Anda di halaman 1dari 53

TUGAS ASMINISTRASI DAN MANAGEMEN KESEHATAN

LINGKUNGAN (AMKL)
ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL, YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
ANNISYA AGUSTIN
CHERLYA OKTAVIANI
EKA PUSPITA
NATALIA TRIDESIANA
RAIHANA
UTIN YULIANA

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV
2014
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Administrasi
dan Managemen Kesehatan Lingkungan dengan judul Analisa Pelaksanaan
Program Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Penembahan Senoti
Bantul, Yogyakarta. Tugas ini merupakan salah satu persyaratan akademik di
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak.
Selanjutnya terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengammpu
mata kuliah dan pihak lain yang telah membimbing kami selama pembuatan
tugas ini sehingga berjalan dengan lancar.
Dalam hal ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun Tugas ini namun apabila masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi isi maupun penulisan maka kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu di dalam penulisan Tugas ini dan semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin

Pontianak, November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A.

Latar Belakang..........................................................................................1

B.

Tujuan;.......................................................................................................1

C.

Manfaat......................................................................................................2

BAB II GAMBARAN RSUD. PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL..........3


A.

Gambaran Umum......................................................................................3

B.

Komposisi Karyawan RSUD. Penembahan Senopati Bantul...................3

C.

Program Pengelolaan Kualitas Kesehatan Lingkungan RSUD. Panembah

an Senopati Bantul...............................................................................................5
BAB III MANAGEMEN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN...........1
A.

Pengawasan Lingkungan Kerja.................................................................1

B.

Pengawasan Makanan dan Minuman........................................................3

C.

Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih...............................5

D.

Pengawasan Pengelolaan Linen................................................................6

E.

Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3.........................8

F.

Operasional dan Pengawasan IPAL.........................................................10

G.

Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu.....12

H.

Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial...............................14

I.

Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.............................................16

BAB IV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM..............................................19


A.

Pengawasan Lingkungan Kerja...............................................................19

B.

Pengawaasan Makanan dan Minuman....................................................21

C.

Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air bersih..............................23

D.

Pengawasan Pengelolaan Linen..............................................................25

E.

Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3.......................26

F.

Operasional dan Pengawasan IPAL.........................................................27

G.

Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu.....29

H.

Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial...............................30

I.

Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.............................................34

BAB V MASALAH PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN.................33


A.

Masalah dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan...............33

B.

Penentuan Prioritas Permasalahan...........................................................34

C.

Analisis Penyebab Masalah.....................................................................36

D.

Alternatif Pemecahan Masalah................................................................38

E.

Prioritas Pemecahan Masalah..................................................................39

BAB V PENUTUP............................................................................................42
A.

Kesimpulan..............................................................................................42

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah factor yang berngaruh terhadap kesehatan
manusia. Kondisi lingkungan sangat rentan terhadap pencemaran yang dapat
diakibatkan oleh berbagai factor. Banyak tempat yang dapat mengakibatkan
pencemaran pada lingkungan. Diantara banyak tempat terseut misalnya
industry, pertokoan dan rumah sakit.
Rumah sakit menjadi salah satu tempat yang memiliki resiko pencemaran pada
lingkungan dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Selain pencemaran,
ruamah sakit juga memiliki poten sebagai tempat terjadinya penyebaran atau
berjangkinya suatu penyakit.
Oleh karena banyaknya kemungkinan pencemaran dan gangguan kesehatan
yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan rumah sakit maka, perlu dilakukannya
kegiatan-kegiatan guna mengendalikan pencemar-pencemar yang mungin
timbul. Kegiatan atau program yang harus dijalankan antara lain pengolahan
limbah baik cair, padat atau gas, baik infeksius atau non infeksius. Selain itu
keadaan fisik RS juga harus memenuhi syarat yang telah ditentuakn oleh
pemerintah.
Program yang telah dijalankan d Rumah Sakit tentunya harus dikaukan
evaluasi guna mengukur tingkat kesuksesan program dan pengaruhnya kepada
lingkungan. Oleh karena itu, perlua adanya evaluasi dan analisa program
kesehatann lingkungan guna menjaga kalitas lingkungan.
B. Tujuan;
Tujuan dari penyusunan Laporan ini ialah :
1. Menganalisa masalah dalam pelaksanna program kesehatan lingkungan di
RSUD. Panembahan Bantul
2. Menentukan Pemecahan Masalah yang mungkin dilakukan

C. Manfaat
Manfaat penyusunan Laporan ini adalah :
1. Menambah Pengetahuan tentang administrasi dan managemen kesehatan
lingkungan Rumah Sakit
2. Menambah pengetahuan mengenai program yang harus dilaksanakan dalam
rangka menjaga kualitas kesehatan lingkungan di rumah sakit
3. Memberikan wawasan tentang caa menentukan masalah dan cara
pemecahannya.

BAB II
GAMBARAN RSUD. PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

A Gambaran Umum
Berdiri sejak tahun 1953 sebagai RS
hongeroedem (HO). Tahun 1956 resmi menjadi
RS Kabupaten dengan 60 Tempat Tidur (TT),
pada tahun 1967 menjadi 90 TT. Pada tanggal 1
April 1982 diresmikan Menkes RI sebagai
RSUD Kabupaten Bantul Type D. Pada tanggal
26 Pebruari 1993 ditetapkan sebagai RS Type C (SK Menkes RI Nomor
202/Menkes/SK/11/1993. Pada tanggal 1 Januari 2003 menjadi RS Swadana
dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002. Baru pada tanggal 29 Maret 2003
berubah nama menjadi RSD Panembahan Senopati Bantul. Pada tahun 2007,
Sesuai SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007
tentang Peningkatan Kelas RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Type C
menjadi Kelas B Non Pendidikan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul terletak
di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Trirenggo Bantul, Daerah Istimewa Yogyak
arta.
B Komposisi Karyawan RSUD. Penembahan Senopati Bantul
Jumlah tenaga per 31 Desember 2012 sebanyak 687 terdiri dari 452
PNS/CPNS dan 235 tenaga kontrak, sedang jumlah tenaga per 31 Desember
2013 sebanyak 682 terdiri dari 450 PNS/CPNS dan tenaga kontrak 232 orang.
Berikut ini adalah komposisi karyawan RSUD. Panembahan Senopati Bantul
secara umum termasuk tenaga sanitarian :
Tabel 1. Komposisi Karyawan RSUD. Panembahan Senopati
N

