1. IDENTITAS
Nama
Umur
: 68 tahun
: Hamadi
Pekerjaan
Agama
: Islam
Suku
MRS
Keluar RS
2. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Pasien mengeluh pusing di rumah lalu pingsang. Pasien merasa
lemah pada tangan kanan dan tidak bisa jalan
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk ke UGD RSUD jayapura dengan keluhan rasa pusing pada kepala
sebelah kanan belakang timbulnya mendadak dan cepat, demam tidak ada,
sebelumnya tidak kejang dan tidak ada riwayat kejang, mual/muntah (-). Pasien
dalam keadaan sadar dan tidak pernah tidak sadar sebelumnya. Rasa pusing dialami
sejak jam 16.00 sore, serangan sakit kepala ini terjadi saat pasien sedang beristirahat
(tidur), sehingga masih dapat bangun dan langsung minum obat sakit kepala
(poldanmik), pasien masih dapat membuka sendiri bungkus obat dan meminumnya,
tetapi saat itu tangan dan kaki sebelah kiri pasien sudah mulai kram kram, menjalar
dari ujung jari tangan dan kaki sebelah kiri keatas, tetapi sakit kepala pasien tak
kunjung berkurang malah bertambah sakit, sehingga pasien sempat ngompol di
tempat tidur karena sakit kepalanya tersebut, sehingga atas inisiatif dari keluarga,
pasien di bawah ke UGD rumah Sakit Dok 2 jayapura, sesampainya di UGD (jam
18.00) tangan dan kaki sebelah kiri pasien sudah tidak bisa digerakan dan rasa sakit
kepala yang tak kunjung reda, sakit kepala seperti ini sudah dialami pasien sejak
umur 17 tahun, dan serangannya datang setiap 3-4 bulan sekali sehingga setiap
serangan sakit kepala ini pasien selalu mengkonsumsi obat sakit kepala (kronis).
Menurut penuturan pasien, hal tersebut didahului oleh rasa sakit pada perut (haid)
sejak 3 hari yang lalu (minggu, 17 Febuari 2008) pasien cuma minum obat haid
(kiranti) 1 x 1 sehari selama 3 hari, tapi sakit perutnya tidak hilang, atas inisiatif
suami dan keluarga pasien kemudian dibawah ke dokter kandungan pada hari selasa
malam (19 Febuari 2008) di-USG menurut dokter tidak ada apa-apa, lalu ditensi 3
kali (dokter curiga DBD- kemungkinan tensi 3 kali = rumple leeds test). Kemudian
pasien hanya diberi paracetamol dan amoxicilin, tapi hanya amoxicilin yang diminum
oleh pasien sebanyak 1 kaplet dan tidak dilanjutkan karena pasien sudah merasa baikbaik.
Hari rabu pasien terlihat baik-baik dan beraktivitas ( mandi, makan, membersihkan
rumah dan menonton TV bersama keluarga), tetapi sorenya sekitar jam 4 sore pasien
ngompol di tempat tidur (tidak bisa turun karena kepala sakit), lalu pasien minum
obat sakit kepala tetapi sakit kepala tidak hilang lalu oleh keluarganya pasien dibawa
ke UGD RSUD Jayapura. Sesampai di UGD pasien merasa lemah badan, tangan kiri
dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan.
Pasien anak ke-6 dari 8 bersaudara. Adiknya yang nomor 7 pernah terkena stroke
tahun 95 tapi sudah sembuh (menurut pengakuan pasien)
f. Riwayat Sosial :
Pasien sudah menikah, punya anak 1 orang. Hubungan dengan keluarga dan tetangga
baik-baik saja. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sanak saudara dan tetangga yang
mengunjungi pasien selama dirawat di RS.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status vital saat MRS (tanggal 20 febuari 2008)
Keadaan Umum : CM (tampak gelisah)
Tekanan Darah
: 150/90
Nadi
: 80
Respirasi
: 22
Suhu
: 36,5 0C
dada
jantung : BJ I BJ II irreguler
paru
: SD vesikuler (+)
abdomen : supel
ektremitas : acral hangat
c. Status neurologis
kesadaran : compos mentis, E4V5M6
Tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk (-), kernig sign (-), laseque (-)
Refleks patologis : babinsky (-)
555
Motorik : kekuatan otot :
555
111
111
Nerves Kranialis
NI:
Pasien dapat mencium aroma kue bakwan yang dimakan oleh suaminya
Serta pasien dapat mencium bau cat yang dipakai untuk mengecat dinding
luar bangsal saraf.
N. II : Pasien dapat melihat benda yang sama dengan benda yang dilihat oleh
pemeriksa (bangunan kamar kelas I)
N. III,IV dan VI :
Gerakan bola mata :
N. V : Pasien dapat mengunyah makanan dengan baik.
N.VII : Setelah pasien menyeringai, sudut mulutnya asimetri, dimana sudut
mulutnya tertarik ke arah kanan.
