Nama Praktikan
Nama Partner
Tanggal Praktikum
: 1. Lina Permatasari
(131331051)
2. Lingga Ramadhan
(131331052)
: 31 Maret, 7 & 14 April 2015
Tanggal Pengumpulan
: 21 April 2015
Nama Dosen
: 1. Elisma
TUJUAN
1) Tujuan Pembelajaran Umum :
Mengukur tegangan yang didistribusikan di sepanjang saluran koaksial , ketika
saluran koaksial dihubungsingkat ujungnya, dibuka ujungnya dan diterminasi
impedansi beban.
2) Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Mengukur tegangan yang didistribusikan di sepanjang saluran koasial dengan
ujung
saluran
2.
di
II.
LANDASAN TEORI
Saluran transmisi adalah alat untuk menyalurkan energi gelombang elektromagnetik
dalam bentuk sinyal listrik dari suatu titik yang disebut pengirim ke titik yang lain yang
disebut penerima. Energi gelombang elektromagnetik akan merambat mengikuti struktur
fisik dari saluran transmisi, oleh karena itu gelombang ini dinamakan gelombang terbimbing.
Dalam penggunaannya, saluran transmisi akan terhubung ke dua perangkat, yaitu
sumber (generator) dengan penerima.
tegangan yang dibangkitkan generator (Vg) dan impedansi dalam generator (Zg).
Ketika penerima dihubungkan dengan saluran transmisi, penerima tersebut dipandang
sebagai beban oleh saluran transmisi, sehingga impedansi sistem penerima disebut juga
ZL
Umumnya
impedansi karakteristik saluran bersifat resistif murni, sebagai contoh kabel koaksial tipe RG
58/U memiliki impedansi karakteristik 50 .
Perhatikan gambar berikut ini :
Zg
Vg
VS
Z o , ,
ZL
Vg
Zo
= Tegangan generator
VS
= Tegangan di awal saluran (pada x = 0)
ZL
Zg
(2.1)
Vs .e x
Persamaan (2.1) terdiri dari dua bagian, yaitu amplitude dan fasa.
adalah amplitude,
cos(t x )
sedangkan
adalah fasa.
e .x
VS .e .x
mengecil , sehingga
2. Untuk x berubah maka x juga berubah, yang artinya dengan perubahan jarak atau
panjang saluran maka phasa gelombang juga berubah, hal ini disebabkan oleh adanya .
3. Ketika = 0, maka amplitude dari awal saluran sampai ujung beban akan sama, yaitu
sebesar Vs . Sedangkan fasa tetap berubah akibat perubahan jarak.
Karena setiap potongan saluran transmisi terdiri dari resistansi yang terhubung seri
dengan induktansi dan kapasitansi yang terhubung parallel dengan konduktansi, seolah-olah
tegangan didistribusikan di sepanjang saluran. Distribusi tegangan yang terjadi bergantung
pada impedansi beban saluran.
Jika saluran tidak diterminasi
ZL Z0
saluran tersebut (
akan menimbulkan gelombang berdiri (standing wave) pada saluran, ini ditandai dengan
adanya tegangan-tegangan maksimum pada suatu titik di saluran dan di titik lain muncul
tegangan-tegangan minimum.
Tegangan-tegangan maksimum dan minimum ini merupakan hasil percampuran dua
gelombang tegangan yaitu gelombang tegangan yang merambat ke arah beban atau yang
disebut gelombang tegangan datang dan gelombang tegangan yang merambat ke arah sumber
atau yang disebut gelombang tegangan pantul. Kedua jenis tegangan tersebut pada saluran
memenuhi distribusi tertentu untuk setiap jarak tertentu pula, biasanya jarak saluran
dinyatakan dalam .
2.2), disini dimisalkan saluran tidak meredam, 0 atau redaman kecil sekali sehingga
diabaikan.
, jarak tegangan
terdekat adalah
sedangkan pada ujung saluran terukur tegangan maksimum atau sebaliknya, maka pada
sedangkan jika dimisalkan pada awal saluran terukur tegangan minimum sedangkan pada
ujung saluran terukur tegangan minimum juga atau pada awal saluran terukur tegangan
maksimum dan di ujung saluran terukur tegangan maksimum juga, maka pada saluran
Vmaks
Vmin
1
4
1
2
x , panjang
saluran
1
2
hanyalah redaman pada tegangan yang didistribusikan sepanjang saluran, jika saluran
meredam. Tetapi jika saluran tak meredam atau redaman saluran sangat
kecil, maka tegangan dari awal sampai ujung saluran akan konstan amplitudonya. Kondisi
ini juga harus diikuti oleh impedansi dalam dari generator yang digunakan sebagai sumber
tegangan saluran, dimana impedansi dalam generator harus sama dengan impedansi
karakteristik saluran.
daya maksimum.
III.
DIAGRAM RANGKAIAN
Pada praktikum ini digunakan 3 kondisi beban saluran, yaitu dihubungsingkat, dibuka
dan diterimnasi impedansi beban 60 Ohm.
Gambar 2.5. Diagram rangkaian percobaan dengan ujung saluran diterminasi beban 60 .
IV. PERALATAN DAN KOMPONEN :
1. Generator Fungsi
: 1 buah
: 1 buah
: 2 buah
: 1 buah
: secukupnya.
6. Frequency counter
V. LANGKAH PERCOBAAN :
A. Untuk kondisi Ujung saluran dibuka (open ended)
: 1 buah
1. Susunlah diagram rangkaian percobaan gambar 2.3, ujung saluran koasial dibiarkan
U 1 2Vpp
pada tabel 2.1. Ukur tegangan di titik-titik MP2 sampai dengan MP5.
2. Set generator
U 1 2Vpp
U 1 2Vpp
MP5 mengikuti fungsi cosinus (awal saluran (MP1) tegangan maksimum, akhir saluran
(MP5) tegangan minimum). Pada frekuensi berapa terjadi kondisi ini ? Ukur tegangan
dari titik MP1 sampai MP5.
6. Ulangi langkah 1 untuk kondisi saluran diterminasi beban 60 Ohm (Gambar 2.5).
7. Hitung redaman saluran koasial 100 meter dari nilai-nilai tegangan yang terukur pada
frekuensi 10, 100, 200 KHz (diambil nilai rata-rata pada ketiga frekuensi tersebut). Lalu
hitung juga redaman saluran untuk setiap meter panjang saluran (dalam dB/m).
VII.
REFERENSI
1. Lehr dan Messgerate, Measurement on Coaxial Transmission Lines, Lucas Nulle, TAT.
5/4, TAT. 5/5 dan TAT. 5/6.
2. Samuel Y. Liao, (1991), Microwave Circuits Analysis and Amplifier Design, Prentice
Hall.