JENIS TENAGA

JUMLA

PN

CPN

KON

KET

O
1

H
DOKTER

42

Dokter Umum

13

Dokter Spesialis

23

Dokter Gigi

Dokter Gigi
Spesialis
FARMASI

DIII Farmasi
3

11

255
17

DIV Keperawatan

DIII Keperawtan

137

87

9
32

DIV Kebidanan

DIII Kebidanan

19

DI Kebidanan
KEPERAWATAN
GIGI
DIII Keperawatan
Gigi
SPRG
KESEHATAN
MASYARAKAT
SI Kesehatan
Masyarakat
Sanitarian
GIZI

5
4
1
10
4
6
11

SI Gizi

DIV Gizi

DIII Gizi
KETERAPIAN
FISIK
Fisioterapis

Keterapian fisik
lainnya

1
4

S1 keperawatan

SPK
KEBIDANAN

32

Apoteker
Asisten Apoteker
KEPERAWATAN

TRA
K

6
4
2

Okupa
si
Terapi
dan
Terapi

Wicara
9

TEKNISI MEDIS

56

DIV Radioterapis

DIII Radiogafer

Perekam Medis

13

Teknik
Elektromedik
DIII ASTRO

DIV analisi
Kesehatan
DIII Analisis
Kesehatan
SMAK

11

DI Tranfusi Darah
JUMLAH

3
449

326

12
3

Sumber : Laporan Tahunan RSUD. Panembahan Senopati Bantul, 2013

C Program Pengelolaan Kualitas Kesehatan Lingkungan RSUD. Panembahan


Senopati Bantul
RSUD. Panembahan Senopati Bantul telah memiliki program-program yang
dibuat guna menjaga kualitas kesehatan lingkungan di lingkungan rumah sakit.
Adapun Program-Program Pengelolaan Kualitas Kesehatan Lingkungan RSUD.
Panembahan Senopati Bantul ialah sebagai berikut :
Tabel 1.
Program-Program Pengelolaan Kualitas Kesehatan Lingkungan
RSUD. Panembahan Senopati Bantul
No
.
n

Program
Kesehatan
Lingkungan
Pengawasan
Lingkungan Kerja

Pengawasan
Makanan dan
Minuman

Rincian Program
a. Pemeriksaan
Udara Ambient
b. Pemeriksaan
Kebisingan
lingkungan
c. Pemeriksaan Gas
Buang
a. Pengawasan
Pengelolaan
Makanan dan

Target
Pelaksanaan

Ket.

2x/th
2x/th
2x/th
2x/th

Minuman

4
5

Operasional dan
Pengawasan
Penyediaan Air
Bersih

Pengawasan
Pengelolaan
Linen
Pengawasan
Pengelolaan
Limbah Padat dan
Limbah B3

Operasional dan
Pengawasan IPAL

Pengawasan dan
Pengendalian
Serangga dan
Binatang
Pengganggu
Pengawasan dan
Pengendalian

b. Pemeriksaan
Sampel Makanan
dan Minuman
c. Pemeriksaan
Sampel Alat Makan
a. Pengukuran
Penggunaan Air
Bersih
b. Pengurasan Bak
Air bersih

2x/th
2x/th
1x/bln

c. Pemeriksaan
Kualitas Air Bersih
d. Pengawasan
Penyediaan Sumber
Air Besih Alternatif
a. Pemeriksaan
Sampel Linen

1x/bln

a. Pengukuran
Volume Limbah
Domestik (Padat
Non B3)
b. Pengawasan
Pengelolaan Limbah
B3 di TPS
a. Operasional IPAL

1x/bln

b. Pemeriksaan
Kimia Sampel IPAL
c.Pelaporan
Pengelolaan IPAL
pada pihak terkait
a. Pengawasan dan
Pengendalian
Serangga dan
Binatang
Pengganggu
a. Sterilisasi
Ruangan

1x/bln

Disesuaikan
dengan jenis
wadah

*
2x/bln

*
*

2-4x/th

Disesuaikan
dengan proses
pengolahan air

Tujuan : BLH
DIY & KeMen
LH

1x/minggu
tiap titik

setiap hari

Infeksi
Nosokomial
9

b. Pemeriksaan
Sampel Usap Ruang

2x/bln

Upaya
Penyuluhan
Kesehatan
Lingkungan

a. Penyuluhan
*
Sanitasi bagi Pasien
dan Keluarga
b. Penyebaran
*
Pamflet tentang
Kesehatan
Lingkungan
Bekerjasama dengan
Instansi Terkait
Sumber : :Laporan Tahunan RSUD. Panembahan Senopati Bantul

BAB III
MANAGEMEN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

A Pengawasan Lingkungan Kerja


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan
Lingkungan Kerja yang terdiri dari Pemeriksaan Udara Ambient, Kebisingan
Lingkungan dan Gas Buang. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali
dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu
diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah
variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Lingkungan Kerja :
1. Variabel Unsur
Berikut adalah

variabel

unsur

pelaksanaan

Program

Pengawasan

Lingkungan Kerja :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Program Pengawasan Lingkungan Kerja
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Petugas
BTKL
Petugas Lab
Hiperkes

Rincian

4 orang tenaga sanitarian


8 petugas BTKL
8 petugas Lab Hiperkes

BTKL dan
Lab
Hiperkes
-

HVAS
Sound Level Meter

Pengambilan Sampel di lapangan


Pemeriksaan Laboratorium*

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja

Pemeriksaan Udara Ambient :


2 x Rp. 245.000,- (@ 1x)
Pemeriksaan Kebisingan Lingkungan :