N. VIII : Tidak dilakukan pemeriksaan karena alat garpu tala tak tersedia di ruang
saraf.
N. IX dan X : Pasien dapat berbicara dengan baik (tidak berbicara pelo), suara
pasien juga tidak berkurang, tidak serak serta pasien dapat menyebutkan
kata aaaa
N. XI : pasien tidak dapat mengangkat bahu sebelah kiri
N. XII : pasien dapat menjulurkan lidahnya keluar tapi mencong ke kiri dan
terdapat atrofi papil di lidah sisi kiri.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal : 20 Febuari 2008
Darah Rutin : HB
Lekosit
: 15,1 gr %
: 7.100/mm3
: 27 mg%
Creatinin
: 0,5 mg%
Trigliserida
: 106 u/l
Hemiparesis sinistra
Paresis N. VII
Paresis N. XI
b. Topis :
Piracetam 3 x 3 gram iv
Fisioterapi
Karena pasien menderita gangguan irama jantung dengan dugaan fibrilasi atrial maka
dikonsulkan ke bagian penyakit dalam dan mendapat terapi.
-
klopidogrel 1 x 1 tab..........................................@plavix
furosemid 1 x 1 tab
8. Planning
CT scan Kepala
9. FOLLOW UP di Ruangan
TGL
20 Febuari 2008
Sakit kepala
CM, E3V5M6,
SNH e.c.
IVFD RL 1500
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP= (-)
MS : Kaku kuduk
(+),
Kardioemboli
cc/hari
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
(+)
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 150/90
Lab lengkap
N : 78 x/mnt
21 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
R : 28 x /menit
CM, E3V5M6,
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP= (-)
MS : Kaku kuduk (-),
SNH e.c.
IVFD RL 1500
Kardioemboli
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
(+)
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
22 Febuari 2008
Sakit kepala
CM, E3V5M6,
SNH e.c.
IVFD RL 1500
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP=
Babinski (-)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli
cc/hari
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
(+)
Digoxin 1 x 1 tab
23 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
CM, E3V5M6,
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP= Kaku
kuduk (-),
Torax foto
Lab lengkap
SNH e.c.
IVFD RL 1500
Kardioemboli
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
(+)
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 130/ 90
N : 78 x/mnt
SB : 360C
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
24 Febuari 2008
Sakit kepala
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 amp
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP= (-)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli
Piracetam 3 x 3 gr
demam (-),
mual/muntah
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
25 Febuari 2008
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 amp
ma/mi (+),
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP= (-)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli
Piracetam 3 x 3 gr
demam (-),
mual/muntah
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
EKG
(+)
26 Febauri 2008
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 amp
ma/mi (+),
KO : 5 0
5 0
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli
Piracetam 3 x 3 gr
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
(hari ke 1)
(+)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
27 Febuari 2008
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/80
N : 78
R : 28
SB : 36,2
CM, E4V5M6,
KO : 5 0
5 0
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
- simvastatin
Diet tinggi serat
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 amp
Kardioemboli
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
(hari ke 2)
(+), seluruh
Terapi Interna :
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/90
N : 76
R : 28
SB : 36,4
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Fisioterapi
Diet tinggi serat
28 Febuari 2008
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 tab
ma/mi (+),
KO : 5 0
5 0
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli
Piracetam 2 x 1200
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 3)
(+), seluruh
Terapi Interna :
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
29 Febuari 2008
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Fisioterapi
Diet tinggi serat
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 tab
Kardioemboli
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 4)
(+), seluruh
Trombophob gel
badan terasa
Terapi Interna :
sakit seperti
ditusuk-tusuk
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/80
N : 76
R : 28
SB : 36,4
01 Maret 2008
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
ma/mi (+),
KO : 5 0
5 0
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
Brainact 3 x 1 tab
hemiparesis
mg tab
sinistra
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 5)
(+), seluruh
Terapi Interna :
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
02 Maret 2008
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax supp
Mika tel miki
SNH e.c.
Brainact 3 x 1 tab
mg tab
sinistra
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 6)
(+), seluruh
Terapi Interna :
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/80
N : 76
R : 28
SB : 36,4
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
03 Maret 2008
CM, E4V5M6,
SNH e.c.
ma/mi (+),
KO : 5 0
5 0
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
Kardioemboli, Piracetam 2 x
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
Brainact 3 x 1 tab
hemiparesis
1200mg tab
sinistra
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 7)
(+), seluruh
Terapi Interna :
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
04 Maret 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
hemiparesis
Brainact 3 x 500
sinistra e.c.
mg tab
SNH
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
(+),
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
05 maret 2008
Sakit kepala
CM, E4V5M6,
hemiparesis
Brainact 3 x 500
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
sinistra e.c.
mg tab
SNH
Piracetam 2 x 1200
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
(+),badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
06 Maret 2008
- lasix 1x 1 tab
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 130/80
N : 76
R : 28
SB : 36,4
CM, E4V5M6,
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax K/P
Mika tel miki
hemiparesis
Brainact 3 x 500
sinistra e.c.
