudian diuji klinis terhadap binatang
percobaan.
Sri Murniasih
Bagaimana efek kesehatan bagi pasien yang
disuntikkan oleh Au 198 mengingat T Au 198
yaitu
2,68 hari?
Apakah ini sudah
dipertimbangkan karena penggunaan Iodium
yang mempunyai T lebih rendah saja pasien
harus diisolasi 2 5 hari.
Herlan Setiawan
Karena prinsip nanopartikel Au 198 sama
yaitu brakiterapi, maka sesaat setelah
disuntikkan ke dalam tubuh, pasien harus
diisolasi. Perbedaan T antara pengguna
Au 198 dan Iodium, Au 198 = 2,68 hari, I
125 = 60 hari, I 131 = 8 hari, untuk jenis
isotop terapi termasuk memiliki T lebih
rendah. Selain itu Au 198 memiliki fungsi
ganda, selain untuk terapi, bisa juga
digunakan sebagai pencitraan pada kamera
gamma.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012