* jik
dipe
kan
= Rp. 490.000,-

Daerah
1 x 1 x Rp. 155.000,-( @ 1x BTKL)
untuk Badan 2 x 3 x Rp. 100.000,-(@ titik sampel lab. Hiperkes)
Layanan Pemeriksaan Emisi gas Buang :
Umum
2 x Rp. 220.000,- (@ 1x Lab. Hiperkes)
Daerah
(BLUD)
Total Biaya
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul
Tahun
Anggaran
2013

= Rp. 95.000,= Rp. 600.000,= Rp. 440.000,-

= Rp. 1.625.000,-

B Pengawasan Makanan dan Minuman


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan
Makanan dan Minuman yang terdiri dari Pengawasan Pengelolaan Makanan
dan Minuman, Pemeriksaan Sampel Makanan dan Pemeriksaan Sampel Alat
Makan. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh
karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur
yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan
Program Pengawasan Makanan dan Minuman :
1. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Makanan dan
Minuman :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan Makanan dan Minuman
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Rincian

4 orang tenaga sanitarian

Koloni meter
Media Agar
Timangan Analitik

3.

Method
e

4.

Money

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan

Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Inkubator dll.
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Pengawasan Pengelolaan Makanan :


2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)
Pemeriksaan Sampel Makanan :
2 x Rp. 1.150.000,Pemeriksaan Sampel Alat Makan :
2 x Rp. 1.345.000,+
Total Biaya

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 1.340.000,= Rp. 2.200.000,= Rp. 2.690.000,- +
= Rp. 6.210.000,-

C Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Operasional dan
Pengawasan Penyediaan Air Bersih yang terdiri dari Pengukuran Penggunaan
Air Bersih, Pengurasan Bak Air Bersih, Pemeriksaan Kualitas Air Bersih dan
Pengawasan Penyediaan Sumber Air Bersih Alternatif. Program ini ditargetkan
dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan
pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut.
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Operasional dan Pengawasan
Penyediaan Air Bersih:
1. Variabel Unsur

Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Makanan dan


Minuman :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber

Rincian

Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit

6 orang tenaga sanitarian


6 orang petugas BTKL

Laboratorium
BTKL DIY
-

Disesuaikan Dengan pemeriksaan yang dilakukan

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an

Pengambilan Sampel di lapangan


Pemeriksaan Laboratorium*

Anggaran Pemeriksaan Sampel Air Bersih :


Pendapatan
12 x Rp. 330.000,dan Belanja Pengurasan Bak Air Bersih :
Daerah untuk
1. Detergen 12 kg x Rp. 17.000,Badan
2. Kaporit 50 kg x Rp. 25.000,Layanan
3. Sikat 25 buah x Rp. 16.500,Umum
4. Selang Air 1 50 m x Rp. 35.000,- (per 5 meter)
Daerah
(BLUD)
Total Biaya
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

= Rp. 3.960.000,= Rp. 204.000,= Rp. 1.250.000,= Rp. 425.000,= Rp. 350.000,- +
= Rp. 6.189.000,-

D Pengawasan Pengelolaan Linen


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan
Pengelolaan Linen yang terdiri dari Pemeriksaan Sampel Linen. Program ini

ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna


melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam
program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program
Pengawasan Pengelolaan Linen :
1. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Linen :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Linen
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan

Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati

Rincian

6 orang tenaga sanitarian

Kapas
Reagen
Media agar
Inkubator
Tabung reaksi
Koloni meteri
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Koloni meteri :
2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)
Media agar :
2 x Rp. 1.150.000,Reagen :
2 x Rp. 1.345.000,+
Total Biaya

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 1.340.000,= Rp. 2.200.000,= Rp. 2.690.000,- +
= Rp. 6.210.000,-

Bantul Tahun
Anggaran
2013
E Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3
Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan
Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3. Program ini ditargetkan dapat
terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan
pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut.
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Pengelolaan
Limbah Padat dan Limbah B3:

1. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan
Limbah Padat dan Limbah B3:
Tabel 3.
Variabel Unsur Pengawasan Pengelolaan Pelaksanaan Limbah Padat dan Limbah
B3
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan

Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Rincian

6 orang tenaga sanitarian

Timbangan
Alat tulis
Incenerator
Wadah limbah
label
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Timbangan :
2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)
Label Limbah :
2 x Rp. 1.150.000,Transpor pengangkutan limbah :
20 x Rp. 1.345.000,+
Total Biaya

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 1.340.000,= Rp. 2.200.000,= Rp. 2.690.0000,= Rp. 30.330.000,-

F Operasional dan Pengawasan IPAL


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Operasional dan
Pengawasan IPAL . Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam
setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui
variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur
pelaksanaan Program Operasional dan Pengawasan IPAL:

1. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Operasional dan Pengawasan
IPAL :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Operasional dan Pengawasan IPAL
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan

Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Rincian

4 orang tenaga sanitarian

Baeker glass
Tawas
Kaporit
Jar test
spektrofotometri
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Tawas :
2 kg x Rp. 670.000,- (@ 1x)
Kaporit :
2 x Rp. 1.150.000,Jar test :
2 x Rp. 1.345.000,+
Total Biaya

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 1.340.000,= Rp. 2.200.000,= Rp. 2.690.000,- +
= Rp. 6.210.000,-

G Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan dan
Pengendalian Serangga dan binatang Pengganggu. Program ini ditargetkan
dapat terlaksana setiap minggu. Oleh karenannya guna melancarkan
pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut.
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan dan
Pengendalian Serangga dan binatang Pengganggu :

10

2. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian
Serangga dan binatang Pengganggu :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan
binatang Pengganggu
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan

Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Rincian

4 orang tenaga sanitarian

Ovitrap
Flytrap
Fogging
IRS
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Ovitrap :
20 x Rp. 670.000,- (@ 1x)
Flytrap :
20 x Rp. 1.150.000,Fogging :
2 x Rp. 1.345.0000,Total Biaya

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 13.400.000,= Rp. 22.000.000,= Rp. 26.900.000,- +
= Rp. 62.100.000,-

11

H Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2
kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu
diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah
variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial :

12

3. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian
Infeksi Nosokomial:
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e

4.