mg tab
SNH
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
(+),badan terasa
sakit seperti
- lasix 1x 1 tab
ditusuk-tusuk
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/80
N : 70
R : 28
SB : 36,4
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax K/P
Mika tel miki
07 Maret 2008
CM, E4V5M6,
hemiparesis
Brainact 3 x 500
ma/mi (+),
KO : 5 1
5 1
RF : N/ , RP=
babinski (+)
MS : Kaku kuduk (-),
sinistra e.c.
mg tab
SNH
Piracetam 2 x 1200
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
(+),badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
- lasix 1x 1 tab
Bj I- Bj II irreguler
Sudut mulut tertarik
ke arah kanan, bahu
kiri tidak bisa
diangkat
TD : 110/80
N : 70
R : 28
SB : 36,4
- Renapar 3 x1 tab
Diet tinggi serat
Mika tel miki
10. DISKUSI
Kelompok kami mendiagnosis pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Anamnesis didapatkan :
-
ditemukan bahwa adanya keluhan bahwa pasien secara tiba-tiba mengalami nyeri
kepala saat beristirahat atau tidur. Tidak ditemukan penurunan kesadaran. Pasien
merasakan kram-kram yang diikuti dengan kelumpuhan pada tangan dan kaki
sebelah kiri.
Pasien memiliki riwayat sakit kepala sejak umur 17 tahun sampai sekarang.
Saat serangan pasien tidak memiliki riwayat kejang, demam, dan mual muntah
dengan teori tentang stroke yaitu merupakan manifestasi klinis dari gangguan fungsi
serebral baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan kematian tanpa diketahui penyebab selain daripada gangguan vaskuler,
dimana ditemukan adanya gejala-gejala defisit neurologis. (21)
Diagnosa etiologi pasien di DD dengan SNH atau SH, sebab gejala klinis yang
ditemukan pada pasien tumpang tindih, dimana sesuai dengan gejala klinik yang
ditemukan : serangan terjadi pada waktu istirahat, tidak ditemukan adanya mual/muntah,
kejang, tanda rangsang meningeal dan pasien dalam kesadaran kompos mentis, serta pada
pemeriksaan EKG ditemukan adanya Fibrilasi Atrial yang dapat menimbulkan emboli
namun gejala klinik yang ditemukan pada pasien (nyeri kepala) mengakibatkan diagnosis
SNH yang ditegakkan berlawanan dengan SH, sehingga untuk memastikannya pasien
perlu di CT scan kepala. (21)
Dari hasil pemeriksaan klinis di atas dapat diketahui kalau sistem arteri yang
terkena adalah cabang arteri cerebri media dimana lesi yang terjadi pada daerah
subkortikal akibatnya parese terjadi pada tangan dan lengan serta extremitas bawah,
selain itu, pada posisi ini ditemukan traktus kortikonuklearis, sehingga persyaratan otototot volulnter menjadi terganggu, nerves yang terlibat antara lain N. V, VII, IX, X, XI,
XII, dimana daerah tersebut divaskularisasi oleh cabang arteri serebri media. (21)
Pengobatan yang dijalani pasien yaitu Piracetam dan Citicoline yang keduanya
merupakan vitamin untuk otak (neuroprotektor). Digoxin diberikan untuk terpai
gangguan irama jantung, sehingga diharapkan dapat mengatasi gangguan irama jantung.
Sehingga tidak terjadi emboli baru pada pembuluh darah. Asetil salisilat dan klopidogrel
diberikan untuk mengatasi emboli serebral yang sudah terbentuk sehingga diharapkan
terjadi lisis pada emboli serebral tersebut. Asetil salisilat dan klopidogrel mempunyai cara
kerja yang sama, kedua obat itu diberikan bersamaan sebab diharapkan dapat
mempercepat lisis pada emboli serebral. Furosemid diberikan untuk diuretik atau
mengurangi cairan pada tubuh, sebab pasien ini mengalami udema paru, tetapi karena
obat furosemid menyebabkan hipokalemia sehingga pada pasien ini juga diberikan
Kalium (renapar) yang dapat mengatasi hipokalemia akibat pemberian furosemid. (21)
Perlu diketahui, pemberian Asetil salisilat dan klopidogrel yang merupakan anti
trombotik dapat menyebabkan perdarahan intraserebral yang hebat pada pasien stroke
hemoragik. Sebab dari gejala klinik ditemukan adanya nyeri kepala yang merupakan
salah satu gejala dari gejala klinis yang ditemukan : penurunan kesadaran (-), nyeri
kepala (+), dan refleks babinski negatif. Jika gejala tersebut dimasukkan dalam
gajahmada score maka diagnosa yang ditegakkan adalah stroke hemoragik yang
kepastiannya menggunakan CT scan tetapi belum dapat dilakukan (alat rusak) dari follow
up yang ditemukan setiap hari, tidak menimbulkan masalah. (21)