Money

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit
Laboratorium
Sanitasi RS

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan
Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Rincian

4 orang tenaga sanitarian

Media agar
Petridish
Reagen
Koloni meteri
Pengambilan Sampel di lapangan
Pemeriksaan Laboratorium*

Media Agar
10 kg x Rp. 1.200.000, Petridish
10 dus x Rp. 1.700.000, Reagen
50 botol x Rp. 500.000,Total

* dise
kan
denga
jenis
sampe
dan
param
pemer
an
= Rp. 12.000.000,= Rp. 17.000.000,= Rp. 25.000.000,= Rp. 54.000.000,-

13

Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan


Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan
Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Upaya Penyuluhan
Kesehatan Lingkungan. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam
setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui
variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur
pelaksanaan Program Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan :

14

1. Variabel Unsur
Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Upaya Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan :
Tabel 3.
Variabel Unsur Pelaksanaan Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
No
.
1.

Variabel
Input
Man

2.

Material

3.

Method
e
Money

4.

Sumber
Petugas
Sanitasi
Rumah Sakit

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah untuk
Badan
Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)
RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul Tahun
Anggaran
2013

Rincian

4 orang tenaga sanitarian

Pamflet
Poster
Buku panduan konseling sanitasi .
Konseling dan penyuluhan
*

Belum
diangga

15

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pengawasan Lingkungan Kerja


1

Melaksanakan pengawasan lingkungan kerja


a. Pemenuhan target kegiatan
Tabel 11. Pemenuhan Target Kegiatan

N
o
1
2
3

Jml
titik
panta
4

Jenis pengawasan

target

Realisa
si
2x

Pemeriksaan udara
ambient (pihak kedua)

2x/th

Pemeriksaan
kebisingan lingkungan
(pihak
kedua)gas
Pemeriksaan

2x/th

2x

2x/th

2x

Jun,
Nov

buang (pihak kedua)

Ket

Rincian hasil pemeriksaan sampel kebisingan lingkungan


Tabel 12. Hasil pemeriksaan sampel kebisingan lingkungan
taha

Hasil
taha

p2

59,0
1
59,2

sept/n
-

56,4

45 dB

54,7

51,1

55 dB

54,6

54,6

Nil
N

Lokasi

o
1

2
3

Laundry

Depan
pos
Satpam
Depan
IPAL
lama

ai
stan
45 dB

Keterangan
Jam 10.40 Sebelah Barat (4 m)
Jam 11.00Sebelah Utara (5 m)
Jam 11.15Sebelah Timur ( 3
m)

16

4
5

Parkir Depan
HD
Depan
pavilyun
mawar

55 dB

62,7

59,8

45 dB

52,4

49.3

Keterangan:
- Sampel diambil dan diuji oleh: BTKL Yogyakarta
(1) dan Laboratorium Hiperkes (2,3,4,5)
- Baku mutu berdasar: SK Gub DIY No.169 th
2003 Kesimpulan:
- Sampel uji yang memenuhi baku mutu hanya 18,2%
- Kecenderungan hasil dari tahap 1 dan tahap 2, telah
terjadi penurunan nilai yang mengarah ke lebih baik.
3

Rincian hasil pemeriksaan sampel kualitas udara ambient


Tabel 13. Hasil Pemeriksaan Sampel Kualitas Udara Ambient

N
o
1

Lokasi

Barat Laut/Depan Pos


Satpam
S = 07.53,520
E = 110.20,207
Elevasi = 58 m
Timur Laut/Depan Ipal
S = 07.53,515
E = 110.20,313
Elevasi = 63 m

Bula
n
24
Jun

NO
40
0
g/
11,4
2

Parameter/ baku mutu (g/m3)


SO2
CO*
O
TSP
90
30.0
23
23
0
00
5
0
g/
g/
g/
g/
50,5
453,
5,17
87,1
3
98
7

04
Nov

12

64,3
3

543,
84

7,63

92,2
8

24
Jun
04
Nov

10,3
215,6

65,0
286,9

400,
25
607,
59

2
8,59

18,5
755,4

Tenggara/Depan HD
S = 07.53,582
E = 110.20,312
Elevasi = 63 m

24
Jun
04
Nov

12,0
7
11,5
8

116,0
4
108,
72

863,
8
797,
79

10,5
7
7,51

38,8
3
40,7
2

Barat Daya/Depan
Mawar&WK
S = 07.53,553
E = 110.20,245
Elevasi = 66 m

24
Jun
04
Nov

8,55

84

2,97

16,0
1

145,
57

294,
57
443,
1

37,8
4
47,9
6

8,34

Keterangan:
Sampel diambil dan diuji oleh: Laboratorium Hiperkes (2,3,4,5)
17

Baku mutu berdasar : SK Gub DIY No.153 th


2002
Kesimpulan : Semua parameter uji memenuhi
baku mutu

18

Rincian hasil pemeriksaan sampel emisi gas buang


Tabel 14. Hasil Pemeriksaan Sampel Emisi Gas Buang

No

Lokasi

Bula
n

Genset 1 (area
barat) Merk: deutz
Stamford 150 kva

Genset 2 (area
timur) Merk: deutz
Stamford 200 kva

Keterangan:

24
Jun
04
nov
24
jun
04
nov

Parameter/ baku mutu/satuan


NO
SO
Partik
Opasita
1000
800
230
20
mg/
mg/
mg/
%
330,18
45,26
89,27
7
9
5
5
331,13
46,58
86,78
8
2
8
3
275,47
41,82
84,88
6
2
4
2
276,41
42,61
89,11
7
5
8
4

Sampel diambil dan diuji oleh: Lab Hiperkes dan keselamatan kerja
Baku mutu berdasar : SK Gub DIY No.169 th 2003 tentang Baku

mutu sumber tidak bergerak untuk industri dan jenis kegiatan lain
Kesimpulan: Semua parameter uji memenuhi baku mutu

B. Pengawaasan Makanan dan Minuman


1. Pengawasan pengelolaan
Tabel 15. Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Makanan dan Minuman
N
o
1
2
3
4

Jenis
pengawas
an
Penyimpanan
Pengolahan
Pengangkutan
Penyajian

targe
t
2x/th
2x/th
2x/th
2x/th

Realisas
i
0
0
0
0

Jml
titik
pant
0
0
0
0

Has
il
baik
-

Keterangan
Belum terlaksana
Belum terlaksana
Belum terlaksana
Belum terlaksana

2. Pemenuhan target pemeriksaan sampel


Tabel 16. Pemenuhan Target Pemeriksaan Sampel
N
o
1
2

Jenis Sampel
Makana
n/
minum
Alat makan

Targe
t
2x/th

Realisas
i
0

2x/th

1x

Juml
ah
sam0

Keterangan
Belum terlaksana

3. Rincian hasil pemeriksaan sampel alat makan


19

Tabel 17. Hasil Pemeriksaan Sampel Alat makan


N
o

Lokasi
1

4
5

Nusa
indah 1
Nusa
indah 2
Flamboyan

Alamanda
3
Melati

Bakung

Parameter/
satuan (Angka
lempeng total)
Usappiring (CFU/cm2)

Nil
ai
stan
100

Usapgelas (CFU/cm2)

44

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usappiring (CFU/cm2)

95

Usapgelas (CFU/cm2)

85

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usapplato (CFU/cm2)

Usapgelas (CFU/cm2)

37

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usappiring (CFU/cm2)

100

100

Usapgelas (CFU/cm2)

100

73

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usapplato (CFU/cm2)

Usapgelas (CFU/cm2)

370

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usapplato (CFU/cm2)

380

100

100

Usapgelas (CFU/cm2)
7

Anggrek

Cempaka

Mawar

Hasil
tahap
tahap
1
2
4
-

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usapplato (CFU/cm2)

4600

72

Usapgelas (CFU/cm2)

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usappiring (CFU/cm2)

93

Usapgelas (CFU/cm2)

13

Usapsendok
(CFU/cm2)
Usappalto (CFU/cm2)

100

100

93

Usapgelas (CFU/cm2)

100

38

Usapsendok
(CFU/cm2)

21

Ket

4. Grafik pemenuhan baku mutu pemeriksaan sampel alat makan

20

Ket: Jumlah sampel masing-masing = 9 alat

Grafik 1. Pemenuhan Baku Mutu Pemeriksaan Sampel Alat Makan


C. Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air bersih
1. Penggunaan air bersih
Tabel 18. Volume Penggunaan Air Bersih di Rumah Sakit
Panembahan Senopati Bantul
N
o.1
2

Sumber air
Air tanah
PDAM
Jumlah

Jml Total
(m3)
71.584
881
72.735

Rata2/Hari
(m3) 197
2
199

Rata2/Bln
(m3)
5.988
73
6.061

2. Grafik penggunaan air bawah tanah (m3)

Ket: Selain dipengaruhi pengguna air, juga dipengaruhi oleh


kelancaran meteran ukur
3. Grafik penggunaan air PDAM (m3) menurut
21

pengamatan petugas Rumah Sakit

Ket: - PDAM digunakan di instalasi gizi dan klinik


gigi
- Klinik gigi kadang
menggunakan air bawah tanah
(tergantung kondisi air)
4. Pemenuhan target kegiatan pengurasan bak air
bersih
Tabel 19. Pemenuhan target kegiatan pengurasan bak
air bersih
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

Lokasi
Bak+tower induk
Tower mawar
Tower radiologi
Bak+Tower
cempaka
Bak+Tower anggrek
Bak+Tower
Poliklinik
Bak+Tower laborat
Bak hemodialisa

Targe
t
1x/bln
1x/3
bln
1x/3
bln
1x/3
bln
1x/3
bln
1x/3
bln
1x/3
bln
1x/bln

Reali
sasi
seta
12x
4x
4x
4x
4x
4x
4x
12x

Keterangan
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

5. Pemenuhan baku mutu air bersih


Tabel 20. Pemenuhan Baku Mutu Air Bersih
N
o

Jenis Target

Jum
lah
tar

Realisasi
Angk
a

Ket

22

Jumlah titik
sampel (6
titik/ bulan) MPN
Coliform
total
Kekeruhan
Meme
Suhu
nuhi
Besi (Fe)
baku
Flourida
mutu
(F)
Kesadahan
Clorida (Cl)
Mangan
(Mn)
Zat
organik
pH
Sulfat

72

71

98,6
%

71

71

100
%

71
71
71
59
59
59
71
59
59
59

71
71
71
59
59
59
71
59
21
59

100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
35,6
%
100
%

Apr
krg
1

Pembahasan parameter tidak


memenuhi baku mutu:

Parameter melebihi batas


baku mutu : pH
Terjadi bulan
: April September
Titik lokasi sampel

Baku mutu

: 6,5 9,0

Hasil rata2

: 9,1 9,6

: semua

6. Pengawasan penyediaan sumber air


bersih alternatif. Belum dilakukan
simulasi.
D. Pengawasan Pengelolaan Linen
1. Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel linen
Tabel 21. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Sampel Linen
N
o
1

Loka
si
Laundry

Parameter/
satuan
(Bacillus
Usap sprei
Usap selimut
Usap sarung
bantal

Nil
ai
sta
kualit
atif

Hasil
taha
taha
p1
p2
M

Posit
if
Nega
tif
Posit
if

Ket.

23

2. Pemenuhan target kuantitas dan kualitas pemeriksaan


sampel linen
Tabel 22. Pemenuhan Target Kuantitas Dan Kualitas Pemeriksaan Sampel Linen
N
o
1
2
3

Realis
asi
1x

Jum
lah
sa 3

Ha
sil
baik
33,3
%

Jenis
Sampel
Usap
linen
Di
Usap linen di
ruang ranap

targ
et
2x/t
h
2x/t
h

Usap linen
steril di
kamar

2x/t
h

Keterang
an

Belum
terlak
sana
Belum
terlak
sana

E. Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3


1. Pengawasan pengelolaan limbah domestik (padat non
B3)di TPS dan perbandingan volume pada 2 tahun terakhir
Tabel 23. Pengawasan pengelolaan limbah
domestik (padat non B3)di TPS dan perbandingan
volume pada 2 tahun terakhir
N
Jenis B3
Volume total
Rerata/bl
Peruba
o
(m3)
n
han
Volu
1 Limbah
1.006
2,8
domestik

2. Grafik volume limbahdomestik (padat non B3) menurut


bulan

24

25

3. Pengawasan pengelolaan limbah B3 (neraca) di TPS


Tabel 24. Pengawasan pengelolaan limbah B3 (neraca) di TPS
Volume masuk
Volu
Telah
N
Jenis B3
Sis
(Kg)
Si
Juml
me
terangku
o

1
2
3
4
5

Medis
Lampu
bekas
Aki,
Baterai
kering
Oli bekas
fixer,
developer
(Radiologi)

sa
th 0
30
,1
11
2,3
28
,0
78
,0

ah
sekar
59.18
7,442,
54
49
38
3
8
5

kel
59.18
7,472,
64
99
,1
38
,8
1
0
7

0
0
62
,2
27
,2
3
5
6

t (%)
100%
100%
61,4%
58,8%
23,1%

4. Perbandingan volume (Kg) limbahB3 2 tahun terakhir


Tabel 25. Perbandingan volume (Kg) limbahB3 2 tahun terakhir
Volume total
Rerata/bl
Peruba
N
Jenis B3
han
(Kg)
n
201
201
201
20
o
1 Medis
46.74
59.18
4.9
2
3
23.8
13
NaikVolu
=
2
3
4
5

Lampu bekas
Aki, Baterai
Oli bekas
fixer,
developer
(Radiologi)

4,5 30
,1
11
2,3
28
,0
78
,0

7,442,
54
49
38
3
8
5

95
3
9
2
7

32
4
4
3
3
2

26,6%
Naik =
41,3%
Turun =
56,4%
Naik =
35,7%
Naik =
393,6%

F. Operasional dan Pengawasan IPAL


1. Operasional IPAL
Tabel 26. Kegiaatan Operasional IPAL
N
o
1
2
3
4

Kegiatan
Clorinasi
Back wash
Pompa
hidup/
normal
Pemeriksaa
n bak
kontrol/

Target

tercapai

Frek
keg
1x/mg

Jml
keg
48

Ang
ka48

pers
en
100

g
1x/mg
g
tiap

48
100
%

48
100
%

100
100

100
%

100
%

100

hari
(se
tiap
hari
(se

keterang
an

26

2. Hasil pemeriksaan lab kimia sampel IPAL


Tabel 27. Hasil pemeriksaan lab kimia sampel IPAL

3. Data jenis dan jumlah sumber penghasil limbah


yang sudah dan belum masuk ke jaringan IPAL
Tabel 28. Data jenis dan jumlah sumber penghasil
limbah yang sudah dan belum masuk ke jaringan
IPAL
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis limbah
Km/wc
Cuci tangan/
wastafel
Cuci alat
medis/ spool
hook
Limbah
laboratorium
Residu
hemodialisa
Limbah dapur
Limbah laundry
Licit limbah B3 &
non B3

Sumber
limbah
Semua gedung
Semua gedung
Gedung
pelayanan
medis
Unit
laboratorium
Unit
Hemodialisa
Inst gizi dan
kantin
Unit laundry
TPS

Masuk
(%)
Sud
ah
95,
5%
95,
5%
90,
0%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%

IPAL
Belu
m
4,5
%
4,5
%
10
%
0
0
0
0
0

Keterangan:
Limbah km/wc, wastafel, dan cuci alat medis
yang belum masuk IPAL, masih menggunakan
resapan, 2 yaitu gedung : Poliklinik selatan
dan Hemodialis.

Keteran
gan
45
gedung
45
gedung
20
gedung
1
gedung
1
gedung
2
gedung
1
gedung
1
gedung

27

4.

Dokumen laporan pengelolaan kepada pihak/

instansi terkait
Tabel 29. Laporan Pengelolaan Kegiatan operasional dan
Pengawasan IPAL
Targ
Tercapai
N
Jenis laporan
Tujua
et
Ang
Pers
o
n
/
ka
en
1 Laporan tribulanan
BLH DIY
4
4
100
2
3

UKL,UPL
Laporan semesteran
UKL,UPL
Laporan
triwulananPemusnahan
limbah B3

BLH DIY
Kemen
LH

2
4

%
100
%
100
%

2
4

G. Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu


1. Pengawasan dan pengendalian Serangga dan Binatang
Pengganggu
Tabel 30. Kegiatan Survey keberadaan Serangga dan Binatang
Pengganggu
N
o
1
2
3
4
5
6

Kegiatan
Survey jentik
Survey nyamuk di ruang
ranap
Survey kepadatan lalat
Survey populasi tikus
Survey populasi kucing
Survey populasi
kecoa&semut

20
20
20
20
20
20

titi
k
91
20
20
-

fr
ek
pan
4.36
8 960
960
-

Ditemuka
n
Angk
%
a0
8
5
-

0
-%
0,8
%
0,5
%
-

Keterangan:
o Survey dilakukan : 1x/minggu tiap titik pantau
o Survey Nyamuk dewasa, lalat, kecoa, dan
semut: belum dilakukan
o Lokasi penemuan populasi tikus (0,8%):
Nusa indah-1 (2x), nusa indah-2 (2x), Gizi
(3x), Alamanda-2 (1x)
o Lokasi penemuan populasi kucing (0,5%):
Nusa indah-1 (1x), nusa indah-2 (1x), Gizi
(1x), Laundry (1x), RB (1x)

28

H. Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial


1 Data sterilisasi ruangan
Tabel 31. Data Sterilisasi Ruangan
N
o
1

Juml
ah
kegi
1.71
5

Ratarat
a/5

Ratarata
/ 143

Keterangan
Alkohol(1 jan - 13 sept) = 1.322
= 77,1%
Virkon(14 sep 31 des) = 393

2 Grafik jumlah kegiatan sterilisasi ruang menurut bulan

3 Grafik jumlah kegiatan seterilisasi ruangan menurut lokasi

29

4 Grafik kegiatan seterilisasi ruangan menurut klasifikasi


kasus

Keterangan:
Infeksius
= 56,2%
Non infeksius
= 40,6%
Lain-lain
= 3,2% (rutin, lama tidak dipakai, pasca
renovasi, tanpa keterangan kasus
5 Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel usap ruang
Tabel 32. Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel usap ruang
N
o
1

Lokasi

Parameter/
satuan

Ma
war
km.
27
Ma
war
Km
.24
Ma
war
km.
17
Ruang
bersalin

Udara (CFU/m3)

Cemp
aka
R.uta
ma 1
Ang

(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara
(CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap
dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Nil
ai
sta
200500
5-10

Hasil
taha
taha
p1
p2
33
04

5-10
200500
5-10
5-10

0
33
0
5
3

200500
5-10

67
01

5-10

200
5-10

33
042

5-10

200500
5-10
5-10
200500

Ke
t.

700
078
0
1
170
0

330
014
2
100
010
0

30

1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6

grek
Km.
4
Nusa
Indah 2
Km.1
Bakung

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Km.6

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding

Alaman
da 3
Km.1

(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Flamb
oyan
Km.5

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap
dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding

Mel
ati 1
Km.
1&6
Melati
2 Km.
isolasi

(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Nusa
Indah 1
Km.6

(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)

Perinatal

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding

IGD

IBS
Ruang 1

(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap
dinding
(CFU/cm2
Udara (CFU/m3)
Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding
(CFU/cm2
Klebsiella

200500
5-10
5-10
200500
5-10
5-10

230
013
0
2
67
0
37
0
2

200500
5-10

5-10

200500
5-10
5-10
200500
5-10
5-10
200500
5-10
5-10
200500
5-10
5-10
200500
5-10
5-10
200500
5-10

11
67
0
26
0
1
190
093
9
33
0
55
0
4
200
053
2
67
025
1
170
013

5-10

0
1

200500
5-10

5-10

2
Neg
atif
Neg

tif
Kualita
tif
200-

atif
Neg
atif
300

Usap lantai
(CFU/cm2
Usap dinding

500
5-10
5-10

012
0
0

(CFU/cm2
Klebsiella

Kualita
tif

Neg
atif

Spora gas gangrene


IBS
Rua
ng
reco
very

5-10

21
0
3

Kualita
tif
Kualita

Pseudomonas sp
1
7

5-10

Udara (CFU/m3)

31

Pseudomonas sp
Spora gas gangrene
1
8
1
9
2
0

IBS
Ruang 1

AC (legionella sp)

IBS
Ruang 2
IBS
R.recovery

AC (legionella sp)
AC (legionella sp)

Kualita
tif
Kualita
tif
Kualita

Neg
atif
Neg
atif
Neg

tif

atif

Kualita
tif
Kualita
tif

Neg
atif
Neg
atif

32

I. Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan


1.

Penyuluhan sanitasi bagi pasien dan keluarganya

Kegiatan belum terlaksana.


Hambatan : belum ada sarana dan wadahnya (poli
konsultasi kesehatan lingkungan)
2.
Penyebaran pamflet tentang kesehatan
lingkungan bekerjasama dengan unit terkait
Kegiatan belum terlaksana. Hambatan : belum
dianggarkan

BAB V
MASALAH PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Masalah dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan


Tabel 33. Masalah dalam Program Kesehatan Lingkungan
No.
1

Program
Kesehatan
Lingkungan
Pengawasan
Makanan dan
Minuman

Operasional dan
Pengawasan
Penyediaan Air
Bersih
Pengawasan
Pengelolaan
Linen

Masalah

Bukti Dasar

Belum terlaksananya kegiatan


pengawasan pengelolaan
makanan
Belum terlaksananya
pemeriksaan sampel makanan

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013

belum dilaksanakanya
pengawasan penyediaan
sumber air bersih alternatif
Masih ditemukannya bakteri
Bacillus sp. Pada sampel sprei
dan sarung bantal

Belum terlaksananya
Pemeriksaan sampel linen di
ruang ranap dan operasi

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013
Tidak adanya hasil atau data
tentang pemeriksaan sampel
makanan
Laporan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan tahun 2013
Laporan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan tahun 2013
Hasil Pemeriksaan Kualitatif
Usap linen pada sampel linen
sprei dan sarung bantal
Laporan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan tahun 2013

33

Pengawsan
Pengelolaan
Limbah Padat
dan limbah cair

Masih banyak limbah yang


belum terangkut di TPS

Operasional dan
Pengawasan
IPAL

Air Limbah belum memenuhi


baku mutu pada beberapa
parameter

Pengawasan dan
Pengendalian
Serangga dan
Binatang
Pengganggu
Pengawasan dan
Pengendalian
Infeksi
Nsokomial
Upaya
Penyuluhan
Kesehatan
Lingkungan

Belum terlaksanakannya
survey pada nyamuk dewasa,
lalat, kecoa dan semut)

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013
Masih banyaknya limbah b3
yang berada di TPS
Laporan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan tahun 2013
Hasil pemeriksaan Lab. Kimia
terhadap sampel air limbah
Laporan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan tahun 2013

Angka CFU pada sampel


udara dan serangga dibeberapa
ruangan belum mememnuhi
standar
Belum telaksananya kegiatan
penyuluhan bagi pasien dan
keluarga

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013

Belum terlaksakannyakegiatan
penyebaran pamflet tentang
kesehata ingkungan dan
bekerja sama dengan pihak
akademik

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013

Laporan pelaksanaan program


kesehatan lingkungan tahun 2013

B. Penentuan Prioritas Permasalahan


1

Metode penentuan prioritas masalah


Penentuan prioritas masalah kami menggunakan metode Hanlon.Metode
ini hampir sama dengan metode Delbeq, dilakukan dengan memberikan
skor atas serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL).
a. A = Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk
yang terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait. Skor 0-10 (kecil-besar).
b. B = Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan
mortalitas,kecenderungannya dari waktu ke waktu. Skor 0-10 (tidak
gawat - sangat gawat).
c. C = Efektifitas atau kemudahan penanggulangan masalah, dilihat dari
perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat penyelesaian
masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana
34

dan

cara)

untuk

menyelesaikan

masalah.

Skor

0-10

(sulit mudah).
d. D =PEARL
Berbagai pertimbangan dalam kemungkinan pemecahan masalah.
Skor 0 = tidak dan 1 = ya
e. P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai
kebijaksanaan/program/kegiatan instansi/organisasi terkait.
f. E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
g. A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi
terkait/instansi lainnya.
h. R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah (tenaga, sarana/peralatan, waktu)
i. L =
Legality
yaitu
dukungan
aspek hukum/perundanganundangan/peraturan terkait seperti peraturanpemerintah/juklak/juknis/
protap.
Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka selanjutnya menghitung nilai
NPD dan NPT dengan rumus sebagai berikut:
NPD = Nilai Prioritas dasar

(A+B)xC

NPT = Nilai Prioritas Total

(A+B)xCxD

Prioritas pertama adalah masalah dengan skor NPT tertinggi. Metode


Hanlon (Kuantitatif) ini lebih efektif bila digunakan untuk masalah yang
bersifat kuantitatif.
2

Penentuan prioritas masalah

Tabel Penentuan Prioritas Masalah Berdsarkan Hasil Kegiatan Kesehatan


Lingkungan Tahun 2013
Kriteria dan bobot maksimum
N
o

Daftar Masalah

1 Pengawasan
Makanan dan
minuman
2 Operasi dan
Pengawasan
penyediaan Air

NPT

Prioritas
Masalah

NPD

D
(PEARL
)
1

72

72

III

40

40

VII

35

3
4

5
6

7
8

Bersih
Pengawasan Linen
Pengawasan
Pengelolaan
Limbah Padat dan
Limbah B3
Operasional dan
Pengawasan IPAL
Pengawasan dan
Pengendalian
Serangga dan
Biantang
Pengganggu
Pengawasan dan
Pengendalian
Infeksi Nosokomial
Upaya Penyuluhan
Kesehatan
Lingkungan

7
7

7
6

5
4

1
1

70
52

70
52

IV
VII

80

80

7,
5

62

62

60

60

VI

77

77

II

C. Analisis Penyebab Masalah


Berdasarkan tabel identifikasi permasalahan di tas, ada beberapa hal yang
menjadi penyebab permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam
menentukan penyebab masalah adalah dengan menggunakan metode tulang
ikan (fish bone analysis ishikawa).
Tabel Analisis Penyebab Masalah Berdasarkan Hasil Kegiatan Kesehatan
Lingkungan Tahun 2013
Masalah
Operasional dan
Pengawasan IPAL

Man

Penyebab Masalah

Evidance Base
Hasil wawancara

Masih kurangnya pengetahuan

masih ada

sanitarian tentang proses

sanitarian yang

pengolahan air limbah

memahami tentang
teknik pengolahan
air limbah
belum adanya
36

pelatihan sanitarian
Berdasarkan hasil

Method
Teknik

pengolahan

kurang

observasi IPAL dan

efektif dalam mereduksi zat

hasil pemeriksaaan

melebihi NAB

sampel air limbah

Material

Hasil

wawancara

Tidak adanya panduan tetap dan observasi tidak


tentang teknik pengolahan air ada

panduan

limbah

pengolahan

Market

limbah
Hasil

air

wawancara

Belum adanya perbaikan IPAL

dengan

sejak dibangun

sanitarian

petugas
bahwa

IPAL sudah lama


tidak ada perbaikan
atau perawatan .
Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan
menggunakan fishbone anlysis Ishikawa.

Market
Perbaikan IPAL

Man
Kurangnya
pengetahuan

Operasional
dan
pengawasan
IPAL
Tidak adanya
panduan

Materia

Metode
kurang
efektif

Method

37

D. Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah (Plan of Actions)
Berdasarkan Hasil Kesehatan Lingkungan Tahun 2013
No

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Pelatihan

Agar

Petugas

Sanitarian

pengetahuan

sanitarian

Pelaksana

Tempat

Waktu

Kegiatan
BLHD

dan
pemahaman
sanitarian
1

dapat
bertambah
mengenai
tentang
pengolahan

Perbaikan

air limbah
Agar mutu Pengolaha

metode

air

pengolahan

sesuai

yang baik

air limbah
Pembuatan

standar
Agar

Panduan

Petugas

panduan

memudahka

teknik

sanitarian

teknik

n sanitarian pengolaha

pengolahan

dalam

air limbah

memahami

limbah n

Petugas

limbah sanitarian

n limbah

sistem
pengolahan

Perbaikan

limbah
Agar IPAL IPAL RS

IPAL

menjadi

Sanitarian

lebih efektif
dan optimal
38

E. Prioritas Pemecahan Masalah


1. Metode
Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode
CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor
0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:
a. C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan
peralatan)
b. A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi
atau tidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan
metode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan
atau juklak.
c. R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun
kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.
d. L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu
dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi,
kemudian dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada
beberapa pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata.
Nilai total merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
2. Penentuan prioritas pemecahan masalah
No

Daftar

Pemecahan
1
2

9
9

9
8

8
8

9
8

5832
4608

I
III

3136

IV

5184

II

air

limbah
Pembuatan panduan
teknik

Urutan

Nilai

Masalah
Pelatihan Sanitarian
Perbaikan metode
pengolahan

Total

pengolahan

air limbah
Perbaikan IPAL

39

40

41

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa masalah program kesehatan lingkungan di Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, Masalah yang menjadi
prioritas pemecahan adalah Operasional dan Pengawasan IPAL. Oleh
karenannya, guna mengatasinya telah diputuskan untuk mengadakan Pelatihan
Tenaga Sanitarian.

42

Anda mungkin juga menyukai